Latest Post


 

SANCAnews – Penyerobotan lahan rakyat yang diduga dilakukan PT Sentul City dengan berlandaskan Surat lzin Peruntukan Penggunaan Tanah (SIPPT) adalah satu pelanggaran terhadap hak asasi manusia (HAM) yang harus diproses secara hukum.

 

Begitu dikatakan begawan Ekonomi Rizal Ramli dalam koferensi pers di Sekretariat Pro Demokrasi (Prodem) di Bilangan Gambil, Jakarta Pusat, Rabu (22/9).

 

"Telah terjadi kasus pelanggaran HAM oleh perusahaan Sentul City dengan melakukan penggusuran paksa tanah rakyat dengan mengerahkan preman-preman dan buldozer," ujar Rizal Ramli.

 

Dijelaskan Rizal Ramli, masyarakat Bojong Koneng menghadapi Sentul City dan anak perusahaannya yang menggunakan preman untuk mengintimidasi agar bersedia melepas tanah dengan harga yang tidak wajar.

 

"Harganya cuma Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu per meter persegi. Contoh ini dialami pondok pesantren dan tanah rakyat di Desa Cijayanti dan Bojong Koneng yang diambil paksa preman-preman di bawah Sentul City melalui anak perusahannya, PT Dayu Bahtera Kurnia," jelasnya.

 

Dengan dikawal preman dan alat berat, kata Rizal, Sentul City mengeksekusi paksa lahan rakyat dan membangun pagar beton. Padahal, eksekusi lahan dapat dilakukan dengan putusan pengadilan.

 

"Eksekusi hanya bisa dilakukan atas dasar keputusan pengadilan, bukan secara sepihak dan semena-mena oleh pengembang," tegasnya.

 

Melihat kenyataan itu, Rizal berharap agar ada evaluasi dsri Badan Pertanahan Nasional (BPN) dengan melakukan moratorium atau penghentian sementara dari semua kegiatan PT Sentul City.

 

"Kami menuntut Pasal Modal untuk menghentikan seluruh transaksi saham PT Sentul City Tbk dan menuntut BPN untuk melakukan moratorium terhadap semua izin-izin peruntukan penggunaan tanah, baik itu SIPPT, HGU, HGB, dan lain-lain," pungkasnya.

 

Turut hadir dalam konferensi pers ini Ketua Prodem Iwan Sumule, aktivis Adhie Massardi, dan Adamsyah Wahab atau Don Adam serta aktivis lainnya. (rmol)



 

SANCAnews – Slogan “Maju Kotanya, Bahagia Warganya” yang diusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat kampanye telah berhasil direalisasikan selama 4 tahun kepemimpinannya.

 

Penilaian ini disampaikan langsung oleh Ketua DPW Ikatan Keluarga Minang (IKM) DKI Jakarta, Irwandi seperti diberitakan Kantor Berita RMOL Jakarta, Rabu (22/9).

 

"IKM merasa puas Pak Anies telah mewujudkan janji-janji saat kampanye Pilgub 2017," katanya

 

Irwandi bahkan menilai sederet keberhasilan yang ditorehkan Anies patut diacungi jempol. Apalagi, Anies mulai gaspol dalam menunaikan janji-janjinya di akhir masa jabatan.

 

Satu per satu, program-program “jualannya” di Pilgub 2017, diwujudkan. Misalnya rumah susun tahap pertama Kampung Akuarium, di Pasar Ikan, Jakarta Utara.

 

Selain pembangunan Kampung Akuarium, Anies juga banyak menunaikan janji-janji kampanye lainnya. Di antaranya, rumah DP 0 rupiah, mencabut izin reklamasi, pembangunan stadion untuk Persija, menutup operasional Alexis, menerbitkan Kartu Lansia Jakarta, merealisasikan program Jak Lingko, meluncurkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, dan revitalisasi pasar tradisional.

 

Adapula renovasi Taman ismail Marzuki, perluasan jalur MRT, trotoar standar internasional sepanjang Sudirman Thamrin, dan JPM Tanah Abang untuk PKL.

 

JPM Tanah Abang yang menghubungkan Stasiun Tanah Abang ke Pasar Tanah Abang Blok A dan B. Di JPM tersebut menampung PKL sebanyak 435 orang yang mayoritas warga Minang.

