Latest Post


SANCAnews.id – Sejumlah ulama dan habaib yang tergabung dalam Ahli Sunnah Waljamaah melakukan rapat dengar pendapat umum bersama Komisi III DPR RI. Mereka meminta Komisi III mengawal kasus Habib Rizieq Shihab hingga Munarman.


Pertemuan ini dilaksanakan di gedung Nusantara II, ruang rapat Komisi III DPR, Jakarta, Senin (6/12/2021), pukul 09.00 WIB. Rapat dengar pendapat umum ini dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Komisi III DPR, Pangeran Khairul Saleh.

 

Salah satu perwakilan Ahli Sunnah Waljamaah menjelaskan kedatangannya ke Komisi III DPR untuk menjelaskan kasus RS UMMI Bogor yang menjerat Habib Rizieq. Dia berharap anggota Komisi III DPR turut memperhatikan perlakuan yang disebut diskriminatif terhadap Habib Rizieq.

 

"Kedatangan kami datang ke tempat terhormat ini dengan harapan agar para wakil rakyat juga peka ikut merasakan bagaimana agar perlakuan-perlakuan diskriminatif dapat segera dihentikan. Labelisasi buruk terhadap umat Islam dan ajaran Islam seperti yang telah dialami Al-Habib Muhammad Rizieq Shihab, Al Habib Muhammad Hanif Alatas dan dr Andi Tatat dalam kasus RS UMMI, di mana ketiganya dinyatakan bersalah secara hukum hanya karena menjelaskan kesehatan Al-Habib Muhammad Habib Rizieq Shihab dengan ungkapan 'baik baik saja'," katanya dalam rapat tersebut.

 

Dia mengatakan sebetulnya ungkapan 'baik-baik saja' yang disampaikan merupakan bentuk optimisme di tengah kondisi Habib Rizieq yang sakit saat itu. Menurutnya, pernyataan optimisme itu biasa diungkapkan.

 

Selain itu, dirinya juga menyinggung soal penangkapan Munarman atas dugaan terorisme. Dia meminta agar Komisi III DPR juga memperhatikan berkaitan dengan persoalan terorisme.

 

"Kami para habaib dan forum ulama Sunnah Waljamaah ingin mendengarkan kata Komisi III DPR mengenai penangkapan yang terjadi pada Saudara Munarman dan penangkapan 3 ustadz baru-baru ini yang akhirnya merembet kepada munculnya beberapa pihak yang ingin membubarkan MUI, yang notabene MUI adalah wadah bagi seluruh umat Islam Indonesia," ujarnya.

 

"Karena itu kami dari forum ulama dan habaib Indonesia daerah Jawa Tengah bermaksud menggugah hati nurani rakyat melalui Komisi III DPR agar tidak hanya diam," lanjutnya

 

Hal senada disampaikan oleh perwakilan lainnya, K.H Ahmad Rofii. Dia menyatakan hukum diterapkan berbeda terhadap Habib Rizieq.

 

"'Gimana Bib kabarnya? Sehat-sehat saja', lalu terkena pasal yang ditentukan yang saat ini habib betul-betul beda dari yang lain. Hukum itu untuk semua orang yang katakan bahwa dirinya mengatakan sehat untuk ditanya atau khusus untuk habib? Jadi kalau khusus untuk habib ini tolong hukum itu diklarifikasi lagi dan disampaikan oleh rakyat umum. Tapi kalau memang ada taasyuh atau gimana kawan-kawan kita, ini tolong dikemas lagi supaya nanti wakil rakyat ini bisa nama harum," ujarnya.

 

Dia menyebut, lebih banyak pihak yang melanggar lebih daripada Habib Rizieq. Atas dasar itu lah dia berharap Habib Rizieq dibebaskan.

 

"Andaikata hukum untuk umum maka mungkin kawan-kawan yang melanggarnya lebih dari pada habib banyak, tapi kami sampaikan dengan berat hati tetapi ini membawa nama baik dari wakil rakyat terutama Komisi III, maka perlu direspons dan diklarifikasi, kami harapkan bahwa Al-Habib dibebaskan tanpa syarat," ujarnya.

 

Berikut ini 3 poin tuntutan Ahli Sunnah Waljamaah yang disampaikan kepada Komisi III:

1. Menolak keras dan melawan segala bentuk agenda Islam phobia yang memberi stigma dan labelisasi buruk bagi umat Islam ataupun agama yang ada di Indonesia pada umumnya yang menunggangi hukum dan aparat.

 

2. Menolak keras dan melawan penegakkan hukum yang mempidanakan simbol, konsep, serta akhlak yang diajarkan dalam Islam dan agama-agama yang ada di Indonesia.

