Latest Post


 

SANCAnews – PT Indomarco Prismatama yang merupakan pengelola jaringan minimarket Indomaret tengah berduka. Ini disebabkan salah satu direkturnya meninggal dunia.

 

Marketing Director PT Indomarco Prismatama, Wiwiek Yusuf mengatakan, direktur yang meninggal dunia ini adalah Merchandising Director PT Indomarco Prismatama Yan Bastian.

 

"Indomaret telah kehilangan salah satu putra terbaiknya dengan berpulangnya Yan Bastian (62 tahun)," kata dia dikutip dari keterangannya, Minggu, 17 Oktober 2021.

 

Wiwiek menjelaskan, Yan Bastian meninggal dalam kecelakaan di Tol Cipularang dalam perjalanan kembali ke Jakarta bersama keluarga.

 

"Kami atas nama manajemen dan karyawan merasakan duka yang mendalam atas kepergian mendadak Pak Yan Bastian," ungkapnya.

 

Menurutnya, Yan adalah sosok yang gigih dan ramah terhadap siapa saja. Kariernya di Indomaret dimulai sejak Indomaret berdiri pada 1988.

 

Wiwiek melanjutkan, Yan juga telah memberikan kontribusi besar terutama dalam pengembangan dan penentuan produk yang dijual di Indomaret.

 

"Rekan kerja dan sahabat kami. Semoga arwahnya diterima disisi Tuhan dan keluarga diberikan kekuatan," tutur dia.

 

Jenazahnya saat ini juga diinformasikan telah disemayamkan di Rumah Duka Heaven Atmajaya Jakarta. Mengenai waktu pemakaman, Wiwiek mengatakan masih menunggu keluarga.

 

Sebagaimana diketahui, Yan merupakan korban meninggal tunggal kecelakaan yang terjadi di Tol Cipularang KM 91 arah Jakarta pada Sabtu sore, 16 Oktober 2021.

 

Kecelakaan ini dipicu oleh sebuah truk kontainer yang terguling dan menimpa sebuah mobil SUV Hyundai di Tol di Tol Cipularang KM 91 arah Jakarta. (viva)




SANCAnews – Penutupan perhelatan akbar olahraga nasional PON XX Papua telah usai digelar hari ini Jumat, 15 Oktober 2021 di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Papua.

 

Penutupan PON XX Papua tampaknya juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi Menko Polhukam Mahfud MD, hal tersebut terlihat dari cuitannya di Twitter pribadinya

 

“Lagu Indonesia Raya membahana di Stadion Lukas Enembe Jayapura pd Upacara Penutupan PON XX yg sangat meriah dgn kehadiran puluhan ribu orang, spt sat Pembukaan 2 pekan lalu. Saat ini jam 19 – 21 WIT (17 -19 WIB) acr Penutupan sdng berlangsung. Hidup Indonedia, Hidup Papua”.tulisnya

 

Namun ada saja warga net yang kritis melihat ekspresi dari foto yang di unggah Menko Polhukam Mahfud MD, terlihat begitu tegang dengan melihat sesuatu di depannya

 

Salah satunya akun Twitter spiritfarhan005, menimpali dengan kalimat "kok sendiri Prof Fotonya? senyum dongz Prof😁".

 

Akun lain Arman Garuda Nusantara membalas, "Kanda Prof..

Koreksi jika saya salah.

Tapi rasa-rasanya kenapa wajah kanda Prof terlihat masam dan agak gusar ya? Apa ada kaitannya dengan isu reshuffle yg akhir2 ini mencuat diluaran?", timpalnya.

 

Namun juga tidak sedikit yang kemudian mengkoreksi soal Pandemi Covid-19, salah satunya akun Franz Sinaga dengan menulis "Kopit nya mana??? Libur maulid diundur alasan kopit,ehhh itu yg puluhan ribu tanpa prokes apaan?? semua macam tipu2 kalian aja,anda aja gak pake masker padahal profesor lo…

Nnti udah mau puasa baru lah kalian bilang lagi ada varian baru ahhhh dasar lah memang",tandasnya. (kontrastimes)



 

SANCAnews – Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Profesor Musni Umar memuji kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurutnya, sejak dipimpin Anies Ibu Kota selalu damai dan tenteram.

 

Pujian terhadap Anies Baswedan itu disampaikan Musni Umar lewat cuitannya di Twitter, seperti dilihat pada Jumat 15 Oktober 2021.

 

Dalam narasi cuitannya itu, awalnya Musni mendoakan agar negara Republik Indonesia selalu damai.

 

“Kita selalu berusaha dan berdoa agar negara yg cintai ini tetap damai,” cuit Prof Musni Umar.

 

Ia pun mengaku bersyukur lantaran Ibu Kota RI sejak dipimpin Anies Baswedan selalu damai dan demokrasi di tengah-tengah masyarakat berjalan dengan baik.

