Latest Post


 

SANCAnews.id – Bahar Smith bakal dipanggil penyidik Polda Jabar terkait isi ceramah Habib Bahar di Margaasih Bandung. Diduga ceramah itu mengandung ujaran kebencian.

 

Direskrimsus Polda Jabar Kombes Pol Arif Rahman menjelaskan bahwa kasus yang menjerat Bahar berkaitan dengan ujaran mengandung kebencian yang disampaikannya ketika berceramah di wilayah Margaasih, Kabupaten Bandung.

 

“Saya jelaskan kronologis awal berawal dari adanya ceramah BS (Bahar Smith) pada tanggal 11 Desember 2021 lalu, di Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, yang masuk wilayah hukum Polres Cimahi, ” terang Dirreskrimsus Polda Jabar Kombes Arif Rachman di Mapolda Jabar, Jumat (31/12).

 

Kombes Arif menambahkan, bahwa konten ujaran tersebut diunggah di media sosial dan viral. “Jadi Unggahan itu menuai respons beragam dari pengguna media sosial,” jelasnya.

 

Kasus ini, kini ditangani oleh Ditreskrimum Polda Jabar dan Ditreskrimsus Polda Jabar. “Ceramah itu kemudian di-upload, di-upload ke dalam satu akun YouTube dan kemudian disebarkan, ditransmisikan sehingga viral di media sosial,” terangnya.

 

Habib Bahar dijerat dugaan tindak pidana menyebar informasi untuk menimbulkan rasa kebencian dan atau permusuhan individu dan atau kelompok berdasarkan SARA.

 

Hal ini sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45A ayat (2) UU RI Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan atau Pasal 14 dan Pasal 15 UU RI nomor 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana. (jawapos)



 

SANCAnews.id – Ketua DPP KNPI, Haris Pertama mempertanyakan sikap Polri yang hingga saat ini tidak tidak menindaklanjuti laporannya terhadap pegiat media sosial Heddy Setya Permadi, alias Permadi Arya atau Abu Janda.

 

Laporan Haris Pertama terhadap Abu Janda sudah hampir satu tahun, terhitung sejak Januari 2021 lalu. Dia mempolisikan Abu Janda atas dugaan penghinaan terhadap Agama Islam.

 

Haris Pertama heran, Kepolisian terkesan lambat menanggapi laporan terhadap buzzer atau mereka yang mendukung pemerintah.

 

Sementara di luar itu, polisi respon cepat. Kasus Habib Bahar bi Smith, misalnya.

 

“Jika berkaitan dengan Para BuzzerRP apakah akan ada penangkapan ya ?? Kasus yang KNPI laporkan terhadap Heddy Setya Permadi (Abu Janda) sudah berbulan-bulan belum ada kejelasannya,” kesal Haris Pertama di Twitter-nya, Sabtu (1/1/2022).

 

Haris berharap setidaknya hukum bisa ditegakkan dengan penuh keadilan.

 

“Semoga Tuhan YME membuka hati nurani para penegak hukum di Indonesia untuk menciptakan keadilan,” ujar Haris.

 

Abu Janda dipolisikan terkait penghinaan terhadap Islam melalui akun Twitter-nya. Saat itu, Abu Janda telah diperiksa sebanyak 2 kali. Para saksi juga telah dihadirkan, termasuk almarhum Ustad Tengku Zulkarnain.

 

Sayangnya, hingga saat ini kasus itu seolah hilang tak berkabar.

 

Sementara itu, kasus Habib Bahar bin Smith yang diduga menghina KSAD Jenderal Dudung Abdurrachman, direspon cepat oleh kepolisian. Bahkan kasus itu kini telah naik ke penyidikan dan siap untuk ditersangkakan dan ditahan. (fin)



SANCAnews.id – Usai ramai diberitakan dipanggil oleh penyidik Polda Jabar terkait kasus ujaran kebencian. Habib Bahar bin Smith tertangkap kamera tengah jalan-jalan di sebuah mal.

 

Momen jalan bersama keluarga yang dilakukan oleh Bahar bin Smith dibagikan oleh channel YouTube sayyidbahar official.

 

“Waduh, Habib Bahar habis dapat surat panggilan malah jalan-jalan santai bersama keluarga,” bunyi caption unggahan yang dibagikan Kamis, 30 Desember 2021.

 

Berlatar belakang suasana rumah, Habib Bahar terlihat mengenakan baju santai hoodie berjalan santai mengajak serta keluarganya memasuki kendaran mereka di dalam video berdurasi 3 menit 26 detik tersebut.

 

Cuplikan berikutnya berisi Habib Bahar yang berjalan-jalan santai bersama istri dan ketiga anaknya.

 

Seperti yang dilansir dari Suaracom. Sabtu, 1 Januari 2022, Habib Bahar dan keluarganya menikmati kebersamaan dengan berkeliling pusat perbelanjaan, mengunjungi toko perhiasan hingga bermain di arena permainan bersama ketiga buah hatinya.

 

Kehangatan keluarga Habib Bahar terpancar dari pemandangan ini.

 

Jika biasanya ia terlihat gahar saat menyampaikan ceramah, kali ini dihadapan anak anaknya ia begitu lembut dan halus.

 

Unggahan ini pun mendapatkan reaksi positif dari warganet akun sosial media Youtube dengan disaksikan sebanyak lebih dari 100 ribu pengguna sejak diunggah.

