Latest Post


 

SANCAnews.id – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Andika Perkasa diminta untuk menarik TNI kembali ke barak dan menyatu dengan rakyat untuk mempertahankan pertahanan nasional.

 

Pasalnya, tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) TNI adalah mempertahankan kedaulatan  negara. Berbeda dengan Polisi yang bergerak di ranah keamanannya dan ketertiban masyarakat.

 

Demikian disampaikan pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menanggapi insiden Habib Bahar Bin Smith yang didatangi Perwira Tinggi TNI berpangkat Brigjen yang diduga Danrem 061/Suryakencana beberapa waktu lalu.

 

"Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mesti tarik kembali TNI ke barak," tegas Ujang Komarudin.

 

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini, cara-cara prajurit TNI mendatangi, memata-matai, ataupun tindakan lain yang dapat mengganggu kehidupan Habib Bahar bukanlah Tupoksi TNI.

 

"Itu kesalahan fatal jika ada oknum TNI datangi Habib Bahar. Bukan tugas dan fungsi TNI," kata dia.

 

Tindakan itu, kata Ujang Komarudin, merupakan tindakan dinilai yang berlebihan dan bisa mengancam demokratisasi di Tanah Air.

 

Atas dasar itu, Dosen ilmu politik Universitas Al-Azhar Indonesia ini meminta Jenderal Andika Perkasa untuk turun tangan mengurus anggotanya yang telah bekerja melebihi tugasnya.

 

"Panglima TNI mesti turun tangan langsung urus anggotanya yang bekerja melebihi kapasitasnya," pungkasnya. (rmol)



 

SANCAnews.id – Politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera mengomentari kedatangan Danrem 061/Suryakancana Brigjen Achmad Fauzi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Tajul Alawiyyin milik Habib Bahar bin Smith di Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

 

Melansir Wartaekonomi.co.id,  Dia menilai tidak ada yang salah dengan kedatangan jenderal TNI itu.

 

"Itu benar. Dia punya tanggung jawab wilayah, keamanan wilayah," kata Kapitra baru-baru ini, melansir Wartaekonomi.co.id, Senin (3/1/2022).

 

Kapitra mengingatkan, dalam agama Islam diajarkan untuk memuliakan tamu yang datang.

 

"Islam mengajarkan bagaimana memuliakan tamu. Harusnya ya dibawa masuk ke dalam, jangan di jalan umum," kata mantan pengacara Habib Rizieq Shihab itu.

 

Sebelumnya, Brigjen TNI Achmad Fauzi mendatangi Ponpes Tajul Alawiyyin milik Habib Bahar yang ada di Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jumat (31/12/2021).

 

Kuasa hukum Habib Bahar Aziz Yanuar mengatakan, kedatangan Brigjen Achmad Fauzi di pondok pesantren kliennya itu merupakan suatu bentuk penyalahgunaan kekuasaan.

 

"Kedatangan Brigjen Achmad Fauzi diduga membuat takut warga sekitar pondok pesantren dan sangat dikhawatirkan dapat menciderai hubungan baik antara TNI dengan rakyat yang notabene TNI lahir dari rahim rakyat," kata Aziz dalam keterangan pers, Sabtu (1/1/2022).

 

Sementara itu, Brigjen Achmad Fauzi menegaskan bahwa sudah menjadi tugasnya untuk menjaga keamanan wilayah Bogor yang merupakan bagian dari wilayah tugasnya.

 

Brigjen Achmad juga menilai ceramah yang disampaikan Habib Bahar di wilayah hukumnya itu banyak memuat unsur provokatif.

 

"Itu wilayah saya. Saya Danremnya. Saya berhak sesuai tugas saya," ungkap Brigjen Achmad Fauzi dikutip dari Terkini.id.

 

"Saya hanya mengingatkan Pak Bahar Smith untuk tidak ceramah provokatif, SARA, menjelekkan nama dan Instansi TNI AD," lanjutnya. (suara)


 


SANCAnews.id – Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat (Kabid Humas Polda Jabar), Kombes Ibrahim Tompo mengatakan, Bahar bin Smith yang kini sedang menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum Polda Jabar, masih berstatus sebagai saksi. Meski berstatus saksi, sambung dia, proses hukum kasus tersebut sudah di tahap penyidikan.

 

Menurut dia, Smith pun diperiksa dengan didampingi dua orang kuasa hukumnya. "Jadi memang pemeriksaan hari ini (Bahar) sebagai saksi," kata Ibrahim di gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kota Bandung, Senin (3/1).

 

Menurut dia, pemeriksaan Smith berjalan secara dinamis oleh penyidik, sehingga dia pun belum mendapat laporan berapa jumlah pertanyaan yang diajukan kepada Smith. "Jadi sampai sekarang memang belum bisa kita tentukan berapa pertanyaan yang diberikan kepada yang bersangkutan," kata Ibrahim.

