Latest Post


 

SANCAnews.id – Penasehat fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik, meminta Gubernur Anies Baswedan tidak menanggapi pidato Ketua Umum PSI, Giring Ganesha. Giring diduga menyindir Anies di depan Presiden Joko Widodo.

 

Menurut Taufik, Giring tidak satu level dengan Anies. Anies hanya akan membuang waktu jika menanggapi sindiran Giring dalam pidato HUT PSI itu.

 

"Enggak usah, ngapain mau nanggepin kayak gitu? Bukan kelasnya," ujar Taufik di gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (24/12/2021).

 

Taufik mengatakan sebenarnya Giring hanya menyampaikan tuduhan belaka kepada Anies. Namun, menurutnya hal itu bisa dimaklumi karena mantan vokalis grup band Nidji itu sedang membuat konten untuk media sosial.

 

"Asal ngomong dia. Kalau saya sih memaklumi saja, kan dia lagi nyari konten buat tiktoknya, buat medsosnya," katanya.

 

Ia pun menyebut Giring memang tidak pernah capek mencari kesalahan Anies. Taufik pun meminta agar Giring diajarkan cara berpolitik yang baik.

 

"Giring itu enggak ada capeknya nyari kesalahan orang yang belum tentu salah, saya kira mesti dia tunjukkan lah cara politik yang baik yang bagus," jelasnya.

 

Wakil Ketua DPRD DKI ini pun meminta agar pidato Giring tidak perlu ditanggapi secara serius. Jika memang pidato Giring benar, maka tinggal dibuktikan.

 

"Ya di harus buktikkan lah. Bohong apa ? Nah dia tinggal di mana? Di Jakarta. Nah dia enggak mau dipimpin siapa, yang dia tunjuk. Terus tinggalnya di Jakarta juga, itu mah nyari konten saja," pungkasnya. (suara)



 

SANCAnews.id – Pengamat Politik Dedi Kurnia Syah menyoroti Ketua Umum PSI Giring Ganesha yang menyindir sosok pemenang Pilkada di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

 

Walaupun tidak menyebut secara eksplisit, namun Giring sempat mengatakan bahwa sosok tersebut adalah orang yang memiliki jejak rekam politisasi agama.

 

Tidak hanya itu, Giring juga menyebut Indonesia akan menjadi suram apabila kelak dipimpin oleh sosok pembohong yang sempat dipecat oleh Jokowi.

 

"Statemen Giring menunjukkan kualitasnya sebagai politisi baru yang minim etika," ujar Dedi Kurnia Syah kepada GenPI.co, Jumat (24/12).

 

Selain itu, dirinya juga menilai Giring hanya mengandalkan orientasi popularitas tanpa memiliki kualitas politik yang seharusnya dijunjung tinggi.

 

"Meskipun bisa ditafsir statemen itu ditujukan pada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hanya saja banyak yang tidak akurat dari situ," katanya.

 

Menurut Dedi, selama ini Presiden Jokowi belum pernah memecat siapa pun.

 

Dirinya juga mengatakan bahwa memberhentikan jabatan publik di bawah komando Presiden tidak selalu berarti pemecatan.

 

"Giring seharusnya banyak membaca dan belajar menjadi politisi. Setidaknya agar dia paham istilah-istilah publik," tuturnya.

 

Di sisi lain, Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menduga pernyataan Giring tertuju pada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. [*]



 

SANCAnews.id – Dewan Pimpinan Daerah Front Persaudaraan Islam (DPD FPI) Kota Makassar menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Sulsel, Jumat, 24 Desember 2021.

 

Mereka berjumlah sekitar 30 orang massa yang dipimpin oleh Ketua Tanfidzi Sulawesi Selatan, Faisal Silenang.

 

Para pendemo ini meminta pembebasan Imam Besar Al Habib Rizieq Bin Husein Syihab, dan beberapa aktivis Dakwah Front Persaudaraan Islam.

 

Selain ber-orasi bergantian menggunakan megaphone. Mereka juga membentangkan pamflet bertuliskan:

 

“Aksi Damai Bebaskan Imam Besar Al Habib Rizieq Bin Husein Syihab Tanpa Syarat”

 

“Fokus Tragedi KM 50 Usut Sampai Tuntas”

 

Faisal Silenang mengatakan bahwa pihaknya secara konsisten menuntut pembebasan HRS.

 

Ia juga mengajak kepada seluruh stakeholder, termasuk Presiden dan Panglima TNI agar segera bertaubat.

 

“Kami pengurus dpd front persaudaraan islam provinsi Sulsel mengajak seluruh stakeholder di negara Republik Indonesia yang kita cintai ini agar segera bertaubat,” kata Faisal Silenang kepada trotoar.id dalam laporan tertulis yang diterima.

 

Ia memperingatkan bahwa dengan taubatan nasuha yang digelar secara nasional menjadi sangat penting.

