BREAKING NEWS! Luhut: PPKM Diperpanjang sampai 20 September, Bali Turun Level 3
SANCAnews – PPKM berakhir hari ini untuk
periode 6 - 13 September 2021, tapi pemerintah lantas kembali melanjutkan
penerapan kebijakan tersebut untuk Pulau Jawa - Bali sampai Senin 20 September
2021.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi
sekaligus Koordinator PPKM Pulau Jawa - Bali, Luhut Binsar Panjaitan,
mengatakan banyak kemajuan pengendalian wabah dalam sepekan terakhir.
Termutakhir, kata Luhut, level PPKM di Bali turun dari level
4 menjadi level 3. Tapi, kehati-hatian
semua pihak tetap menjadi penting agar kasus positif corona tak lagi meninggi.
"Pada penerapan PPKM minggu lalu, pemerintah akhirnya
berhasil menurunkan Provinsi Bali menjadi level 3, sehingga dari 11
kota/kabupaten level 4 minggu lalu, hari ini jumlahnya berkurang menjadi 3
kabupaten/kota saja," kata Luhut saat memaparkan keputusan itu yang
disiarkan secara langsung melalui YouTube, Senin (13/9/2021) malam.
Dia mengatakan, turunnya level PPKM Provinsi Bali adalah buah
kerja sama semua pihak yang menjaga kondusivitas pemberlakuan PPKM.
Dia menuturkan, turunnya level PPKM di banyak daerah dalam
waktu sepekan adalah lebih cepat dibandingkan perkiraan pemerintah.
"Itu adalah hasil kecepatan vaksinasi dan implementasi
pedulilindungi serta protokol kesehatan," kata Luhut.
Namun, kata dia, penurunan level PPKM di berbagai kota dalam
sepekan terakhir menyebabkan banyak euforia masyarakat sehingga kadangkala
melupakan protokol kesehatan.
Menurutnya, euforia semacam itu berbahaya karena dapat memicu
gelombang ketiga kasus positif covid-19.
Sebelumnya, pemerintah kembali melanjutkan status PPKM level
3 dan 4 di Pulau Jawa - Bali sejak Selasa (7/9) hingga Senin 13 September 2021.
Luhut Binsar Panjaitan, saat itu mengatakan ada sejumlah
aturan baru yang diterapkan dalam PPKM sepekan ke depan.
"Ada beberapa
penyesuaian aktivitas masyarakat yang bisa dilakukan dalam periode (PPKM) 7-13
September ini," kata Luhut.
Pertama, penyesuaian waktu makan di tempat atau dine in di
mal berubah menjadi 60 menit, dengan kapasitas 50 persen.
Hal itu, kata dia, akan diuji coba di 20 tempat wisata di
daerah PPKM level 3. Meski demikian, di tempat-tempat makan tersebut, pengelola
harus tetap ketat menerapkan protokol kesehatan serta menggunakan platform
PeduliLindungi.
Luhut juga menegaskan, masyarakat harus tetap menerapkan
protokol kesehatan meski level PPKM di daerahnya menurun.
"Dalam sepekan terakhir, seperti yang diberitakan
media-media massa, ada pelanggaran protokol kesehatan. Pemerintah mengambil
langkah persuasif agar hal itu tak lagi terjadi," kata Luhut.
Dia menjelaskan, pengendalian wabah covid-19 di Jawa-Bali
terus mengalami perbaikan.
Luhut mengklaim, perbaikan tersebut ditandai oleh semakin
sedikitnya kota maupun kabupaten level 4.
"Terhitung sejak 5 September 2021, hanya 11
kota/kabupaten yang dietapkan PPKM level 4. Sebelumnya ada 25 kota dan
kabupaten."
Tapi, ada peningkatan jumlah wilayah yang diterapkan PPKM
level 2. Sebelumnya, PPKM level 2 diterapkan hanya di 27 kabupaten/kota.
"Sementara saat ini ada 43 kabupaten/kota dari wilayah
aglomerasi yang diterapkan PPKM level 2," kata Luhut.
Kasus hari ini
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan kasus positif
Covid-19 di Indonesia kembali bertambah sebanyak 2.577 orang pada Senin
(13/9/2021), sehingga total kasus menembus 4.170.088 orang.
Dari jumlah itu, ada tambahan 276 orang meninggal sehingga
total menjadi 139.165 jiwa meninggal dunia.
Kemudian, ada tambahan
12.474 orang yang sembuh sehingga total menjadi 3.931.227 orang lainnya
dinyatakan sembuh.
Sementara kasus aktif turun 10.173 menjadi 99.696 orang,
dengan jumlah suspek mencapai 286.170 orang.
Angka tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan 177.234
spesimen dari 120.529 orang yang diperiksa hari ini.
Total spesimen yang sudah diperiksa sejak kasus pertama
covid-19 hingga hari ini adalah 34.926.151 spesimen dari 23.199.268 orang,
positivity rate 4,23 persen.
Tercatat sudah 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota yang
terinfeksi virus Covid-19.
Data kemarin, positif 4.167.511 orang, 109.869 orang kasus
aktif, 3.918.753 orang sembuh, dan meninggal 138.889 jiwa. (suara)