Latest Post


 

SANCAnews Mantan menteri Pemuda dan Olahraga era SBY, Roy Suryo menyindir proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang diberitakan mengalami pembengkakan biaya. Total pembengkakan biaya disebut-sebut mencapai Rp30 triliun.

 

Roy Suryo menyebut proyek tersebut sebagai proyek kereta bohongan yang disingkat ‘Kecebong.’ Disebut bohongan, sebab sesuai target, proyek itu dijanjikan selesai tahun 2020.

 

“Lagi-lagi proyek kecebong (kereta cepat bohongan-bohongan) bikin ulah, sudah bohong jadwal target selesainya (Janjinya 2020),” katanya, Kamis (2/9/2021)

 

Roy Suryo menilai, proyek itu justru menambah masalah. Selain menyedot anggaran, juga memicu terjadinya banjir.

 

“Sekarang Bohong lagi, katanya nggak pakai APBN (ini malah nyedot hingga puluhan triliun) padahal porsi Indonesia cuman kecil. Belum lagi bikin Banjir dsb. Ambyar,” ujar Roy Suryo.

 

Diberitakan, biaya proyek tersebut mencapai US$ 6,07 miliar atau sekitar Rp 85 triliun. Kemudian, di tengah jalan ada kemungkinan biayanya membengkak setelah ada tinjauan dari konsultan yang dilakukan PT Konsorsium Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) selaku pemilik proyek.

 

Indikasi membengkaknya biaya proyek sendiri diketahui pada September 2020, saat itu perkembangan proyek mengalami keterlambatan dan juga kendala pembebasan lahan. Maka dari itu pemerintah meminta KCIC untuk melakukan peninjauan ulang. (fin)



 

SANCAnews Aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagi-bagikan bingkisan ke warga di Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (31/8) lalu menuai reaksi beragam dari berbagai kalangan masyarakat.

 

Bagiamana tidak, masyarakat sampai harus masuk ke dalam saluran air atau selokan yang keruh hanya untuk mendapatkan bingkisan yang dibagikan tersebut.

 

Menurut politisi PKS Bukhori Yusuf, bagi-bagi bingkisan tersebut adalah tindakan yang tidak seharusnya dilakukan. Sebab, itu sama saja dengan merendahkan rakyat yang notabene adalah pemilik sah republik Indonesia.

 

"Itu merupakan tindakan merendahkan rakyatnya sendiri yang notabene justru pemilik negeri ini," kata Bukhori kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Kamis siang (2/9).

 

Protes keras juga disampaikan oleh Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) M. Said Didu. Menurutnya, tindakan tersebut memalukan bangsa Indonesia di mata dunia.

 

“Apa hal ini tidak memalukan bangsa di dunia?” tanyanya lewat akun Twitter pribadi, Rabu kemarin (1/9).

 

Senada, kecaman turut disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Dia mengaku sudah tidak tahu harus berbicara apalagi dalam melihat aksi Presiden Joko Widodo membagi-bagikan sembako.


“Apa tak ada cara lain yang lebih beradab memberi bingkisan pada rakyat?” sesalnya. []



 

SANCAnews Netizen mencibiri Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang nekat masuk gorong-gorong pada Sabtu siang 8 Agustus 2021 lalu. Padahal, gorong-gorong itu bukan sembarang gorong-gorong. Diduga merupakan terowongan peninggalan zaman Belanda.

 

Bima Arya mengenakan pakaian serba hitam dengan masker. Dia juga membawa sebuah linggis. Bima rupanya penasaran dengan terowongan bersejarah itu.

 

Bima ingin melihat langsung temuan gorong-gorong yang disebut sebagai saluran air itu. Dia antusias menyusuri bangunan berbentuk terowongan tersebut.

 

Tidak lam berada di saluran air tersebut. Setelah keluar dari gorong-gorong, Bima bercerita jika terowongan tersebut berada di sekitar dua hingga tiga meter di bawah permukaan tanah.

 

Netizen di Twitter yang melihat berita Bima Arya masuk Gorong-gorong, pun bereaksi. Mereka mencibirinya sebab dinilai mirip pencitraan Presiden Joko Widodo di awal-awal jadi Gubernur DKI Jakarta.

