Latest Post


 

SANCAnews.id – Pendakwah Ustad Abdul Somad (UAS) memberikan pendapatnya tentang umat Islam yang mengucapkan selamat hari ibu.

 

Menurutnya, umat Islam yang mengucapkan selamat hari ibu harus segera melakukan salat sunnah taubat segera.

 

Hal tersebut diucapkannya dalam akun instagram pribadinya dengan mengunggah video berdurasi 1 menit pada Kamis (23/12/2021).

 

“Yang semalam sudah mengucapkan Hari Ibu solat sunnah taubat hari ini,” ucapnya dalam video tersebut.

 

UAS berpendapat jika Hari Ibu merupakan tradisi orang kafir, orang jahiliyah. Karena seharusnya orang islam berbakti kepada seorang Ibu setiap hari, tidak hanya di hari Ibu saja.

 

“Orang kafir tak begitu, emaknya dicaci makinya , disumpah serapahnya, ditunjangnya. Pas hari ibu dibawakanya bunga. Mother day,” pungkasnya.

 

Beragam komentar menanggapi video tersebut hingga menjadi trending di twitter.

 

“Pengen share di WA dan FB, tapi takut mereka tersinggung dan adanya memaki saya dibelakang,” tulis @parissss.33.

 

“Iya benar, memuliakan orang tua bukan setahun sekali, tapi setiap hari dan kirim doa setiap hari, bagi yg sdh tiada. Jazakillah khair kak @ustadzabdulsomad_official sdh mengingatkan kembali,” ujar @dewiyana29

 

“bnyk bnget yg bully Ustadz Somad, maksud pernyataan Ustadz Abdul Somad itu, jgn smpe kita ingat ibu cuman dihari ibu doang, tp tiap hari kita berbakti,” tweet @AnanKhairel.

 

Miris bang, sya melihat bahkan yg beragama islam pun menghina beliau. Mereka menilai berdasarkan sepotong video dan tdk melihat fullnya. Tidak takut mereka hisab dan dosa menghina ulama, na’udzubillah,” balas @YuudhiR13. (poskota)



 

SANCAnews.id – Jika anda melihat laman Wikipedia hari ini, dan memasukan nama Habib Bahar Smith, maka yang keluar postingan biodata dari Habib Bahar Smith yang ditambahkan kata kata kurang pantas.

 

Profil atau biodata Habib Bahar bin Smith yang tertera di laman Wikipedia diubah oleh orang tak bertanggung jawab.

 

Dari pantauan di situs tersebut, terlihat data diri Bahar diubah dengan menyematkan kata tak pantas.

 

“Bahar bin Smith Si B*c Ka**ng. Coba cek celananya jangan-jangan dia haid,” tulis informasi tersebut seperti dilihat pada Rabu (22/12).

 

“Dia bermulut kotor dan gemar *e*s juga narkoba,” tulis keterangan lain dalam informasi tersebut

 

Disebutkan juga, Bahar pendiri pondok pesantren tuyul dihalaman tersebut.

 

Terpisah, Kuasa Hukum Habib Bahar, Ichwan Tuankotta saat dihubungi, mengaku belum dapat memberi tanggapan perihal hal tersebut.

 

“No comment ya,” ucap dia saat dihubungi ponselnya.

 

Sebelumnya diberitakan, nama Bahar sedang mencuat usai dilaporkan ke polisi. Polda Metro Jaya menerima dua laporan polisi dengan terlapor Bahar dan Eggi Sudjana. Mereka dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian.

 

Laporan pertama dibuat pada 7 Desember 2021 dengan nomor laporan LP/B/6146/XI1/2021/SPKT/POLDA METRO JAYA. Kemudian laporan kedua dilayangkan pada 17 Desember 2021 dengan nomor laporan LP/B/6354/XIN/2021/SPKT/POLDA METRO JAYA.

 

Dalam laporan tersebut, Bahar dituduh melanggar Pasal Pasal 28 Ayat 2 Juncto Pasal 45A Ayat 1 UU ITE dan atau Pasal 14 dan 15 KUHP. (pjks)



 

SANCAnews.id – Kuasa hukum Habib Bahar bin Smith Ichwan Tuankotta mengatakan akan polisikan Husin Shihab atas dugaan menyebarkan berita bohong.

 

Ichwan menyebut permintaan untuk menuntut balik Husin Shihab adalah permintaan langsung dari Habib Bahar bin Smith. Ia pun akan segera memfasilitasi proses hukum dan advokasi untuk mempolisikan Husin Shihab.

