Latest Post


 

SANCAnews – Poster seruan aksi kepada masyarakat Cianjur untuk membubarkan PPKM Darurat beredar di media sosial. Aksi tersebut rencananya digelar pada 21 hingga 23 Juli 2021.

 

Poster tersebut memiliki latar belakang seorang anak dan bendera merah putih dengan burung garuda di atasnya. Di bagian kanan atas, terdapat foto Presiden Indonesia Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin disertai kalimat 'Kamu Sudah Gagal Total'.

 

Ada juga kalimat seruan dalam poster yang berbunyi 'Seluruh Rakyat Se Kabupaten Cianjur Ayoo Aksi Bubarkan PPKM & Stop Berita Covid-19 Rakyat Cianjur Mau Hidup Tenang'. Pada poster ini tertera sejumlah nama organisasi.

 

Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai mengatakan pihaknya masih menyelidiki siapa pembuat poster 'Aksi Bubarkan PPKM'. "Kita cari tahu pembuatnya. Karena informasinya tidak hanya ada satu poster, tapi ada beberapa poster seruan yang menyebar," ujar Rifai, dilamsir detik, Sabtu (17/7/2021).

 

Dia mengaku sudah menanyakan pada setiap organisasi yang logonya tercantum di poster tersebut. Namun mereka tidak mengetahui adanya seruan aksi tersebut. Polisi siap membubarkan aksi yang kabarnya akan berpusat di Tugu Lampung Gentur Cianjur lantaran berpotensi menimbulkan kerumunan dan melanggar protokol kesehatan.

 

"Iya, akan kita bubarkan jika memang digelar aksi tersebut," ucap Rifai menegaskan. []



 

SANCAnews – Jagat media sosial mendadak dihebohkan dengan beredarnya seruan aksi bagi rakyat Cirebon untuk menolak keras kebijakan PPKM Darurat.

 

Hal ini diduga sebagai bentuk protes, lantaran pemerintah dinilai salah mengambil kebijakan. Sehingga kebijakan tersebut malah banyak merugikan masyarakat.

 

Seruan aksi masyarakat Cirebon menolak PPKM Darurat ini diduga diinisiasi oleh mahasiswa di kampus Kota Cirebon.

Hal ini terlihat dari unggahan video di akun instagram resmi BEM KM Fakultas Hukum, Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ), Jumat (16/07/2021).

 

Dalam video tersebut berisikan undangan untuk masyarakat Cirebon agar ikut hadir unjuk rasa penolakan PPKM Darurat di Balai Kota Cirebon.

 

"Seruan Aksi Tolak PPKM!!! Kalian semua diundang "Masyarakat Cirebon Melawan" (P)ARA (P)EMERINTAH (K)ONTRA (M)ASYARAKAT," kata keterangan tertulis dalam video tersebut.

 

Rencana unjuk rasa ini rencananya akan dilaksanakan pada hari Senin (19/07/2021) mendatang.

 

Adapun titik kumpul unjuk rasa penolakan PPKM Darurat ini berlokasi di Kampus 1 UGJ.

 

Penyebab aksi penolakan PPKM Darurat ini diyakini karena pemerintah dalam menangani Covid-19 selama ini enggan menggunakan Undang-undang (UU) Nomor 6 tahun 2018 tentang Kekarantinan Kesehatan Pasal 55 ayat (1).

 

Padahal UU Kekarantinan Kesehatan sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Sebab semua kebutuhan dasar baik orang maupun makan ternak ditanggung oleh pemerintah pusat.

 

Sontak seruan aksi tersebut rupanya banyak mendapatkan perhatian dari warganet. Tak sedikit dari mereka yang turut mendukung aksi penolakan tersebut.

 

"Harus ada yang mulai dulu, mantap cirebon," ujar akun @_bagus.ta.

 

"Setidaknya cirebon memulai api perlawanan, gw harap kampus lain ikut bereaksi dengan tuntutan pemenuhan dasar manusia dan ternak," ucap akun @yovananda.

 

"Ayo bung semangat demi keadilan!! Goncangkan dunia dengan 10 pemuda pilihan," cetus akun @cahyaaaaa14.

 

"Panjang umur perlawanan," sahut akun @andrian_bads. (suara)



 

SANCAnews – Sebuah video yang memperlihatkan aksi seorang pria dermawan memborong dagangan para PKL (Pedagang Kaki Lima) di sepanjang jalan yang ia lewati viral di media sosial.

 

Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @zona.inspirasiwanita, Sabtu (17/7/2021) tampak seorang pria sedang berjalan menyusuri jalan.

 


Ia sesekali singgah di lapak pedagang atau warung untuk memborong semua dagangan. Tujuannya agar para pedagang bisa pulang ke rumah sebelum razia PPKM digelar.

 

"Pria ini borong warung makan dan lapak PKL di sepanjang jalan," bunyi keterangan dalam video seperti dikutip BeritaHits.Id, Sabtu (17/7/2021).

 

Baca Juga: Aksi Bos Jalan Tol Jusuf Hamka Borong Dagangan PKL di Masa PPKM Darurat

 

"Aksi borong warung makan dan dagangan PKL ini dilakukan agar para pedagang bisa istirahat di rumah sebelum petugas datang melakukan razia," lanjutnya.

 

Pria tersebut terlihat membawa sebuah tas berwarna hitam yang ia gunakana untuk menyimpan uang tunai. Dalam video tersebut, ia tampak sedang menghitung uang yang jumlahnya jutaan rupiah dan dibayarkan pada seorang pedagang.

