Latest Post



SANCAnews – Habib Rizieq Shihab (HRS) beserta mantan pengurus FPI akan berqurban di Gaza, Palestina di Hari Raya Qurban 1442 Hijriah.

 

Hal itu diungkapkan Tim Penasihat Hukum (PH) HRS, Azis Yanuar yang menyampaikan kondisi HRS saat ini yang berada di dalam Rutan Mabes Polri menjelang Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah.

 

"IB (Imam Besar) HRS dkk di Rutan baik dan sehat wal afiyat. IB-HRS dan jamaah Masjid Rutan ramai-ramai sejak tanggal 1 Dzulhijjah 1442 melaksanakan puasa yang rencananya hingga esok Hari Arafah," ujar Azis kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (18/7).

 

Habib Rizieq sekeluarga kata Azis, akan menggelar qurban buat ummat di Pesantren Markaz Syariah Megamendung, Bogor, Jawa Barat.

 

Selain itu, Habib Rizieq kata Azis, beserta pengurus FPI akan menggelar korban seekor sapi di Gaza, Palestina.

 

"IB-HRS dkk bertujuh bersama 5 pengurus ex FPI dan Habib Hanif Al-Atas akan gelar korban seekor Sapi di Gaza Palestina bersama hewan korban lain titipan umat Islam Indonesia," pungkas Azis. (rmol)




SANCAnews – Kabar ini tentu mengejutkan. Sebab yang bicara seorang dokter plus mantan Menteri Kesehatan (Menkes) RI, dr Terawan Agus Putranto.

 

Terawan mengaku sangat bangga sebab dunia sekarang mulai membahas Vaksin Nusantara. Hal ini disampaikannya dalam acara webinar internasional bertajuk Perang Biologis Pandemi Covid-19: Lessons Learned and Efforts to Reinforce Health Security to Accelerate Covid-19 yang disiarkan di kanal Youtube RSPAD Gatot Soebroto.

 

Dasar argumentasi Terawan adalah sejumlah jurnal di luar negeri yang membenarkan, bahwa dendritic cell vaccine immunotherapy atau vaksin Nusantara berpeluang besar menjadi ‘senjata utama’ untuk memerangi penyebaran virus di dunia.

 

Dalam acara itu Ia memastikan, dunia mulai mengakui kesaktian vaksin Nusantara. Bahkan, menurutnya, sejumlah ahli sepakat, vaksin tersebut yang nantinya akan menyudahi pandemi di muka bumi. Wow, kok bisa?

 

"Sekarang di seluruh dunia sedang membicarakannya, termasuk terakhir dari New York dan sebagainya, karena sudah terbit jurnal PubMed. Itu isinya adalah dendritic cell vaccine immunotherapy atau vaksin Nusantara, the begining of the end cancer and Covid-19," kata Terawan, dikutip dari Channel Youtube RSPAD Gatot Soebroto, Minggu (18/07/2021).



Terawan lantas menyitir sebuah jurnal berjudul "Dendritic Cell Vaccine Immunotherapy: the beginning of the end of cancer and COVID-19, A hypothesis".

 

"Artinya apa? Dunia sepakat punya hipotesis bahwa yang menyelesaikan hal ini termasuk Covid-19 adalah dendritic cell vaccine immunotherapy atau vaksin Nusantara," lanjutnya.

 

Karya ilmiah tersebut dibuat sejumlah peneliti, salah satunya Amal Kamal Abdel-Aziz dari Department of Experimental Oncology, European Institute of IRCCS, Milan, Italia.

 

Itulah mengapa, dia kembali mengingatkan, vaksin Nusantara aman disuntikan ke tubuh manusia. Sebab, dalam proses pembuatannya telah melalui tahapan panjang dan penuh kehati-hatian.

 

"Itu sangat safety karena kita sudah lama berkecimpung dalam pembuatan dendritic cell vaccine immunotherapy itu, dengan tim dokter Nyoto selaku moderator, bersama-sama dengan kita sudah mengembangkannya jauh-jauh hari untuk penanganan kanker," katanya menegaskan.

 

"Kita hanya mengubah antigennya menjadi antigen artifisial atau antigen rekombinan Covid-19. Artinya apa? Artinya kita bisa menyesuaikan kapan saja," ujar Terawan.

