Latest Post


 

SANCAnews.id – Habib Bahar bin Smith menyindir Habib Husein Ba’agil, habib pembela Jenderal Dudung Abdurachman. Habib Bahar bin Smith heran kenapa Habib Husein asal Tuban itu nggak ngajari atau mengingatkan Dudung dalam soal agama.

 

Habib Bahar menyampaikan hal ini mengulas omongan Jenderal Dudung soal Tuhan kita bukan orang Arab.

 

Habib Bahar sindir habib pembela Dudung 

Habib Bahar tegas menyindir Habib Husein yang dekat dengan mantan Pangkostrad tersebut. Bahar heran kenapa Habib Husein Ba’agil kok nggak mengingatkan Dudung soal bicara agama.

 

“Kan ada wali yang deket sama kau, Habib Ba’agil. Kenapa dia nggak tegur (Dudung). Kenapa (Dudung) nggak minta nasihat dulu?” kata Habib Bahar dalam sebuah pengajian di Bogor, dikutip dari Youtube Santri Pariwisata pekan lalu.

 

Mengulas soal pernyataan Dudung soal Tuhan kita bukan orang Arab, Habib Bahar menilai pernyataan ini sangat rawan mengikis akidah. Sebab pernyataan itu sama sama mensifati Allah dengan manusia, yang jelas bertentangan dengan prinsip dalam Islam.

 

Makanya, Habib Bahar tega mengatakan kalau Dudung tak paham soal agama, sebaiknya stop deh bicara soal agama.

 

“Jangan sok-sokan kau ngomong, kau punya nama kan nama Arab. Abdurachman kan nama Arab. Bodoh goblok, merasa pintar. Kalau nggak ngerti urusan agama lebih baik diam,” katanya.

 

Siapa sosok Jenderal Dudung sebenarnya 

Habib Husein Ba’agil Tuban gerah juga banyak yang menghakimi Jenderal Dudung dengan berbagai tudingan menyurutkan. Padahal menurut Habib Husein, dia menyaksikan kok Jenderal Dudung itu berbuat banyak untuk Islam.

 

Pertama, kata Habib Husein Ba’agil, Dudung telah mengislamkan satu kampun di Timot Timur yang julahnya 150-200 orang. Dudung mengislamkan ratusan orang itu kala bertugas di Timor Timur.

 

Bukan itu saja lho, Habib Husein yang telah menyaksikan sendiri dengan mata kepala, jadi tiap kunjungan Dudung itu ternyata perwira tinggi bintang empat ini punya anak asuh ribuan anak yatim piatu di berbagai wilayah di Indonesia lho.

 

“Saya setiap kota yang saya disinggah, dalam rangka dakwah bersama pak Dudung, itu ada 10-200 lebih anak yatim yang diasuh beliau. Ribuan anak yatim yang diasuh beliau sejak beliau Letnan Satu sampai bintang 4, itu ribuan anak yatim. Apa ada di antara kita yang begitu?” kata Habib Husein Ba’agil dalam Youtube Santri Tuban.

 

Nah Habib Husein belum selesai menceritakan bagaimana sosok Jenderal Dudung sebenarnya. Mantan Pangkostrad itu ternyata juga bergerak tak tinggal diam saat bertugas di wilayah konflik di Poso.

 

“Bagaimana dia membela Islam ketika Poso dibantai, nggak ada yang tahu. Tahu dari mana mereka ketika anak-anak kecil waktu pembantaian Poso, anak kecil kakek nenek dikepung siapa yang bertaruh nyawanya? Pak dudung, bukan orang lain. Saat itu yang cerita orang lain bukan beliau. Saat itu beliau menjabat sebagai Wakil Komandan Batalyon,” jelasnya. (hops)



 

SANCAnews.id – Baru-baru ini viral sebuah video memperlihatkan aksi seorang kakek yang nekat melemparkan sepucuk 'surat cinta' ke Presiden Jokowi.

