Polri: Polda Sumbar Selidiki Surat Gubernur Minta Sumbangan
SANCAnews – Kementerian Dalam Negeri
(Kemendagri) bakal mengecek surat permintaan sumbangan untuk penerbitan buku
bertanda tangan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi yang bikin heboh.
Selaras dengan itu, Polri menyatakan Polda Sumbar akan
menyelidiki soal surat sumbangan Gubernur Sumbar Mahyeldi.
"Polda Sumbar yang akan menyelidiki kalau memang benar
peristiwa tersebut," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono saat
dimintai konfirmasi, Sabtu (21/8/2021).
Argo menjelaskan saat ini Mabes Polri tidak akan mem-back up
Polda Sumbar dalam menyelidiki kasus itu. Menurutnya, kasus itu cukup ditangani
oleh polda setempat, "Sementara begitu. Cukup Polda Sumbar," ucapnya.
Kasus surat permintaan sumbangan ini mencuat setelah polisi
mengamankan lima orang, yang belakangan dilepaskan, terkait surat permintaan
sumbangan dengan tanda tangan Mahyeldi.
Polisi awalnya menduga lima orang yang membawa surat itu
melakukan penipuan. Penangkapan itu dilakukan pada Jumat (13/8) lalu. Kelima
orang yang diamankan tersebut adalah D (46), DS (51), DM (36), MR (50), dan A
(36).
Dari hasil pemeriksaan, kelimanya mendatangi para pengusaha,
kampus, dan pihak-pihak lain bermodalkan surat berlogo Gubernur Sumatera Barat
dan bertanda tangan Mahyeldi. Kelimanya disebut telah mengumpulkan uang Rp 170
juta.
Surat itu sendiri berisi permintaan sumbangan untuk
penerbitan buku Profil 'Sumatera Barat Provinsi Madani, Unggul dan
Berkelanjutan'. Polisi kemudian mengungkap kalau duit dari sumbangan itu masuk
ke rekening pribadi, tanpa menyebut siapa pemilik rekening itu.
"Uang dikirim ke rekening pribadi. Itu yang menimbulkan
kecurigaan, sehingga ada pihak yang melaporkan kepada kami. Lagi pula mereka
membawa surat berlogo Gubernur, tapi bukan ASN atau tenaga honorer di pemda.
Berbekal surat itulah mereka mendatangi para pengusaha,
kampus dan pihak-pihak lainnya untuk mencari uang," kata Kasat Reskrim
Polresta Padang Kompol Rico Fernanda kepada wartawan, Jumat (20/8).
Gubernur Sumbar, Mahyeldi, belum memberi penjelasan soal
surat itu. Dia mengelak dan memilih menjelaskan soal mobil dinas barunya yang
telah diserahkan ke Satgas COVID-19. (dtk)