Latest Post



SANCAnews.id – Aktivis Nicho Silalahi kembali menyindir Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman soal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

 

Nicho awalnya mengungkit tiga brevet kehormatan dari pasukan elit TNI AD yakni, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang diterima Jenderal Dudung. Ketiga brevet itu antara lain, Brevet Anti Teror, Brevet Para Utama dan Brevet Komando.

 

“Nah udah dapat Brevet dari KOPASSUS kan pak?,” kata Nicho di akun Twitter @Nicho_Silalahi, Kamis (23/12/2021).

 

Nicho menyebut jenderal bintang empat itu semakin gagah. Dia lantas mengungkit pernyataan lama Jenderal Dudung soal kelompok teroris di Papua.

 

“Jadi kelihatan gagah dengan wajah seramnnya, oh ya kapan Rangkulan dengan Kaka-kaka Terorisnya di Papuanya pak? Noh kaka-kaka Teroris Dipapua Udah Nunggui Buat Dirangkul bapak loh,” sindir Nicho.

 

Diketahui, Jenderal TNI Dudung Abdurachman pernah berpesan agar Satgas TNI AD yang bertugas di Papua jangan menganggap KKB sebagai musuh, tetapi menganggap mereka sebagai rakyat yang perlu dirangkul dengan hati yang suci dan tulus, serta diberi pemahaman tentang NKRI.

 

Ia meminta supaya prajurit TNI dapat mengajak mereka untuk bersama-sama bergabung membangun Papua. Sebab, mereka adalah saudara se-Tanah Air.

 

“Satgas tidak harus memerangi KKB, namun mereka perlu dirangkul dengan hati yang suci dan tulus karena mereka adalah saudara kita. Keberhasilan dalam tugas bukan diukur dengan dapat senjata namun bagaimana saudara kita bisa sadar dan kembali ke pangkuan NKRI,” ujar dia. (fajar)



 

SANCAnews.id – PDIP Lumajang menanggapi pencopotan baliho Ketua DPR RI, Puan Maharani di lokasi bencana erupsi Gunung Semeru oleh Satpol PP setempat.

 

Ketua DPC PDIP Lumajang, Solikin menyatakan pihaknya memaklumi pencopotan baliho tersebut.

 

"Tidak apa-apa dicopot, wong, pemasangannya tidak konfirmasi kepada kami," ucapnya Kamis, (23/12).

 

Dia menegaskan bahwa pemasangan puluhan baliho Puan Maharani di lokasi bencana erupsi Gunung Semeru tidak ada kaitannya dengan DPC PDIP Lumajang.

 

Selaku Ketua DPC PDIP Lumajang, dia pun tidak mengetahui bahwa soal rencana  pemasangan baliho Puan Maharani sebanyak di lokasi terdampak.

 

"Mbak Puan datang ke Pronojiwo dan Candipuro, ya, kami sambut, tetapi dari saya, tidak ada intruksi pemasangan baliho," tuturnya.

 

Solikin mengungkapkan pihaknya menyambut sebatas dengan mendirikan posko-posko bantuan sebagai kepedulian partai kepada korban terdampak.

 

"Ada tiga posko bantuan yang kita dirikan. Adanya pemasangan baliho bukan dari DPC PDIP Lumajang, melainkan sukarelawan dan tidak ada izin ke kami maupun pihak lain," katanya. (jpnn)



 

SANCAnews.id – Beredar sebuah curhatan seorang wanita di lereng Gunung Semeru yang tak terima di depan rumahnya dipasang baliho Puan Maharani mematik sorotan publik.

 

Melalui akun twitter @urgirlboy, wanita ini mengaku merasa terganggu dengan adanya baliho Puan Maharani yang mejeng di depan rumahnya tersebut.

 

Terlebih orang yang memasang baliho Puan Maharani itu tidak memiliki adab. Pasalnya, menurut wanita ini tidak ada satu pun orang yang izin terlebih dahulu padanya sebelum memasang bahilo tersebut.

 


"Ini di depan rumah aku, baliho di paku ke pohon nangka tanpa seizin orang rumah. MERUSAK POHON!! selain itu juga MENGGANGGU PANDANGAN!! kalau aku mau keluar ke jalan raya," ujar wanita tersebut.

 

Sebelumnya, akhir-akhir ini media sosial tengah dihebohkan dengan kemunculan baliho Puan Maharani yang terpampang di lokasi yang terdampak erupsi Gunung Semeru.

 

Dalam bahilo yang banyak beredar di media sosial itu nampak foto Puan Maharani dengan latar belakang para korban Gunung Semeru mengenakan baju berwarna putih dan berkerudung merah.

 

Selain itu, dalam baliho berukuran cukup besar tersebut terdapat tulisan dengan narasi: "Tangismu, Tangisku Ceriamu, Ceriaku Saatnya Bangkit Menatap Masa Depan,".


