Latest Post


 

SANCAnews – Politisi Partai Ummat, MS Kaban mengomentari soal kabar penangkapan pendakwah, Yahya Waloni atas kasus penistaan agama MS Kaban menyindir bahwa pisau polisi makin tajam ke ‘penista’, kecuali para buzzer.

 

“Ustadz Waloni ditangkap? Ustadz tak perlu tanda tangan materai minta maaf kalau semua yang diucapkan adalah dasar keimanan/keyakinan,” katanya melalui akun Twitter MSKaban3 pada Kamis, 26 Agustus 2021.

 

“Era Beny Murdany ada dakwah terpidana. Pisau Polis makin tajam ke “penista” kecuali untuk buzzer. DPR RI perlu tambah budget POLRI,” tambahnya.

 

Sebelumnya, Yahya Waloni dikabarkan ditangkap oleh Tim dari Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri pada Kamis, 26 Agustus 2021.

 

Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Rusdi Hartono pun sudah membenarkan bahwa Yahya ditangkap atas kasus dugaan penodaan agama.

 

Sebagai catatan, Yahya Waloni sebenarnya telah dilaporkan oleh sejumlah komunitas masyarakat sejak April lalu.

 

Adapun Ceramahnya yang diperkarakan ialah saat dirinya menyebut injil atau bible fiktif serta palsu.

 

Yahya diduga melanggar Undang-undang nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-undang nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

 

Namun, seruan untuk menangkap Yahya Waloni kembali ramai setelah penangkapan Muhammad Kace beberapa hari lalu.

 

Sebagaimana diketahui, Kepolisian didesak untuk menangkap M Kece karena dinilai menghina Nabi Muhammad dan agama Islam.

 

Diberitakan Terkini.id sebelumnya, sempat muncul sentimen bahwa M Kece yang menghina Islam cepat ditangkap, namun Yahya Waloni yang menghina Kristen masih bebas.

 

Namun kini, beberapa netizen dan juga para pegiat media sosial pun mengapresiasi Polri yang telah menangkap Yahyaa Waloni menyusul penanggapan M Kece. []



 

SANCAnews – Pembuatan Mural mirip Presiden Joko Widodo kembali terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat. Polrestabes Bandung pun sedang mencari pelaku mural itu.

 

Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP Rudi Trihandoyo mengatakan, pihaknya saat ini tengah mencari pembuat mural dengan gambar mirip Presiden Jokowi di Jembatan Pasupati, Kota Bandung.

 

Kata Rudi, nantinya, pembuat akan diperiksa untuk dimintai keterangan.

 

"Kita nanti cari, siapa yang buat. Kita lakukan penyelidikan, supaya yang melukis itu bisa keambil, apa maksudnya gambar-gambar seperti itu," ujar Rudi seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (26/8).

 

Saat ini, kata Rudi, proses penyelidikan dilakukan dengan melibatkan jajaran kepolisian di Polsek Bandung Wetan.

 

Menurut Rudi, pelaku pembuat mural itu tidak akan langsung dipidanakan. Ada tahapan-tahapan yang akan ditempuh, mulai dari pemeriksaan lebih dulu.

 

"Kita tanya dulu, kalau ketangkep orangnya, kita interview, apa maksud dan tujuannya. Apakah itu kritik sosial atau bagaimana. Nanti kita imbau dan peringatkan," katanya.

 

Pidana baru diterapkan, kata dia, jika pelaku terbukti melakukan penghinaan terhadap Presiden atau lambang negara.

 

"Enggak kalau kritik, tapi kalau menghina kepala negara atau presiden ada pasalnya.

 

Kita lihat nanti, kalau ternyata tidak ada dasar hukumnya kita tidak akan proses," ucapnya.

 

Gambar mural menampilkan sosok yang mengenakan kemeja warna putih itu mirip Jokowi. Pada bagian mata, ditutupi masker dan berpose dengan tangan kanan menyentuh masker.

 

Di sebelah kanan, terlihat ada sebuah tulisan dengan tinta warna hitam dalam sebuah lingkaran yang tertulis 'Niskala'.

 

Mural itu kini telah dihapus dan hanya bertahan beberapa jam saja. Kejadian penghapusan mural bermuatan kritik juga terjadi di beberapa tempat, di Batuceper, Tangerang, Bangil Pasuruan dan juag Tigaraksa, Kabupaten Lebak. []



 

SANCAnews – Pendakwah kontroversial Yahya Waloni dikabarkan ditangkap oleh aparat kepolisian di kawasan Cibubur. Bersamaan dengan digerebeknya Yahya Waloni, publik sindir nama penceramah lainnya yang kerap menuai polemik, seperti Felix Siauw dan Ustaz Abdul Somad (UAS).

 

Seorang warganet pun mengaku mengapresiasi kinerja dari aparat kepolisian yang dengan tegas berani menangkap Yahya Waloni pasca ditangkapnya Muhammad Kece penghina Islam.

 

Sebagai rakyat jelata, kata akun tersebut, belakangan hanya bisa emosi melihat ceramah Yahya Waloni yang terkesan provokatif dan menghina agama lain.

 

Dia pun menyindir penceramah lainnya seperti Felix Siauw dan UAS yang beberapa waktu lalu juga sempat menuai kontroversi.

