Latest Post


SANCAnews.id – Seperti diketahui, belakangan ini publik cukup dihebohkan dengan persoalan sumur resapan besutan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang disebut memakan ‘korban’.

 

Apalagi terbaru, perhatian publik tersita dengan kabar soal terperosoknya mobil milik Ketua DPP PSI, Isyana Bagoes Oka, di sumur resapan.

 

Sontak saja kejadian tersebut memicu banyaknya kritik kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang dinilai telah gagal membuat sumur resapan.

 

Beberapa pihak pun tampak mengomentari dan memberi tanggapan. Salah satunya pengamat politik RG alias Rocky Gerung.

 

Namun, dalam ocehannya, Rocky justru mengambil kesempatan untuk menyindir soal mobil Esemka yang sebelumnya dibangga-banggakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

 

Ia melontarkan sindiran yang mana menurutnya yang salah dalam kejadian tersebut adalah mobil Isyana sendiri.

 

Seharusnya, kata Rocky Gerung, mobil yang digunakan agar tak terperosok ke dalam sumur resapan adalah mobil Esemka.

 

“Yang salah itu mobilnya, karena terlalu berat, makanya dia jeblos,” ungkap Rocky Gerung di kanal YouTube pribadinya, dikutip terkini.id pada Jumat, 10 Desember 2021.

 

“Mestinya pake Esemka. Kalau Esemka, dia ngambang, enggak bakal kejeblos.”

 

Lebih lanjut, pria yang juga seorang filsuf itu menduga bahwa mungkin saja sebelum insiden tersebut terjadi, sumur resapan yang baru selesai dan masih basah itu memang sudah diincar.

 

Menurutnya, tak menutup kemungkinan ada pihak yang sengaja melewati sumur resapan yang sebelumnya sudah diketahui masih basah.

 

“Dan kelihatannya memang mungkin dua hari sebelumnya sudah ada yang incar ke situ, ‘coba cari sumur resapan yang masih basah, nanti akan dikirim mobil oleh seseorang’.”

 

Ia lantas menyinggung soal adanya upaya untuk saling mencari kelemahan antara satu pihak dengan pihak lainnya.

 

Terlebih, mobil yang terperosok ke dalam sumur resapan itu adalah mobil milik PSI yang katanya sangat vokal mengkritik kebijakan Anies Baswedan.

 

“Jadi terlihat upaya untuk saling mengintip kelemahan, padahal sebetulnya kelemahan itu diperlihatkan di dalam kebijakan. Kalau mobil PSI ada di situ, itu artinya memang ada drone beredar di situ untuk memantau perkembangan pembangunan sumur resapan,” tandas Rocky Gerung. (terkini)




SANCAnews.id – Salah satu warga yang terdampak bencana alama erupsi Gunung Semeru mengucapkan terimakasih kepada Habib Rizieq Shihab (HRS) dan Front Persaudaraan Islam (FPI) atas bantuan yang diberikan.

 

Hal tersebut diungkapkan oleh seorang penduduk Desa Supiturang, Dusun Sumbersari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur bernama Ahamad Maliki.

 

Di hadapan sejumlah warga lainnya, Ahmad pun mendoakan agar Habib Rizieq Shihab segera dibebaskan dari penjara tanpa syarat apapun.

 

“Saya atas nama Ahmad Maliki termasuk masyarakat penduduk Desa Supiturang, Dusun Sumbersari, saya merasa banyak-banyak terimakasih kepada FPI, termasuk sumbangan dari Habib Rizieq Shihab. Saya banyak terimakasih, semoga Habib Rizieq Shihab dibebaskan tanpa syaratan apapun,” kata Ahmad dikutip Hops.id dari saluran YouTube Amazing Pasuruan pada Jumat, 10 Desember 2021.

 

Lebih lanjut Ahmad juga berharap agar anak-anak dan keturunannya kelak bisa meneruskan perjuangan dari Habib Rizieq Shihab.

 

“Semoga perjuangan beliau akan diteruskan oleh anak, cucu-cucu kita semua. Maka kita alhamdulillah dengan adanya sumbangan dari Habib Rizieq Sihab, FPI, dan juga dari masyarakat, kami banyak-banyak terimakasih atas donasinya dari segi sembako dan kebutuhan yang lain-lain,” ujar Ahmad.

