Jika Pemerintah Represif Saat Terapkan PPKM Darurat, Kemarahan Rakyat Sulit Dibendung
SANCAnews – Pemerintah diminta dan ditegaskan untuk tidak
berlaku represif kepada rakyat yang tengah mencari nafkah di tengah kesulitan
ekonomi di masa pandemi Covid-19.
Hal ini disampaikan Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi,
menanggapi sikap aparat pemerintah daerah Semarang yang menyemprotkan air dan
menyita sejumlah barang dagangan pelaku usaha kecil saat melakukan penertiban
terkait Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
"Pemerintah jangan bersikap kasar dan brutal di tengah
ancaman pandemi saat ini. Pemerintah seharusnya persuasif, jangan
represif," tegas Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (7/7).
Karena, kata Muslim, di tengah krisis kesehatan dan ekonomi,
rakyat membutuhkan makan dan keselamatan jiwa raga.
"Pemerintah jangan sebarkan teror yang disengaja.
Pemerintah seharusnya memberikan ketenangan kepada masyarakat dalam suasana
prihatin saat ini," kata Muslim.
Rakyat, lanjut Muslim, akan marah jika selalu diusik ketika
tengah mencari nafkah untuk keluarganya.
"Ingat, jika rakyat lapar dan rakyat ditekan, rakyat
akan marah. Kemarahan rakyat tidak dapat dibendung. Rakyat sudah berteriak
lapar di mana-mana. Pemerintah harusnya tanggung jawab. Jangan main kasar dan
represif," pungkas Muslim. []