 

Hal itu, menurut Musni Umar, lantaran Anies selalu menjalin kolaborasi yang baik dengan aparat keamanan dan seluruh warga DKI Jakarta.

 

‘Alhamdulillah DKI sejak dipimpin Anies selalu damai dan demokrasi berkembang baik berkat kolaborasi dengan aparat keamanan dan seluruh warga DKI,” tuturnya.

 

Pada kicauan sebelumnya, Prof Musni Umar juga menanggapi perihal pemberitaan Anies Baswedan yang tak disambut meriah seperti Ganjar Pranowo saat bertandang ke Papua.

 

Terkait hal itu, Musni Umar menegaskan bahwa Anies Baswedan ke Papua bukan untuk kampanye pemilu melainkan memberi semangat.

 

“Anies ke Papua bukan untuk kampanye pemilu tapi untuk beri semangat ke Tim PON DKI,” ungkap Musni.

 

Ia pun menilai, pemilu 2024 juga masih jauh bahkan Anies belum mempunyai partai. Menurut Musni Umar, Anies Baswedan hanya memiliki citra baik dan prestasi.

 

“Pemilu 2024 masih jauh belum waktunya kampanye. Anies tidak punya partai yang memobilisir. Hanya punya nama dan prestasi,” ujarnya. (terkini)



 

SANCAnews – Pendiri lembaga survei KedaiKopi Hendri Satrio mengatakan bahwa banyak pertanyaan yang perlu dijawab sebelum kontestasi politik 2024.

 

Salah satunya yaitu terkait partai politik yang tetap memperoleh suara besar walaupun memiliki kader yang acap kali melakukan tindak pidana korupsi.

 

“Kenapa suaranya tetap banyak? Jawabannya saya tidak tahu, akan tetapi, sebagian responden mewajarkan partai politik korupsi,” ujar Hendri Satrio dalam diskusi virtual KedaiKopi, Jumat (15/10).

 

Dirinya mengaku prihatin dengan jawaban responden yang mewajarkan para kader partai politik melakukan pindak korupsi.

 

“Sebetulnya hal itu sangat menyakitkan, karena banyak sekali warga masyarakat yang permisif,” ujar Hendri Satrio.

 

Kendari demikian, dirinya berharap banyak tokoh yang akan maju pada pilpres 2024. Oleh akrenanya, dia selalu berusaha menawarkan tokoh-tokoh lain yang berada di luar parpol.

 

“Intinya, makin banyak kita memili pemimpin yang bisa kita pilih di 2024 akan lebih baik,” tuturnya.

 

Menurutnya, banyak sekali pilihan calon presiden dari berbagai klaster. Mulai dari kepala derah, menteri, dan wilayah.

 

Kendati demikian, sayangnya, menurut Hendri Satrio tanah air sedang tersandra oleh pilihan yang disuguhkan oleh partai politik.

 

“Akan tetapi, memang lagi-lagi kita ini terpaku dan tersandera oleh hanya partai politik yang bisa memajukan presiden dan wakil presiden,” katanya.

 

Oleh sebab itu, dirinya mempertanyakan apakah Indoenesia memungkinkan memiliki presiden yang berasal dari luar Pulau Jawa.

 

“Pertanyaan ini muncul karena leadership yang dimiliki oleh Indonesai dengan luas wilayahnya seperti ini, harusnya memang memungkinkan untuk mendorong calon-calon presiden dari luar Jawa,” katanya.

 

Dirinya juga menilai bahwa lembaga survei yang beredar saat ini hanya menghasilkan nama-nama yang berasal dari Jawa.

 

“Mulai dari Prabowo, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Khofifah Indar Parawansa, Ridwan Kamil, itu semua kan berada di Jawa,” tandasnya. (genpi)



 

SANCAnews Proyek Kereta Api Cepat Jakarta – Bandung tengah menjadi sorotan belakangan ini. Pasalnya pembangunannya bakal memakai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

 

China sebagai pemenang tender kembali menaikan anggaran proyek tersebut yang semula USD 6,2 miliar saja, kini menjadi USD 8,6 miliar. Naik sekitar USD 2,4 miliar,

 

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu mengatakan membengkaknya biaya pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta – Bandung mengarah ke infrastruktur komersil.

 

Said Didu mengungkapkan, infrastruktur komersil ini bahkan lima kali lebih bahaya dari korupsi langsung.

 

“Kita harus paham infrastruktur komersil adalah kegiatan komersil dan ini menurut saya sangat serius, jauh lebih serius daripada korupsi langsung. Saya katakan lima kali lebih bahaya infrastruktur komersil mahal daripada korupsi langsung,”katanya di Chanel YouTube MSD, dilansir fajar.co.id, Jumat (15/10/2021).

 

Menurut Said Didu, korupsi langsung mengambil uang negara tidak termanfaatkan masuk di kantong pribadi, tetapi infrastruktur minimal ada lima kerugian negara terjadi dengan infrastruktur yang dimarkup.

 

“Satu, dia ambil uang negara karena pasti di situ karena mark up,”jelasnya.

