Latest Post



SANCAnews.id – Panitia Reuni 212 menyindir Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang sudah bersikap keras terhadap peserta aksi. Panitia Reuni 212 mengklaim acara tersebut berjalan damai dan tidak ada anarkis di Jakarta pada Kamis (2/12/2021).

 

Hal ini disampaikan oleh Ketua Steering Committee Aksi Super Damai Reuni 212, Yusuf Muhammad Martak, Sabtu (4/12/2021) saat menggelar konfrensi pers di Jakarta Selatan. Menurut dia, tidak ada benturan peserta aksi dengan aparat keamanan yang bertugas.

 

"Aksi super super damai reuni akbar 212 tahun 2021 dengan reuni akbar yang setiap tahun kita selenggarakan alhamdullilah tidak pernah mengarah anarkis dan menimbulkan kegaduhan apalagi sengaja berbenturan dengan aparat yang sedang menjalankan tugasnya di lapangan," kata Yusuf saat menggelar konfrensi pers di Jakarta Selatan pada Sabtu (4/12/2021).

 

Yusuf mengatakan, seharusnya menyatakan pendapat dan aspirasi sudah diatur melalui UU Nomor 9 tahun 1999 tentang kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum. Menurut dia, selama berjalannya aksi tersebut peserta saling merangkul dan tidak melakukan anarkis.

 

Sebaliknya kata dia, kegaduhan justru selalu diutarakan oleh oknum pimpinan yang mencoba menabar isu fitnah, "Masyarakat pada umumnya sudah paham adanya oknum aparat di tingkat pimpinan bila menjalankan tugasnya sering menggunakan cara-cara tidak humanis, gemar mengeluarkan ancaman menebar isu yang tidak mendasar hingga menimbulkan fitnah di sana sini demi kepentingan dan ambisi pribadinya," jelasnya.

 

Menurut dia, pimpinan aparat seharusnya memperlakukan umat Islam sebagai saudara. Karena kata dia, umat Islam selalu menjadi garda terdepan dalam merebut kemerdekaan.

 

"Seharusnya selaku pimpinan berkewajiban mengarahkan bawahannya agar memperlakukan umat Islam dan masyarakat pada umumnya sebagai saudara. Karena umat Islam adalah umat yang cinta damai dan sangat mencintai NKRI serta umat islam selalu berada di barisan terdepan dalam perang kemerdekaan," ujarnya.

 

Dia kemudian menyinggung nama Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman. Dia menyayangkan sikap keras eks Pangdam Jaya tersebut terhadap peserta aksi.

 

"Aneh bin ajaib bukan umat Islam yang dijadikan saudara justru malah ekstrimis seperti KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) yang dijadikan saudara oleh KSAD," kata dia. (tribun)



 

SANCAnews.id – Mantan Petinggi Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) diketahui telah menyampaikan seruan terbaru mengenai aksi doa bersama untuk tujuan tertentu.

 

Melansir Hops.id, HRS menyampaikan seruan agar pemuka agama dan umat berkumpul untuk menggelar doa bersama pada 7 Desember 2021.

 

Acara itu ditujukan sebagai haul bagi 6 syuhada Laskar FPI yang dibunuh polisi pada 7 Desember tahun lalu.

 

Habib Rizieq dalam seruannya meminta pengelola masjid, musala sampai lembaga pendidikan Islam serta perkumpulan jamaah untuk berdoa bagi 6 laskar FPI yang meninggal pada tanggal 7 Desember tahun lalu dalam tragedi KM 50 Jalan Tol Jakarta Cikampek.

 

"Acara haul digelar setelah Maghrib sampai isya dengan diisi dengan Tahlil, Yasin, dzikir & doa bagi para syuhada," tulis Habib Rizieq.

 

Disamping mendoakan 6 laskar, HRS juga menyerukan doa dan dzikir untuk keselamatan negeri, serta doa untuk kehancuran bagi semua pihak yang terlibat dalam pembantaian 6 laskar di KM 50 tol Cikampek.