 

"Mau mutasi kayak apa bisa kita sesuaikan. Dampaknya apa? Ketahanan kesehatan nasional menghadapi pandemi ini bisa kita atasi dengan membuat imunitas yang baik buat setiap warga negara," kata dia. (suara)


 

SANCAnews – Ada banyak penelitian dan riset yang menyebutkan kota Jakarta terancam tenggelam dalam beberapa tahun ke depan. Salah satu yang menarik perhatian akhir-akhir ini adalah riset dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA).

 

NASA menyatakan wilayah Jakarta beserta pulau reklamasi masuk dalam kota pesisir yang terancam tenggelam oleh banyak faktor. Meningkatnya permukaan air laut dampak pemanasan global dan pencairan lapisan es menjadi salah satu utamanya.

 

Khusus untuk Jakarta, NASA mengkritik pemompaan air tanah secara luas akan menyebabkan wilayah kota akan cepat tenggelam. Menurut beberapa perkiraan, sebanyak 40 persen wilayah kota Jakarta sekarang berada di bawah permukaan laut.

 

"Sejak awal banjir telah menjadi masalah kota Jakarta. Di mana Jakarta terletak di sepanjang beberapa sungai dataran rendah yang meluap selama musim hujan. Dalam beberapa dekade terakhir, masalah banjir semakin memburuk, sebagian didorong oleh pemompaan air tanah secara luas," tulis Adam Voiland, seorang ilmuwan dan juga penulis sains di NASA Earth Observatory.

 

Analisis NASA, sejak tahun 1990, banjir besar telah terjadi setiap beberapa tahun di Jakarta, dengan puluhan ribu orang sering mengungsi. Musim hujan pada tahun 2007 membawa banjir yang sangat merusak, dengan lebih dari 70 persen kota terendam.

 

NASA juga menampilkan dua foto satelit kota Jakarta yang diambil dengan jarak waktu yang berbeda. Foto pertama diambil pada tahun 1990 dan kedua tahun 2019. Dalam foto dari NASA itu menampilkan wajah Jakarta selama satu dekade belakangan.

 


Dokumen foto itu menjadi bukti perubahan penggunaan lahan dan pertumbuhan penduduk telah memperburuk masalah kota Jakarta. Dengan populasi wilayah kota lebih dari dua kali lipat antara tahun 1990 dan 2020, lebih banyak orang memadati dataran banjir yang berisiko tinggi.

 

Selain itu, banyak saluran sungai dan kanal yang menyempit atau tersumbat secara berkala oleh sedimen dan sampah, sehingga sangat rentan terhadap luapan air.

 

Pulau reklamasi Jakarta tak terhindar risiko banjir

 

Salah satu perubahan kota Jakarta yang menonjol dari foto yang ditampilkan NASA adalah adanya pulau reklamasi. Menurut salah satu analisis data Landsat, pemerintah kota telah membangun setidaknya 1185 hektar lahan buatan baru di sepanjang pantai.

 

"Sebagian besar lahan telah digunakan untuk pembangunan perumahan kelas atas dan lapangan golf. Penggunaan lahan seperti itu datang dengan risiko, karena berada di garis depan Jakarta yang tak terhindarkan melawan kenaikan permukaan laut dan gelombang badai," kata Dhritiraj Sengupta, seorang ilmuwan penginderaan jauh di East China Normal University.

 

Sengupta menjelaskan pulau-pulau buatan seringkali menggunakan campuran pasir dan tanah yang mengendap dan menjadi padat seiring waktu. Bahayanya, bahan tersebut bisa cepat surut.

 

Satelit dan sensor berbasis darat mencatat sebagian wilayah Jakarta Utara mengalami penurunan puluhan milimeter per tahun. Di pulau-pulau buatan baru, angka itu melonjak hingga 80 milimeter per tahun.

 

Beberapa pulau baru dibangun sebagai bagian dari rencana induk Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), sebuah upaya untuk melindungi kota Jakarta dari banjir dan untuk mendorong pembangunan ekonomi.

 

Rencananya akan ada 17 pulau buatan baru di sekitar Teluk Jakarta. Pengerjaan proyek dimulai pada tahun 2015, dan selama pembangunan ada berbagai masalah lingkungan, ekonomi, dan teknis telah memperlambat konstruksi. (glc)




SANCAnews – Peristiwa pembunuhan enam Laskar FPI merupakan pelanggaran HAM berat jika mengacu UU Nomor 26/2000 yaitu UU tentang pengadilan HAM. Hal ini termaktub dalam Buku Putih hasil investigasi TP3.

 

Demikian disampaikan Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) Laskar Front Pembela Islam (FPI), Marwan Batubara, saat menjadi narasumber dalam webinar bertajuk "Membedah Buku Putih: Pembunuhan 6 Laskar FPI" pada Sabtu malam (17/7).

