Latest Post


 

SANCAnews.id – Pengamat Politik Dedi Kurnia Syah menyoroti Ketua Umum PSI Giring Ganesha yang menyindir sosok pemenang Pilkada di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

 

Walaupun tidak menyebut secara eksplisit, namun Giring sempat mengatakan bahwa sosok tersebut adalah orang yang memiliki jejak rekam politisasi agama.

 

Tidak hanya itu, Giring juga menyebut Indonesia akan menjadi suram apabila kelak dipimpin oleh sosok pembohong yang sempat dipecat oleh Jokowi.

 

"Statemen Giring menunjukkan kualitasnya sebagai politisi baru yang minim etika," ujar Dedi Kurnia Syah kepada GenPI.co, Jumat (24/12).

 

Selain itu, dirinya juga menilai Giring hanya mengandalkan orientasi popularitas tanpa memiliki kualitas politik yang seharusnya dijunjung tinggi.

 

"Meskipun bisa ditafsir statemen itu ditujukan pada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hanya saja banyak yang tidak akurat dari situ," katanya.

 

Menurut Dedi, selama ini Presiden Jokowi belum pernah memecat siapa pun.

 

Dirinya juga mengatakan bahwa memberhentikan jabatan publik di bawah komando Presiden tidak selalu berarti pemecatan.

 

"Giring seharusnya banyak membaca dan belajar menjadi politisi. Setidaknya agar dia paham istilah-istilah publik," tuturnya.

 

Di sisi lain, Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menduga pernyataan Giring tertuju pada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. [*]



 

SANCAnews.id – Dewan Pimpinan Daerah Front Persaudaraan Islam (DPD FPI) Kota Makassar menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Sulsel, Jumat, 24 Desember 2021.

 

Mereka berjumlah sekitar 30 orang massa yang dipimpin oleh Ketua Tanfidzi Sulawesi Selatan, Faisal Silenang.

 

Para pendemo ini meminta pembebasan Imam Besar Al Habib Rizieq Bin Husein Syihab, dan beberapa aktivis Dakwah Front Persaudaraan Islam.

 

Selain ber-orasi bergantian menggunakan megaphone. Mereka juga membentangkan pamflet bertuliskan:

 

“Aksi Damai Bebaskan Imam Besar Al Habib Rizieq Bin Husein Syihab Tanpa Syarat”

 

“Fokus Tragedi KM 50 Usut Sampai Tuntas”

 

Faisal Silenang mengatakan bahwa pihaknya secara konsisten menuntut pembebasan HRS.

 

Ia juga mengajak kepada seluruh stakeholder, termasuk Presiden dan Panglima TNI agar segera bertaubat.

 

“Kami pengurus dpd front persaudaraan islam provinsi Sulsel mengajak seluruh stakeholder di negara Republik Indonesia yang kita cintai ini agar segera bertaubat,” kata Faisal Silenang kepada trotoar.id dalam laporan tertulis yang diterima.

 

Ia memperingatkan bahwa dengan taubatan nasuha yang digelar secara nasional menjadi sangat penting.

 

“Sebelum terlambat. Melihat situasi alam yang menjadi tanda-tanda kemurkaan Allah SWT sementara berlangsung saat ini,” ungkapnya. (trotoar)



 

SANCAnews.id – Habib Bahar bin Smith mengaku tak pernah mengajarkan kebencian dalam setiap ceramah yang ia sampaikan.

 

Pengakuan Habib Bahar Smith itu diutarakan dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club, Rabu (23/12/2021).

 

Karena itu, Habib Bahar Smith tak mengetahui alasan dirinya dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas tudingan ujaran kebencian berbau SARA.

 

“Saya juga enggak tahu kalau (dilaporkan terkait kasus, red) ujaran kebencian. Saya mengajarkan kebencian kepada siapa?” kata Habib Bahar.

 

Untuk itu, ia meminta agar isi ceramahnya jangan dipotong-potong agar tidak terjadi salah persepsi.

 

“Kalau mau (video ceramah) jangan potong-potong. Putar secara utuh ceramah saya dari awal sampai akhir,” ujarnya.

 

Akan tetapi, Bahar Smith mengakui bahwa dalam ceramahnya ia memang menyinggung soal pernyataan KSAD Jenderal Dudung Tuhan bukan orang Arab.

 

Pernyataan itu, kata Bahar, cukup berbahaya karena sama saja membandingkan Tuhan dengan manusia.

 

Atas alasan itu, Bahar lantas mengingatkan Jenderal Dudung agar tidak usah mengurusi apa yang yang bukan menjadi ranahnya sebagai KSAD.

 

“Di situ kan saya bilang, awas itu bukan ranahnya kamu. Kamu urus saja OPM,” kata Bahar.