 

Momen langka tersebut terjadi saat orang nomor satu di Indonesia itu mengunjungi warga terdampak erupsi Semeru, Lumajang, Jawa Timur. Gulungan kertas itu berhasil ditangkap Jokowi.

 

Melihat hal tersebut, paspampres pun langsung sigap mengawasi. Dalam video yang beredar, kakek tersebut tampak mendekat ketika mobil Jokowi mulai berjalan pelan untuk menyapa warga Lumajang.

 

Kala itu, suasana mendadak berubah menjadi riuh setelah kakek tersebut melemparkan 'surat cintanya' kepada Presiden Jokowi.

 

Isi surat yang dilempar ke Presiden Jokowi 

Sebuah akun TikTok dengan nama akun @qosimmuhammad mengungkap sosok yang melempar surat ke Jokowi. Kakek tersebut diketahui bernama Ngateman. ia melemparkan surat tersebut untuk menyampaikan aspirasinya.

 

Lewat surat tersebut, Kakek Ngateman ingin memberitahu bahwa ia dan beberapa warga lainnya belum mendapatkan bantuan usaha mikro Rp2,4 juta yang disalurkan.

 

"Pak Ngateman namanya. Intinya surat beliau itu terkait bantuan untuk usaha mikro yang Rp2,4 juta itu dan di suratnya beliau menulis daftar nama-nama orang yang belum dapat, termasuk dirinya," tulis pengguna TikTok tersebut.

 

Disebutkan bahwa kakek tersebut sebelumnya pernah mengirim surat ke Bupati Lumajang, Thoriqul Haq karena tidak dapat BLT. Namun akhirnya ia mendapat bantuan setelah surat tersebut sampai ke sang bupati.

 

Kakek Ngateman dikenal sebagai sosok yang pemberani. Dia tak segan menyampaikan hal-hal yang menurutnya janggal dengan caranya sendiri.

 

Reaksi netizen 

Aksi kakek yang melempar surat ke Presiden Jokowi ini pun menuai beragam reaksi dari netizen. Banyak yang salut dengan keberanian kakek tersebut dalam mencari keadalian.

 

Selain itu, tak sedikit pula yang mempertanyakan kemana larinya bantuan yang seharusnya sampai di tangan kakek tersebut.

 

"Kalau kata-kata atau keluhan sudah tidak didengar oleh pejabat setempat, jangan salahkan warga ya kalau langsung ngadu ke presiden. Manteb pak," komentar seorang netizen.

 

"Wajar sih yah dia kan mempertanyakan haknya. Semoga bapak dapat apa yang bapak minta," komentar netizen lainnya. (indozone)



 

SANCAnews.id – Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo menyebut ada satu hal berbahaya yang ada di negara Indonesia sehingga membuat generasi penerus yang harus menanggung akibatnya.

 

Melansir dari Wartaekonomi.co.id, Gatot mengatakan, demokrasi di Indonesia saat ini dalam bahaya.

 

"Bila demokrasi lenyap, lenyap pulalah Indonesia Merdeka. Kondisi saat ini sangat berbahaya," kata Gatot saat memberikan sambutan bedah buku karya Gde Siriana berjudul Keserakahan di Tengah Pandemi, Kamis (9/12).

 

Ia lantas mengutip pernyataan proklamator Mohammad Hatta di era 1960-an, demokrasi bahkan menjadi salah satu penentu bertahannya Indonesia Raya.

 

Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) tersebut menyambut baik dan mengapresiasi karya tulis Gde Siriana yang menjelaskan kepada publik tentang keresahan atas demokrasi di Tanah Air.

 

"Yang saya sampaikan tadi, kegagalan demokrasi inilah yang menyebabkan kondisi kita sekarang ini dililit utang yang sangat besar," ujarnya.

 

Lebih lanjut ia menyebut kondisi saat ini yang harus menanggung adalah generasi yang akan datang.

