Latest Post


SANCAnews – Formula penetapan harga eceran BBM se-Indonesia telah diubah oleh Presiden Jokowi melalui Perpres Nomor 69 tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas Perpres nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.

 

Beleid tersebut ditetapkan pada tanggal 3 Agustus 2021, dan berlaku sejak diundangkan pada tanggal yang sama.

 

Saat dikonfirmasi kepada pihak Pertamina mengenai strategi implementasi dan kapan penerapan Perpres No. 69/2021 itu akan dilakukan, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading, Putut Andriatno, akhirnya buka suara mengenai hal tersebut.

 

"Terkait implementasi, Pertamina masih menunggu peraturan turunannya berupa peraturan yang dikeluarkan oleh BPH Migas," kata Putut saat dihubungi VIVA, Senin 23 Agustus 2021.

 

Dia memastikan, pihaknya saat ini masih menunggu aturan-aturan turunan yang saat ini masih diproses oleh BPH Migas tersebut, sampai nantinya siap dirilis sebagai acuan pelaksanaan dari Perpres No. 69/2021, "Akan diimplementasikan setelah terbit peraturan-peraturan tersebut," ujarnya.

 

Diketahui, pembaruan terakhir harga BBM diumumkan oleh Pertamina pada April 2021 lalu, dengan rincian harga BBM di setiap daerah sebagaimana dilansir dari website resmi Pertamina:

 

1. Aceh

 

Pertalite Rp 7.650

Pertamax Rp 9.000

Pertamax Turbo Rp 9.850

Pertamax Racing Rp 44.500

Dexlite Rp 9.500

Pertamina Dex Rp 10.200

Solar Non-Subsidi Rp 9.400

Minyak Tanah Non-Subsidi Rp 11.220


2. Sumatera Utara

 

Pertalite Rp 7.850

Pertamax Rp 9.200

Pertamax Turbo Rp 10.050

Pertamax Racing Rp 44.500

Dexlite Rp 9.700

Pertamina Dex Rp 10.450

Solar Non-Subsidi Rp 9.600

Minyak Tanah Non-Subsidi Rp 11.220


3. Sumatera Barat

 

Pertalite Rp 7.850

Pertamax Rp 9.200

Pertamax Turbo Rp 10.050

Pertamax Racing Rp 44.500

Dexlite Rp 9.700

Pertamina Dex Rp 10.450

Solar Non-Subsidi Rp 9.600

Minyak Tanah Non-Subsidi Rp 11.220


4. Riau

 

Pertalite 7.650

Pertamax 9.400

Pertamax Turbo 10.250

Dexlite 9.900

Pertamina Dex 10.650

Solar Non Subsidi 9.800

Minyak Tanah Non Subsidi 11.220


5. Kepulauan Riau

 

Pertalite 8.000

Pertamax 9.400

Pertamax Turbo 10.250

Dexlite 9.900

Pertamina Dex 10.650

Solar Non Subsidi 9.800

Minyak Tanah Non Subsidi 11.220


6. Kodya Batam (FTZ)

 

Pertalite Rp 8.000

Pertamax Rp 9.200

Pertamax Turbo Rp 10.050

Dexlite Rp 9.700

Pertamina Dex Rp 10.450

Solar Non-Subsidi Rp 9.600

Minyak Tanah Non-Subsidi Rp 10.220


7. Jambi

 

Pertalite Rp 7.850

Pertamax Rp 9.200

Pertamax Turbo Rp 10.050

Dexlite Rp 9.700

Pertamina Dex Rp 10.450

Solar Non-Subsidi Rp 9.600

Minyak Tanah Non-Subsidi Rp 11.220. []



 

SANCAnews – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tegaskan menolak adanya perpanjangan masa jabatan presiden. Baik itu perpanjangan satu periode atau perpanjangan akibat penundaan pemilu 2024.

 

Hak tersebut ditegaskan Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera merespons wacana penundaan pemilu serentak yang seharusnya berlangsung November 2024 ke 2027 seperti yang ramai diperbincangkan.

 

"Tanpa ada dasar yang kuat kita tolak perpanjangan masa presiden atau perpanjangan yang lain," tegas Ketua DPP PKS, Mardani Sera kepada wartawan, Senin (23/8).

 

Namun demikian, PKS akan mendiskusikan lebih lanjut bila ada payung hukum yang membolehkan perpanjangan jabtan presiden. Untuk saat ini, anggota Komisi II DPR RI ini memastikan partainya istiqomah mendukung jabatan presiden cukup maksimal dua periode saja.

 

"Soal payung hukum ini PKS akan istiqomah untuk menjaga per lima tahun, kami akan lakukan sirkulasi kepemimpinan, cukup dua kali masa jabatan presiden," pungkasnya. (rmol)



 

SANCAnews – Pemasangan baliho Arief Poyuono ternyata dipasang tanpa sepengetahuan politisi Partai Gerindra tersebut. Hal itu diketahui saat Arief Poyuono dimintai tanggapan soal balihonya yang ditertibkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok, pekan lalu.

