Latest Post



SANCAnews – Keturunan Sultan Aceh Cut Putri meminta bantuan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Pimpinan Darud Donya meminta bantuan terkait situs sejarah yang terancam punah. Dalam suratnya ia mengatakan bahwa Aceh saat ini dalam keadaan darurat.

 

"Surat itu berisi permohonan bantuan kepada pemimpin Turki untuk membantu Aceh yang kini tengah berada dalam kondisi darurat," ujar Cut Putri dalam keterangannya, di Banda Aceh, Rabu.

 

Menurut Cut Putri, dalam suratnya disampaikan Aceh saat ini membutuhkan bantuan Turki untuk membantu menyelamatkan khazanah dan warisan Islam Asia Tenggara di Aceh yang sedang kritis dan terancam dimusnahkan.

 

Cut Putri menyampaikan, situs sejarah makam kuno para raja dan ulama kesultanan Aceh Darussalam, termasuk makam para ulama dan perwira pasukan Turki Usmani yang dulu dikirim oleh Sultan Turki Utsmani untuk membantu Kesultanan Aceh.

 

Situs yang paling terancam, kata Cut Putri, khazanah peninggalan sejarah peradaban bangsa Turki di kawasan situs sejarah istana Darul Makmur Kuta Farushah Pindi Gampong Pande Banda Aceh, yang terancam musnah dengan dibangunnya proyek IPAL Banda Aceh.

 

"Kawasan bersejarah berisi ribuan makam para raja dan ulama kesultanan Aceh Darussalam dan peninggalan bangunan-bangunan kuno," katanya.

 

Cut Putri menuturkan, selama bertahun-tahun proyek IPAL diprotes oleh rakyat Aceh, segala usaha damai sudah dilakukan oleh segenap rakyat Aceh untuk menyadarkan para pemimpin yang hendak memusnahkan warisan budaya Islam di Aceh.

 

"Para raja dan ulama kesultanan Aceh adalah para aulia, pendiri tonggak sejarah tegaknya dakwah Islam di Asia Tenggara, yang telah memilih tanah Aceh sebagai tempat bersemayam tulang belulangnya," kata Cut Putri.

 

Oleh karena itu, lanjut Cut Putri, pihaknya menyatakan Aceh dalam kondisi darurat dan sangat membutuhkan bantuan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, serta dukungan dari segenap rakyat Turki.

 

Cut Putri menuturkan, sebelumnya mereka sudah membincangkan hal ini secara langsung dengan Wakil Perdana Menteri Turki dalam kunjungan kenegaraan bersama Duta Besar Turki.

 

"Besar harapan kami agar Presiden Recep Tayyip Erdogan bersama segenap rakyat Turki dapat membantu kami di sini yang sedang berjuang," ujarnya.

 

Cut Putri juga menerangkan hubungan diplomatik antara Kesultanan Aceh dan Turki telah terjalin sejak ratusan tahun.

 

Kesultanan Aceh dan Turki kerap saling membantu dalam dakwah Islam dan untuk melawan penjajahan.

 

"Sejarah juga mencatat eratnya korespondensi antar kedua negara, termasuk permohonan bantuan dari para Sultan Aceh kepada Turki, saat Aceh berada dalam kondisi darurat," demikian Cut Putri.

 

Seperti diketahui, Pemerintah Banda Aceh kembali melanjutkan pembangunan proyek IPAL di Gampong Pande kota setempat pada akhir Februari 2021.

 

Bangunan itu sempat dihentikan karena banyak ditemukan situs bersejarah seperti nisan makam raja dan ulama Aceh pada 2017 lalu.

 

Kemudian, kelanjutan pembangunan tersebut menuai kritikan serta penolakan dari berbagai kalangan masyarakat Aceh, terutama warga setempat, budayawan hingga keturunan Raja Aceh. (jpnn)



 

SANCAnews – Pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI hingga kini masih misteri. Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum juga mengirimkan nama calon Panglima TNI ke DPR RI.

 

Padahal masa pensiun Marsekal Hadi Tjahjanto sudah dekat yaitu pada November 2021. Ini membuat publik bertanya-tanya siapa gerangan Panglima TNI selanjutnya.

 

Pengamat Komunikasi Politik dan Militer Universitas Nasional (Unas) Jakarta Slamet Ginting punya analisa menarik mengenai pergantian Panglima TNI tahun ini.

 

Menurut Slamet Ginting, pergantian Panglima TNI saat ini diwarnai dinamika politik yang sangat tinggi. Ada tarik menarik kepentingan politik di balik suksesi Panglima TNI.

