Latest Post


 

SANCAnews – Presiden Joko Widodo kecewa banyak menteri melakukan kunjungan kerja ke luar negeri saat di dalam negeri menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

 

Kekecewaan Presiden Jokowi itu membuat mantan Sekretaris Kementerian BUMN, M. Said Didu tidak habis pikir.

 

"Saya heran kalau sekarang Bapak kecewa," ujar Said Didu di akun Twitter pribadinya, Sabtu (17/7).

 

Said didu menyebutkan, setidaknya ada tiga syarat dari dilakukannya perjalanan seorang menteri ke luar negeri.

 

"Menteri hanya bisa keluar negeri jika ada izin Presiden lewat Setkab, dan visa dinas baru bisa diurus kalau sudah ada izin," ternagnya.

 

"Ketiga, biaya perjalanan (tiket, hotel, uang saku) hanya bisa dibayar kalau ada izin," lanjut Said Didu.

 

Belakangan, publik diributkan dengan perjalanan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menteri Perdagangan M. Lutfi ke Amerika Serikat.

 

Keduanya menjadi pembicaraan publik setelah berfoto bersama di ruang publik tanpa memakai masker. (rmol)


 

SANCAnews – Pengamat politik Emrus Sihombing kembali menghembuskan isu reshuffle di Kabinet Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin di tengah Covid-19 yang makin gawat.

 

Emrus menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) me-reshuffle sejumlah Menteri yang menangani Covid-19 karena dinilai gagal.

 

Untuk diketahui, ada beberapa menteri yang terlibat dalam menangani pandemi Covid-19, diantaranya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

 

Kemudian, Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan yang menjadi Kordinator PPKM Darurat Jawa-Bali.

 

“Saya menyarankan menteri menangani kesehatan harus direshuffle karena gagal dalam mengatasi Covid-19,” ujarnya kepada Pojoksatu.id di, Sabtu (17/7/2021).

 

Ia menilai, beberapa menteri tersebut yang diberikan tugas menangani Covid-19, sudah gagal total mengatasi virus mematikan itu yang setiap hari pecah rekor.

 

“Melihat jumlah kasus Covid-19 belum dapat dikendalikan dan belum ada tanda-tanda menurun, inikan sudah gagal,” ucapnya.

 

Karena itu, Dosen Universitas Pelita Harapan (UPH) itu meminta Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’aruf Amin harus melakukan pertemuan khusus.

 

Hal tersebut, tambah Emrus untuk membahas masalah reshuffle Menteri-menteri dan lembaga yang membidangi aspek kesehatan.

 

“Presiden harus melakukan pertemuan khusus membicarakan kemungkinan melakukan reshuffle beberapa menteri dan Kepala Badan mengurus aspek kesehatan,” tuturnya.

 

Untuk diketahui, Jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia pada, Jumat (16/7) kemarin memecahkan rekor harian dengan 1.205 orang.

 

Dengan tambahan itu, akumulasi kasus kematian Covid-19 di Indonesia mencapai 71.397 orang.

 

Sebelum hari ini, rekor kematian Covid-19 terjadi pada Rabu (7/7). Saat itu tercatat ada 1.040 orang yang meninggal dunia.

 

Berdasarkan data laporan harian Covid-19 hari ini, provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah menjadi dua daerah penyumbang kasus kematian Covid-19 tertinggi.

 

Di Jawa Timur, dilaporkan ada 345 kasus kematian, sehingga akumulasi kasus kematian Covid-19 menjadi 15.225 orang.

 

Kemudian, di Jawa Tengah ada 255 kematian Covid-19. Tambahan itu membuat akumulasi kasus kematian menjadi 13.971 orang.

 

Kasus kematian tertinggi selanjutnya terjadi di Jawa Barat dengan 137 orang, dengan itu, akumulasi kasus kematian menjadi 7.165 orang.