 

“Salut berimbang bila ini benar terjadi informasinya, kita sebagai rakyat jelata hanya bisa emosi yang sangat dari ceramah-ceramah provokatif dan mempermainkan serta mengolok-olok agama lain, jangan kasih angin si Felix, Somad, dan kawan-kawan,” kicau akun @Resha*****.

 

Kabar penangkapan Yahya Waloni

 

Aparat kepolisian yang tergabung dalam tim Bareskrim Polri dikabarkan menangkap penceramah kontroversial Yahya Waloni terkait penistaan terhadap agama Kristen. Kabarnya Yahya Waloni ditangkap lantaran menista injil.

 

Menyitat berbagai sumber, Yahya Waloni ditangkap di kawasan Cibubur pada Kamis (26/8/2021).

 

Adapun Yahya Waloni ditangkap oleh Tim Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. Namun hingga saat ini, belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai detail penangkapan ini.

 

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Yahya Waloni dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh komunitas Masyarakat Cinta Pluralisme soal dugaan penistaan agama terhadap Injil.

 

Yahya Waloni dinilai menista agama dalam ceramah yang menyebut Bible itu palsu.

 

Adapun pelaporan yang mencatut namanya terdapat dalam Laporan Polisi (LP) Nomor: LP/B/0287/IV/2021/BARESKRIM.

 

Kasus yang menimpa Yahya Waloni diduga terkait kebencian atau permusuhan individu dan/atau antargolongan (SARA) pada Selasa (27/4). Dalam kasus ini, Yahya dilaporkan bersama pemilik akun YouTube Tri Datu.

 

Ustaz penuh kontroversi ini diketahui sempat menyebut bahwa Bible atau Injil merupakan kitab fiktif dan palsu.

 

Di dalam LP tersebut, mereka disangkakan dengan UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 45 A juncto Pasal 28 Ayat (2) dan/atau Pasal 156a KUHP. (hops)



 

SANCAnews – Setelah Muhammad Kece, kini giliran penceramah kontroversial, Ustaz Yahya Waloni yang ditangkap polisi atas kasus dugaan penodaan atau pencemaran agama. Kabarnya, dia ditangkap di kediamannya yang berlokasi di Cibubur, Jawa Barat, Kamis sore, 26 Agustus 2021.

 

Ustaz Yahya Waloni ditangkap Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri untuk menjalani sejumlah pemeriksaan. Kepastian tersebut diungkapkan Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Rusdi Hartono sesaat setelah penangkapan.

 

“Ya benar (ditangkap),” ujar Brigjen Rusdi Hartono saat dikonfirmasi, dikutip dari CNN, Kamis 26 Agustus 2021.

 

Belum ada keterangan lebih lanjut soal kronologi penangkapan Yahya Waloni. Meski demikian, Rusdi memastikan penangkapan Yahya terkait kasus dugaan penodaan agama.

 

“Penodaan agama,” tegasnya.

 

Cuitan terakhir Ustaz Yahya Waloni sebelum ditangkap polisi

 

Ustaz Yahya Waloni terakhir kali menulis sesuatu di akun Twitter resminya, yakni pekan lalu. Dia yang mengutip pernyataan Malcolm X mengingatkan, masyarakat jangan sampai diperdaya media massa.

 

“Jika kamu tidak berhati-hati, media akan membuatmu membenci orang-orang yang sedang ditindas, dan mencintai mereka yang sedang melakukan penindasan,” tulis Yahya Waloni yang kemudian banyak direspons pengikutnya.

 

Namun demikian, apa yang dituliskan Yahya Waloni tersebut seakan menjadi misteri. Sebab, belum diketahui, ke arah mana cuitan itu ditujukan.

 

Diketahui, pada April lalu, Yahya Waloni juga dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri oleh sejumlah komunitas masyarakat lantaran diduga telah menista agama.

 

Laporan itu diterima dengan registrasi perkara dengan Nomor: LP/B/0287/IV/2021/BARESKRIM. Adapun pihak yang melaporkan Yahya mengatasnamakan dirinya sebagai Komunitas Masyarakat Cinta Pluralisme.

 

Dalam hal ini, ceramah Yahya yang diperkarakan ialah saat dirinya menyebut injil fiktif serta palsu. Perkara yang dilaporkan berkaitan dengan ujaran kebencian atau permusuhan berdasarkan SARA. (hops)



 

SANCAnews – Setelah Youtuber Muhammad Kece ditangkap petugas kepolisian terkait kasus penodaan agama, kali ini petugas mengamankan penceramah Muhammad Yahya Waloni.

 

Penangkapan tersebut dibenarkan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono.

 

"Iya benar," tutur Rusdi saat dikonfirmasi, Kamis (26/8/2021).

 

Menurut Rusdi, Ustaz Yahya Waloni ditangkap terkait dugaan tindak pidana ujaran kebencian dan SARA. Foto surat penangkapannya pun tersebar di kalangan wartawan.

 

"Ujaran kebencian berdasarkan SARA," kata Rusdi.

 

Sebelumnya, Ustaz Yahya Waloni dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh komunitas Masyarakat Cinta Pluralisme terkait dugaan penodaan agama yakni kitab Injil. Dalam ceramahnya, dia mengatakan bahwa bible itu palsu. (liputan6)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.