Latest Post


 

SANCAnews – Partai Komunis Indonesia (PKI) memang telah dibubarkan menyusul kegagalan kudeta mereka di tahun 1965. Namun, kini anasir pendukung PKI telah berhasil menyusup kembali ke tubuh TNI.

 

Begitu antara lain indikasi yang diuraikan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dalam diskusi bertajuk “TNI Vs PKI” yang digelar Minggu malam ini (26/9).

 

“Sangat benar bahwa PKI sebagai organisasi sudah dibubarkan. Benar pula bahwa hari ini ideologi komunis sudah tidak laku di dunia. Tetapi fakta di Indonesia memperlihatkan PKI mudah melakukan pemberontakan,” ujarnya.

 

Dalam diskusi yang digelar secara daring itu, Gatot Nurmantyo memutar sebuah klip pendek yang memperlihatkan Museum Dharma Bhakti di Markas Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) di kawasan Gambir, Jakarta Pusat.

 

Museum itu berada di bekas ruang kerja Pangkostrad ketika peristiwa G30S/PKI terjadi, Mayjen Soeharto.

 

Di dalam museum itu tadinya terdapat diorama yang menggambarkan suasana di pagi hari, 1 Oktober 1965, beberapa jam setelah enam jenderal dan seorang perwira muda TNI AD diculik anasir PKI yang ada di tubuh pasukan kawal pribadi presiden, Cakrabirawa.

 

Adegan yang digambarkan adalah saat Mayjen Soeharto menerima laporan dari Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) Kolonel Sarwo Edhie Wibowo.

 

Sementara Menteri/Panglima TNI Angkatan Darat Jenderal AH Nasution yang selamat dari upaya penculikan PKI beberapa jam sebelumnya duduk tidak jauh dari    Soeharto dan Sarwo Edhie.

 

Dalam slide berikutnya yang diperlihatkan Gatot Nurmantyo, patung ketiga tokoh penting di balik penumpasan G30S/PKI itu sudah tidak ada. 

 

“Jurang kehancuran itu telah ada di depan mata, baru saja terjadi, adalah di museum Kostrad,” kata Gator Nurmantyo.

 

“Dalam ruang kerja Pak Harto ada patung Pak Harto, Pak Sarwo Edhie, dan Pak Nasution yang menggambarkan saat kritis (setelah penculikan enam jenderal TNI AD) dan rencana menyelamatkan negara dari pengkhianatan PKI, sekaligus peran utama Panglima Angkatan Darat, Pangkostrad, dan Resimen Parako yang kini menjadi Kopassus,” sambungnya.

 

“Untuk menghilangkan gambaran sejarah (penumpasan G30S/PKI) tersebut sekarang (ketiga patung) telah dibongkar dan tidak ada lagi,” masih kata Gatot.

 

Gatot lalu mengajak prajurit TNI untuk agar membersihkan jajaran TNI dari penyusupan maupun pengaruh yang dapat  merusak jiwa juang para prajurit TNI dan bisa menyebabkan pengkhianatan.

 

“Minimal, menjual institusi untuk mengejar jabatan dan bermuara ingkar terhadap sumpah kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT,” demikian Gatot Nurmantyo. (rmol)



 

SANCAnews – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bakal diperiksa pihak kepolisian soal laporannya terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti atas dugaan pencemaran nama baik. Luhut akan diperiksa besok di Polda Metro Jaya.

 

"Benar diperiksa pukul 08.30 WIB di Krimsus ya," ujar pengacara Luhut, Juniver Girsang, saat dikonfirmasi, Minggu (26/9/2021).

 

Juniver menyebut Luhut bakal diperiksa serta membuat berita acara pemeriksaan (BAP).

 

"Untuk diminta keterangan pembuatan berita acara pemeriksaan ya," kata Juniver.

 

Diberitakan sebelumnya, Juniver mengatakan surat undangan klarifikasi dari Polda Metro Jaya telah diterima. Pihak Luhut sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk diberikan ke penyidik.

 

Juniver belum memerinci soal bukti-bukti yang disiapkan. Namun dia memastikan bukti tersebut terkait data-data yang bisa membantah tudingan terlapor.

 

"Kami akan kumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam panggilan itu. (Bukti) sudah siap kita. Kebohongannya (tudingan terlapor) di mana kita sudah siap," jelas Juniver.

 

Selain itu, Juniver mengaku masih membuka ruang mediasi dari laporan Luhut terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti. Namun dia menyebut ada satu syarat yang harus dipenuhi terlapor.