 

Bahar juga membantah bahwa dirinya menyebut Jenderal Dudung murtad.

 

“Saya bilang awas, hati-hati, jangan sampai karena perkataan kamu, kamu jatuh, kau jatuh dalam kemurtadan,” jelasnya.

 

Menurutnya, jika Jenderal Dudung menyebut bahwa Tuhan bukan orang, itu adalah hal yang benar.

 

“Tapi dia bilang Tuhan bukan orang Arab. Nah, di situ (salahnya),” tegasnya.

 

Dengan menyebutkan ‘Arab’, sambungnya, itu berarti Dudung bisa menyamakan Tuhan dengan etnis atau bangsa tertentu.

 

Dalam berceramah, lanjut dia, dirinya juga tak sembarangan menyampaikan ceramah.

 

Dirinya juga tidak selalu menyampaikan ceramah yang mengkritik pemerintah.

 

“Masa orang khitanan saya bahas pemerintahan? Masa orang nikah saya bahas jihad?” tandasnya. (pojoksatu)




SANCAnews.id – Habib Bahar bin Smith angkat bicara soal isu dan tudingan yang menyebut bahwa dirinya punya bekingan besar dari keluarga Cikeas sehingga berani berucap keras pada para pejabat negara.

 

Mengenai itu, Habib Bahar menyebut bahwa dirinya tak mempunyai bekingan dari pihak mana pun. Ia berani bersuara lantang karena merasa bahwa ia sedang menyuarakan kebenaran dan untuk mengingatkan yang ia anggap salah.

 

Tak hanya itu ia juga mengungkapkan, selama ini ada banyak pejabat yang datang padanya. Namun dengan tegas ia tolak ajakan tersebut lantaran tak sesuai dengan prinsip hidupnya.

 

"Saya dari dulu banyak banget pejabat-pejabat yang datang ke saya, saya tidak mau. Saya tidak mau bukan berarti saya menolak, karena memang saya enggak mau," kata Habib Bahar dalam wawancara bersama Karni Ilyas, seperti dikutip Suara.com, Kamis, (23/12/2021).

 

"Sebab saya orangnya itu, bagaimana ya, enggak abu-abu, hitam hitam, putih putih. Nggak ada abu-abu bagi saya" lanjutnya.

 

Tak hanya itu, Habib Bahar juga menegaskan bahwa dia tidak ada urusan dengan keluarga Cikeas maupun pihak mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia bahkan mengaku tidak mengenal SBY.

 

"Jadi saya enggak ada urusan, SBY atau siapa di belakang saya. SBY saja saya tidak kenal," tuturnya.

 

Habib Bahar lantas menyebut alasan dirinya bisa seberani itu meskipun tanpa bekingan. Ia mengaku menyerahkan semua pada Sang Pencipta sehingga ia tak takut pada satu makhluk pun.

 

"Kalau mau tahu kenapa begitu, hanya satu saja, saya menggantungkan segala sesuatu kepada Allah. Dalam hati saya, saya hilangkan, tidak ada dalam hati saya takut kepada suatu makhluk, karena saya punya Allah SWT," tegasnya.

 

Lebih lanjut, Habib Bahar menyebut bahwa ia akan tetap bersuara kritis meskipun tidak ada bekingan di belakangnya.

 

"Dan yang saya sampaikan adalah kebenaran, kebenaran itu milik Allah dan pasti Allah memenangkan sesuatu yang jadi miliknya. Jadi enggak ada bekingan-bekingan," pungkasnya. (*)



 

SANCAnews.id – Eks imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyampaikan pesan terbaru kepada umat nasrani yang merayakan Natal 2021.

 

Pesan ini disampaikan Habib Rizieq Shihab melalui salah satu tim kuasa hukumnya, Aziz Yanuar.

 

Habib Rizieq yang saat ini berada di dalam penjara mempersilakan umat Nasrani merayakan natal dengan bergembira.

 

“Silakan pasang atribut natal di rumah warga nasrani dan semua gerejanya, kami umat Islam tidak akan mengganggu,” ujar Habib Rizieq sebagaimana pesan yang diteruskan Aziz, Kamis (23/12).

 

Menurut Habib Rizieq, ada tiga permintaan dari dia yang mewakili umat Islam.

 

Pertama, jangan ajak muslim untuk merayakan natal.

 

Kedua, jangan mengajak muslim untuk memakai atribut natal, apalagi memaksa.

 

“Terakhir jangan pasang atribut natal secara berlebihan di tempat umum dalam wilayah mayoritas muslim,” pesan Habib Rizieq.

 

Dia juga mengingatkan semua pihak untuk menjaga toleransi antara muslim dan nasrani.

 

“Ayo jaga toleransi tanpa natalisasi umat Islam,” tandas pesan Habib Rizieq Shihab. (pjks)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.