 

Kedua dianggap membebani negara, karena negara harus mencari uang untuk membiayai utang jadi tadi uang maka beban rakyat bunga.

 

Ketiga, bahwa infrastruktur tersebut tarifnya lebih mahal rakyat akan membayar terus dengan harga yang mahal.

 

Keempat, maka biaya infrastruktur lain yang sejenis yang murah nanti akan mengikuti yang mahal dia akan mengikut.

 

“Umpamanya nanti rel kereta api LRT, maka MRT akan naik, kemungkinan ongkos ke Bandung naik semua akan menarik naik karena dampak dari markup,”katanya.

 

Kelima, bahwa ini menjadi beban jangka dan seluruh infrastruktur menjadi mahal karena pekerjaan yang salah di awal.

 

Said Didu menuturkan pentingnya proses tender sebelum memulai proyek sehingga produk yang dihasilkan tidak mahal dan membebankan rakyat. Bahkan diatur dalam undang-undang.

 

“Awalnya ini semua penugasan ke BUMN tetapi tidak ada batasan maksimum anggaran. Contoh tender jalan tol harus studi kelayakan jumlah kendaraan yang lewat kemudian dihitung tarif berapa baru ditenderkan dua variabel yang utama satu berapa tarif dan berapa waktu konsesi yang menang tarif rendah dan waktu konsesi paling pendek karena jalan tol ini akan kembali menjadi milik negara kalau konsesinya habis,”katanya.

 

Bahkan Said Didu menganggap proposal yang diajukan China adalah proposal tipu-tipu. Nilai yang ditawarkan di awal tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

 

Mulanya, proyek ini diminati oleh Jepang dengan memasukkan proposal biaya senilai USD 6,2 miliar. Belakangan datang China menyodorkan proposal dengan biaya lebih rendah hanya USD 5,1 miliar.

 

Namun, belakangan nilai yang ditawarkan terus naik seiring berjalannya waktu. Dari USD 5,1 miliar naik menjadi USD 6,2 miliar kemudian naik lagi menjadi USD 6,8 miliar.

 

Bahkan sebelumnya, China menyatakan tidak ada jaminan pemerintah Indonesia dan tidak akan memakai uang dalam negeri.

 

“Proposal Cina tipu tipu yang harus kita angkat lagi bahwa awalnya Jepang menyatakan 6,02 miliar biayanya dan menyatakan tidak layak kemudian datang Cina menyatakan bahwa hanya 5,1 miliar dolar, dinyatakan Cina yang menang dengan menyatakan tidak ada jaminan pemerintah tidak akan memakai uang dalam negeri kemudian tau tau naik pada saat dikasi 6,02 Miliar dolar kemudian 6,8 miliar dan minta jaminan kepada pemerintah sekarang dan minta APBN,”beber Said Didu.

 

Said Didu sangat menyayangkan penggunaan APBN dan tingginya nilai proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung ini. Apalagi kalau menggunakan uang rakyat Indonesia.

 

“Saya tidak rela kesalahan dibebankan kepada rakyat, rakyat harus membayar dengan mahal, rakyat tidak dapat lagi biaya untuk subsidi hanya karena membayarkan hutang orang itu saya tidak setuju,”tuturnya.

 

Bahkan Said Didu mengibaratkan perusahaan pemenang tender ini meminjam uang dari Bank Cina kemudian dijamin pemerintah Indonesia dan digunakan oleh perusahaan Cina yang ada didalam perusahaan tersebut untuk menjual alat dan mesinnya.

 

“Jadi uangnya Cina dipakai oleh orang Cina tetapi akan dibayar oleh Indonesia,”jelas Said Didu.

 

Ia kemudian meminta proyek ini lakukan audit, periksa dan harus tanggung risikonya oleh pihak yang bertanggungjawab

 

“Saya kasi contoh umpamanya Cina itu periksa kalau memang yah udah stop aja dulu kan tidak rugi juga, sampai dicari yang lebih murah lagi,”ujarnya.

 

“Bayangkan dia bikin risiko, dia yang menikmati tetapi kita yang menjamin, logikanya di mana sama dengan jalan tol Cilincing itu menurut saya dari 4 triliun sampai 10 triliun, ini saya semua harus diperiksa semua tol ini sudah over budget menurut saya over desain semua biaya infrastruktur akan ditanggung generasi yang kana datang dan kita tidak bisa lagi menghasilkan infrastruktur yang murah,”lanjutnya.

 

Dengan Infrastruktur yang mahal, kata Said Didu, ada pihak yang mengambil uang negara baik BUMN atau langsung untuk keuntungan sendiri. kemudian dengan infrastruktur yang mahal maka, mereka berutang dengan bunga yang tinggi maka akan ditanggung lewat pajak untuk membayar itu.

 

“Kemudian rakyat akan membayar infrastruktur yang mahal kereta yang mahal, itu rakyat yang nanggung,”pungkasnya. (*)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.