 

Kebaikannya tak berhenti sampai di situ, semua makanan yang telah dibeli tak dibawa pulang oleh pria tersebut. Ia meninggalkannya di warung-warung dan mempersilahkan warga sekitar untuk mengambil secara gratis.

 

"Makanan ini kemudian dibagikan secara gratis kepada warga sekitar, warga cukup antusias mengambil makanan gratis," lanjutnya lagi.

 

Dalam video tampak warga sangat antusias mengambil makanan gratis. Sayangnya mereka justru berdesakan dan berebut saat mengambil makanan.

 

Melihat video tersebut, para warganet lantas menuliskan beragam komentar. Sebagian besar dari mereka memuji kebaikan hati pria tersebut.

 

"Solusi yang paling indah untuk dunia akhirat, semoga berkah selalu," tulis salah seorang warganet.

 

"Disaat yang lain panas-panas, ngeliat ini adem masyaallah pak berkah rezeki bapak ... But next bisa diwadahin aja biar adil yang ngambil, soalnya kasihan yang nggak kebagian karena serobotan, dan supaya tetap bisa prokes nggih pak," ujar warganet lain.

 

"Ya Allah, panjang umur dan sehat terus orang baik, Aamiin," tulis warganet lain.

 

"Alhamdulillah semakin banyak orang baik," sahut warganet lain.

 

"Masyaallah semoga saya bisa begitu," tulis warganet lain. (suara)



 

SANCAnews – Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di 122 kabupaten/kota di wilayah Pulau Jawa dan Pulau Bali tersisa tiga hari.

 

Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, bakal mengumumkan evaluasi kebijakan penanganan Covid-19 yang ia komandoi itu sejak tanggal 3 Juli hingga 20 Juli mendatang.

 

Hasil evaluasi PPKM Darurat Jawa-Bali tersebut akan disampaikan Luhut dalam jumpa pers virtual yang dilaksanakan secara virtual pada hari ini, Sabtu (17/7) pukul 16.30 WIB.

 

Selain mengumumkan hasil evaluasi PPKM Darurat Jawa-Bali, Luhut juga akan mengumumkan tindak lanjut yang diambil pemerintah terkait penanganan Covid-19, khususnya soal rencana perpanjangan masa pelaksanaannya yang sudah diwacanakan Menko PMK, Muhadjir Effendy.

 

"Rencananya akan ada pengumuman yang terkait itu (perpanjangan PPKM Darurat)," ujar juru bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi, kepada wartawan, Jumat malam (16/7).

 

Wacana perpanjangan PPKM Darurat diungkap Menko PMK, Muhadjir Effendy, setelah mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) bersama Presiden Joko Widodo pada Jumat sore (16/7).

 

Kata Muhadjir, Kepala Negara sudah memutuskan perpanjangan PPKM Darurat hingga akhir bulan Juli ini, atau ditambah 11 hari dari ketetapan awal yaitu hingga tanggal 20 Juli. (rmol)



 

SANCAnews – Rakesh, pemilik warung kopi di Medan yang viral karena menyiram air panas ke anggota Satpol PP Sumatera Utara saat terjaring razia pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, hari Kamis (15/7/2021), kini jadi bahan perbincangan khalayak netizen.

 

Keberanian Rakesh dalam menyampaikan keberatannya dengan kata-kata ala Medan kepada para petugas, diapresiasi oleh khalayak netizen. Belakangan beredar video yang menyorot sisi lain ketika razia itu berlangsung.

 

Dalam video itu, istri Rakesh yang mengenakan pakaian serba merah, menangis karena Rakesh terlalu berani melawan petugas.

 

"Sudahlah, Bang, sudah, Bang," pinta istrinya.

 

Alih-alih tenang, emosi Rakesh malah makin meluap-luap.

 

"Kau dengar ya, kau mau masuk tentara pake duit. Mau ambil rapot pake duit. Mau pake daun jambu? Jangan takut kau! Takut sama Tuhan, bukan sama virus," kata Rakesh.

 

Saat akan diamankan, Rakesh tak henti-hentinya menyemprot petugas dengan kata-katanya.

 

"Kita gak pernah gentar sama siapapun. Kita buka kedai kopi, bukan jual ganja, bukan jual narkoba. Kecuali kalau aku jual narkoba, baru polisi datang berbondong-bondong dua truk," katanya.

 

Ketika ia terus teriak-teriak ke arah aparat, istrinya kembali mencoba menenangkannya. Namun, lagi-lagi Rakesh justru memarahi istrinya,"Kau diam kau. Mau kau kuceraikan depan orang banyak?" katanya.

 

Video tersebut pun menuai beragam komentar dari netizen. Sebelumnya diberitakan, atas perbuatan nekatnya, Rakesh dijatuhi hukuman denda Rp300 ribu oleh hakim tunggal Ulina Marbun, dalam sidang yang digelar di kantor Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK ) Kota Medan.

 

Kepada wartawan usai dijatuhi denda, Rakesh mengatakan, dirinya kesal karena petugas memperlakukannya bak teroris.

 

"Orang tu kayak mau nangkap teroris aja. Sementara anakku ada lima, semua masih sekolah. Kalau warungku tutup mau makan apa anak istriku," katanya dengan nada kesal.

 

Rakesh mengaku, selama PPKM darurat dirinya tidak ada mendapat bantuan dari pemerintah.

 

"Kalau ada bantuan dari pemerintah masih mending. Ini gak ada sama sekali. Cemana orang mau makan," katanya. []


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.