 

"Kalau memang dia (terlapor) mengaku minta maaf, peluang untuk itu (mediasi) selalu menyambut. Orangnya (Luhut Pandjaitan) lembut. Dia hanya koreksi, jangan sembarang menyampaikan statement yang telah mencederai seseorang atau memfitnah orang lain," tutur Juniver.

 

Sementara itu, Polda Metro Jaya tengah mempelajari laporan dari Luhut atas Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti. Polisi dalam waktu dekat akan segera meminta keterangan Luhut selaku pelapor.

 

"Rencana kita nantinya akan mengundang pelapor dengan membawa bukti-bukti yang ada juga nanti beberapa saksi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/9).

 

Yusri belum memerinci kapan Luhut akan dimintai keterangan sebagai pelapor. Dia menyebut pihaknya kini tengah menyiapkan administrasi perihal penyelidikan dan undangan klarifikasi kepada pelapor.

 

"Laporan sudah diteliti kemarin dan sekarang sudah ditangani Ditreskrimsus Polda Metro Jaya," jelas Yusri. (dtk)



 

SANCAnews – Akademisi Rocky Gerung merespon video viral seorang pria yang membentangkan foto kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi ketika berkunjung ke Cilacap, Jawa Tengah baru-baru ini. Video itu viral dan jadi perbincangan di lini massa media sosial.

 

Dalam video itu, nampak pria itu berada di tengah lapangan dan dikawal oleh pengawal Presiden. Melihat Jokowi dan rombongan terlihat lewat, pria yang mengenakan batik itu berlari menghampiri rombongan presiden dengan membawa sebuah foto.

 

Bahkan pria itu terjatuh saat lari menghampiri Jokowi. Dia kemudian mendekati Jokowi dan rombongan dan berbincang beberapa menit. Usai berbincang, pria itu kemudian diberikan amplop putih oleh pengawal Presiden.

 

Rocky merasa lucu melihat video itu. dia menyebutnya sebagai skenario yang dibuat oleh Istana.

 

“Hahaha, ini yang disebut teater state. Negara Teater. Seolah-olah yang ditampilkan itu yang bermutu, padahal di belakang itu selalu ada skenario,” kata Rocky Gerung dikutip kanal YouTube Rocky Gerung Official, Ahad (26/9/2021).

 

Rocky Gerung membayangkan, bagaimana pihak Istana begitu gencar membangun skenario yang dibungkus dengan segala bentuk kamera.

 

“Jadi kita bayangkan bagaimana cara Istana menghidupkan Teater State ini. Dibungkus dengan segala bentuk kamera. Dikunci dulu di Istana, eh bocor juga,” ujarnya.

 

Di mengatakan, semua skenario yang dilakukan oleh Istana, akibat Presiden Jokowi yang sudah ketagihan pencitraan.

 

“Kelihatannya presiden Jokowi sudah ketagihan pencitraan tuh. Karena itu bisa dimengerti. Kalangan Istana juga mengerti Jokowi yang ingin supaya dia hadir terus dalam bentuk pemberitaan” ungkap Rocky Gerung.

 

“Jadi ini rezim yang ketagihan skenario,” sambung Rocky Gerung.

 

Rocky mengatakan, jika dituntut, harusnya ada pertanggungjawaban etis karena pencitraan itu memakai uang negara.

 

“Kalau kita tuntut pertanggung jawaban etis, berapa banyak uang yang dipakai untuk bikin skenario itu. karena ini berkali-kali. Itu uang negara. Jadi uang negara dipakai untuk mementaskan Teater State itu. Jadi ini kedunguan yang mencengangkan,” pungkasnya.

 

Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono telah menjelaskan video tersebut. Dia mengatakan, warga memang ingin bertemu langsung dengan Jokowi.

 

“Iya, warga itu ingin mendekat ke Bapak Presiden dan diterima oleh Bapak Presiden di lokasi,” ujar Heru Jumat (24/9/2021).

 

Menurut Heru, warga tersebut mengaku sempat bertemu dengan Jokowi. Warga itu pun ingin kembali menunjukkan fotonya ke Jokowi.

 

“Dan yang bersangkutan menjelaskan pernah bertemu Bapak juga saat kunjungan tahun lalu dan menunjukkan foto di dekat mobil Bapak Presiden. Itu saja. Warga yang ingin menyapa dan menyampaikan pernah bertemu Bapak Presiden juga,” ujar Heru. (fin)



 

SANCAnews – Ade Armando mengkritik keras sejumlah tokoh yang mendukung Irjen Napoleon Banoparte yang menganiaya tersangka penistaan agama, Muhammad Kosman atau Kece di Rutan Bareskrim Polri.