 

Sebagai bentuk tindak lanjut dari seruan Habib Rizieq Shihab, Dewan Tanfidzi Nasional Persaudaraan Alumni 212 mengeluarkan instruksi kepada jajaran dewan daerah PA 212.

 

Ia menginstruskikan jajaran PA 212 menggelar haul 6 laskar FPI yang dibunuh aparat pada tahun lalu.

 

"Menginstruksikan kepada seluruh Dewan Tanfidzi PA 212 di seluruh Indonesia baik provinsi, kota/kabupaten dan kecamatan untuk melaksanakan kegiatan doa bersama untuk 6 syuhada di wilayah masing-masing," jelas instruksi PA 212 yang ditandatangani Ustaz Slamet Maarif dan Sekjend Ustaz Uus Solihuddin.

 

Berikut ini isi seruan Habib Rizieq Shihab terkait acara 7 Desember mendatang:

 

"Diserukan kepada segenap Habaib & Ulama, serta Pimpinan Masjid & Musholla, Pesantren & Madrasah, Majelis Dzikir & Ta’lim, Ormas & Perkumpulan, serta Pemukiman & Perumahan, untuk menggelar HAUL 6 SYUHADA secara serentak di tempat masing-masing pada tgl 7 Desember 2021 dari Maghrib sampai Isya, diisi dengan Tahlil, Yasin, Dzikir & Doa bagi Para Syuhada, serta Doa untuk keselamatan Negeri, sekaligus Doa untuk kehancuran bagi semua pihak yang terlibat dalam Pembantaian Sadis & Biadab pada Tragedi KM 50" (suara)



 

SANCAnews.id – Kematian dan kelahiran sejatinya sudah ditentukan Allah SWT sehingga tak mungkin diubah. Kendati begitu, peristiwa meninggalnya seseorang yang baik dan sholeh di usia muda kerap menimbulkan pertanyaan.

 

Kenapa orang baik cepat meninggal? 

Terkait peristiwa tersebut, Ustaz Abdul Somad (UAS) menjelaskanya dalam channel YouTube TAMAN SURGA.NET. Video penjelasan UAS berjudul Kenapa Orang Baik & Sholeh Lebih Cepat Wafat?

 

"Kenapa mereka pergi duluan? Karena Allah SWT sayang dengan dia karena itu lebih cepat dia pergi. Sedangkan bagi yang dipanjangkan umurnya, berarti makin lama hidupnya semakin banyak menebarkan manfaat," ujar UAS.

 

Bagi orang yang berumur panjang sehingga hidup lama di dunia ada beberapa kemungkinan. Misal banyak orang yang tersentuh jika dia berbicara. Artinya, pembicaraan orang tersebut memberi banyak manfaat bagi masyarakat lain.

 

UAS menjelaskan, dunia sebetulnya adalah tempat ujian bagi hamba Allah SWT. Lamanya ujian di dunia yang diwujudkan dalam umur pendek dan panjang sejatinya sudah ditetapkan Allah SWT di Lauhul Mahfudz. Faktanya, tidak semua orang baik berumur pendek.

 

"Ada orang baik berumur panjang, misalnya Mbah Moen atau Dr Mahathir Muhammad. Mahathir usianya 96 tahun masih sehat. Mbah Moen meninggal usia 90 tahun," ujar UAS yang menyitir hadits terkait orang yang dianggap Rasulullah SAW terbaik.

 

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِى بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَجُلاً قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ خَيْرٌ قَالَ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ قَالَ فَأَىُّ النَّاسِ شَرٌّ قَالَ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ Dari

 

Artinya: Abdurrahman bin Abu Bakrah, dari bapaknya mengatakan seorang laki-laki berkata, "Wahai Rasûlullâh, siapakah manusia yang terbaik?" Beliau menjawab, "Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya." Dia bertanya lagi, "Lalu siapakah orang yang terburuk?" Beliau menjawab, "Orang yang berumur panjang dan buruk amalnya." (HR Ahmad).

