Latest Post


 

SANCAnews – Gerilyawan Taliban yang telah menduduki ibukota Afghanistan, Kabul, kembali berjanji tidak akan mengganggu kantor-kantor perwakilan negara asing, kedutaan, konsulat, dan pekerja kemanusiaan.

 

Janji itu disampaikan Jurubicara Emirat Islam Afghanistan, Suhail Shaheen, melalui akun Twitternya, sekitar dua jam lalu (Senin malam, 16/8).

 

“Kami menjamin semua diplomat, kedutaan, konsulat, dan pekerja kemanusiaan apakah mereka lembaga internasional atau nasional bahwa tidak hanya tidak-masalah akan diciptakan untuk mereka oleh IEA (Islamic Emirate of Afghanistan), tetapi juga lingkungan yang akan diciptakan untuk mereka. Insya Allah,” tulis anggota tim negosiasi Taliban ini.

 

Sekitar 14 jam sebelumnya, Suhail Shaheen juga menegaskan, pihaknya telah memerintah semua Mujahidin untuk tidak memasuki rumah warga tanpa permisi.

 

“Hidup, harta benda dan kehormatan siapapun tidak boleh dirusak, dan harus dilindungi oleh Mujahidin,” tulisnya. (rmol)



 

SANCAnews – Munajat agar pemimpin bangsa diberikan anugerah untuk tidak lupa selalu bersyukur dipanjatkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat membacakan doa Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Selasa (17/8).

 

“Anugerahilah kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bangsa kami, kemampuan mensyukuri nikmat anugerah-Mu dalam sikap-sikap indah yang engkau ridhai," ujarnya.

 

Dengan memakai pakaian adat Betawi, Menag Yaqut juga berdoa agar martabat hidup bangsa Indonesia senantiasa terjaga.

 

"Selamatkanlah jiwa-jiwa kami dari noda-noda yang mencoreng keindahan martabat kami,” katanya,

 

Dia juga bermunajat agar bangsa Indonesia diberi anugerah kepekaan untuk menangkap dan mensyukuri keindahan kemerdekaan, kehidupan, kemanusiaan, kesederhaan, keindahan kasih sayang dan saling menyayang, serta keindahan kebijaksanaan dan keadilan.

 

"Kokohkanlah jiwa raga kami, untuk menjaga keindahan negeri kami," harapnya.

 

Upacara tahun ini digelar masih dalam suasana pandemi Covid-19. Para tamu undangan terbatas dan mayoritas mengikuti secara virtual.

 

Adapun, para tamu undangan yang hadir langsung di Istana Negara dipastikan telah mengikuti protokol kesehatan yang ketat.

 

Terpantau, Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hadir secara virtual bersama para tokoh bangsa lainnya.

 

Sementara beberapa menteri di Kabinet Indonesia Maju seperti Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, dan beberapa menteri lainnya turut hadir secara langsung di Istana Negara.

 

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo juga terpantau hadir di Istana Negara.

 

Adapun yang berperan sebagai Komandan Upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI ke-76 adalah Kolonel Penerbang Putu Sucahyadi. Kemudian yang berperan sebagai Komandan Paskibraka Kapten Infanteri Suryadi Nataatmadja.

 

Sedanhkan Presiden Joko Widodo bertindak sebagai inspektur upacara dengan didampingi Wakil Presiden Maruf Amin. (rmol)




SANCAnews – Taliban kuasai Afghanistan saat ini menjadi perhatian dunia, salah satunya yakni negara Indonesia. menanggapi hal itu, JS Prabowo mengatakan untuk para pecinta Taliban jangan berharap kejadian tersebut bisa terjadi di Indonesia.

 

Manuver Taliban menduduki Istana Kepresidenan Afghanistan ini menandai kekalahan pemerintahan boneka Afghanistan yang disokong oleh Amerika Serikat selama 20 tahun terakhir ini.

 

Amerika Serikat memutuskan menarik tentara mereka sampai Agustus 2021. Momentum ini dimanfaatkan oleh Taliban untuk menguasai wilayah Afghanistan dan puncaknya bisa menduduki Istana Kepresidenan.