 

“Calon Jokowi baru, sang pendobrak pencitraan, sang penguasa gorong-gorong makmum besar Bima Arya siap jadi pesiden 2034 dengan dukungan PAN dan wangi siap masuk 3.658.906 gorong-gorong se indonesia sindir akun @Bstonleber**.

 

“Pak De dan Bima Arya benar-benar titisan Dewa yang mau merakyat..nikmat mana lagi yang engkau dustakan?? @bimomaur** cetus akun.

 

“Salah satu syarat utama pemimpin masa depan sudah dipegang Bima AryaS Selanjutnya lempar-lempar baju dan sembako. Ayo semangat kakak” sindir akun @DYS_***

 

“Pak mohon maaf, udah pernah ngerasain pemimpin berasal dr gorong2. Kami butuh pemimpin new mind” sebut aku @razifanko** (fajar)



 

SANCAnews Baru-baru ini, Kementerian Agama (Kemenag) kembali jadi sorotan. Kali ini soal anggaran diseminasi atau penyampaian informasi tentang pembatalan keberangkatan haji di tahun 2021 yang mencapai Rp21 miliar.

 

Hal itu terungkap dalam rapat kerja antara komisi VIII DPR RI dengan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/8/2021).

 

Besarnya anggaran sosialisasi itu ikut dipertanyakan pegiat dakwah, Ustaz Hilmi Firdausi. Dia meminta Kemenag membuka ke publik soal penggunaan anggaran Rp21 miliar itu.

 

“Mohon dijelaskan @Kemenag_RI, kenapa biaya penyampaian pembatalan haji saja sampai 21 M?,” katanya lewat akun Twitternya @Hilmi28, Rabu (1/9/2021).

 

Ustaz Hilmi minta Gus Yaqut dan jajarannya merinci penggunaan anggaran Rp21 miliar tersebut. Terlebih dugaan pemborosan anggaran itu terjadi di saat pandemi Covid-19.

 

“Dibuka ke publik dana itu utk apa saja agar tdk menjadi pertanyaan masyarakat, krn pembatalan ini kan sdh diketahui masyarakat luas,” pintanya.

 

Sebelumnya, Anggota Komisi VIII DPR RI Achmad mempertanyakan urgensi pengalokasian dana sebesar itu hanya untuk sosialisasi terkait ibadah tersebut.

 

“Ini kan pak menteri sudah mengumumkan sebab pembatalan pemberangkatan haji. Saya kira seluruh jemaah haji, bahkan masyarakat Indonesia sudah tahu pembatalan itu,” kata Achmad.

 

Menurut Achmad, dana Rp21 miliar yang dialokasikan hanya untuk penyampaian pembatalan ibadah haji, terkesan sebagai penghamburan anggaran di tengah krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.

 

Menanggapi hal itu, Menag Gus Yaqut tak memberikan tanggapannya dalam rapat tersebut. (lawjustice



 

SANCAnews Klaim kebangkitan ekonomi Indonesia yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ditentang begawan ekonomi Rizal Ramli.

 

Apalagi, Sri Mulyani membandingkan pertumbuhan ekonomi Tanah Air lebih baik dibanding negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, hingga Filipina.

 

Bagi RR, sapan Rizal Ramli, kenaikan ekonomi Indonesia hingga kini belum dirasakan oleh rakyat.

 

"Menkeu terbalik (Sri Mulyani mengatakan) ekonomi sudah pulih! Neng, yang naik itu sawit, batubara dan migas," kata Rizal Ramli dikutip dari akun Twitternya, Kamis (2/9).

 

Merujuk kondisi di lapangan, masih banyak masyarakat yang kesusahan di tengah pandemi Covid-19. Hal itu lantaran kebijakan pemerintah yang sangat agresif meminjam dari publik melalui penerbitan surat utang dengan suku bunga tinggi sehingga sektor bisnis enggan berinvestasi (crowding out).

 

"Ekonomi rakyat masih nyungsep karena kebijakan sampeyan nyedot likuiditas rakyat (crowding out)," tandasnya. (rmol)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.