 

3. Mengawal penegakkan hukum agar transparan dan tidak diskriminatif serta terhindar dari agenda terselubung kaum Islam phobia yang berupaya memberikan stigma dan labelisasi buruk bagi umat Islam dan ajaran Islam, juga umat lain, dan ajaran-ajaran lain yang ada di Indonesia yang akhirnya akan membawa perpecahan pada anak bangsa dan mendiskreditkan suatu kebenaran yang dibawa oleh para kiai dan ulama di Indonsia pada umumnya.

 

Hingga kini rapat dengar pendapat Komisi III DPR masih berlangsung. (dtk)



 

SANCAnews.id – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menyempatkan bertausiyah di Masjid Nurul Amin, Kota Jayapura, Provinsi Papua, beberapa waktu lalu. Hal itu dilakukan Dudung di sela kunjungan kerja ke Kodam XVII/Cenderawasih. Dudung didampingi Habib Husein bin Hasyim bin Toha Baagil saat mengisi tausiyah.

 

Dudung juga memberikan kuliah Subuh sekaligus memberi bantuan kepada pengurus masjid. Dalam video yang diunggah akun Dispenad, Dudung menyinggung tentang implementasi rasa syukur yang sudah diciptakan oleh Allah SWT kepada hambanya untuk menunaikan sholat. Dudung pun menyebut tentang ilmana sebagai tingkatan keimanan umat Islam.

 

"Iman taklid, ada iman ilmu, ada iman iyaan, ada iman haq (haqul yaqiin), dan iman hakikat. Oleh karena itu, banyak sebagian dari orang Islam sering terpengaruh katanya hadis ini, katanya hadis itu, kata Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya jangan terlalu dalam, jangan terlalu dalam mempelajari agama," ujar Dudung yang mengenakan baju koko putih dan peci hitam di mimbar masjid dikutip Republika dari twitter Dispenad, Ahad (5/12).

 

Kepada jamaah sholat Subuh, menurut Dudung, dampak terlalu dalam mempelajari agama adalah terjadi penyimpangan. "Akhirnya terjadi penyimpangan-penyimpangan. Kaya Sumpah Prajurit, Sapta Marga, dan 8 Wajib TNI, kalau kalian prajurit tidak memahami tidak mengerti artinya Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI," kata mantan panglima Kostrad tersebut.

 

Dudung menyambangi Markas Kodam XVII/Cenderawasih di Jayapura, Papua, Selasa (23/11). Sebelumnya, ia ke Manokwari mengunjungi Markas Kodam XVIII/Kasuari. Dudung juga menyempatkan ke Timika, Kabupaten Mimika untuk bertemu prajurit Batalyon Raider 754/ENK20/3 Kostrad.

 

Dudung pun berpesan kepada prajurit TNI AD yang bertugas di Papua agar menyayangi masyarakat setempat. Dia meminta prajurit TNI AD jangan pernah menyakiti hati masyarakat.

 

"Jangan sedikit pun berpikir untuk membunuh. Kalian harus sayang masyarakat dan kalian harus tunjukkan rasa sayang kepada masyarakat Papua. Kamu harus baik pada masyarakat Papua, jangan menyakiti hati mereka," kata Dudung di Markas Batalyon Raider 754, Selasa.

 

Dudung menyatakan, prajurit TNI harus mampu merangkul kelompok bersenjata agar mereka bisa kembali ke pangkuan NKRI. "Satgas tidak harus memerangi KKB, tapi mereka perlu dirangkul dengan hati yang suci dan tulus karena mereka adalah saudara kita. Keberhasilan dalam tugas bukan diukur dengan dapat senjata, namun bagaimana saudara kita bisa sadar dan kembali ke pangkuan NKRI," ujar mantan gubernur Akmil tersebut. (republika)



 

SANCAnews.id – Politisi PPP Abraham Lunggana alias Haji Lulung tengah dirawat diRS Harapan Kita karena mengalami masalah kesehatan jantung. Dikabarkan, ia menempati ruang ICVCU.

 

Hal ini dibenarkah oleh Guruh Tirta Lunggana, putra Haji Lulung. Menurut Guruh, kondisi Haji Lulung kini berangsur membaik.

 

"Kepada rekan-rekan semua, saya Guruh Tirta Lunggana atas nama keluarga Haji Lulung Abraham Lunggana, menyampaikan bahwa benar adanya saat ini Haji Lulung (HL) sedang mengalami gangguan kesehatan jantung," kata Guruh, Sabtu (4/12/2021).

 

Sebelumnya, anggota DPRD DKI Fraksi PAN Riano Ahmad menyebut Haji Lulung menjalani perawatan intensif di RS Harapan Kita.

 

"(Dirawat di) Ruang ICVCU," katanya, Jumat (3/12/2021).

 

Apa bedanya ICVCU dengan ICU?

Dihubungi detikcom, dokter jantung dari RS Siloam Lippo Karawaci menjelaskan perbedaan ICVCU dengan ICU biasa. Menurutnya, ICVCU merupakan ICU untuk perawatan pasien dengan kondisi khusus dan memiliki peralatan lebih lengkap.

