Nasir Djamil: Pembuat Mural Diburu, Wajar Demokrasi Indonesia Dipertanyakan
SANCAnews – Tidak ada yang salah ketika ada
orang mempertanyakan bagaimana sebetulnya kondisi demokrasi di Indonesia.
Setidaknya, pertanyaan itu berkaitan dengan kebebasan orang dalam berekspresi.
Begitu dikatakan anggota Komisi II DPR RI, Nasir Djamil,
dalam dialog Legislative Corner: "Mural Dibatasi, Degradasi
Demokrasi" yang disiarkan kanal Youtube PKS TV, Jumat (20/8).
Nasir menyebutkan, pertanyaan atas masa depan demokrasi
semakin kuat, salah satunya ketika ada upaya pencarian pembuat mural Jokowi:
404 Not Found yang belakangan viral.
"Ketika ada upaya untuk mencari yang membuat mural, itu
kan akhirnya membuat orang mempertanyakan nasib demokrasi di Indonesia,"
kata Nasir.
Bagi legislator PKS ini, mural merupakan salah satu media
untuk menyampaikan keluh kesah yang seharusnya disambut baik oleh pemerintah.
"Itu ekspresi sebenarnya yang seharusnya tidak disikapi
dengan apriori atau mencari-cari orang yang membuat mural," katanya.
Lanjut Nasir, jika pemerintah hari ini semakin banyak
melakukan pencarian penyampai kritik, maka benar adanya kekhawatiran bahwa
demokrasi di Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
"Ini lah yang menyebabkan kenapa banyak pihak menilai bahwa demokrasi di Indonesia mengalami degradasi, sedang dalam ancaman," pungkasnya. (rmol)