 

Sementara itu di Jakarta dilaporkan ada 132 kasus kematian sehingga akumulasi menjadi 9.942 orang.

 

Sementara di DIY ada 65 kasus kematian. Tambahan itu membuat akumulasi kematian menjadi 2.249.

 

Berdasarkan data, ada dua provinsi yang mencatatkan nihil kematian Covid-19 per hari ini, yakni Maluku Utara dan Papua. Selain itu, tercatat ada 17 provinsi yang mencatatkan kematian di bawah 10 orang.

 

Di sisi lain, penambahan kasus sembuh hari ini di seluruh Indonesia mencapai28.079orang.

 

Tambahan itu membuat akumulasi kasus sembuh menjadi 2.204.491 orang.

Lima provinsi penyumbang kasus sembuh terbanyak secara berurutan adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY. (pojoksatu)



 

SANCAnews – Poster seruan aksi kepada masyarakat Cianjur untuk membubarkan PPKM Darurat beredar di media sosial. Aksi tersebut rencananya digelar pada 21 hingga 23 Juli 2021.

 

Poster tersebut memiliki latar belakang seorang anak dan bendera merah putih dengan burung garuda di atasnya. Di bagian kanan atas, terdapat foto Presiden Indonesia Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin disertai kalimat 'Kamu Sudah Gagal Total'.

 

Ada juga kalimat seruan dalam poster yang berbunyi 'Seluruh Rakyat Se Kabupaten Cianjur Ayoo Aksi Bubarkan PPKM & Stop Berita Covid-19 Rakyat Cianjur Mau Hidup Tenang'. Pada poster ini tertera sejumlah nama organisasi.

 

Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai mengatakan pihaknya masih menyelidiki siapa pembuat poster 'Aksi Bubarkan PPKM'. "Kita cari tahu pembuatnya. Karena informasinya tidak hanya ada satu poster, tapi ada beberapa poster seruan yang menyebar," ujar Rifai, dilamsir detik, Sabtu (17/7/2021).

 

Dia mengaku sudah menanyakan pada setiap organisasi yang logonya tercantum di poster tersebut. Namun mereka tidak mengetahui adanya seruan aksi tersebut. Polisi siap membubarkan aksi yang kabarnya akan berpusat di Tugu Lampung Gentur Cianjur lantaran berpotensi menimbulkan kerumunan dan melanggar protokol kesehatan.

 

"Iya, akan kita bubarkan jika memang digelar aksi tersebut," ucap Rifai menegaskan. []



 

SANCAnews – Jagat media sosial mendadak dihebohkan dengan beredarnya seruan aksi bagi rakyat Cirebon untuk menolak keras kebijakan PPKM Darurat.

 

Hal ini diduga sebagai bentuk protes, lantaran pemerintah dinilai salah mengambil kebijakan. Sehingga kebijakan tersebut malah banyak merugikan masyarakat.

 

Seruan aksi masyarakat Cirebon menolak PPKM Darurat ini diduga diinisiasi oleh mahasiswa di kampus Kota Cirebon.

Hal ini terlihat dari unggahan video di akun instagram resmi BEM KM Fakultas Hukum, Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ), Jumat (16/07/2021).

 

Dalam video tersebut berisikan undangan untuk masyarakat Cirebon agar ikut hadir unjuk rasa penolakan PPKM Darurat di Balai Kota Cirebon.

 

"Seruan Aksi Tolak PPKM!!! Kalian semua diundang "Masyarakat Cirebon Melawan" (P)ARA (P)EMERINTAH (K)ONTRA (M)ASYARAKAT," kata keterangan tertulis dalam video tersebut.

 

Rencana unjuk rasa ini rencananya akan dilaksanakan pada hari Senin (19/07/2021) mendatang.

 

Adapun titik kumpul unjuk rasa penolakan PPKM Darurat ini berlokasi di Kampus 1 UGJ.