 

Ade Armando mengatakan, tindakan penganiayaan itu tidak bisa dibenarkan. Dia lantas mengumpamakan apabila Habib Rizieq Shihab (HRS) juga dianiaya dan wajahnya dilumuri kotoran.

 

“Sekarang saya balik misalnya, kalau Kece boleh dipukuli Napoleon, bolehkah Rizieq dipukuli dan wajahnya dilumuri kotoran karena ia sangat menghina agama lain, sementara penodaan agama adalah kejahatan yang luar biasa?” kata Ade Armando di kanal YouTube Cokro TV, dikutip Ahad (26/9/2021).

 

Ade Armando kemudian mengatakan bahwa tentu baik Muhammad Kece atau Habib Rizieq keduanya tidak boleh dianiaya diluar aturan hukum.

 

“Jawabnya tidak boleh dan itulah yang seharusnya diterapkan dalam kasus Kece,” kata Ade Armando.

 

Menanggapi itu, Aktivis Faizal Assegaf menilai, pernyataan Ade Armando itu berlebihan.

 

Faizal mengatakan, semua pihak mengecam tindakan penganiayaan yang dilakukan Napoleon. Tetapi bukan berarti Ade Armando ikut mengeluarkan pernyataan provokatif.

 

“Bung Ade Armando berlebihan. Semua pihak yang masih waras berdiri bersama keprihatinan publik dalam kasus Kece yang dipukul dan dilumuri kotoran. Itu perbuatan keji dan melanggar hukum,” kata Faizal.

 

“Tapi sikap Ade Armando membela Kece dengan seruan lumuri kotoran ke pihak lain, jelas provokasi menyesatkan,” pungkasnya. (fin)



 

SANCAnews – Sebuah tayangan video di youtube yang diunggah oleh channel YouTube @TV Laskar Kristus pada Kamis, 16 September 2021, menyindir ceramah Ustaz Abdul Somad. Video tersebut pun viral di media sosial.

 

Dalam cover unggahan videonya menampilkan foto Ustaz Abdul Somad memakai peci haji dengan tulisan “Bikin Ngakak, Ust Abdul Somad Haramkan permainan Catur dan Hari Ibu haram, tapi kok poligami Halal.” Sementara judul dalam channel YouTube tersebut tulisannya hampir sama.

 

Dalam video tersebut menampilkan seorang host pria memberikan pengantar sekaligus pendapatnya soal sosok Ustaz Abdul Somad.

 

“Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas Ustaz Abdul Somad lagi, yang menurut saya, ia memberikan sebuah pengajaran-pengajaran yang tidak berdasar dan banyak hoaxnya dan juga banyak hinaannya kepada agama Kristen,” ujar seorang host dikutip Sabtu, 25 September 2021.

 

Lalu sang host pun menyampaikan bahwa banyak pihak, termasuk ustaz dan ustazah yang tidak suka terhadap ceramah Ustaz Abdul Somad, salah satunya oleh aktivis PDIP Dewi Tanjung dan penggiat sosmed Abu Janda.

 

Kemudian ditampilkan cuplikan video Dewi Tanjung yang menyindir Ustaz Abdul Somad soal haram main catur dan merayakan Hari Ibu.

 

Lalu dilanjutkan dengan cuplikan video Abu Janda yang mengangkat kasus Marlina Octarina sebagai korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh seorang tokoh agama.

 

Atas cuplikan dua video tersebut, sang host ini menyampaikan pendapatnya sekaligus menyindir Ustaz Abdul Somad (UAS)

 

“Mana yang lebih haram dari tayangan tersebut, main catur atau kita berpoligami, kawin 1, 2, 3, 4 atau cerai ini, cerai itu, karena Abdul Somad pernah membahasnya. Saya sudah menonton ceramahnya bahwa hal itu diperbolehkan dalam Islam,” jelas sang host tersebut.

 

Lalu sang host TV Laskar Kristus ini mengingatkan para penonton. “Hati-hati orang zaman sekarang banyak berkedok agama, pakaiaan agamis, bahasanya agamis, tapi hatinya penuh kebusukan,” ujarnya.

 

Tak hanya itu, Laskar Kristus pun menuliskan sosok Ustaz Abdul Somad dalam kolom deskripsinya dengan keterangan, “Makin menggila nih Abdul Somad, amburadul ajaran dongeng wkwkwkwk,” tulisnya.

 

Saat ditelusuri, ada cukup banyak video yang diunggah akun TV Laskar Kristus ini. Namun, isi kontennya cenderung provokatif karena banyak berisi tentang sindiran tentang agama Islam dan tokoh agama Islam. (reqnews)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.