 

Bukan cuma itu, Irwandi melanjutkan, Anies juga berhasil mengatasi penyebaran Covid-19, dan vaksinasi yang melebihi jauh dari target di seluruh Indonesia, "Keberhasilan itu jadi modal di tahun 2024," demikian Irwandi. [*]



 

SANCAnews – Tim penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri rampung melakukan pemeriksaan terhadap Irjen Napoleon Bonaparte atas kasus tindak penganiayaan Muhamad Kasman alias M.Kece.

 

“Berlangsung 10 jam. Sudah rampung tadi malam jam 23.00 WIB,” kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi saat dihubungi wartawan Rabu (22/9).

 

Terkait hasil pemeriksaan mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri itu, Andi belum mau membukanya.

 

"Hasilnya baik-baik saja. Tidak penting materi (penyidikan) itu," ujarnya.

 

Selanjutnya, kata Andi, penyidik akan melakukan evaluasi hasil pemeriksaan terhadap keterangan para saksi termasuk keterangan Irjen Napoleon. Setelah itu, penyidik mengagendakan pelaksanaan gelar perkara untuk menetapkan tersangka kasus penganiayaan terhadap Kece ini.

 

“Hari ini penyidik akan mengevaluasi hasil pemeriksaan-pemeriksaan terdahulu dan kemarin,” jelas dia.

 

Sebelumnya, Napoleon Bonaparte menyampaikan surat terbuka usai beredarnya informasi mengenai penganiayaan yang dia lakukan terhadap M Kece di rumah tahanan.

 

Dalam surat yang kabarnya disebarluaskan oleh kuasa hukumnya, Haposan Batubara, Napoleon mengakui bahwa tindak penganiayaan yang dilakukannya terhadap Youtuber tersebut adalah benar.

 

"Akhirnya, saya akan mempertanggung jawabkan semua tindakan saya terhadap kece apapun risikonya," kata Napoleon.

 

Dia menjelaskan, sebagai orang yang dilahirkan oleh orangtua yang beragama Islam, dibesarkan di lingkungan Islam dan taat terhadap ajaran agama tersebut, dia mengaku tidak bisa menolerir penghinaan.

 

"Siapa pun bisa menghina saya, tapi tidak terhadap Allahku, al quran, rasulullah, saw dan akidah islamku, karenanya saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya," papar dia.

 

Di sisi lain, dia berujar, perbuatan yang dilakukan Kece alias Muhammad Kosman ini juga pada dasarnya telah membahayakan persatuan, kesatuan dan kerukunan umat beragama di Indonesia.

 

“Saya sangat menyayangkan bahwa sampai saat ini pemerintah belum juga menghapus semua konten di media, yang telah dibuat dan dipublikasikan oleh manusia-manusia tak beradab itu," tuturnya.

 

Diketahui, Bareskrim menerima satu laporan yaitu LP Nomor: 0510/VIII/2021/Bareskrim atas nama Muhamad Kosman pada 26 Agustus 2021 atas dugaan penganiayaan. Ternyata, terlapornya adalah Irjen Napoleon Bonaparte, mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri. (rmol)



SANCAnews – Pendakwah, Kiai Haji (KH) Idrus Ramli menyebut bahwa pemikiran pendakwah, KH Said Aqil Siradj itu banyak menyimpang.

 

Hal itu karena, menurut KH Idrus Ramli, tulisan-tulisan dan ceramah-ceramah KH Aqil Siradj menunjukkan bahwa Ketua Umum PBNU itu codong pada syiah dan liberal.

 

Adapun pernyataan KH Idrus Ramli ini diperoleh Terkini.id dari video yang diunggah akun Twitter @Lelaki_5unyi pada Selasa, 21 September 2021.

 

“Terbongkar sisi menyimpang Said Aqil Siradj condong syiah dan liberal,” kata netizen itu.

 

Dalam video tersebut, awalnya KH Idrus Ramli menyebut pertanyaan, “Pemikiran KH Aqil Siradj itu sebenarnya bagaimana?”.

 

Ia lantas bercerita bahwa dirinya telah berdialog dengan KH Aqil Siradj ketika masih di pondok.

 

“Ketika saya masih di pondok dulu, tahun 97, menulis di majalah NU, ada majalah santri terbitan Robitoh Maahid Islamiyah Nahdtul Ulama,” ungkapnya.

 

Kata KH Idrus Ramli, ketika itu ia membuat tulisan berjudul “Kritik terhadap Pemikiran Dr. KH Said Aqil Siradj”.

