Ditembak Aparat saat Demo Tuntut Victor Yeimo Bebas, Ferianus Meninggal di RS Bhayangkara
SANCAnews – Seorang peserta aksi unjuk rasa
damai bertajuk pembebasan Victor Yeimo di Kota Dekai, Yahukimo, Papua yang
menjadi korban luka tembak oleh aparat kepolisian dikabarkan meninggal dunia.
Korban bernama Ferianus Asso dilaporkan meninggal dunia setelah dua hari
menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara, Jayapura.
Diketahui, aksi unjuk rasa damai itu berlangsung pada 16 Agustus 2021 lalu. Berita duka tersebut dibenarkan oleh Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Papua, Emanuel Gobay. "Benar kabar tersebut," kata Gobay dalam pesan singkat kepada Suara.com, Senin (23/8/2021).
Hal serupa juga diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen)
Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua se-Indonesia, Ambrosius Mulait.
Merujuk pada informasi yang dia himpun, rencananya mendiang Ferianus Asso akan
dimakamkan pada hari ini di daerah Sentani.
"Benar dia meninggal di Jayapura, rencana akan di
semayamkan hari ini di Sentani, Jayapura," ungkap Ambrosius.
Mengutip Jubi.co, Ferianus sempat dirujuk ke rumah sakit di
Jayapura setelah dokter di RSUD. Yahukimo mengeluarkan dua butir pelurus di
tubuhnya. Setelahnya, Ferianus sempat dibawa pulang ke rumahnya karena keluarga
khawatir jika dirawat di rumah sakit.
Seorang aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Ruben
Wakia mengatakan, Ferianus sempat mengalami sesak nafas dan pingsan pada 17
Agustus 2021 lalu. Hanya saja kondisinya
mulai berangsung normal sehingga pihak keluarga tidak jadi membawanya ke rumah
sakit.
Pada 20 Agustus 2021, Ferianus kembali dibawa ke rumah sakit
Yahukimo karena perutnya membengkak. Diduga masih terdapat serpihan peluru
dalam perutnya.
Ruben menyatakan, sekira pukul 15.00 waktu setempat Ferianus
dibawa ke Jayapura kemudian dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara atas petunjuk
Kapolres Yahukimo. Ferianus akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara
pada hari Minggu (22/8/2021) sekitar pukul 03.00 waktu setempat.
Aksi yang berlangsung pada 16 Agustus 2021 berujung pada
pembubaran massa oleh aparat kepolisan Yahukimo. Selain Ferianus yang akhirnya
meninggal dunia, 48 orang lainnya ditangkap pada aksi tersebut. [*]