Sontak saja curhatan wanita itu pun langsung dibanjiri komentar warganet. Tak sedikit dari mereka yang menyarankan agar Baliho Puan Maharani itu segera dicopot.

 

"Cabut aja. Gpp itu di cabut kalo tanpa izin. Dpn rumah ku juga sering kek gitu kalo pas pemilu," ucap akun @yogi_afri**.

 

"Bongkar aja mba, kl sy udh tk bongkar kl memang pohonnya berdiri di tanah kepemilikan saya," imbuh akun @hansnu**.

 

"Copot aja mbak, kalo perlu bakar sekalian," tambah akun @hsnl**.

 

"Bongkar aja orang udh menyalahi aturan kok," sahut akun @FeryEfendi**.

 

"Udah copot aja... Gk usah takut...," timpal akun @Desra**. (suara)



 

SANCAnews.id – Pendakwah Ustad Abdul Somad (UAS) memberikan pendapatnya tentang umat Islam yang mengucapkan selamat hari ibu.

 

Menurutnya, umat Islam yang mengucapkan selamat hari ibu harus segera melakukan salat sunnah taubat segera.

 

Hal tersebut diucapkannya dalam akun instagram pribadinya dengan mengunggah video berdurasi 1 menit pada Kamis (23/12/2021).

 

“Yang semalam sudah mengucapkan Hari Ibu solat sunnah taubat hari ini,” ucapnya dalam video tersebut.

 

UAS berpendapat jika Hari Ibu merupakan tradisi orang kafir, orang jahiliyah. Karena seharusnya orang islam berbakti kepada seorang Ibu setiap hari, tidak hanya di hari Ibu saja.

 

“Orang kafir tak begitu, emaknya dicaci makinya , disumpah serapahnya, ditunjangnya. Pas hari ibu dibawakanya bunga. Mother day,” pungkasnya.

 

Beragam komentar menanggapi video tersebut hingga menjadi trending di twitter.

 

“Pengen share di WA dan FB, tapi takut mereka tersinggung dan adanya memaki saya dibelakang,” tulis @parissss.33.

 

“Iya benar, memuliakan orang tua bukan setahun sekali, tapi setiap hari dan kirim doa setiap hari, bagi yg sdh tiada. Jazakillah khair kak @ustadzabdulsomad_official sdh mengingatkan kembali,” ujar @dewiyana29

 

“bnyk bnget yg bully Ustadz Somad, maksud pernyataan Ustadz Abdul Somad itu, jgn smpe kita ingat ibu cuman dihari ibu doang, tp tiap hari kita berbakti,” tweet @AnanKhairel.

 

Miris bang, sya melihat bahkan yg beragama islam pun menghina beliau. Mereka menilai berdasarkan sepotong video dan tdk melihat fullnya. Tidak takut mereka hisab dan dosa menghina ulama, na’udzubillah,” balas @YuudhiR13. (poskota)



 

SANCAnews.id – Jika anda melihat laman Wikipedia hari ini, dan memasukan nama Habib Bahar Smith, maka yang keluar postingan biodata dari Habib Bahar Smith yang ditambahkan kata kata kurang pantas.

 

Profil atau biodata Habib Bahar bin Smith yang tertera di laman Wikipedia diubah oleh orang tak bertanggung jawab.

 

Dari pantauan di situs tersebut, terlihat data diri Bahar diubah dengan menyematkan kata tak pantas.

 

“Bahar bin Smith Si B*c Ka**ng. Coba cek celananya jangan-jangan dia haid,” tulis informasi tersebut seperti dilihat pada Rabu (22/12).

 

“Dia bermulut kotor dan gemar *e*s juga narkoba,” tulis keterangan lain dalam informasi tersebut

 

Disebutkan juga, Bahar pendiri pondok pesantren tuyul dihalaman tersebut.

 

Terpisah, Kuasa Hukum Habib Bahar, Ichwan Tuankotta saat dihubungi, mengaku belum dapat memberi tanggapan perihal hal tersebut.

 

“No comment ya,” ucap dia saat dihubungi ponselnya.

 

Sebelumnya diberitakan, nama Bahar sedang mencuat usai dilaporkan ke polisi. Polda Metro Jaya menerima dua laporan polisi dengan terlapor Bahar dan Eggi Sudjana. Mereka dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian.

 

Laporan pertama dibuat pada 7 Desember 2021 dengan nomor laporan LP/B/6146/XI1/2021/SPKT/POLDA METRO JAYA. Kemudian laporan kedua dilayangkan pada 17 Desember 2021 dengan nomor laporan LP/B/6354/XIN/2021/SPKT/POLDA METRO JAYA.

 

Dalam laporan tersebut, Bahar dituduh melanggar Pasal Pasal 28 Ayat 2 Juncto Pasal 45A Ayat 1 UU ITE dan atau Pasal 14 dan 15 KUHP. (pjks)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.