Latest Post


 

SANCAnews – Demonstrasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) kubu Pejabat (Pj) Ketua Umum Abdul Muis Amiruddin dibubarkan polisi. Kini, HMI kubu Muis tidak mengetahui keberadaan Muis.

 

"Sampai detik ini, keberadaan Pj Ketua Umum Muis belum diketahui," kata Ketua Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Pemuda PB HMI pimpinan Abdul Muis Amiruddin, Rich Hilman Bimantika, kepada wartawan, Jumat (6/8/2021).

 

Dia tidak mengerti ke mana Muis pergi atau dibawa oleh siapa. Muis sudah tidak diketahui keberadaannya oleh Hilman sejak pukul 01.00 WIB dini hari tadi, saat terakhir kali mereka berkomunikasi. Pada sore tadi saat demonstrasi di depan Sekretariat PB HMI Jl Sultan Agung, Setiabudi, Jakarta Selatan, Muis tidak ikut berunjuk rasa.

 

"Untuk sementara, kami belum bisa memastikan apakah Pj Ketua Umum Muis Amiruddin ditangkap atau bagaimana," kata Hilman.

 

Demonstrasi di depan Sekretariat PB HMI dimulai pukul 16.00 WIB sore tadi. Rencananya, mereka akan melanjutkan demonstrasi dengan berkonvoi ke Istana. Jumlah orang di depan Sekretariat, dikatakan Hilman, ada 72 orang.

 

Kemudian, pada pukul 16.20-16.30 WIB, polisi datang membubarkan massa. Demonstrasi ke sekitar Istana Merdeka tidak jadi dilaksanakan. Namun, Hilman menyatakan polisi sudah ada di lokasi sejak pagi.

 

"Menurut pengakuan penjaga Sekretariat kami (Jl Sultan Agung), polisi sudah berada di Sekretariat kami sejak pukul 08.00 WIB pagi. Kemudian, Sekretariat Cabang HMI Se-Jakarta di Cilosari pun dijaga dengan ketat," kata Hilman.

 

Polisi: 3 orang diamankan

 

Pihak kepolisian menyampaikan pencegatan dilakukan pada sore tadi. Ada sekitar 50 orang rombongan massa HMI yang hendak demo naik bus. Saat itu, polisi mencegat mereka karena tidak ada izin pemberitahuan aksi.

 

Polisi menyatakan tiga orang diamankan dari aksi demonstrasi itu. Meski demikian, belum jelas betul siapa saja tiga orang tersebut, apakah di antaranya Muis atau bukan.

 

"Ada tiga orang (diamankan) untuk bahan pengambilan keterangan," kata Kabagops Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ruslan idris, kepada wartawan tadi. (detik)



 

SANCAnews – Seluruh tenaga kesehatan atau nakes yang ada di Indonesia mendapatkan vaksin booster atau vaksin ketiga untuk menguatkan imun di tengah pandemi Covid-19. Nakes merupakan garda terdepan karena yang membantu kesembuhan pasien yang terpapar virus mematikan tersebut.

 

Vaksin ketiga yang disuntikan ke nakes ini didatangkan dari Amerika Serikat, nama vaksinnya Moderna. Setelah divaksin, beberapa nakes cerita jika mengalami beberapa gejala di antaranya pegal dan nyeri di bagian bekas suntik hingga meriang.

 

Hal ini diungkapkan oleh salah satu akun Tiktok @dr.vivisyarif yang mendeskripsikan dirinya sebagai dokter psikiater. Dikutip Viva, Jumat 6 Agustus 2021, dia menceritakan pengalamannya usai disuntik vaksin moderna.

 

"Efek pasca vaksin ke 3 dengan moderna (my experience day 1 & day 2)," begitu narasi yang dia tulis sebagai pembuka pengalamannya.

 

Siang divaksin jam 13.00 nyeri pegal sedikit di lengan bekas suntik (nyeri skala 1-2) masih ceria, fitm bisa praktik sore-malam.

 

Malam, lengan bekas suntik mulai tambah nyeri dan pegal (skala nyeri 5-6) enggak bisa tidur miring, badan mulai meriang.

 

Suhu cuma subfebris enggak sampai demam tapi badan meriang pusing. Minum paracetamol lalu tidur. Semalaman tidur gelisah, terbangun buang air kecil 2 x, haus banget, keringetan dingin, bangun lemas.

