"Kalau nggak NU salah semua", Sekjend MUI: Tak Elok Itu!
SANCAnews – Majelis Ulama Indonesia atau MUI merespons pernyataan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj soal kalau enggak NU salah semua. Kiai Said mengatakan dalam cara internal NU, jabatan keagamaan sebaiknya dipegang NU, sebab kalau nggak oleh NU maka akan semua.
Nah Sekretaris Jenderal MUI, Amirsyah Tambunan menilai
pernyataan itu sih perlu diluruskan, sebab tidak elok cenderung mau menang
sendiri.
Amir mengatakan pernyataan Kiai Said itu berpotensi banget
disalahpahami, sebab ada kalimat kalau enggak NU salah semua. Menurutnya,
pernyataan itu juga nggak bagus lah bagi kebangsaan dan keumatan ini.
“Persoalan bangsa ini kan banyak hal yang bisa kita berbagi
peran, tak elok kalau tidak dipegang NU semua salah, ini timbulkan konsekuensi
makanya saya luruskan,” jelas Amir dalam wawancara tvOne, dikutip Selasa 19
Oktober 2021.
Makanya Amir meminta betul hendaknya pernyataan yang dibuat
untuk internal NU itu harusnya disampaikan dengan sebijak mungkin. Sebab
pernyataan internal pun bisa meluas ke luar NU. Amir menyarankan sebaiknya ke
depan mbok ya pakai pilihan kata yang aman dan pas dong.
“Ini soal sampaikan satu diksi yang jadi milik publik, bisa
intenral tapi kan diakses eksternal. Makanya kalau sampaikan pendapat,
pandangan sudah sepatutnya bisa dipahami oleh semua pihak walau itu disampaikan
oleh internal,” jelasnya.
Soal NU pegang semua jabatan, Amir menegaskan lagi persoalan
bangsa itu kan sebaiknya memang diurusi dengan gotong royong jangan
mengedepankan ego kelompok dong.
“Jangan dikotomi persoalan besar ini jangan hanya urusan
kelompok organisasi saja, tapi harus adil, ini jadi urusan bersama,” katanya.
Kata Kiai Said
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU, Said
Aqil mengingatkan, seluruh jabatan agama sebaiknya diserahkan kepada Kader NU
yang terbukti kapasitasnya. Sebab, jika tidak, maka akan terjadi banyak
masalah.
Saat memberikan sambutan pada pelantikan PCNU Kabupaten Tegal
periode 2021-2026, Said mengatakan, bukan hanya jabatan agama, tapi khatib
salat Jumat juga sebaiknya berasal dari kalangan NU.
“Persoalan masalah agama di Tegal yang pegang harus NU.
Khatib Jumat, MUI, Kepala Kemenag, harus NU, kalau enggak NU salah semua
nanti,” ujar Said Aqil, dikutip Hops dari Kumparan, Senin 18 Oktober 2021.
“Pokoknya jabatan-jabatan agama yang berperan harus NU. Kalau
enggak, nanti salah semua,” tambahnya. (hops)