 

“Iya keinginan dari Habib Bahar sendiri. Kita akan lakukan itu dalam tempo yang sesingkat-singkatnya untuk lapor balik dia,” tuturnya, mengutip WE Online, Rabu (22/12/2021).

 

Menurut Ichwan, Husin Shihab justru telah menyebarkan berita bohong dengan menuding Habib Bahar melakukan ujaran kebencian. Sekarang ini kata Ichwan, pihaknya tengah menyiapkan bukti-bukti untuk menyeret Husin Shihab.

 

“Iya kami akan laporkan balik Husin. Karena dia penyebar hoaks, tunggu waktunya aja. Kita lagi persiapkan bukti-bukti,” ujar Ichwan ketika dikonfirmasi Selasa (21/12/2021).

 

Diketahui, Husin Shihab melaporkan Habib Bahar atas pernyataan yang mengomentari pernyataan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang menyebut Tuhan bukan orang Arab.

 

Menurut Husin Shihab Habib Bahar telah memelintir pernyataan tersebut dalam ceramahnya di berbagai kesempatan sehingga dapat menyulut amarah umat muslim.

 

Ichwan membantah tudingan Husin Shihab tersebut, menurut dia, apa yang disampaikan Habib Bahar sesuai fakta di lapangan, tidak ada yang dipelintir.

 

“Tapi di laporannya Husin Shihab dia menyampaikan bahwa Habib Bahar memelintir pernyataannya itu yang soal Pak Dudung. Faktanya kan memang begitu,” ucapnya.

 

“Di Podcast Deddy Corbuzier kita buka-buka pernyataannya semua dari Jenderal Dudung ya memang begitu. Terus Habib Bahar memelintirnya di mana? Memang itu faktanya, kok. Atas dasar itulah kita coba buktikan justru Husin Shihab ini yang provokasi umat Islam,” sambung Ichwan. (suara)



 

SANCAnews.id – Keterbukaan Kapolri Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang berani mengakui masih banyak kekurangan di tubuh Polri mendapat pujian dari kalangan aktivis. Salah satunya dari Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule.

 

Hanya saja, Iwan Sumule menilai masih ada satu hal yang mengganjal dan harus diselesaikan Jenderal Sigit agar menjadi lebih sempurna. Yaitu memastikan bahwa Polri akan menindaklanjuti laporan dari ProDEM terkait dugaan pidana kolusi dan nepotisme pejabat negara.

 

ProDEM, sambung Iwan Sumule, telah melaporkan kasus dugaan kolusi dan nepotisme Menteri Koordinatior Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ke Polda Metro Jaya.

 

Dalam laporan ini, ProDEM menduga ada unsur kolusi dan nepotisme dalam bisnis alat PCR yang dilakukan perusahaan terafiliasi menteri tersebut.

 

“ProDEM akan lebih mengapresiasi Kapolri Listyo Sigit, jika laporan ProDEM ditindaklanjuti dengan memeriksa Luhut dan Erick Thohir atas dugaan perbuatan pidana kolusi dan nepotisme pejabat negara,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Rabu (22/12).

 

ProDEM yakin jika kasus ini ditindaklanjuti dan berhasil jadi terang benderang, maka publik akan lebih percaya dengan Polri. 

 

“Sehingga harapan masyarakat terhadap Polri kembali hidup,” tutupnya. (*)



 

SANCAnews.id – Kantor Kedutaan Besar China digeruduk emak-emak mengatasnamakan Aksi Rakyat Menggugat (ARM), di Jakarta, Rabu (22/12).

 

Dalam aksinya, mereka menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dikomandoi salah seorang orator dari atas mobil komando.

 

Puluhan emak-emak ini juga turut membawa berbagai spanduk dengan beragam tulisan. Mulai dari "Audit PCR & alat tes Covid pada rakyat", "Anak bukan eksperimen, hentikan vaksin anak" hingga tulisan "Cabut Darurat Pandemi".

 

Tak hanya soal kesehatan, massa juga turut menyuarakan aspirasinya mengenai intervensi China terhadap Laut Natuna Utara. Mereka mendesak pemerintah Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan China.

 

Aksi ARM ini tidak berhenti di Kedubes China. Mereka juga akan menggelar aksi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendesak lembaga antirasuah mengusut bisnis alat PCR yang diduga melibatkan menteri. (rmol)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.