 

“Saya sebagai manusia biasa, cuma Allah yang bisa gantikan kebaikan ini semua melalui kekuatannya. Terimakasih, waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, takbir, allahu akbar!,” imbuhnya.

 

Aksi tulus FPI untuk bencana Semeru, komando HRS penuh cinta kasih

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun membeberkan sejumlah aksi dari Front Persaudaraan Islam (FPI) yang jarang jadi sorotan publik, khususnya aksi nyata membantu korban bencana alam yang baru-baru ini terjadi, erupsi Gunung Semeru.

 

Refly mengatakan, FPI merupakan ormas yang tanggap dalam dan simpati terhadap aksi kemanusiaan. Bahkan ketika ormas lain masih berwacana untuk membantu korban bencana erupsi Gunung Semeru, FPI sudah hadir terlebih dahulu membantu para korban.

 

“Lagi-lagi FPI adalah organisasi yang mau bersusah-susah hadiri duluan di tempat bencana. Ketika organisasi lain baru berwacana, mereka sudah ada di tempat bencana,” ujar Refly dalam saluran YouTube miliknya, dikutip Hops.id pada Selasa, 7 Desember 2021.

 

“Jadi mudah-mudahan sekali lagi ini membuktikan FPI bukanlah organisasi yang tidak bisa diajak untuk bermusyawarah bermufakat, termasuk juga membantu korban-korban bencana alam dan kemanusiaan seperti ini,” sambungnya.


Berikut pesan Habib Rizieq soal aksi kemanusiaan:

 

Surat IB-HRS untuk laskar kemanusiaan FPI

 

Kepada segenap saudaraku Laskar Kemanusiaan FPI tercinta.

 

Ingatlah, walau kita dizalimi, difitnah, dicaci-maki, dimusuhi, dikejar, dianiaya, disiksa, diusir, dipenjara hingga dibunuh, tapi jangan sekali-kali duka dan penderitaan kita membunuh rasa kemanusiaan kita.

 

Suka duka akan selalu silih berganti menjadi bagian dari kehidupan kita. Rasa kemanusiaan harus selalu dipupuk agar tumbuh subur dalam sanubari kita baik saat suka maupun duka.

 

Tetaplah semangat berdiri bangkit di setiap medan musibah, bantulah semua manusia yang terkena musibah, tanpa memandangan agama, budaya, suku, ras, ormas, partai dan golongan.

 

Hiburlah semua manusia di medan musibah walau hanya dengan sebuah senyuman atau tatapan cinta, tukarlah duka mereka dengan suka, bangkitkan kembali harapan dan optimisme mereka, untuk meraih bahagia setelah derita.

 

Yakinlah bahwa janji Allah SWT Maha Besar, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sehingga setelah derita akan ada bahagia. **



 

SANCAnews.id – Ekonom senior, Rizal Ramli (RR) menceritakan pengalaman pribadinya saat ia menemui ratusan jenderal untuk melengserkan Presiden RI yang kala itu dijabat oleh HM Soeharto.

 

Menurut Rizal Ramli, ketika itu sekitar akhir tahun 1997 tepatnya bulan Oktober ia sempat diundang para jenderal TNI yang kala itu masih bernama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

 

Acara tersebut, kata RR, diselenggarakan di Sekolah Staf Komando Bagian Gabungan (Sekogab), Bandung dan dihadiri oleh sekitar 200 jenderal dan kolonel.

 

Hal itu diceritakan Rizal Ramli saat berbincang di kanal YouTube Refly Harun, seperti dilihat pada Jumat 10 Desember 2021.

 

“Pada bulan Oktober 97, saya diundang untuk bicara di Sekogab di Bandung. Pada waktu itu Letnan Jenderal Ari Kumaat kepalanya. Ada 200 jenderal dan kolonel yang hadir,” ujar RR.

 

Ketika itu, lanjut Rizal, acara diawali dengan pernyataan dari Jenderal Sayudiman yang dengan tegas bahwa ABRI tetap mendukung kepemimpinan Soeharto meskipun dilanda krisis ekonomi.