 

UAS juga menjelaskan hakikat kematian dan kehidupan dalam Al Quran. Salah satunya yang dijelaskan dalam surat Yunus ayat 49

 

قُل لَّآ أَمْلِكُ لِنَفْسِى ضَرًّا وَلَا نَفْعًا إِلَّا مَا شَآءَ ٱللَّهُ ۗ لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۚ إِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ فَلَا يَسْتَـْٔخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

 

Arab latin: Qul lā amliku linafsī ḍarraw wa lā naf'an illā mā syā`allāh, likulli ummatin ajal, iżā jā`a ajaluhum fa lā yasta`khirụna sā'ataw wa lā yastaqdimụn

 

Artinya: Katakanlah, "Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah". Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).

 

Dengan penjelasan ini, UAS berharap jangan ada lagi yang berpikir orang baik cepat meninggal. Apalagi menunda-nunda taubat atau melaksanakan perbuatan baik agar diberi umur panjang.

 

"Semua itu sudah ketetapan. Itu yang harus diyakini dan jadi aqidah. Jangan sampai salah berpikir, baca, dengar, amal, hingga akhirnya salah tempat di akhirat," ujar UAS.

 

Seorang muslim sudah selayaknya selalu melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya. Perbuatan ini wajib dilaksanakan tiap saat terlepas dari kematian dan lamanya usia hidup di dunia. (dtk)



 

SANCAnews.id – Indonesia butuh sosok pemimpin baru yang bisa mewujudkan demokrasi berkeadilan, makmur, dan amanah. Sosok tersebut diyakini ada pada begawan ekonomi sarat pengalaman, Rizal Ramli.

 

Menurut RR, sapaan Rizal Ramli, kondisi saat ini tak ubahnya seperti demokrasi kriminal. Belum benar-benar bersih dan berjaya seperti cita-cita bangsa yang sesungguhnya.

 

Oleh karena itu, Rizal Ramli mengajak kepada masyarakat Indonesia untuk turut mewujudkan Indonesia yang lebih adil dan makmur, serta kuat dan berjaya di Asia dengan mendukungnya di pemilihan presiden.

 

Dukungan tersebut bisa dilakukan dengan mengisi tautan google form "Dukungan Rizal Ramli Capres Republik Indonesia" yang ada di media sosial Rizal Ramli.

 

"Tolong berikan dukungan kepada Dr. @RamliRizal dengan isi form," ujarnya sembari menautkan lampiran google form untuk mendukungnya, Sabtu (4/12). (rmol)



 

SANCAnews.id – Pernyataan Presiden Joko Widodo yang tidak mempersoalkan mural kritikan kepada pemerintah disambut positif oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon.

 

"Saya sependapat dengan Pak Jokowi," kata Fadli Zon dikutip di akun Twitternya, Sabtu (4/12).

 

Baginya, keberadaan mural yang sempat bertebaran di Jakarta dan kawasan penyangga bukan persoalan yang harus ditakuti.

 


"Mural itu urusan kecil, sama dengan baliho, tak perlu diturunkan apalagi ditakuti. Mari 
kita jaga dan rawat demokrasi," tandasnya.

 

Dalam pengarahan kepada Kasatwil 2021, Presiden Jokowi menyinggung soal mural yang belakangan dihapus oleh aparat terkait. Presiden yakin, penghapusan mural bukan perintah Kapolri maupun Kapolda.

 

"Perintahnya kapolres juga mungkin nggak mungkin. Itu sebetulnya urusan di polsek yang saya cek di lapangan. Tapi nyatanya dihapus. Oleh sebab itu, beri tahu kapolsek-kapolsek sampai kapolsek diberi tahu. Itu (mural) urusan kecil," tegas Jokowi. (rmol)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.