 

Hari kedua berusaha masuk kera walau lemas ternyata enggak efektif, berfungsi hanya 50 persen saja karena lemas, pusing, badan pegal, kalau bisa izin, lebih baik izin deh.

 

Sore ada kegiatan online yang tak bisa dicancel, jadi berusaha tetap jalanin walau lemas dan maunya tidur. Maklum vaksin ke 3 perdana dan dadakan jadi enggak bisa atur jadwal pasien dan kegiatan dulu.

 

Hari kedua terlewati badan enggak enak banget, malam minum paracetamol lagi alhamdulilah hari ke2 bisa tidur nyenyak sampai pagi. Semoga hari ke2 dan seterusnya bisa membaik dan kembali fot 100 persen. []



 

SANCAnews – Mantan koruptor yang kini menjabat komisaris PT Pupuk Iskandar Muda Emir Moeis ternyata belum melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

 

Emir Moeis diketahui terakhir melaporkan harta kekayaannya pada tahun 2010 silam. Ketika menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2009-2019. Total harta kekayaan Emir Moeis pada tahun 2010 Rp 9.866.000.000.

 

Hal tersebut pun dibenarkan oleh Plt Juru Bicara KPK Bidang Pencegahan Ipi Maryati Kuding. Dia menyebut Emir yang kini menjabat komisaris di salah satu perusahaan BUMN belum melaporkan harta kekayaannya setelah menjabat di perusahaan plat merah tersebut.

 

"Benar. Berdasarkan data pada aplikasi eLHKPN tercatat laporan kekayaan yang disampaikan kepada kami terakhir adalah pada 26 Januari 2010 dalam kapasitas sebagai Anggota DPR RI periode 2009 – 2014," kata Ipi dikonfirmasi, Jumat (6/8/2021).

 

Ipi pun menekankan kepada Emir Moeis diwajibkan melaporkan harta kekayaannya kepada KPK.

 

Apalagi, jelasnya, jabatan Emir sebagai komisaris di salah satu anak perusahaan PT Pupuk Indonesia Persero berada di bawah Kementerian BUMN diwajibkan melaporkan harta.

 

"Kami mengimbau agar memenuhi kewajiban. Setelah diangkat dalam jabatan publik, maka terikat kewajiban untuk menyampaikan kembali LHKPN nya kepada KPK," tegas Ipi.

 

" Hal ini juga diperkuat dalam aturan internal PT. Pupuk Indonesia (Persero) yang mewajibkan para pejabat di lingkungannya beserta anak perusahaannya untuk melaporkan harta kekayaan," imbuhnya

 

Informasi ini dibenarkan dengan adanya nama dan foto Emir Moeis yang terpampang di laman resmi Pupuk Iskandar Muda, pim.co.id.

 

Dari informasi tersebut terkonfirmasi, jika Emir Moeis resmi menjabat sebagai komisaris perusahaan sejak 18 Februari 2021 lalu.

 

Untuk jabatan komisaris utama dan independen Pupuk Iskandar Muda masing-masing dijabat oleh Bambang Rantam Sariwanto dan Marzuki Daud.

 

Untuk diketahui, Emir Moeis merupakan mantan Bendahara Umum PDI Perjuangan. Ia juga sempat menjabat anggota DPR RI selama tiga periode.

 

Moeis dijatuhi hukuman tiga tahun penjara dan denda Rp150 juta oleh Majelis Hakim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) terkait kasus suap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tarahan, Lampung Selatan.

 

Emir Moeis terbukti korupsi dengan menerima suap US$ 423 ribu dari Alstom Power Incorporated (Amerika Serikat) supaya konsorsium Alstom Inc, Marubeni Corporation (Jepang), dan PT Alstom Energy System (Indonesia) memenangkan proyek pembangunan 6 bagian Pembangkit Listrik Tenaga Uap 1.000 megawatt di Tarahan.

 

Vonis terhadap Emir saat itu lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum KPK, yakni empat tahun enam bulan penjara. JPU juga menuntut Emir dengan membayar denda Rp 200 juta subsider lima bulan kurungan penjara. (suara)



 

SANCAnews – Sejumlah aparat kepolisian mendatangi Kantor Sekretariat Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa (PB HMI) di Jalan Sultan Agung, Setiabudi, Jakarta Selatan. Kedatangan mereka untuk menghalau rencana aksi unjuk rasa kader HMI di Istana Negara.