 

“Sebelum terlambat. Melihat situasi alam yang menjadi tanda-tanda kemurkaan Allah SWT sementara berlangsung saat ini,” ungkapnya. (trotoar)



 

SANCAnews.id – Habib Bahar bin Smith mengaku tak pernah mengajarkan kebencian dalam setiap ceramah yang ia sampaikan.

 

Pengakuan Habib Bahar Smith itu diutarakan dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club, Rabu (23/12/2021).

 

Karena itu, Habib Bahar Smith tak mengetahui alasan dirinya dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas tudingan ujaran kebencian berbau SARA.

 

“Saya juga enggak tahu kalau (dilaporkan terkait kasus, red) ujaran kebencian. Saya mengajarkan kebencian kepada siapa?” kata Habib Bahar.

 

Untuk itu, ia meminta agar isi ceramahnya jangan dipotong-potong agar tidak terjadi salah persepsi.

 

“Kalau mau (video ceramah) jangan potong-potong. Putar secara utuh ceramah saya dari awal sampai akhir,” ujarnya.

 

Akan tetapi, Bahar Smith mengakui bahwa dalam ceramahnya ia memang menyinggung soal pernyataan KSAD Jenderal Dudung Tuhan bukan orang Arab.

 

Pernyataan itu, kata Bahar, cukup berbahaya karena sama saja membandingkan Tuhan dengan manusia.

 

Atas alasan itu, Bahar lantas mengingatkan Jenderal Dudung agar tidak usah mengurusi apa yang yang bukan menjadi ranahnya sebagai KSAD.

 

“Di situ kan saya bilang, awas itu bukan ranahnya kamu. Kamu urus saja OPM,” kata Bahar.

 

Bahar juga membantah bahwa dirinya menyebut Jenderal Dudung murtad.

 

“Saya bilang awas, hati-hati, jangan sampai karena perkataan kamu, kamu jatuh, kau jatuh dalam kemurtadan,” jelasnya.

 

Menurutnya, jika Jenderal Dudung menyebut bahwa Tuhan bukan orang, itu adalah hal yang benar.

 

“Tapi dia bilang Tuhan bukan orang Arab. Nah, di situ (salahnya),” tegasnya.

 

Dengan menyebutkan ‘Arab’, sambungnya, itu berarti Dudung bisa menyamakan Tuhan dengan etnis atau bangsa tertentu.

 

Dalam berceramah, lanjut dia, dirinya juga tak sembarangan menyampaikan ceramah.

 

Dirinya juga tidak selalu menyampaikan ceramah yang mengkritik pemerintah.

 

“Masa orang khitanan saya bahas pemerintahan? Masa orang nikah saya bahas jihad?” tandasnya. (pojoksatu)




SANCAnews.id – Habib Bahar bin Smith angkat bicara soal isu dan tudingan yang menyebut bahwa dirinya punya bekingan besar dari keluarga Cikeas sehingga berani berucap keras pada para pejabat negara.

 

Mengenai itu, Habib Bahar menyebut bahwa dirinya tak mempunyai bekingan dari pihak mana pun. Ia berani bersuara lantang karena merasa bahwa ia sedang menyuarakan kebenaran dan untuk mengingatkan yang ia anggap salah.

 

Tak hanya itu ia juga mengungkapkan, selama ini ada banyak pejabat yang datang padanya. Namun dengan tegas ia tolak ajakan tersebut lantaran tak sesuai dengan prinsip hidupnya.

 

"Saya dari dulu banyak banget pejabat-pejabat yang datang ke saya, saya tidak mau. Saya tidak mau bukan berarti saya menolak, karena memang saya enggak mau," kata Habib Bahar dalam wawancara bersama Karni Ilyas, seperti dikutip Suara.com, Kamis, (23/12/2021).

 

"Sebab saya orangnya itu, bagaimana ya, enggak abu-abu, hitam hitam, putih putih. Nggak ada abu-abu bagi saya" lanjutnya.

 

Tak hanya itu, Habib Bahar juga menegaskan bahwa dia tidak ada urusan dengan keluarga Cikeas maupun pihak mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia bahkan mengaku tidak mengenal SBY.

 

"Jadi saya enggak ada urusan, SBY atau siapa di belakang saya. SBY saja saya tidak kenal," tuturnya.

 

Habib Bahar lantas menyebut alasan dirinya bisa seberani itu meskipun tanpa bekingan. Ia mengaku menyerahkan semua pada Sang Pencipta sehingga ia tak takut pada satu makhluk pun.

 

"Kalau mau tahu kenapa begitu, hanya satu saja, saya menggantungkan segala sesuatu kepada Allah. Dalam hati saya, saya hilangkan, tidak ada dalam hati saya takut kepada suatu makhluk, karena saya punya Allah SWT," tegasnya.

 

Lebih lanjut, Habib Bahar menyebut bahwa ia akan tetap bersuara kritis meskipun tidak ada bekingan di belakangnya.

 

"Dan yang saya sampaikan adalah kebenaran, kebenaran itu milik Allah dan pasti Allah memenangkan sesuatu yang jadi miliknya. Jadi enggak ada bekingan-bekingan," pungkasnya. (*)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.