 

Slamet Ginting memperkirakan Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet pada Oktober ini di saat pemerintahannya memasuki masa dua tahun.

 

"Reshuffle kabinet ini apakah para kepala staf angkatan atau Panglima TNI akan masuk ke jajaran kabinet atau tidak. Ini akan mempengaruhi," kata dia dikutip dari YouTube Hersubeno Point.

 

Jokowi Konsultasi ke Empat Tokoh

Slamet Ginting menduga molornya waktu pergantian Panglima TNI karena ada tarik menarik kepentingan politik. Kata Slamet, setidaknya Jokowi akan bertanya ke sejumlah orang untuk mencari calon Panglima TNI yang pas.

 

Pertama Jokowi akan bertanya ke Megawati Soekarnoputri. Pendapat Mega akan menjadi acuan. Kedua adalah orang militer yang punya pengaruh di kabinet yaitu Luhut Binsar Pandjaitan.

 

Ketiga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto karena Panglima TNi akan bekerja sama dengan Menhan. Keempat adalah Jenderal Wiranto di Wantimpres.

 

"Empat orang ini mempengaruhi. Ini bukan soal giliran atau tidak tapi terkait tarik menari kepentingan sangat tinggi.

 

Pergantian Panglima TNI ini kata Slamet Ginting, terkait dengan rencana proses pergantian kepemimpinan di 2024. Di survei muncul empat tokoh militer sebagai capres. Mereka ialah Prabowo, AHY, Gatot Nurmantyo dan Andika Perkasa.

 

"Jadi posisi Andika menjadi tanda tanya. Apakah akan diplot menjadi Panglima TNI atau masuk dalam kabinet," katanya.

 

Andika Perkasa Pendamping Puan di Pilpres?

Jika suara Andika Perkasa terus mencuat di survei, bukan tidak mungkin kata Slamet, Andika akan menjadi kandidat kuat sebagai cawapres Puan Maharani.

 

Slamet mengatakan, jika Puan disandingkan dengan Prabowo Subianto, maka Puan akan menjadi orang nomor dua.

 

"Kalo dengan Prabowo posisi dia (Puan) nomor dua. Kalo dengan Gatot dan AHY tidak mungkin. Jadi kemungkinannya dengan Andika Perkasa. Ini yang akan menjadi tarik menarik kepentingan," ujar Slamet.

 

Jika Andika dimasukkan dalam kabinet, Slamet mengatakan, posisinya kemungkinan besar akan menjadi Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Moeldoko.

 

"Sudah ramai Moeldoko akan dicopot sebagai Kepala Staf Kepresidenan. Posisi ini kemungkinan akan menjadi tempat bagi Andika Perkasa jika ia tidak terpilih menjadi Panglima TNI," ujarnya.

 

Tapi, lanjut Slamet, bukan berarti Moeldoko akan disingkirkan tanpa jabatan. Dia tetap masuk kabinet dengan posisi menteri.

 

Menurut Slamet, untuk mencari figur Panglima TNI ini bukan cuma loyalitas tapi juga kedekatan dengan presiden. Dari tiga kepala staf angkatan, Andika paling dekat dengan presiden karena pernah menjadi Dan Paspampres.

 

"Kalo kita lihat relasi politiknya Andika sangat diuntungkan," katanya.

 

Kata Slamet, masa peralihan membutuhkan stabilitas politik sangat kuat. Biasanya kata dia uang diperlukan adalah tokoh Angkatan Darat. Kenapa? Karena AD mempunyai basic teritorial yang baik.

 

Ketika Hadi Tjahjanto dibiarkan sampai hampir empat tahun, ada kecendrungan Presiden Jokowi mengulur-ulur waktu untuk Andika jadi Panglima TNI.

 

Letjen Dudung Jadi Panglima TNI

Bahkan skenario baru bisa terjadi jika Andika Perkasa masuk dalam kabinet. Menurut Slamet, pengganti Andika sebagai KSAD bisa jadi Panglima TNI.

 

"Misal Letjen Dudung dilantik menjadi KSAD pada 20 Oktober 2021 berbarengan dengan menteri kabinet. Pada November dia juga bisa jadi Panglima TNI. Karena syarat jadi Panglima TNi orang yang pernah dan sedang menjadi kepala staf angkatan," ujar Slamet.

 

KSAL Laksamana Yudo Margono juga punya peluang besar menjadi Panglima TNI jika Andika Perkasa ditarik masuk kabinet. Namun kata Slamet ada satu hal yang menjadi kelemahan Yudo Margono adalah peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala.