 

Kabag Ops Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ruslan Idris mengatakan hal itu lantaran mereka tak mengantongi izin keramaian.

 

"Mereka mau demo, kami cegat karena enggak ada izin," kata Ruslan saat dihubungi, Jumat (6/8/2021).

 

Ruslan mengklaim situs dan kondisi di sekitar PB HMI kondusif. Dia juga memastikan tak ada penangkapan terhadap kader HMI.

 

"Kami pengamanan di luar aja," katanya.

 

Sebelumnya, beredar selembaran surat instruksi mengatasnamakan PB HMI yang mengajak aksi unjuk rasa serentak secara nasional pada 6, 13, dan 16 Agustus 2021.

 

Dilihat oleh Suara.com, dalam surat tersebut tertulis aksi tersebut bertajuk #AgustusMerdeka. Aksi ini rencananya digelar bertepatan dengan dua tahun masa kepemimpinan Joko Widodo - Maruf Amin yang dianggap gagal menangani pandemi Covid-19.

 

Tampak surat tersebut ditandatangani Pj Ketua Umum Abdul Muis Amiruddin dan Sekjen M Akbar Hanubun tertanggal 2 Agustus 2021/23 Zulhijah 1442 H. (suara)



 

SANCAnews – Video ulama Madinah menyindir jemaah Indonesia yang sok-sokan berdoa padahal aslinya cuma selfie viral di media sosial. Potongan video viral tersebut mendapat banyak komentar dari warganet.

 

Kronologi video viral

 

Syekh Prof. Dr. Sulaiman Ar-Ruhaili, ulama di Madinah tiba-tiba menjadi sorotan di jagat media sosial karena menyindir jemaah haji Indonesia yang suka selfie sambil pura-pura berdoa di depan Masjid Nabawi, Madinah.

 

Salah satu yang membagikan ulang video ceramah ulama Madinah menyindir jemaah dari Indonesia ini adalah akun instagram @memomedsos, pada Jumat (06/08/2021).

 

Dalam video itu, Syekh Sulaiman secara blak-blakan menyebut jemaah haji Indonesia gemar berswafoto.

 

"Tak diragukan lagi, kecendrungan manusia berfoto ria semakin nampak jelas. Bahkan di masjid Nabawi, ketika khatib sedang ceramah malah seperti ini (selfie)," ungkap dalam sebuah tayangan video tersebut.

Umat muslim mengitari atau tawaf Ka'bah dalam musim haji di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Rabu (29/7). [Foto/AFP]


Kemudian Guru Besar Universitas Islam Mandinah ini menirukan gaya selfie jemaah haji Indonesia yang sering ditemuinya.

 

Lanjutnya, Syekh Sulaiman mengutarakan bahwa berselfie di depan Masjid Nabawi itu etis. Ia pun menyarankan sebaiknya jemaah haji Indonesia lebih fokus dalam beribadah kepada Allah saat di tanah suci.

 

"Bahkan mereka berbohong saat berdoa, minta tolong ke orang lain, "Hei fotokan aku" sambil memperagakan gerakan berdoa. Bohong berdoa, padahal tidak berdoa," tambahnya.

 

"Begitu kembali ke Indonesia, mereka pajang foto mereka dan mereka pamerkan ke orang-orang, seolah sedang berdoa di masjid nabawi," jelasnya.

Jamaah haji berdoa di Jabal Rahmah saat berwukuf di Padang Arafah, Mekah, Arab Saudi (19/7/2021). [AFP/Photo]


Sontak unggahan video itu langsung menuai reaksi dari warganet. Tak sedikit dari warganet yang memberikan komentar beragam soal video tersebut.

 

"Itulah tujuan utama mereka2 yg suka selfie, pencapaian tertinggi selfie ialah ketika kamu selfie di Masjid Nabawi, miris," tutur akun @hima_rzibimy.

 

"Gak usah di sana, kalo ke kuburan aja pada selfie. Baca doa kagak, selfie number 1," ujar akun @oman_alhak.

 

"Hahaha fakta banget ini mah, apalagi artis2," ungkap akun @nidahafizoh.

 

"Kalo sampe seorang syekh ngomong begini, harusnya jadi pelajaran buat semua tamu Allah dari Indonesia. Mau beribadah atau selfie?," sahut akun @arya_pradana. (suara)

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.