Latest Post


 

SANCAnews.id – Massa Reuni 212 bergerak ke Jl Wahid Hasyim arah Tanah Abang, Jakarta Pusat. Mereka mendengarkan pesan Habib Rizieq Shihab (HRS) yang dibacakan oleh salah satu panitia Reuni 212.

 

Pantauan detikcom, Kamis (2/12/2021), pukul 09.43 WIB, massa Reuni 212 memenuhi Jl Wahid Hasyim. Mereka memenuhi jalan sampai kendaraan tidak bisa lewat sama sekali.

 

Kendaraan pun memilih memutar balik kendaraannya. Khusus mobil, mereka harus sampai memotong trotoar.

 

Mobil komando tampak berada di tengah jalan raya. Di atasnya, terlihat sejumlah panitia Reuni 212, salah satunya Slamet Maarif.

 

Salah satu panitia lainnya pun membacakan pesan Habib Rizieq kepada massa Reuni 212. Dia membacakan sejumlah poin.

 

"Satu, bahwa aksi 212 adalah anugerah Allah SWT untuk umat manusia sebagai berkat dari persaudaraan dan persatuan serta kebersamaan dan pengorbanan," serunya.

 

Selain itu, dia membacakan pesan Habib Rizieq lainnya, yaitu para umat harus mengikuti Reuni 212 tiap tahun. Pasalnya, Reuni 212 merupakan wadah bagi para pecinta keadilan.

 

"Dua, bahwa aksi 212 adalah kompleks sejarah kebangkitan dan kemanusiaan yang menjadi guru seluruh bangsa di dunia yang cinta keadilan dan anti-kezaliman sehingga Reuni 212 tiap tahunnya layak digelar dan patut dihadiri pencinta keadilan dan musuh kezaliman untuk menjaga ruh spiritual," tuturnya.

 

"Tiga, aksi 212 adalah university of life. Yang mengajarkan umat manusia arti persaudaraan persatuan dan kebersamaan bahkan juga arti ketertiban, kedisiplinan, dan kebersihan. Sekaligus arti kemanusiaan dan penegakan hukum serta perlawanan terhadap diskriminasi untuk menciptakan kedamaian dunia," sambungnya. (dtk)



 

SANCAnews.id – Polda Metro Jaya melakukan penutupan dan penyekatan akses jalan menuju Patung Kuda, Jakarta Pusat sejak Rabu (1/12) malam. Alhasil, sejumlah massa aksi Reuni 212 yang bertujuan berkumpul di titik tersebut gagal dan tersebar di banyak lokasi.

 

Berdasarkan pantauan Republika di lokasi, massa aksi Reuni 212 tersebar di beberapa lokasi menuju akses tersebut. Di antaranya, terpantau belasan massa Reuni 212 berkumpul di Jalan MH Thamrin, seberang Wisma Mandiri, sedang cekcok dengan pihak kepolisian karena menolak dibubarkan.

 

“Kami warga Indonesia juga. Bukan teroris, mana? Ini bomnya?” kata seorang massa aksi Reuni 212 sambil menunjukkan makanan ringan.

 

Lebih jauh, beberapa kelompok massa Reuni 212 lainnya juga terlihat menyebar di bilangan Tanah Abang. Meski demikian, massa Reuni 212 dengan pakaian serba putih, disertai pasukan pengaman dengan PDH putih memaksa bergerak menuju Patung Kuda. Dalam rombongan tersebut, terdapat mobil komando yang meminta massa aksi bergerak dan berkumpul ke sumber suara.

 

“Semuanya berkumpul. Jangan menyebar. Kasih tahu semuanya, sebarkan lewat status kalau Reuni 212 super damai,” jelas seseorang dari atas mobil komando.

 

Berselang beberapa waktu, puluhan massa lain yang tersebar mulai berkerumun di dekat mobil komando. Khusus lalu lintas di sekitar Jalan Kebon Sirih, dan MH Thamrin, terjadi kepadatan. Terpantau beberapa pihak kepolisian mulai mengatur akses di sekitar jalan tersebut.

 

Di Jalan H Agus Salim dan Jalan Kebon Sirih Jakarta Pusat, aparat Polda Metro Jaya melakukan pembubaran massa aksi Reuni 212 yang berkerumun. Direktur Binmas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Badya Wijaya didampingi Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Polisi Guntur Muhammad Thariq membubarkan massa tersebut karena dinilai memicu kerumunan.

 

"Bapak ibu semua yang kami hormati, kami mohon bapak ibu sekalian tidak berkumpul di sini. Kembali ke rumah masing-masing, monggo. Sekali lagi bapak-bapak, ibu-ibu, untuk tidak berkumpul. Oke foto-foto dulu," kata Badya di Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Kamis.

 

Polres Jakarta Pusat juga mengerahkan mobil pengurai massa (Raisa) untuk membubarkan massa Reuni 212 di depan Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat. Massa melakukan long march dengan tujuan Tugu Tani.