 

"Kalo Fadjar Prasetyo agak tipis peluangnya. Tidak mungkin Dari AU ke AU lagi. Kalo AD sangat memungkinkan dari AD ke AD karena AD jumlahnya sangat besar," ungkap Slamet.

 

Menurut Slamet, Jokowi dalam dinamika politik seperti saat ini butuh figur yang cukup berani mengambil risiko. "Terlepas dari kontroversi kasus Dudung dalam kasus dengan FPI tapi dia berani bertindak," kata Slamet.

 

"Tentu bagi pendukung FPI dia dianggap cela. Tapi bagi Presiden Jokowi ini adalah kredit poin paling tinggi," ungkapnya.

 

Tipikal Dudung, menurut Slamet, adalah orang yang dibutuhkan Presiden Jokowi.

 

"Jangan lupa dalam beberapa kesempatan di Istana ketika presiden mengumpulkan para Pangdam dan Kapolda, tiga kali presiden menyebut nama Dudung. Kalian harus berani seperti dudung sampai tiga kali. Dari situ saya yakin Dudung menjadi pimpinan TNI. Terbukti jadi Panglima Kostrad dan sekarang calon kuat KSAD. Nyaris tidak ada tandingan walaupun ada beberapa senior. Terlepas ada hubungan mertuanya dengan PDIP," katanya.  (suara)



 

SANCAnews – Warga Bukit Duri yang menjadi korban penggusuran tahun 2016 pada era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, akan menapaki perjalanan hidup baru. Hal itu karena mereka diberi tempat tinggal tetap oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

 

Mereka akan ditempatkan di Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Rumahnya di kawasan Bukit Duri, yang berada di bantaran Sungai Ciliwung digusur pada 2016.

 

"Punya rumah hunian sendiri adalah awal kisah perjuangan hidup kami dimulai," kata Sandyawan Sumardi alias Romo Sandi, selaku perwakilan warga saat memberikan kata sambutan dalam peresmian pembangunan Kampung Susun Cakung, Jakarta pada Kamis (7/10).

 

Selama ini, 75 kepala keluarga (KK) korban penggusuran di Bukit Duri belum mempunyai tempat tinggal tetap. Harapan untuk memiliki tempat tinggal tetap pun muncul kala Anies berencana membangun hunian bagi warga korban penggusuran. Rencana itu muncul saat Anies datang mengunjungi warga korban penggusuran di Bukit Duri.

 

"Pak Anies Baswedan yang sejak awal ketika kami habis mengalami penggusuran langsung datang mendengar keluh kesah kami," kata Sandyawan.

 

Sandyawan dan 75 KK lainnya kini bisa bernafas lega karena pada Maret 2022 nanti, Kampung Susun itu sudah rampung. Permukiman itu akan dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti tempat ramah anak, rumah serbaguna, tempat koperasi dan lokasi khusus untuk berwirausaha.

 

Dengan demikian, Sandyawan bisa merasa menjalankan kehidupan yang layak dan mendapatkan perlakukan yang pantas dari pemerintah."Kami ingin diperlakukan sama dengan warga lain. Menjadi sama dengan warga lain, bermartabat, setara, merdeka," katanya.

 

Sebagian besar dari 75 KK korban penggusuran Bukit Duri hidup menumpang dengan sanak saudara mereka. Mereka lebih memilih menumpang dengan saudara dibandingtinggal di tempat penampungan sementara yang disediakan Pemprov DKI Jakarta. "Kayaknya lebih banyak tinggal di keluarga, mungkin lebih nyaman tinggal bersama keluarga," kata Camat Tebet Dyan Erlangga.

 

Padahal, pemerintah sudah menyediakan tempat hunian sementara bagi warga korban penggusuran di Bukit Duri. "Lokasi sementara di sekitar Bukit Duri," kata Dyan. (republika)



SANCAnews – Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, yakni RR alias Rizal Ramli, mendesak agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mundur lebih cepat dari jabatannya.

 

Rizal bahkan menyuruh Presiden Jokowi untuk berkaca, terlebih menurutnya rakyat sudah bosan karena orang nomor satu di Indonesia itu dianggap tak becus sebagai pemimpin dan prestasinya payah.

 

Oleh karena itu, dengan tegas Rizal Ramli menolak jikalau ke depannya ada perpanjangan masa jabatan hingga tiga periode.