 

“Karena memang banyak menyimpang. Menyimpangnya di mana? Dalam ceramah-ceramahnya, tulisan-tulisannya, beliau condong pada syiah, juga condong kepada liberal,” jelas KH Idrus Ramli.

 

“Sedangkan syiah itu sesat dan menyesatkan. Liberal juga rajanya sesat. Ya simpulkan sendirilah seterusnya,” tambahnya.

 

Dalam potongan video itu, KH Idrus Ramli tak menyebutkan pikiran KH Aqil Siradj yang ia maksud condong syiah dan liberal.

 

Namun, ia mengatakan bahwa jika ingin tahu lebih jauh, masyarakat dapat mengecek di akun Facebook-nya.

 

“Di Facebook saya, dulu tahun 2015, saya menulis tulisan berkala pemikiran Kiai Said Aqil Siradj,” katanya.

 

KH Idrus Ramli mengatakan bahwa tulisannya di Facebook itu akhirnya menjadi inspirasi bagi kawan-kawannya di almamaternya, yakni Pondok Pesantren Sidogiri.

 

Mereka, lanjutnya, menulis buku berjudul “Pondok Pesantren Sidogiri Menolak Pemikiran Profesor Dr. KH Said Aqil Siradj”.

 

“Lengkap di situ kalau ingin tahu,” kata KH Idrus Ramli.

 

Ia lalu kembali mengatakan bahwa pemikiran KH Aqil Siradj itu membenarkan syiah dan sebenarnya tak cocok dengan ahlu sunnah awal jamaah.

 

“Hizbut Tahrir cocok pada beliau, syiah cocok, mukhtazirah cocok, alhu sunnah gak cocok,” tandas KH Idrus Ramli. (terkini)



 

SANCAnews – Buntut penganiayaan Irjen Napoleon Bonaparte kepada tersangka penistaan agama, M Kece, terjadi perang antar buzzer lho. Jadi muncul narasi yang membocorkan, isu jenderal bintang dua Napoleon ini jadi ajang perang buzzer Istana dengan buzzer Teuku Umar.

 

Kalian tahu kan istilah Teukur Umar ini kan merujuk kediaman dari Megawati Soekarnoputri. Apakah benar buzzer Teuku Umar dukung aksi Napoleon, ada apa maksud di balik ini ya?

 

Isu Napoleon, perang buzzer Istana vs buzzer Teuku Umar

 

Aksi jenderal bintang dua Napoleon hajar M Kece di Rutan Bareskrim jadi perhatia publik belakangan ini. Tak sedikit yang membela aksi Napoleon karena membela Islam.

 

Sedangkan kalangan lainnya, menyesalkan tindakan Napoleon yang main hakim sendiri, apalagi dia adalah aparat kepolisian. Pro kontra aksi Napoleon ini jadi hangat.

 

Nah muncul narasi lho, isu Napoleon ini melibatkan perang buzzer Istana dan buzzer Teuku Umar.

 

Yang mem-bully Napoleon, menurut narasi yang disampaikan sebuah akun @DalamIstana, adalah buzzer Istana, sebaliknya buzzer Teuku Umar membela aksi Napoleon, bener nggak sih.

 

Ternyata pula, narasi ini mengungkapkan, Irjen Napoleon Bonaparte kawan dekat dengan jenderal KPK dan jenderal Badan Intelijen Negara (BIN) lho.

 

“Banyak buzzerp faksi istana yang membully pak Napoleon atas tindakan dia. Pak Napol ini kawan dekatnya Firli dan BG, kubu Teuku Umar, makanya Buzzerp Istana berani. Perseteruan istana vs Teuku umar belum usai,” cuit akun tersebut dikutip Rabu 22 September 2021.

 

Mau bukti? Narasi ini mengungkapkan serangan buzzer Istana kepada Napoleon itu dibalas oleh buzzer Teuku Umar dengan membuat poster dukungan ke Napoleon. Ada pula yang mendukung mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri itu dengan membuat akun dan ava baru dengan foto Napoleon.

 

Manuver buzzer Teuku Umar membela Napoleon ini artinya barengan dengan manuver kubu oposisi. Narasi ini melihat faksi Teuku Umar pintar memainkan situasi.

 

“Ya ada juga sih yangg real oposisi membuatkan poster dia. Kubu Teuku Umar memang pandai nyaru dengan oposisi. Kita semua? Akhirnya terpancing,” tulis akun tersebut.. (hops


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.