 

"Tentunya yang bayar bukan saya, tetapi anak-anak dan cucu-cucu kita nantinya," lanjutnya.

 

Untuk diketahui, turut hadir sejumlah narasumber dalam acara bedah buku dan diskusi daring tersebut, antara lain ekonom senior Dr Rizal Ramli, pakar hukum tata negara Refly Harun. Lalu ada pengamat politik Rocky Gerung, dosen pasca FISIP UMJ Prof Siti Zuhro, dan anggota DPD RI Tamsil Linrung.

 

Gatot menilai, demokrasi sejatinya menjadi tonggak penting bagi bangsa Indonesia untuk bisa tetap bertahan saat ini dan ke depan.

 

"Demokrasi di Tanah Air sedang tidak baik, bahkan cenderung merosot," tandas Gatot Nurmantyo.

 

Diketahui bahwa Gatot Nurmantyo kerap melayangkan kritik terhadap pemerintah. Beberapa waktu yang lalu, Gatot Nurmantyo menyebut negara Indonesia masih seperti berjalan di tempat seperti pada masa Penjajahan Belanda.

 

Gatot menjelaskan, pemerintah dan DPR hari ini sangat berpihak pada kepentingan segelintir kaum elite yang sama sekali tidak dirasakan oleh rakyat.

 

"Negeri ini diproklamasikan bukan untuk memanjakan segelintir orang kaya, kalau begini sama saja kita merdeka tapi masih ada VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie), ini permasalahanya," kata Gatot dalam diskusi virtual FNN soal 7 Tahun Pemerintahan Jokowi, Rabu (20/10/2021).

 

Dia menyoroti orang-orang kaya di Indonesia yang justru menjadi lebih kaya pada masa Pandemi Covid-19, sementara rakyat terus berjuang hidup.

 

"Jumlah orang super kaya Indonesia dengan kekayaan lebih dari 100 juta USD atau Rp 1,4 triliun jumlahnya naik 22,29 persen dari tahun 2019, ini sangat luar biasa, kondisi ini sangat kontras dan ironis," tuturnya.

 

Selain itu, Mantan Panglima TNI itu menyebut utang negara yang semakin menebal tidak bisa dianggap enteng karena akan menjadi beban bagi anak-cucu kelak.

 

"Saya ingatkan, jangan remehkan bahaya dari utang-utang negara saat ini, beban cicilan utang negara yang membengkak dapat membuat rakyat lebih miskin," tegasnya. (suara)



 

SANCAnews.id – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri membeberkan kondisi lembaga yang dipimpinnya.

 

Menurutnya, salah satu keterbatasan KPK adalah kekurangan jumlah pegawai yang bisa diberdayakan dalam memberantas korupsi.

 

“KPK tentu sangat menyadari atas keterbatasannya, hanya 1.602 sumber daya manusia yang ada di KPK,” ujar Firli di hadapan Presiden Joko Widodo dalam peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2021, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (9/12/2021).

 

Pernyataan Firli Bahuri itu pun memantik respons publik atau warganet. Salah satunya Tokoh Nahdatul Ulama (NU) Umar Hasibuan.

 

Gus Umar sapaan akrabnya mengatakan jika KPK mengakui kekurangan pegawai, lantas kenapa mereka memecat 57 pegawainya.

 

“Pak Firli klu kurang kenapa anda pecat Novel baswedan cs? Anda ini koq makin aneh saja ya?,” kata Gus Umar di akun Twitternya, Jumat (10/12/2021).

 

Tak hanya Gus Umar, mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu juga menyindir pimpinan KPK yang menyingkirkan Novel Baswedan dkk dengan dalih TWK.

 

“Izinkan #sayaketawa – kok memecat 54 pegawai dg alasan dibuat2 lewat TWK,” ungkap Said Didu.