 

“Bukan hanya perpanjangan yang perlu, Pak Jokowi pikirkan bagaimana bisa mengundurkan diri lebih cepat,” ujar Rizal Ramli dalam kanal YouTube Fadli Zon, dikutip terkini.id via Kabarbesuki pada Jumat, 8 Oktober 2021.

 

“Rakyat udah bosen, you gak mampu kok, you gak becus! Kasih kesempatan yang lain buat mimpin Indonesia.”

 

Rizal Ramli kemudian mengatakan bahwa kredibilitas dan prestasi Presiden Jokowi saat ini sangat payah.

 

Hal itu katanya terlihat dari semakin banyaknya rakyat miskin di Indonesia, utang-utang yang makin menumpuk hingga terjadinya perpecahan antar suku dan golongan.

 

Oleh karenanya, Rizal Ramli meminta Presiden Jokowi untuk lebih tahu diri bahwa prestasi dan kredibilitasnya payah sehingga tak pantas untuk menambah jabatan tiga periode.

 

“Saya mohon Pak Jokowi dan orang-orangnya ngaca, deh. Prestasinya payah, rakyat makin miskin, utang makin banyak, perpecahan makin besar,” tuturnya.

 

“Tujuh tahun Indonesia anjlok, kok masih kepedean nambah lagi? Tahu dirilah!”

 

Lebih lanjut, Rizal Ramli juga meminta agar Presiden Jokowi tak bermimpi untuk bisa memperpanjang masa jabatan tiga periode.

 

Itu karena menurutnya, selain dinilai tak mampu, perpanjangan masa jabatan tersebut juga dapat merusak cita-cita reformasi dan demokrasi.

 

“Perpanjangan masa jabatan itu bertentangan dengan cita-cita reformasi dan demokrasi, Jokowi gak ngerti ini,” tegas Rizal Ramli.

 

“Enak aja lo mau ganti, lo gak ngerti pengorbanan proses demokratisasi,” pungkasnya. (terkini)



SANCAnews – Akademisi Rocky Gerung blak-blakan menyebut munculnya profesor Singapura memuji Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden genius hanyalah semacam jualan dan advetorial.

 

Hal tersebut diungkapkan pengamat sosial dan politik itu melalui video yang diunggah di Channel YouTube Rocky Gerung Official, Jumat 8 Oktober 2021.

 

"Ini semacam jualan, semacam advetorial memuji-muji Jokowi, itu juga menghina presiden Jokowi," jelas Rocky Gerung.

 

Pasalnya, menurut Rocky Gerung, bahwa nantinya Presiden Jokowi membandingkan dengan pujian dia dengan nasib petani yang baru-baru ini bunuh diri.

 

"Petani bunuh diri itu terjadi karena kebijakan dia (Jokowi) social safetynet Jokowi gagal," ungkap Rocky Gerung.

 

Seperti diketahui, seorang profesor sekaligus peneliti di National University of Singapore, Kishore Mahbubani memuji Jokowi sebagai presiden genius.

 

Merespons hal itu, Rocky Gerung menyebut profesor itu harusnya membuat sebuah riset terkait ucapan yang disampaikannya tentang Jokowi genius.

 

"Tapi dia malah wawancara doang, bahkan email-emailan, ya pastilah Presiden tunjukan kegeniusan," beber Rocky Gerung.

 

Padahal, sudah semestinya, seorang profesor Singapura itu sebagai analis melakukan riset dengan perbandingan apa yang diriset Australia dan Amerika Serikat.

 

"Seluruh analis dunia, terutama Australia dan Amerika Serikat memperlihatkan bahwa Presiden Jokowi gagal dalam semua hal," ujar Rocky Gerung.

 

Maka dari itu, menurut Rocky Gerung, aneh tiba-tiba ada profesor dari Singapura memberikan pujian pada Presiden Jokowi.

 

"Kita sebagai rakyat justru malu tuh, mengapa ada profesor yang seolah jadi kayak buzzer doang nih profesor, sebab buzzer juga ada di luar negeri," jelas Rocky Gerung.

 

Pasalnya, menurut Rocky Gerung, tidak masuk akal pujian dari profesor Singapura untuk Jokowi itu secara tiba-tiba dan berlebihan.

 

"Kalau pujiannya standar-standar juga masih masuk akal. Ini (pujiannya) genius, soal ekonomi yaitu meningkatkan ekonomi bertumbuh 10 persen dan meroket. Genius dalam demokrasi meninggalkan keterbelahan bangsa, apa genius itu, bangsa yang masih terbelah," imbuhnya. (wartaekonomi)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.