 

Kata JS Prabowo soal Taliban

 

Menyadur dari Hops.id -jaringan Suara.com, kemelut politik di Afghanistan ini dikomentari oleh pensiunan jenderal bintang tiga JS Prabowo.

 

Dia memaknai Taliban berkuasa lagi di Afghanistan ini sebagai kekuatan rakyat menang melawan pemerintahan boneka itu.

 

“Mungkin bisa dijadikan ilustrasi bahwa pemerintahan ‘boneka’ meski didukung oleh ratusan ribu pasukan dari 40 negara multinasional, ternyata tidak berdaya menghadapi perlawanan “rakyat”nya ketika ditinggal oleh “induk semang”nya,” tulis JS Prabowo di akun media sosialnya.

 

Sahabat Prabowo Subianto ini mengatakan kemenangan Taliban ini bisa dimaknai bahwa dukungan rakyat adalah kunci.

 

Nah merefleksikan apa yang terjadi Taliban, JS Prabowo bilang jangan mengharap ya Indonesia nasibnya bisa dibikian kacau seperti Afghanistan. Prabowo yakin betul Indonesia nggak bisa diobrk-abrik seperti Afghanistan.

 

“Pencinta taliban jangan mimpi hal seperti itu terjadi di Indonesia ya. Gak mungkin lah,” tulisnya.

 

Ada ragam respons dari warganet yang komentari postingan JS Prabowo tersebut. Ada yang menilai segala kemungkinan bisa terjadi.

 

“Bermimpi bolehlah Jendral…krn 32 tahun saja bs “the End” . Tdk ada kekuatan rakyat tp ada kekuatan Tuhan yg menjadi kunci dr segala kunci di dunia ini,” tulis akun @wati_wara.

 

Kuasai pemerintahan Afghanistan

 

Taliban telah memasuki Ibu Kota Kabul guna menguasai Afghanistan. Hal itu disampaikan juru bicara kelompok Taliban, Suhail Shaheen.

 

Shaheen mengatakan jika pihaknya ingin menguasai Afghanistan dengan peralihan yang damai pada beberapa hari ke depan.

 

Jubir Taliban itu menjelaskan, setelah menguasai pemerintahan kelompok Taliban akan fokus pada perpindahan kekuasaan. Taliban menegaskan akan pasang kembali kelompok Islam garis keras setelah dua dekade wilayah Afganistan dikendalikan oleh pasukan Amerika Serikat.

 

Shaheen mengatakan Taliban menginginkan pemerintahan Islam yang inklusif yang artinya semua warga Afhanistaan akan menjadi bagian dari pemerintahan.

 

Sedangkan pemerintahan Afghanistan memastikan Ashraf Ghani tak bisa berbuat apa-apa setelah Taliban menguasai wilayah negeri tersebut.

 

Kepergian Presiden Ashraf Ghani dari Afghanistan diinformasikan pejabat senior Kementerian Dalam Negeri Afghanistan sedangkan Kantor Kepresidenan saat dimintai keterangan mengatakan jika mereka tidak bisa berkomentar karena alasan keamanan.

 

“Tidak bisa mengatakan apa-apa tentang gerakan Ashraf Ghani karena alasan keamanan,” ujar pihak Kementerian Dalam Negeri Afghanistan. []



 

SANCAnews – Guru besar Universitas Indonesia atau UI menyatakan jika Rizieq mantan pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab cocok mengisi jabatan sebagai Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk pemerintahan Taliban di Afghanistan.

 

Guru besar UI, Profesor Ronnie H Rusli mengatakan secara akademik Habib Rizieq cocok mengemban jabatan sebagai Dubes RI pada pemerintahan Taliban yang bakal berkuasa di Afghanistan.

 

“Lebih cocok HRS setelah bebas jadi Dubes RI di Pemerintahan Taliban di Afghanistan menurut pendapat secara akademis karena lancar berbahasa Arab sama persis dengan bahasa yang digunakan di Qatar tempat pemimpin Taliban berada selama pendudukan Amerika di Afghanistan,” kata Ronnie dalam tulisan di akun jejaring media sosial Twitter pribadinya, dikutip Hops-Jaringan Suara.com, (17/8/2021)

 

Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla berharap agar Taliban bisa bersikap jauh lebih baik dari sebelumnya.