 

Seperti diketahui, 44 eks pegawai KPK telah resmi menjadi ASN Polri. Mereka dilantik langsung oleh Jenderal Listyo Sigit Prabowo kemarin. (fajar)



 

SANCAnews.id – Ditemukan dugaan kejanggalan dalam kejadian terperosoknya ban mobil Ketua DPP PSI, Isyana Bagoes Oka, ke sumur resapan di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Diduga kendaraan Isyana sempat bolak-balik sebelum akhirnya jeblos ke lubang itu.

 

Hal ini dikatakan oleh Lurah Lebak Bulus Junaidi. Ia mengaku mendapatkan laporan dari pekerja sumur yang berada di lokasi.

 

Kejanggalan semakin terlihat karena kawasan Bona Indah merupakan kawasan perumahan yang bukan jalan umum dan ujungnya adalah jalan buntu.

 

"Laporan dari tukang yang ngerjain, kok mobil bolak-balik di situ. Putar-putar gitu dan bekasnya kelihatan banget di lobang itu. Saya bingung tapi enggak suudzon," ujar Junaidi saat dikonfirmasi, Kamis (9/12/2021).

 

Junaidi menyebut pemilik mobil yang mondar-mandir itu adalah Isyana masih sebuah dugaan. Ia tak mau berprasangka buruk ada pihak yang sengaja melakukannya.

 

"Itu mungkin mobil yang sama kayaknya (dengan yang terperosok). Saya juga makanya bingung tapi saya nggak suuzon apa emang ada niat gak baik apa," jelasnya.

 

Saat kejadian, kata Junaidi, sumur resapan baru dilapisi aspal dan cornya masih basah. Bahkan, jalanan tersebut belum bisa dilewati oleh mobil sampai 14 hari ke depan.

 

Pekerja juga disebutnya pun sempat dipasang plang penanda agar aspal tersebut tak dilewati kendaraan. Namun, belakangan penandanya malah hilang entah kemana.

 

"Sebetulnya di situ dipasang, jadi jangan dilewati mobil. Tapi dicopot sama warga. Lalu Ada kemungkinan karena lihat jalannya halus, aspal bagus, dan dianggap suddah bisa dipakai," pungkasnya.

 



Terperosok ke Sumur Resapan 

Sebelumnya, beredar di media sosial mengenai satu unit mobil pada bagian satu bannya terperosok ke dalam sumur resapan di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Belakangan, terkonfirmasi kendaraan itu adalah milik dari Ketua DPP PSI, Isyana Bagoes Oka.

 

Kejadian terperosoknya mobil Isyana itu diungkap oleh pemilik akun twitter @arnold5508. Ia mengunggah foto ban mobil yang jeblos ke dalam sumur resapan di daerah Bona Indah, Lebak Bulus.

 

Isyana lantas membalasnya dengan berterimakasih kepada pemilik akun itu karena telah membantu mengangkat mobilnya.

 

"Om Arnold, terima kasih sudah bantu angkat mobil saya kemarin," tulis Isyana dalam akun twitternya yang dikutip, Kamis(9/12/2021).

 

Saat dikonfirmasi, Isyana membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun, ia sendiri tidak ada di lokasi ketika mobilnya terperosok.

 

Isyana menyebut saat itu mobilnya sedang dibawa oleh sopirnya yang hendak membeli makan siang.

 

"Menurutnya (si sopir), setelah membeli makan siang, dia melintas dengan kecepatan rendah, tiba-tiba roda kanan belakang mobil kejeblos proyek lubang peresapan air yang sudah selesai dikerjakan," jelas Isyana.

 

Sopir itu menceritakan ke Isyana belum ada garis pembatas di lokasi. Hingga akhirnya sopir tidak menyadari dan tiba-tiba ban mobil masuk ke proyek drainase vertikal itu.

 

"Saat itu juga belum ada garis batas di sekitar lokasi. Lalu driver saya meminta tolong beberapa orang sekitar untuk membantu mengangkat mobil," kata Isyana. (suara)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.