 

"Tentang Buku Putih ini sendiri menggambarkan memang telah terjadi kejahatan-kejahatan pelanggaran HAM berat menurut penjelasan yang ada dalam perumusan UU Nomor 26/2000, yaitu UU tentang pengadilan HAM. Itu yang paling basic karena memang pelanggaran HAM telah terjadi," ujar Marwan.

 

Karena itu menurut Marwan, apabila Komnas HAM yang dalam laporan yang diserahkannya kepada Presiden Joko Widodo menyatakan kasus pembunuhan tersebut bukan pelanggaran HAM berat, berarti patut diduga melakukan konspirasi jahat.

 

Sebabnya, Marwan menegaskan bahwa TP3 masih terus melakukan pengawalan hingga hari ini untuk kasus meninggalnya enam laskar FPI yang tewas di tol Jakarta-Cikampek KM 50, saat mengawal bekas Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.

 

"Pemerintah dan Komnas HAM itu berkomplot melakukan konspirasi jahat yang menyatakan bahwa pembunuhan tersebut hanya pelanggaran HAM biasa," tegasnya.

 

Maka dari itu Marwan menekankan dalam konteks masalah ini, isu utama TP3 adalah bagaimana menunjukkan bahwa kasus pembunuhan tersebut telah terjadi pelanggaran HAM berat.

 

"Karena pada dasarnya kezaliman itu telah dimulai oleh pemerintah dan Komnas HAM mereka berkonspirasi ini merupakan pelanggaran HAM biasa," pungkasnya. (rmol)



 

SANCAnews – Hakim dan jaksa Habib Rizieq meninggal dunia. Hakim yang mengadili Habib Rizieq dalam perkara hasil tes swab RS Ummi Bogor lebih dulu meninggal.

 

Hakim tersebut bernama Suryaman. Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur itu meninggal dunia pada Sabtu (10/7/2021).

 

Suryaman adalah salah satu anggota majelis hakim yang menjatuhkan vonis 4 tahun penjara kepada Habib Rizieq.

 

Tak lama setelah Suryaman meninggal, giliran jaksa penuntut umum (JPU) yang menangani kasus Habib Rizieq meninggal dunia.

 

JPU bernama Nanang Gunaryanto yang meninggal dunia pada Jumat (16/7) kemarin.

 

Kabar meninggalnya jaksa Nanang Gunaryanto mendapat tanggapan dari Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Prof Musni Umar.


Musni Umar sempat menjadi saksi ahli Habib Riziq Dhihab (HRS) dalam perkara hasil tes swab RS Ummi Bogor.

 

“Selaku saksi ahli HRS kasus swab RS Ummi menyampaikan duka cita yang dalam atas wafatnya Jaksa Nanang Gunaryanto,” kata Musni Umar, dikutip pojoksatuSabtu (17/7).

 

Musni Umat mendoakan agar Nanang Gunaryanto mendapat tempat yang baik di sisi Tuhan dan mengampuni dosa-dosanya.

 

“Saya mendoakan semoga Allah mengampuni dosanya yang telah menuntut HRS untuk dipenjara padahal selaku saksi ahli HRS dkk tidak bersalah,” kata Musni Umar.

 

Pengacara HRS Ungkit Pengadilan Akhirat

 

Pengacara HRS, Aziz Yanuar turut mengomentari kabar meninggalnya hakim dan jaksa HRS.

 

Ia pun menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya jaksa Nanang.

 

“(Turut berduka cita) baru dua (dipanggil Allah),” kata Aziz saat dihubungi Pojoksatu.id, Jumat (16/7/2021).

 

Aziz lantas menyinggung pengadilan akhirat yang sempat diucapkan HRS dalam persidangan beberapa waktu lalu.

 

Menurutnya setiap ketidakadilan di dunia akan dipertanggungjawabkan di akhirat.

 

“Sampai jumpa di pengadilan akhirat Pak Jaksa,” ujarnya.

 

Kabar meninggalnya Nanang Gunaryanto disampaikan melalui akun Instagram Kejaksaan Agung Republik Indonesia (RI).

 

Disebutkan, jaksa Nanang meninggal di Rumah Sakit (RS) Bethesda, Yogyakarta, Jumat (16/7) pagi.

 

“Jaksa Agung RI bersama jajaran turut berdu kacita atas berpulangnya saudara kita, adhyaksa hebat Nanang Gunaryanto,” jelas akun resmi Kejakgung. []


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.