Hidung dan Kuping Berdarah Tapi Tak Mati, Yahya Waloni Diracun Orang, Pelaku Masuk Islam
SANCAnews – Ustaz Yahya Waloni pernah
menceritakan pengalamannya diracun orang. Beruntung, racun tidak membuatnya meninggal.
Bahkan, si pelaku pada akhirnya menyatakan diri masuk islam (muallaf).
Cerita pengalaman diracun orang ini disampaikannya dalam
sebuah ceramah beberapa waktu lalu. Cerita tersebut kemudian diunggahnya ke
akun YouTube pada Mei lalu. Saat itu, kata dia, dampak racun membuatnya
mengalami pendarahan.
Saat tiba di rumah, tiba-tiba kuping berdarah, hidung keluar
darah pula. Esok harinya, Yahya waloni ada sebuah urusan ke sebuah dealer mobil
dan anehnya dia ketemu dengan orang yang ngaku telah meracuninya.
"Besok saya datang kembali di dealer mobil Suzuki, dia
ngomong sama saya, 'saya yang racun pak Yahya, hari ini saya mau masuk Islam'.
Untung kau bilang masuk Islam," kata Ustaz Yahya Waloni dikutip dari
Hops.id, jaringan media Suara.com.
Kaget juga Ustaz Yahya Waloni. Si peracun belakangan mengaku
menyesal meracun Yahya Waloni. Sebab efek racunnya sangat mematikan.
Si peracun mengatakan, racun yang dikirimkan ke Yahya Waloni
itu diatur untuk membuat ustaz asal Manado itu mati dalam sejam saja setelah mengonsumsi
racun tersebut. Namun heran banget yang ngeracun, sudah lebih dari sejam kok
masih hidup.
Ternyata si peracun itu bertaruh, kalau racun itu Ustaz Yahya
Waloni tetap hidup, maka si peracun itu berjanji akan masuk Islam dan mengakui
Islam adalah agam yang benar.
Sebaliknya jika Yahya Waloni meninggal setelah menenggak racun itu, dia berkesimpulan agama Islam itu berarti bukan agama yang benar. Benar saja, menepati janjinya si peracun itu tobat dan menyatakan ingin masuk Islam.
Dari cerita tersebut, Yahya Waloni mengatakan hidup dan mati
itu takdir Allah SWT, atas seizin-Nya. Dia mengatakan tidak ada nyawa di muka
bumi ini kecuali izin dari Allah sebagaimana waktu yang telah ditetapkan.
Untuk itu, Ustaz Yahya berpesan kepada jemaah, jangan takut
dengan mati akan terjadi kok itu kematian. Yang mesti ditakuti dalah meninggal
tapi tak punya bekal amal.
"Tidak ada yang bernyawa di muka bumi ini kecuali izin
dari Allah sebagaimana waktu yang telah ditetapkan. Jadi antum gak usah takut
dengan mati, akan terjadi. Pasti itu. Yang ditakuti adalah kita pulang ke sana
tak punya amal," katanya.
Namun kabar terbaru, Yahya Waloni dikabarkan sedang dirawat
di rumah sakit. Namun belum detail betul apa penyebabnya dirawat.
Tak percaya Covid-19
Yahya Waloni juga tidak percaya dengan Covid-19. Ia mengaku
berulang kali diperingati istrinya untuk mengenakan masker. Lebih lagi, Yahya
Waloni acap bepergian jauh saat mengisi ceramah.
Namun prinsip dia tak berubah; sekali tidak selamanya akan
tetap tidak, "Ikuti saja, Pak. Pakai masker supaya bisa naik kapal. Tetap
naik, yakinlah naik. Tidak boleh naik kalau tidak ada antigen? Antigen
bagaimana? Orang sehat begini."
"Apalagi saya begini yang menentang-nentang kafir.
Begitu dokternya dokter Kristen, aha, ini dia. Memang ditunggu-tunggu kau.
Bukan disuntuk vaksin, saya malah disuntik mati," urainya.
Ustaz Yahya Waloni mengklaim, selama hidupnya tak pernah
mengkhianati prinsip. Jika dari awal sudah mengatakan A, maka seterusnya dia
bakal mengatakan A. Itulah mengapa, sekuat apa pun bujukan orang lain terkait
penggunaan masker, dia tetap tak mau.
"Saya background-nya filsafat. Jadi kalau A, ya A. B ya
B. Enggak pernah berubah jadi C. Sampai ke liang kubur tetap A kalau sekarang
A. Apalagi kalau sudah meludah, tak boleh ditarik kembali," kata dia. []