 

“Pada waktu itu yang bicara pertama Jenderal Sayudiman, dia bilang waktu itu Oktober 97 Indonesia saat krisis, dia waktu itu bilang ‘tidak ada pilihan bagi ABRI, kecuali dukung Presiden Soeharto all out’,” cerita Rizal Ramli.

 

Akan tetapi, saat giliran RR berbicara ia dengan lantang mengungkapkan pendapat yang berlawanan dengan Jenderal Sayudiman.

 

Rizal Ramli saat itu berpandangan, ibarat sebuah bola kaca Indonesia sudah dalam keadaan retak sehingga apabila ada yang menendang sedikit maka Soeharto dipastikan bisa lengser.

 

“Proses giliran saya, saya bilang kalau 180 derajat berbeda dengan Jenderal Sayudiman. Saya ibaratkan waktu itu Indonesia sebagai bola kaca yang sudah retak. Kemudian teman-teman pro demokrasi ngomong di hadapan tentara kalau sudah tidak sabar, 32 tahun Soeharto berkuasa,” ungkap RR.

 

Mengutip Hops.id, sontak pendapat Rizal Ramli itu membuat para petinggi TNI yang hadir di acara tersebut terkejut dengan keberaniannya.

 

“Waktu break makan siang, saya suruh staf saya si Tri untuk keliling ke meja makan satu per satu untuk menanyakan ke para jenderal dan kolonel yang hadir soal pernyataan Rizal Ramli. Mereka bilang bahwa Pak Ramli gila, ini kan Soeharto masih berkuasa, kok dia bisa ngomong begitu di kandang singa,” tuturnya.

 

Kendati demikian, menurut Rizal Ramli, para jenderal TNI di acara itu sepakat bahwa Presiden Soeharto memang sudah keterlaluan.

 

“Tapi apa yang diomongin Pak Ramli benar, Soeharto sudah keterlaluan, ini kata-kata jenderal lho ya,” ujarnya. (terkini)



 

SANCAnews.id – Habib Bahar bin Smith menyindir Habib Husein Ba’agil, habib pembela Jenderal Dudung Abdurachman. Habib Bahar bin Smith heran kenapa Habib Husein asal Tuban itu nggak ngajari atau mengingatkan Dudung dalam soal agama.

 

Habib Bahar menyampaikan hal ini mengulas omongan Jenderal Dudung soal Tuhan kita bukan orang Arab.

 

Habib Bahar sindir habib pembela Dudung 

Habib Bahar tegas menyindir Habib Husein yang dekat dengan mantan Pangkostrad tersebut. Bahar heran kenapa Habib Husein Ba’agil kok nggak mengingatkan Dudung soal bicara agama.

 

“Kan ada wali yang deket sama kau, Habib Ba’agil. Kenapa dia nggak tegur (Dudung). Kenapa (Dudung) nggak minta nasihat dulu?” kata Habib Bahar dalam sebuah pengajian di Bogor, dikutip dari Youtube Santri Pariwisata pekan lalu.

 

Mengulas soal pernyataan Dudung soal Tuhan kita bukan orang Arab, Habib Bahar menilai pernyataan ini sangat rawan mengikis akidah. Sebab pernyataan itu sama sama mensifati Allah dengan manusia, yang jelas bertentangan dengan prinsip dalam Islam.

 

Makanya, Habib Bahar tega mengatakan kalau Dudung tak paham soal agama, sebaiknya stop deh bicara soal agama.

 

“Jangan sok-sokan kau ngomong, kau punya nama kan nama Arab. Abdurachman kan nama Arab. Bodoh goblok, merasa pintar. Kalau nggak ngerti urusan agama lebih baik diam,” katanya.

 

Siapa sosok Jenderal Dudung sebenarnya 

Habib Husein Ba’agil Tuban gerah juga banyak yang menghakimi Jenderal Dudung dengan berbagai tudingan menyurutkan. Padahal menurut Habib Husein, dia menyaksikan kok Jenderal Dudung itu berbuat banyak untuk Islam.

 

Pertama, kata Habib Husein Ba’agil, Dudung telah mengislamkan satu kampun di Timot Timur yang julahnya 150-200 orang. Dudung mengislamkan ratusan orang itu kala bertugas di Timor Timur.