 

Mantan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu menegaskan bahwa dirinya tidak tahu menahu soal pemasangan hingga penurunan balihonya. Bahkan dia juga mengaku kaget saat aktivitasnya sehari-hari merawat ayam pelung dijadikan bahan untuk gambar baliho.

 

"Wah saya juga nggak tahu siapa dan mengapa saya dipasang di baliho seperti itu. Saya dapat laporan, bukan hanya di Depok, tapi juga tersebar di Sumatra, Jakarta, Garut, Tasikmalaya, hingga Jawa Tengah," jelasnya kepada redaksi, Senin (23/8).

 

Namun demikian, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu itu mengaku tidak masalah balihonya dipasang oleh masyarakat.

 

Hanya saja, jika dirinya ditanya tentang niatan untuk ikut maju di Pilpres 2024, Arief Poyuono tegas menjawab tidak. Dia juga mengaku sudah memiliki calon khusus yang akan didukung di pilpres mendatang.

 

“Banyak yang nanya apakah saya mau nyapres. Saya bilang nggak lah. Saya hanya rakyat biasa. Saya tetep dukung Pak Jokowi tiga periode," ujarnya.

 

Arief Poyuono kembali menegaskan bahwa dirinya tidak masalah dengan pencopotan baliho yang dilakukan petugas. Apalagi, pemasangan baliho dilakukan bukan atas kehendaknya. (rmol)



 

SANCAnews – Setelah ditolak dirawat oleh rumah sakit karena tak mau divonis sebagai pasien COVID-19, Emmy Diana Harahap, wanita penderita penyakit stroke di Medan meninggal dunia pada Senin pagi (23/8/2021).

 

Suami Emmy, Maraden Saragi menyampaikan bahwa istrinya menghembuskan napas terakhir pada pukul 04.00 WIB, "Sudah meninggal, Bang," ujarnya singkat saat dihubungi Indozone. "Mohon doakan."

 

Emmy, yang tinggal di Lingkungan V Kelurahan Beringin, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, awalnya masuk ke RSU MS pada 7 Agustus 2021. Saat itu, suaminya malah disodorkan pernyataan sebagai pasien COVID-19.

 

Karena tak mau dicovidkan, akhirnya pihak rumah sakit menolak merawat Emmy. Pihak rumah sakit hanya bersedia merawat Emmy jika berkenan menandatangi surat pernyataan COVID-19. Emmy masuk rumah sakit pada tanggal 7 Agustus dan keluar pada 13 Agustus.

 

"Orang rumah sakitnya gak mau menerima rawat inap kalau bukan penyakit COVID-19. Jadi istri saya kalau mau dirawat inap harus dicovidkan dulu," ujar Maraden saat dihubungi Indozone melalui telepon seluler, Minggu malam (22/8/2021)

 

Alih-alih dirawat, Emmyy bahkan disodorkan surat pernyataan oleh RSU MS, yang isinya menyatakan bahwa ia bersedia dirawat tanpa didampingi oleh keluarga.

 

Pada poin dua, jika meninggal di rumahs sakit, ia harus rela ditangani sesuai pedoman pencegahan dan pengendalian virus corona yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan walaupun hasil swab belum keluar (negatif atau positif).

 

Pada poin dua, jika meninggal di rumahs sakit, ia harus rela ditangani sesuai pedoman pencegahan dan pengendalian virus corona yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan walaupun hasil swab belum keluar (negatif atau positif).

 

"Jenazah tidak boleh dibawa pulang, disuntik pengawet, dan dan dibuka lagi dan pada saat pemakaman hanya boleh dihadiri oleh dua anggota keluarga yang tidak kontak erat dan hanya boleh melihat dari jauh," demikian bunyi poin ketiga.


Hingga artikel ini ditayangkan, Indozone masih mencoba menghubungi pihak RSU MS. [**]



 

SANCAnews – Betapa tragis akhir hidup Buamin Nasur Kasim (70 tahun), seorang petani yang sudah bergelar haji, warga Dusun Kopangan, Desa Jenggrong, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

 

Dia ditemukan tewas di persimpangan jalan menuju rumahnya pada Minggu malam (22/8/2021), usai menghadiri acara tahlilan di rumah sanak saudaranya.

 

Dari sejumlah luka bacok di tubuhnya, polisi menduga bahwa Haji Buamin dibunuh oleh seseorang yang belum diketahui identitasnya.

 

Warga setempat yang mengetahui penemuan jasad Haji Buamin pun geger. Mereka tak menyangka Haji Buamin yang tadinya sehat walafiat, kini sudah menjadi mayat.

 

Polisi langsung turun ke lokasi kejadian dan membawa anjing pelacak. Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Fajar Bangkit Sutomo mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan.

 

Sedangkan jasad Haji Buamin sudah dibawa ke RSUD dr. Haryoto Lumajang untuk dilakukan autopsi, "Ada luka bacok di bagian punggung dan tangan korban," ujar Fajar. (indozone)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.