 

"Bapak ibu diberitahukan bahwa kegiatan reuni tidak ada. Silakan kembali ke rumah masing-masing," kata anggota Polwan dari mobil Raisa di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

 

Mendengar imbauan tersebut, massa sempat terpicu emosi sambil berteriak ke arah mobil Raisa. "Wooo panik...panik," seru massa Reuni 212.

 

Massa Reuni 212 itu tengah beristirahat sementara setelah melakukan pawai (long march) dari Jalan Kebon Sirih, menuju Tugu Tani dan berhenti sementara di depan Gedung Dakwah Muhammadiyah. Sebelumnya, massa berkumpul dan berselawat di area barikade Jalan H. Agus Salim yang menuju ke Jalan Merdeka Selatan.

 

Sebelumnya, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo, mengatakan, pengendara yang menggunakan atribut massa 212 akan dilarang melewati kawasan yang ditutup. Utamanya, di beberapa titik tertentu seperti kawasan Semanggi, Tugu Tani, hingga Jalan Jenderal Sudirman-MH Thamrin. *



 

SANCAnews.id – Majelis hakim memerintahkan agar Jaksa penuntut umum (JPU) menghadirkan Munarman sebagai terdakwa kasus terorisme. Perintah itu disampaikan hakim setelah resmi menunda sidang perdana Munarman yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (1/12/2021).

 

Sidang terorisme tersebut ditunda hakim hingga Rabu (8/12/2021) pekan depan setelah Munarman menyatakan protes karena dirinya sebagai terdakwa hanya dihadirkan di sidang melalui siaran virtual. Eks Sekretaris Umum FPI itu meminta agar hakim menggelar sidang kasus terorisme itu secara tatap muka atau offline.

 

"Untuk perkara ini kita tutup, dan permohonan akan kita jadikan penetapan insyallah kita akan bacakan hari Rabu," kata ketua majelis hakim melalui pengeras suara yang disediakan di beranda pengadilan.

 

Kepad Jaksa Penuntut Umum (JPU), majelis hakim memerintahkan agar Munarman dihadirkan secara langsung pada pekan depan. Atas keberatan yang disampaikan Munarman, persidangan ditutup oleh majelis hakim.

 

"Baik sidang berikutnya insyallah akan kita buka kembali pada Rabu 8 Desember 2021, kepada penuntut umum diperintahkan menghadirkan terdakwa pada waktu yang sudah ditetapkan, kemudian soal berita acara silakan dilakukan permintaan berita acara. Sidang selesai dan ditutup," tutup hakim.

 

Minta Offline

 

Munarman mengajukan keberatan mengenai jalannya persidangan secara online. Dia diketahui tidak dihadirkan secara langsung di ruang persidangan.

 

Awak media yang meliput ke lokasi juga hanya mendengarkan suara di suasana persidangan melalui pengeras suara yang disediakan di beranda Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

 

Alhasil, gambaran terkait suasana persidangan tidak bisa digambarkan secara detail. Merujuk pada suara yang terdengar, Munarman menyampaikan jika merujuk pada penetapan yang ada, seharusnya sidang berlangsung secara tatap muka alias offline.

 

"Mengenai persidangan hari ini, di Dalam penetapan saya baca ini penetapannya penetapan offline, sidang normal artinya. kalau kita menggunakan yang online maka harus ada pernyataan secara eksplisit," ujar Munarman.

 

Munarman mencontohkan soal persidangan yang pernah dijalani oleh koleganya, Habib Rizieq Shihab. Untuk itu dia memohon agar persidangan secara terbuka.

 

"Ini sebagai salah satu contoh dalam penetapan sama PN Jaktim nomor 221, yaitu menetapkan persidangan atas nama M Rizieq Shihab yg dilaksanakan di PN jaktim dilakukan secara elektronik, ditegaskan di sini," tegas dia.

 

"Dengan segala hormat saya mohon karena saya sudah berkali kali hak saya dipenuhi,maka saya mohon dengan sangat kepada majelis hakim untuk persidangan dilakukan secara offline atau secara langsung." (suara)



 

SANCAnews.id – Sidang mantan Sekretaris Umum (Sekum) Front Pembela Islam (FPI) Munarman diwarnai saling protes antara pihak Munarman dan jaksa penuntut umum. Majelis hakim pun menunda sidang tersebut.

 

"Untuk perkara ini kita tutup, dan permohonan akan kita jadikan penetapan. Insyaallah kita akan bacakan hari Rabu," kata hakim ketua dalam sidang di Pengadilan Negeri Jaktim, Jalan Dr Sumarno, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (1/12/2021).

 

Hakim menunda karena Munarman meminta hadir sidang secara langsung, bukan secara online. Hakim pun memerintahkan jaksa penuntut umum menghadirkan Munarman di sidang berikutnya pada Rabu (8/12).