 

Adapun Bahir tiba di Markas Polda Jabar bersama kuasa hukumnya pada pukul 12.13 WIB. Selain Bahar, polisi juga memeriksa pria berinisial TR sebagai saksi yang diduga mengunggah video ujaran kebencian kepada Jenderal Dudung Abdurachman. Bahar dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian pada suatu kegiatan ceramah yang ada di Kabupaten Bandung dengan surat bernomor B 6354/12/2021 SPKT PMJ 2021. (republika)



 

SANCAnews.id – Sejumlah massa pendukung Bahar bin Smith terlihat mendatangi Polda Jawa Barat untuk mengawal proses pemeriksaan terhadap penceramah itu usai dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian.


Pantauan Liputan6.com, massa pendukung Bahar bin Smith memadati area depan gerbang masuk Polda Jabar di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin (3/1/2022).


Mereka terlihat membentangkan sejumlah dukungan terhadap Bahar bin Smith sambil meneriakkan kalimat takbir. Selain itu, salah seorang orator dari massa pendukung penceramah itu menegaskan bahwa mereka siap membela Bahar.


"Saat ini telah terjadi kriminalisasi terhadap ulama kita Habib Bahar bin Smith. Mohon doanya semoga beliau dilancarkan dan bisa bergabung dengan umat. Semoga orang-orang yang menzalimi ulama dan menistakan ulama cepat hancur. Kami bersama Habib Bahar bin Smith," kata salah satu pendukung Bahar.


Akibat adanya aksi ini, polisi lalu lintas melakukan rekayasa lalu lintas dengan menutup Jalan Soekarno-Hatta di depan Mapolda Jabar. Selain itu, terlihat kawat berduri terpasang di depan pagar Mapolda Jabar.


Sejumlah polisi bersenjata lengkap juga terlihat berjaga di depan Mapolda Jabar.


Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo menyatakan, Bahar datang sesuai surat pemanggilan dan surat perintah dimulainya penyidikan (SPDP) dugaan ujaran kebencian yang disampaikannya dalam sebuah video ceramah di wilayah Bandung raya yang disampaikan pekan lalu.


"Jadi, memang di dalam surat panggilan itu kami tujukan kepada yang bersangkutan untuk tanggal 3 pada hari Senin ini. Jamnya jam 9 (pagi), namun tadi BS hadirnya pada jam 12 siang," katanya.

Dalam agenda pemeriksaan, tim gabungan penyidik Polda Jabar tidak hanya memanggil Bahar Smith saja. Tetapi juga sosok berinisial TR yang disebut sebagai pengunggah video YouTube yang menjerat Bahar Smith.


"Kalau teknis pemeriksaan ini kan tergantung penyidik nantinya dan menang biasanya pemeriksaan itu berlaku dinamis tergantung dari hasil pertanyaan yang diajukan. Jadi, sampai sekarang memang belum bisa kami tentukan berapa pertanyaan yang diberikan kepada yang bersangkutan," ujar Ibrahim.


Bahar Smith datang didampingi dua kuasa hukumnya. Meski ketika datang dia bersama rombongan tiga mobil, namun yang diizinkan mendampingi Bahar selama pemeriksaan hanya pengacara resminya saja.


"Memang banyak yang mengiringi, tetapi yang kami perbolehkan untuk masuk ke dalam ruang pemeriksaan itu merupakan pengacara yang betul-betul mendampingi. Supaya memang pemeriksaan itu tidak terganggu," ucap Ibrahim. (liputan6)



 

SANCAnews.id – Politisi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik terang-terangan meminta Gubernur Anies Baswedan untuk tidak berambisi mencalonkan diri pada Pilpres 2024 mendatang. Menurutnya langkah Anies Baswedan menuju panggung politik lima tahunan itu berat lantaran dia tak punya kendaraan politik.

 

Supaya aman, Taufik yang juga wakil ketua DPRD DKI Jakarta itu meminta  Anies Baswedan untuk kembali mencalonkan diri menjadi kepala daerah setelah jabatannya di DKI berakhir pada 2022 ini, sebab menjadi kepala daerah, lanjut Taufik, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu tak terlampau sukar mendapatkan partai politik  yang akan mengusungnya.

 

"Saya kira, Anies masuk juga dalam kategori calon pemimpin DKI. Presiden perlu kendaraan, kalau DKI dia aman," kata  Taufik ketika dikonfirmasi Senin (03/1/2022).

 

Gerindra sendiri merupakan salah satu partai politik yang  mengusung Anies  Baswedan pada Pilkada DKI 2017 silam, kendati begitu partai politik ini telah menegaskan bakal mengusung ketua umumnya, Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang, artinya peluang Anies  Baswedan maju Pilpres lewat partai ini sudah mulai menipis.

 

“Untuk presiden itu harus diusung parpol treshold,” ujar Taufik.

 

Taufik mengakui jika elektabilitas Anies Baswedan di berbagai survei Capres 2024 memang sangat tinggi, jika orang nomor satu di Jakarta masih tetap ngotot nyapres dan ogah maju Pilkada  DKI lagi, Taufik meminta agar ketua umum parpol untuk tidak takut mengusung Anies, sebab peluang menangnya juga terbuka lebar.

 

"Kalau pimpinan partai udah di depan, Anies masih di belakang. Kalau mau ke depan ada yang harus ditempuh terlebih dahulu. Saya selalu bilang ngapain takut, orang gak punya partai. Tinggi elektabilitasnya betul,” tukasnya. (wartaekonomi)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.