SANCAnews – Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi
Ansharullah menyampaikan permohonan kepada Ninik Mamak, Alim ulama, Cadiak
Pandai dan seluruh masyarakat Sumatera Barat atas polemik pembelian mobil dinas
baru dimasa badai pandemi Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 yang belum
reda.
“Mencermati isu mobil dinas Kepala Daerah Sumbar dalam dua
hari ini, maka saya atas nama pribadi dan pemerintah, terlebih dahulu
menyampaikan permohonan maaf kepada kita semua karena telah menimbulkan
keresahan dan jadi pembicaraan publik,” kata Mahyeldi Ansharullah saat jumpa
pers di Istana Gubernuran, Kamis 19 Agustus 2021.
Menurut Mahyeldi, pembelian mobil dinas itu sudah dianggarkan
sejak tahun 2020, atau sebelum dirinya terpilih menjadi Gubernur Sumatera
Barat. Penganggaran tersebut diusulkan oleh DPRD Sumbar dan sudah sesuai dengan
mekanisme dan prosedur yang ada di pemerintahan.
Lalu kata Mahyeldi, mobil dinas yang lama beberapa kali
mengalami kerusakan teknis sehingga menghambat mobilisasi pelayanan ke daerah.
“Maka untuk sementara waktu, saya dipinjamin mobil oleh salah satu SKPD dengan
harapan pelayanan kita kepada masyarakat tetap terlaksana, ujarnya.
Selain itu, menurut Mahyeldi, mobil dinas baru yang
disediakan oleh bagian rumah tangga Pemprov Sumatera Barat, sudah dipakai sejak
satu bulan yang lalu untuk berbagai kegiatan ke daerah yang diantaranya, juga
dalam rangka koordinasi penanggulangan COVID-19. Karena,empat daerah di Sumbar,
beberapa waktu lalu masuk kategori PPKM level 4.
“Dalam proses pembelian mobil dimaksud, juga dapat dilakukan
penghematan anggaran hingga 40 persen dari pagu yang ada. Namun demikian, saya
atas nama pribadi dan pemerintahan menyampaikan permohonan maaf kepada kita
semua,” kata Mahyeldi.
Sebelumnya, pembelian mobil dinas baru Gubernur dan Wakil
Gubernur Sumatera Barat, terus mendapat sorotan tajam dari berbagai kalangan.
Pembelian mobil seharga lebih dari Rp 2 miliar itu, dinilai tidak peka terhadap
kondisi saat ini yang masih dalam ancaman pandemi Covid 19. Banyak pihak yang
menyayangkan keputusan tersebut.
Gubernur dan Wagub Sumbar, membeli armada baru tersebut,
bukan tanpa alasan. Harus beli mobil dinas baru lantaran mobil dinas yang lama
dinilai acap kali selama ini mengalami kecelakaan. Meski demikian, pembelian
mobil dinas itu, tetap menuai polemik. Anggota DPRD Sumbar dari fraksi demokrat
Nofrizon mengganggap, keputusan Gubernur membeli mobil dinas baru ini adalah
sangat tidak tepat dan tidak peka lantaran terjadi di masa pandemi.
Mobil dinas Wakil Gubernur Sumbar Audi Joynaldi, berbanderol
Rp1,1 miliar. Mobil ini, merupakan tipe tertinggi untuk SUV yang dikeluarkan
Hyundai dengan kelas Hyundai Palisade tahun 2021. Mobil ini, memiliki empat
penggerak roda atau four wheel drive yang siap mendukung tugas Wagub Sumbar
kemana saja.
Mobil ini, sudah digunakan selama dua bulan terakhir dengan
pagu anggaran yang dinaikkan oleh pemerintahan sebelumnya dan telah melewati
persetujuan DPRD Sumbar. Meski dianggarkan hampir Rp3 miliar, namun
penggunaannya hanya berkisar dua milyar rupiah saja. Termasuk, satu unit mobil
dinas Gubernur Mahyeldi dengan jenis Mitsubishi Pajero Sport Dakkar 4 x 4 tahun
2021.
Pembelian dua unit mobil dinas tersebut dilakukan, lantaran
mobil lama yang tersedia sudah tidak layak digunakan. Mobil Gubernur yang lama
beberapa kali mengalami kerusakan dan rem blong ketika bertugas. Sementara
Wakil Gubernur Audi Joynaldi sejak dilantik menjadi wakil Gubernur, menggunakan
mobil pribadi untuk urusan kedinasan. (viva)