 

Bukan itu saja lho, Habib Husein yang telah menyaksikan sendiri dengan mata kepala, jadi tiap kunjungan Dudung itu ternyata perwira tinggi bintang empat ini punya anak asuh ribuan anak yatim piatu di berbagai wilayah di Indonesia lho.

 

“Saya setiap kota yang saya disinggah, dalam rangka dakwah bersama pak Dudung, itu ada 10-200 lebih anak yatim yang diasuh beliau. Ribuan anak yatim yang diasuh beliau sejak beliau Letnan Satu sampai bintang 4, itu ribuan anak yatim. Apa ada di antara kita yang begitu?” kata Habib Husein Ba’agil dalam Youtube Santri Tuban.

 

Nah Habib Husein belum selesai menceritakan bagaimana sosok Jenderal Dudung sebenarnya. Mantan Pangkostrad itu ternyata juga bergerak tak tinggal diam saat bertugas di wilayah konflik di Poso.

 

“Bagaimana dia membela Islam ketika Poso dibantai, nggak ada yang tahu. Tahu dari mana mereka ketika anak-anak kecil waktu pembantaian Poso, anak kecil kakek nenek dikepung siapa yang bertaruh nyawanya? Pak dudung, bukan orang lain. Saat itu yang cerita orang lain bukan beliau. Saat itu beliau menjabat sebagai Wakil Komandan Batalyon,” jelasnya. (hops)



 

SANCAnews.id – Baru-baru ini viral sebuah video memperlihatkan aksi seorang kakek yang nekat melemparkan sepucuk 'surat cinta' ke Presiden Jokowi.

 

Momen langka tersebut terjadi saat orang nomor satu di Indonesia itu mengunjungi warga terdampak erupsi Semeru, Lumajang, Jawa Timur. Gulungan kertas itu berhasil ditangkap Jokowi.

 

Melihat hal tersebut, paspampres pun langsung sigap mengawasi. Dalam video yang beredar, kakek tersebut tampak mendekat ketika mobil Jokowi mulai berjalan pelan untuk menyapa warga Lumajang.

 

Kala itu, suasana mendadak berubah menjadi riuh setelah kakek tersebut melemparkan 'surat cintanya' kepada Presiden Jokowi.

 

Isi surat yang dilempar ke Presiden Jokowi 

Sebuah akun TikTok dengan nama akun @qosimmuhammad mengungkap sosok yang melempar surat ke Jokowi. Kakek tersebut diketahui bernama Ngateman. ia melemparkan surat tersebut untuk menyampaikan aspirasinya.

 

Lewat surat tersebut, Kakek Ngateman ingin memberitahu bahwa ia dan beberapa warga lainnya belum mendapatkan bantuan usaha mikro Rp2,4 juta yang disalurkan.

 

"Pak Ngateman namanya. Intinya surat beliau itu terkait bantuan untuk usaha mikro yang Rp2,4 juta itu dan di suratnya beliau menulis daftar nama-nama orang yang belum dapat, termasuk dirinya," tulis pengguna TikTok tersebut.

 

Disebutkan bahwa kakek tersebut sebelumnya pernah mengirim surat ke Bupati Lumajang, Thoriqul Haq karena tidak dapat BLT. Namun akhirnya ia mendapat bantuan setelah surat tersebut sampai ke sang bupati.

 

Kakek Ngateman dikenal sebagai sosok yang pemberani. Dia tak segan menyampaikan hal-hal yang menurutnya janggal dengan caranya sendiri.

 

Reaksi netizen 

Aksi kakek yang melempar surat ke Presiden Jokowi ini pun menuai beragam reaksi dari netizen. Banyak yang salut dengan keberanian kakek tersebut dalam mencari keadalian.

 

Selain itu, tak sedikit pula yang mempertanyakan kemana larinya bantuan yang seharusnya sampai di tangan kakek tersebut.

 

"Kalau kata-kata atau keluhan sudah tidak didengar oleh pejabat setempat, jangan salahkan warga ya kalau langsung ngadu ke presiden. Manteb pak," komentar seorang netizen.

 

"Wajar sih yah dia kan mempertanyakan haknya. Semoga bapak dapat apa yang bapak minta," komentar netizen lainnya. (indozone)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.