 

"Ruang perawatan intensif jantung itu isinya monitor tekanan darah, rekaman listrik jantung, oksigen dengan satu perawat minimal untuk satu pasien," terang dr Vito kepada detikcom, Jumat (3/12/2021).

 

Pasien dengan serangan jantung butuh perawatan intensif karena perlu dimonitor 24 jam. Demikian juga pasien dengan penyakit serius lainnya.

 

"Serius itu artinya bisa saja stabil dan tidak stabil. Stabil biasanya untuk monitoring dalam 48 jam bisa pindah ruangan, kalau tidak stabil biasanya akan perlu penanganan khusus lain," kata dr Vito. (dtk)



 

SANCAnews.id – Doa terbaik dipanjatkan Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule kepada mahasiswa asal Mojokerto, Novia Widyasari Rahayu (23 tahun) yang meninggal di area makam Dusun Sugihan, Desa Capak, Kecamatan Suko, Kabupaten Mojokerto.

 

Diduga penyebab bunuh diri tersebut masih terkait dengan hubungan Novia Widyasari dengan seorang oknum polisi berpangkat Bripda berinisial RB, yang kini sudah ditangkap polisi.

 

“Semoga Almarhumah Novia Widyasari diberi tempat terbaik di sisi Tuhan YME, Aamiin,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (5/12).

 

Iwan Sumule berharap keluarga Novia Widyasari segera mendapat keadilan. Di satu sisi, dia yakin keadilan akan ditegakkan oleh Polri di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

 

Apalagi, Jenderal Sigit telah berkomitmen untuk meningkatkan kepercayaan publik pada Polri.

 

“Saya yakin, Polri di bawah Kepemimpinan Pak Kapolri Listyo Sigit Prabowo lebih baik. Terutama penegakkan hukum yang memberi rasa keadilan,” tutupnya. (rmol)



 

SANCAnews.id – Novia Widyasari yang diduga menjadi korban pemerkosaan dan aborsi paksa oleh kekasihnya Randy Bagus Hari Sasongko, masih menjadi perbincangan publik. Publik menyoroti unggahan Novia Widyasari sebelum meninggal juga fakta keterkaitannya sang kekasih, Randy Bagus Hari Sasongko.

 

Bahkan berbagai pernyataan yang diungkapkan sahabat Novia Widyasari hingga seret nama Randy Bagus Hari Sasongko sebagai pelaku. Pernyataan sahabat Novia Widyasari pun membuat netizen geram dan ramai menghujat Randy Bagus Hari Sasongko.

 

Salah satu unggahan Novia Widyasari di akun Quora yang diduga miliknya mengungkap identitas sang kekasih, Randy Bagus Hari Sasongko beserta keluarganya.

 

"Dia juga polisi, sudah lapor Propam belum ada tanggapan mungkin karena dia tangan kanan Kapolres," tulis akun yang diduga milik Novia Widyasari.

 

"Keluarganya Ketua DPRD Komisi 2, mereka lebih berpower," tambahnya.

 

Sebelumnya, dilansir Pikiran Rakyat.com salah salah satu netizen meminta akun yang diduga Novia Widyasari tersebut melapor ke polisi.

 

Tangkapan layar pernyataan akun yang diduga milik Novia Widyasari itu pun mulai diunggah ulah oleh netizen sehingga banyak tanggapan dari publik.


Postingan netizen di Twitter tentang Novia Widyasari.


"Oh Randy Bagus Hari Sasongko anak dari bapak Niryono, siap," ucap akun @innabill sebagaimana yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com pada 4 Desember 2021.

 

Netizen lainnya pun mengaitkan peristiwa Gunung Semeru saat ini ada kaitannya dengan Randy Bagus Hari Sasongko.

 

"Jangan kasi inisial, karena ini sudah sial, nama nya Randy Bagus Hari Sasongko dibawah itu foto bapak nya ketua Komisi 2 DPRD," tulis akun @kyberno.

 

"Biar viral Semeru aja marah karena kelakuan ini bocah," tambahnya.

 

Bukan sampai disitu saja, netizen lainnya pun mengatakan bahwa Randy Agus Hari Sasongko hidup dari uang korupsi.

 

"Apakah ini bapaknya Randy Bagus Hari Sasongko? Katanya anggota DPRD," ungkap akun @anditoaja.

 

"Hidup dari uang korupsi, punya anak bejat dibela sampai mati," tambahnya.


Postingan netizen di Twitter tentang Novia Widyasari.



Postingan netizen di Twitter tentang Novia Widyasari. Twitter/@kyberno/@lilypeaches14

 

Diketahui,diduga Novia Widyasari merupakan korban bunuh diri saat mengalami depresi setelah diperkosa dan dipaksa gugurkan kandungannya oleh kekasihnya Randy Bagus Hari Sasongko.***


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.