SANCAnews – Ketua Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Sumatera Barat (Sumbar), Buya Gusrizal Gazahar, turut merespon
ribut-ribut soal pernyataan semua agama sama di mata Tuhan.
Hanya saja, Buya Gusrizal tidak menegaskan bahwa komentar
tersebut diberikan untuk merespon pernyataan Panglima Kostrad (Pangkostrad),
Letjen TNI Dudung Abdurachman yang menuai sorotan publik. Dia hanya menyentil
persoalan itu secara umum.
"Bila ada seseorang berkomentar: "semua agama sama
di mata tuhan", perlu dipertanyakan tuhannya siapa? Pasti bukan Tuhan kaum
muslimin!!!," tulis Ketua MUI Sumbar di akun Facebook resminya, @Buya
Gusrizal, dikutip SuaraSumbar.id, Kamis (16/9/2021).
Status Facebook Buya Gusrizal itu pun telah disukai oleh 1.348
netizen dengan 37 komentar dan juga telah dibagikan sebanyak 267 kali.
Sebelumnya, mengutip Suara.com, Waketum PPP, Arsul Sani juga
mengomentari pernyataan semua agama benar di mata Tuhan yang disampaikan Letjen
TNI Dudung Abdurachman.
Bagi PPP, kata Arsul, pernyataan Dudung menyoal semua agama
benar adalah pernyataan baik dari segi maksud dan tujuan.
"Tapi ada yang tidak pas dari segi konten atau
artikulasi," kata Arsul kepada wartawan, Kamis (16/9/2021).
Arsul menjelaskan, sisi baik yang ia lihat dari pernyataan
semua agama benar adalah Dudung ingin mengajak masyarakat untuk membangun
toleransi dan persatuan, serta mengingatkan agar jangan karena perbedaan agama
kemudian kita terpecah belah.
Anggota DPR Fraksi PPP itu juga menyampaikan pandangan dari
sisi lain, yang ia nilai apa yang dinyatakan Dudung menjadi tidak pas.
"Sisi tidak pasnya dan wajar kalau sejumlah ormas dan
tokoh Islam melakukan koreksi adalah terkait dengan sebagian isi atau artikulasi
yang menyatakan semua agama benar dan fanatik berlebihan. Diksi semua agama
benar itu hal yg tidak pas karena akan selalu menimbulkan kontroversi,"
papar Arsul.
Lebih bijak misalnya mengganti diksi dengan ungkapan bahwa
semua agama mengajarkan kebenaran kepada umatnya sesuai keyakinan dan tata
caranya masing-masing.
"Karena semuanya mengajak kepada kebenaran maka ketika
masing-masing berbeda dalam menuju kebenaran, jangan menjadikan kemudian kita
ini terpecah belah dan bertindak yang mengancam persatuan dan kesatuan
bangsa," ujar Arsul.
Sebut Semua Agama Benar
Panglima Kostrad (Pangkostrad), Letjen TNI Dudung Abdurachman
meminta para prajuritnya untuk tidak fanatik berlebihan dalam beragama dan
lebih bijak dalam menerima informasi yang beredar di media sosial.
“Bijaklah dalam bermain media sosial sesuai dengan aturan
yang berlaku bagi prajurit. Hindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu
agama. Karena semua agama itu benar di mata Tuhan,” kata Jenderal Dudung
seperti dilansir dari laman resmi Kostrad.
Pesan itu disampaikan Dudung saat berkunjung ke Batalyon
Zipur 9 Kostrad, Ujungberung, Bandung, Jawa Barat. Senin (13/09/2021).
Dalam kunjungan kerja itu Dudung didampingi oleh Ketua Persit
KCK Gabungan Kostrad Ibu Rahma Dudung Abdurachman didampingi Ir Kostrad Mayjen
TNI Ilyas Alamsyah, Pangdivif 1 Kostrad Mayjen TNI Dedy Kusmayadi, Kapok Sahli
Pangkostrad para Asisten Kaskostrad, Kapen Kostrad dan Kakum Kostrad.
Di hadapan para anggota dan Persit Batalyon Zipur 9 Kostrad,
Jenderal Dudung juga mendorong untuk membiasakan pola pikir positif dan sikap
penuh syukur.
“Sebagai prajurit, kita harus bersyukur dengan kondisi
keluarga saat ini masih diberikan kesehatan, bersyukurlah mempunyai istri
apapun bentuknya, karna itu semua adalah pilihan kita,” tambah Pangkostrad.
Pangkostrad juga menekankan dalam setiap melaksanakan latihan
ataupun tradisi masuk satuan harus profesional dan proporsional.
“Laksanakanlah pembinaan tradisi kepada prajurit yang baru
masuk secara keras sesuai aturan, tetapi bukan kasar. Karena tujuan dari
tradisi satuan adalah untuk membangun kebanggaan dan jiwa korsa tanpa kekerasan
maupun tindakan-tindakan yang dapat merugikan diri sendiri dan satuan,” ujar
Pangkostrad.
Diakhir arahannya, Pangkostrad berpesan kepada seluruh prajurit
Batalyon Zipur 9 Kostrad untuk menjadi prajurit Kostrad yang selalu menjadikan
tugas sebagai tujuan utama dan selalu di cintai Rakyat dan menjaga kehormatan
dimanapun bertugas dan berada. []