 

Penyebab aksi penolakan PPKM Darurat ini diyakini karena pemerintah dalam menangani Covid-19 selama ini enggan menggunakan Undang-undang (UU) Nomor 6 tahun 2018 tentang Kekarantinan Kesehatan Pasal 55 ayat (1).

 

Padahal UU Kekarantinan Kesehatan sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Sebab semua kebutuhan dasar baik orang maupun makan ternak ditanggung oleh pemerintah pusat.

 

Sontak seruan aksi tersebut rupanya banyak mendapatkan perhatian dari warganet. Tak sedikit dari mereka yang turut mendukung aksi penolakan tersebut.

 

"Harus ada yang mulai dulu, mantap cirebon," ujar akun @_bagus.ta.

 

"Setidaknya cirebon memulai api perlawanan, gw harap kampus lain ikut bereaksi dengan tuntutan pemenuhan dasar manusia dan ternak," ucap akun @yovananda.

 

"Ayo bung semangat demi keadilan!! Goncangkan dunia dengan 10 pemuda pilihan," cetus akun @cahyaaaaa14.

 

"Panjang umur perlawanan," sahut akun @andrian_bads. (suara)



 

SANCAnews – Sebuah video yang memperlihatkan aksi seorang pria dermawan memborong dagangan para PKL (Pedagang Kaki Lima) di sepanjang jalan yang ia lewati viral di media sosial.

 

Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @zona.inspirasiwanita, Sabtu (17/7/2021) tampak seorang pria sedang berjalan menyusuri jalan.

 


Ia sesekali singgah di lapak pedagang atau warung untuk memborong semua dagangan. Tujuannya agar para pedagang bisa pulang ke rumah sebelum razia PPKM digelar.

 

"Pria ini borong warung makan dan lapak PKL di sepanjang jalan," bunyi keterangan dalam video seperti dikutip BeritaHits.Id, Sabtu (17/7/2021).

 

Baca Juga: Aksi Bos Jalan Tol Jusuf Hamka Borong Dagangan PKL di Masa PPKM Darurat

 

"Aksi borong warung makan dan dagangan PKL ini dilakukan agar para pedagang bisa istirahat di rumah sebelum petugas datang melakukan razia," lanjutnya.

 

Pria tersebut terlihat membawa sebuah tas berwarna hitam yang ia gunakana untuk menyimpan uang tunai. Dalam video tersebut, ia tampak sedang menghitung uang yang jumlahnya jutaan rupiah dan dibayarkan pada seorang pedagang.

 

Kebaikannya tak berhenti sampai di situ, semua makanan yang telah dibeli tak dibawa pulang oleh pria tersebut. Ia meninggalkannya di warung-warung dan mempersilahkan warga sekitar untuk mengambil secara gratis.

 

"Makanan ini kemudian dibagikan secara gratis kepada warga sekitar, warga cukup antusias mengambil makanan gratis," lanjutnya lagi.

 

Dalam video tampak warga sangat antusias mengambil makanan gratis. Sayangnya mereka justru berdesakan dan berebut saat mengambil makanan.

 

Melihat video tersebut, para warganet lantas menuliskan beragam komentar. Sebagian besar dari mereka memuji kebaikan hati pria tersebut.

 

"Solusi yang paling indah untuk dunia akhirat, semoga berkah selalu," tulis salah seorang warganet.

 

"Disaat yang lain panas-panas, ngeliat ini adem masyaallah pak berkah rezeki bapak ... But next bisa diwadahin aja biar adil yang ngambil, soalnya kasihan yang nggak kebagian karena serobotan, dan supaya tetap bisa prokes nggih pak," ujar warganet lain.

 

"Ya Allah, panjang umur dan sehat terus orang baik, Aamiin," tulis warganet lain.

 

"Alhamdulillah semakin banyak orang baik," sahut warganet lain.

 

"Masyaallah semoga saya bisa begitu," tulis warganet lain. (suara)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.