 

"Baik, sidang berikutnya insyaallah akan kita buka kembali pada Rabu, 8 Desember 2021. Kepada penuntut umum diperintahkan menghadirkan Terdakwa pada waktu yang sudah ditetapkan. Kemudian soal berita acara, silakan dilakukan permintaan berita acara. Sidang selesai dan ditutup," kata hakim ketua.

 

Sebelum sidang dibuka majelis hakim, Munarman melayangkan keberatan kepada majelis hakim. Dia menyampaikan tiga keberatan, salah satunya dia minta hadir sidang secara langsung.

 

Dia pun mencontohkan persidangan Habib Rizieq Shihab yang digelar secara langsung. Dia meminta hakim mengabulkan permohonannya untuk hadir secara langsung di sidang.

 

"Jadi dengan segala hormat, saya mohon karena saya sudah berkali-kali hak saya dipenuhi, maka saya mohon dengan sangat kepada majelis hakim untuk persidangan dilakukan secara offline atau secara langsung," kata Munarman.

 

Selain itu, Munarman mengajukan permohonan melalui hakim agar jaksa memberikan berita acara pemeriksaan (BAP) saksi dan pelapor yang berkaitan dengan perkaranya. Dia keberatan karena pengacaranya hanya mendapat BAP dia sebagai tersangka.

 

"Bahwa berkas perkara itu hanya mendapatkan surat dakwaan dan berita acara saya sendiri. Sementara dalam KUHAP, kita sama-sama tahu, pasal tak disebutkan lagi, bahwa saya ini selaku terdakwa untuk kepentingan pembelaan berhak mendapatkan seluruh pada saat penuntutan dan persidangan," kata Munarman.

 

Pengacara Munarman, Juju Purwanto, juga menegaskan pihaknya meminta seluruh berkas perkara Munarman. Sebab, hingga saat ini dia belum mendapatkan berkas lengkap perkara Munarman.

 

"Intinya, pertama, kita minta offline. Kedua, kita minta seluruh berkas diberikan oleh JPU. Kemudian walaupun JPU mengatakan harus menutupi saksi-saksi, tapi sesuai UU terorisme tidak beralasan karena kita mengacu pada KUHAP, kita minta saksi dihadirkan walaupun identitas dirahasiakan," kata Juju. (dtk)



 

SANCAnews.id – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman kembali membuat pernyataan yang membuat publik heboh. Kali ini, Dudung mengatakan bahwa Tuhan bukan orang Arab, maka itu dia berdoa pakai Bahasa Indonesia.

 

“Kalau saya berdoa setelah salat, doa saya simpel aja, pakai bahasa Indonesia saja, karena Tuhan kita bukan orang Arab,” kata Dudung dikutip Hops.ID pada Rabu 1 Desember 2021.

 

Melihat hal tersebut, Humas Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya atau kerap dipanggil Tofa buka suara berkomentar. Melalui akun Twitter miliknya, Tofa mengatakan bahwa pernyataan KSAD Dudung itu kacau dan rusak.

 

Kemudian, Tofa pun mendoakan agar Jenderal Dudung cepat diberi hidayah oleh Allah karena pernyataannya tersebut.

 

“Kacau kalau dah begini. Rusak. Semoga Allah beri kemudahan dapat hidayah. Aamiin,” cuit Tofa.

 

Dalam cuitannya, Tofa juga membagikan tangkapan layar judul artikel berita pernyataan Dudun soal Tuhan bukan orang Arab.

 

Cuitan Tofa itu direspons oleh sejumlah warganet di kolom komentar.

 

“Kacaunya di mana ? Emang Tuhan punya negara atau berasal dari suku bangsa tertentu?” kata salah satu warganet

 

“Kasihan orang tua nya TDK memberikan Pendidikan Agama yg baik buat anaknya. Manusia seperti ini yg wajib dikasihani!” ujar yang lain.

 

“nyamain ‘Tuhan’ dgn ‘orang’ aja udah aneh mikirnya. kalo dia ngomong ‘Tuhan kan Maha Tahu’ masi rada masuk,” komentar warganet lain.

 

Sebelumnya, KSAD Dudung Abdurachman mengatakan bahwa dia selalu berdoa dengan menggunakan Bahasa Indonesia seusai salat. Hal itu dia lakukan karena katanya Tuhan bukan orang Arab. Itu disampaikan Dudung saat berbincang dengan Deddy Corbuzier.

 

“Kalau saya berdoa setelah sholat, doa saya simpel aja, ya Tuhan pakai bahasa Indonesia saja, karena Tuhan kita bukan orang Arab,” kata Dudung.

 

Mendengar pernyataan Dudung itu, Deddy Corbuzier pun nampak tertawa lebar. Dudung kemudian menegaskan lagi bahwa jika berdoa, dia selalu menggunakan Bahasa Indonesia.

 

“Saya pakai bahasa Indonesia, ‘ya Tuhan, ya Allah, saya ingin membantu orang, saya ingin menolong orang’, itu saja doanya, itu saja,” ucap Dudung. (*)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.