 

Taliban akan jauh lebih moderat dibanding dengan beberapa dekade silam. Sehingga Jusuf Kalla optimis, Afghanistan tidak akan jatuh dalam pertumpahan daran dan perang saudara.

 

“Saya harapkan Taliban tidak seperti yang dulu, saya apresiasi transfer kekuasaannya secara damai,” ujar JK, dalam siaran persnya.

 

“Baik Taliban maupun pemerintah Afghanistan sama-sama meyakini bahwa mereka bersaudara dan tidak akan memerangi negara yang sudah ditinggalkan oleh Amerika Serikat,” sambung ia.

 

Jusuf Kalla mengimbau kepada pemerintah Afghanistan nantinya agar tetap bersifat terbuka dengan negara-negara lain guna menjalin kerjasama ekonomi.

 

"Indonesia punya peran penting di Afghanistan dalam menjajaki perdamaian kemarin, sehingga pemerintah RI juga harus mendukung upaya damai sekarang saat Taliban memimpin Afghanistan, pasca penarikan tentara asing akhir bulan agustus ini," ujarnya.

 

“Saya harapkan Afghanistan terbuka dengan kerja sama dengan negara-negara lain yang tidak punya kepentingan politik, tetapi kerjasama perekonomian,” pungkasnya. []



 

SANCAnews – Wakil Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Habib Nabiel Al Musawa memohon perbaikan kepemimpinan di jajaran eksekutif dan legislatif saat membaca doa penutup Sidang Tahunan MPR RI 2021, Senin (16/8).

 

Doa ini bahkan diulangnya hingga tiga kali, "Ya Allah, perbaiki pemimpin kami, baik di pemerintahan, di MPR, DPR, maupun DPD RI. Ya Allah perbaiki para pemimpin kami, baik di pemerintah, MPR, DPR, maupun DPD RI. Ya Allah perbaiki para pemimpin kami, baik di pemerintah, MPR, DPR, maupun DPD RI," tuturnya, saat memanjatkan doanya, Senin (16/8).

 

Habib Nabiel juga memohon agar Tuhan membimbing para pemimpin Indonesia dalam menegakkan keadilan, dalam menyayangi, dan memperhatikan rakyat. Ia juga berdoa agar Allah menumbuhkan kecintaan mereka kepada rakyatnya.

 

"Ya Allah, bimbing pemimpin kami ke jalan-Mu yang lurus, bimbing mereka agar bekerja demi agama-Mua yang benar, jadikan para pemimpin kami semua teladan yang mendapat petunjuk dari-Mu, ya Allah, dengan rahmat-Mu, wahai Zat yang Maha Penyayang," paparnya.

 

Ia pun bermunajat agar Tuhan memperbaiki keadaan rakyat Indonesia, apalagi di tengah pandemi virus corona (Covid-19) yang belum usai.

 

"Ya Allah, ya Tuhan kami, berikan kepada rakyat kami, di negeri kami, dalam Hari Ulang Tahun yang ke-76 ini, perbaiki keadaan mereka ya Allah, murahkan harga-harga kebutuhan hidup mereka, dan jadikan mereka aman sentosa di tanah air mereka ini," ujar Nabiel.

 

Selanjutnya, dalam doa itu, Habib Nabiel juga memohon agar hubungan antar-rakyat Indonesia semakin erat.

 

"Dan jadikan mereka orang yang mensyukuri seluruh nikmat-Mu, memuji hanya karena-Mu, dan sempurnakan nikmat itu untuk mereka, dan akhiri pandemi Covid di negeri ini, ya Allah," katanya.

 

Sebelumnya, mahasiswa, pakar, para aktivis, serta masyarakat umum mengkritik kepemimpinan Jokowi-Ma`ruf serta Ketua DPR Puan Maharani, terutama dalam penanganan pandemi.

 

Misalnya, kebijakan pembatasan sosial yang setengah-setengah dan berubah-ubah, keberpihakan terhadap kepentingan ekonomi ketimbang kesehatan warga, penuntasan pembahasan perundangan yang minim dan penuh kepentingan politik, hingga ingkar janji kampanye. (lawjustice)



SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.