 

Seperti diketahui Habib Bahar mendapat surat panggilan dari Polda Jabar pada 3 Januari 2022 mendatang.

 

Panggilan ini terkait dengan dugaan menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian dan permusuhan individu dan atau kelompok.

 

Dalam pemanggilan ini, meski kasus telah dinaikkan ke tahap penyidikan, namun status Habib Bahar masih menjadi saksi. (terkini)



 

SANCAnews.id – Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mengomentari kasus terbaru yang menjerat Habib Bahar bin Smith yang tengah diusut Polda Jawa Barat.

 

Novel menilai pengusutan kasus itu sebagai upaya kriminalisasi terhadap ulama dan kejadian serupa sudah sering kali terjadi.

 

Dia pun menyinggung nama Wapres Ma’ruf Amin dan anggota Wantimpres Habib Luthfi Yahya yang berstatus ulama, tetapi dinilai tidak bisa berbuat apa-apa.

 

“Rezim ini sudah menjadi langganan berbuat zalim walau Wapresnya ulama dan Wantimpres juga ada yang ulama,” ujar Novel, Jumat (31/12).

 

Menurut Novel, para ulama yang berada di pemerintahan itu tidak berdaya melawan kezaliman yang ada di depan mata.

 

“Mereka tidak berdaya, hanya sebagai pemanis pajangan dinding saja,” kata Novel.

 

Novel menyebut para ulama itu akan menanggung dosa besar karena hanya diam dan menonton saja terhadap kezaliman yang terjadi.

 

“Bahkan malah mengeluarkan fatwa berdasarkan kepentingan penguasa zalim dan inilah akhir zaman umat Islam diperlihatkan ulama-ulama jahat, ulama-ulama penjilat yang tidak berpihak kepada umat,” tegas Novel.

 

Diketahui Polda Jabar tengah mengusut kasus dugaan ujaran kebencian yang diduga dilakukan Habib Bahar.

 

Saat ini, proses hukum terhadap kasus tersebut sudah ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan.

 

Pada Senin (3/1) pekan depan, Habib Bahar diperiksa sebagai saksi terlapor. (jpnn)



 

SANCAnews.id – Pengacara Ahmad Khozinudin merespons beredarnya video Habib Bahar didatangi perwira jenderal bintang satu Brigjen Achmad Fauzi.

 

Khozidudin menduga kedatangan jenderal bintang satu yang malah menbuat emosi Habib Bahar ini adalah upaya membenturkan TNI vs rakyat.

 

Advokat KPAU itu menyesalkan kenapa TNI sampai ikut campur urusan sipil, kasus Habib Bahar kan sudah diusut oleh kepolisian.

 

"Patut diduga ada upaya pembenturan kekuatan TNI dan ulama, alat pertahanan negara dan umat Islam sebagai pasukan cadangan untuk mempertahankan kedaulatan. Desain adu domba oleh asing dan aseng, begitu terasa dan pekat dalam kasus ini," tulis Ahmad Khozinudin dalam tulisan TNI ku sayang TNI ku malang dikutip dari Faktakini, Jumat 31 Desember 2021.

 

Wibawa prajurit TNI jatuh 

Advokat tersebut nggak bisa membayangkan apa yang akan terjadi andai TNI dan rakyat, atau khususnya TNI diadu dengan umat Islam.

 

Khozinudin menilai semua kegaduhan belakangan ini yang terjadi di era rezim Jokowi mengkhawatirkan. Apalagi terkini, Habib Bahar seolah diadu dengan jenderal TNI bintang satu.

 

"Belum pernah terjadi, Jendera TNI dibenturkan dengan Ulama, prajurit TNI dibenturkan dengan umat Islam. Padahal, dahulu Jenderal hormat pada ulama, prajurit merakyat bersama umat Islam," kata dia.

 

Maka atas beredarnya video viral Habib Bahar adu mulut dengan Brigjen Achmad Fauzi ini sungguh sangat disayangkan.

 

"Kejadian di video yang beredar viral sangatlah memalukan. Wibawa prajurit TNI jatuh, karena kesannya hanya menjadi alat politik kekuasaan," tulisnya.

 

Debat Habib Bahar vs Brigjen Achmad Fauzi 

Habib Bahar didatangai Brigjen Achmad Fauzi. Keduanya debat soal pernyataan Habib Bahar soal kritik kepada Jenderal Dudung soal pernyataan Tuhan Kita bukan orang Arab.

 

Habib Bahar ngajak debat dan dialog dengan perwira TNI itu. Dalam video Habib Bahar dengan jenderal bintang satu itu debat adu mulut saling mendebat satu sama lain.

 

Berikut sekilas dialog debat keduanya yang dikutip dari Faktakini.info.

 

Brigjen A Fauzi: Sudah menjadi tugas bapak untuk menyampaikan ceramah dengan baik

 

Habib Bahar: Tugas saya juga untuk ceramah, tugasnya Dudung jangan ungkit-ungkit masalah agama, jadinya mensifatkan tuhan dengan sifat manusia, itu ranah kita

 

Brigjen A Fauzi: Bapak sebagai ulama harus berhati-hati kalau ngomong

 

Habib Bahar: Loh saya meluruskan supaya bener, supaya nggak salah harus diluruskan dong, kok kita yang hati-hati bagaimana. Ini masalah akidah. (hops)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.