Siti Fadilah Sarankan Presiden Jokowi Disuntik Vaksin Nusantara, Ini Alasannya
SANCAnews – Presiden Joko Widodo (Jokowi)
disarankan untuk diberikan Vaksin Nusantara buatan mantan Menkes Terawan Agus
Putranto.
Hal itu disampaokan oleh Siti Fadilah, mantan Menkes di era
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. Menurutnya, pemberian vaksin Nusantara
karena sangat mutasi virus Covid-19 yang sangat masif.
Pernyataan itu disampaikan Siti Fadilah setelah mendengar
Ketua Dewan Perwakilan Daerah La Nyala Mataliti dan Kepala Kantor Staf
Presiden, Jenderal Moeldoko sudah mendapatkan suntikan Vaksin Nusantara.
“Para pemimpin lembaga negara sudah diberi Vaksin Nusantara,
sebaiknya Presiden Jokowi juga segera diberikan Vaksin Nusantara. Sebagai
kepala. negara dan kepala pemerintahan, pak Jokowi seharusnya segera menjadi
prioritas,” kata Siti Fadilah dalam keterangannya dikutip dari Solopos.com,
Kamis (5/8/2021) .
Siti Fadilah mengingatkan vaksin konvensional yang pernah
diberikan kepada Presiden adalah produk awal yang kemungkinan besar sudah tidak
bisa menghadapi berbagai virus corona yang bermutasi terus.
Sejumlah anggota DPR disuntik Vaksin Nusantara oleh Terawan Agus Putranto di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Kamis (22/4/2021). [dokumentasi] |
Jangan Terlambat
“Jangan sampai terlambat. Karena sudah terlalu banyak kasus
walaupun sudah divaksin Sinovac seperti Pak Jokowi, seseorang tetap bisa
terpapar Covid-19 yang saat ini terus bermutasi. Seperti varian Delta yang
sangat cepat menyebar diberbagai negara termasuk di Indonesia,” jelas Siti yang
juga mantan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di era Presiden Soesilo
Bambang Yudhoyono ini.
Vaksin Nusantara yang dipelopori oleh Dokter Terawan menurut
Siti Fadilah sudah membuktikan keampuhannya sampai tahap uji klinis fase 2 dan
akan segera masuk fase 3.
“Oleh karena itu, Presiden Jokowi sebagai orang nomor satu
seharusnya segera dilindungi dengan vaksin nusantara untuk menutupi kelemahan
vaksin konvensional,” ujarnya.
Dalam keadaan darurat saat ini, aspek manfaat menurutnya
lebih penting dari semua syarat birokrasi penelitian seperti yang disyaratkan
BPOM dan beberapa orang ahli.
Lab pembuatan Vaksin Nusantara di RSUP Kariadi [suara.com/Dafi Yusuf] |
Lebih Cepat
“Dengan hasil uji klinis 1 dan 2 yang memuaskan, pemberian
vaksin Nusantara kepada Presiden Jokowi tidak perlu menunggu sampai selesai
fase 3. Karena varian Delta menyebar lebih cepat dan bisa menyasar siapa saja,”
imbuhnya.
Menurut Siti Fadilah selain Presiden, semua pejabat tinggi
mulai dari kalangan menteri, Panglima TNI, dan Kapolri harusnya segera menyusul
menerima Vaksin Nusantara.
“Karena sebagai pembantu andalan Presiden, mereka tidak cukup terlindungi dari mutasi virus seperti Delta kalau hanya mengandalkan vaksin konvensional,” ujarnya. (suara)