Latest Post


 


SANCAnews – Penasihat hukum Habib Rizieq Shihab (HRS), Azis Yanuar, mengapresiasi kesigapan Mabes Polri yang memperhatikan kesehatan kliennya selama berada di dalam Rumah Tahanan (Rutan).

 

Hal itu disampaikan Azis menjelang sidang vonis HRS yang akan digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Kamis lusa (27/5).

 

"Ya hari ini alhamdulillah dari pihak Mabes Polri rutin menyediakan dokter supaya Habib Rizieq itu kondisinya pulih lagi, karena sempat maraton sidangnya kemarin sampai malam, sampai jam 12, kurang tidur," ujar Azis di ruang sidang perkara bansos sembako Covid-19 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (25/5).

 

Azis pun bersyukur karena pihak Rutan Mabes Polri sigap memperhatikan kesehatan HRS selama menjadi tahanan.

 

"Alhamdulillah dari Rutan Mabes Polri menyiapkan dokter yang sigap, tadi juga saya dapat update akan ada pemeriksaan dokter hari ini," pungkas Azis. (rmol)




SANCAnews – Cendikiawan Nahdlatul Ulama (NU), Ulil Abshar Abdalla merespon sejumlah tanggapan dar berbagai pihak yang merasa keberatan dengan bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia untuk kemanusiaan di Palestina.

 

Ulil menyinggung Presiden Jokowi yang juga menyumbang ventilator dan masker sebagai bantuan kemanusiaan. Menurut Ulil, jika mau adil, maka harusnya bantuan itu juga diprotes.

 



“Orang-orang yang keberatan terhadap sumbangan untuk Palestina, dengan alasan masih banyak yang perlu disumbang di dalam negeri, mestinya bilang ke Pak Jokowi ketika nyumbang ventilator dan masker ke India kemarin, ‘kenapa gak dipakai untuk dalam negeri dulu, Pak?’,” tuli Ulil Abshar Abdalla, di Twitter-nya, dikutip Selasa (25/6).

 

Lebih lanjut, Ulil juga membandingkan bantuan Amerika Serikat kepada Israel. Menurutnya, bantuan megara paman sam itu jauh lebih besar keada Israel setiap tahunnya.

 

“Bantuan rutin dari AS sebesar 3,8 miliar dolar AS tiap tahun untuk Israel jauh lebih besar dari bantuan semua orang Indonesia untuk Palestina,” kata Ulil Abshar Abdalla.

 

Ulil bilang bahwa bantuan itu selain soal ekonomi, juga soal militer dan persenjataan, “Belum termasuk senjata yang dipasok Amerika untuk membunuhi warga Gaza. Gak ada yang menyoal dari kalangan propagandis Israel ini,” kata Ulil Abshar Abdalla.

 

Diketahui, bantuan donasi masyarakat Indonesia untuk Palestina digalang oleh sejumlah pihak. Muhammadiyah melalui jejaring Lazismu (Lembaga Amil Zakat Infaq Sedekah Muhammadiyah) berhasil menghimpun dana sekitar Rp7 miliar untuk Palestina.

 

Sementara itu, pemerintah Indonesia sendiri telah berkomitmen untuk memberikan bantuan senilai 2,3 juta dolar AS atau sekitar Rp32,1 miliar untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina.

 

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, bantuan itu akan disalurkan baik melalui mekanisme bilateral maupun lewat Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC). (fin)



 


SANCAnews – Puluhan jurnalis Palestina mengungkap bahwa akun WhatsApp mereka diblokir setelah Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata yang berlaku mulai Jumay (21/5) pukul 2 dini hari.

 

Diberitakan oleh AFP, tidak lama setelah gencatan senjata, dua jurnalis AFP di biro Kota Gaza menerima pemberitahuan di WhatsApp dalam bahasa Arab yang menyatakan bahwa akun mereka telah diblokir.

 

Pemberitahuan yang sama juga didapatkan oleh sejumlah jurnalis lainnya di Yerusalem, Tepi Barat, dan Gaza. Menurut wakil presiden Sindikat Jurnalis Palestina Tahseen al-Astall, sekitar 100 jurnalis di Gaza diblokir dari WhatsApp.

 

Jurnalis Al Jazeera mengatakan akun mereka telah dipulihkan setelah mereka mengajukan keluhan kepada Facebook, pemilik WhatsApp.

 

Aplikasi perpesanan WhatsApp biasanya digunakan oleh jurnalis Gaza untuk mendapatkan pernyataan Hamas.

 

Bahkan, dikutip dari AP, 17 jurnalis di Gaza mengaku mereka pernah menjadi bagian dari grup WhatsApp yang berfungsi menyebarkan informasi terkait operasi militer Hamas.

 

Hamas sendiri telah dinyatakan sebagai kelompok teroris oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat.

 

Jurubicara WhatsApp mengatakan perusahaan melarang akun karena melanggar kebijakannya.

 

Pusat Pengembangan Media Sosial Arab mengatakan pihaknya telah mendokumentasikan 500 kasus pelanggaran hak digital Palestina dari 6 hingga 19 Mei. Termasuk penghapusan, pengurangan, hingga pembatasan akun dan konten.

 

Sekitar 50 persen dari laporan ini adalah tentang Instagram, 35 persen Facebook, 11 persen Twitter, dan 1 persen TikTok.

 

"Perusahaan tidak memberikan penjelasan untuk penghapusan atau penangguhan di mayoritas tanggapan mereka kepada pengguna. Namun, alasan yang diajukan kepada pengguna termasuk ujaran kebencian, pelanggaran standar komunitas, permintaan bukti identitas, dan lain-lain," jelas laporan tersebut. (rmol)



 


SANCAnews – Pedangdut Inul Daratista naik pitam dengan seruan aksi boikot Indomart yang turut dilontarkan oleh Neno Warisman. Pemilik Goyang Ngebor itu tak abis pikir, Neno Warisman mengajak masyarakat berdemo di masa pandemi Covid-19.

 

Hal itu disampaikan Inul Daratista di akun gosip @maklambeturah, Senin (24/5/2021) malam. Ia mengomentari berita tentang aksi boikot Indomart yang digaungkan Neno Warisman.

 

"Kalau tidak suka dengan sudut pandang dan kinerja pemerintah silahkan Anda hengkang dari negara ini enggak apa kok," kata Idul Daratista.

 

"Perempuan hebat itu bukan seperti anda yang bisanya mbacot mulu, ini arena covid sedunia anda mau ngajak demo,” imbuhnya lagi.

 

Inul Daratista bahkan tak segan melontarkan kata-kata kasar terhadap Neno Warisman, "Anda belum pernah merasakan kena Covid ya? Dampaknya juga selain enggak bisa kerja, taruhane nyawa. Saya dan keluarga sudah kena cuk! Sakit," ujarnya.

 

Tak hanya keberatan dengan aksi demo di masa pandemi, istri Adam Suseno itu juga menyoroti nasib karyawan Indomart. Sebagai seorang pengusaha, ia paham betul susahnya mencari nafkah.

 

"Itu suruh demo, toko tutup, terus pegawainya apa kamu tanggungjawab kasih makan cuk? Nalarmu nang endi? Hina dina anda ini,” ungkapnya.

 

“Nih perempuan nggak ada capeknya. Baju brukutan, hatinya koyok setan. Lagi covid begini ngajakin orang mampus rame-rame,” sambung Inul Daratista.

 

Pernyataan Neno Warisman dukung boikot Indomaret berawal saat melihat aksi buruh yang merupakan buntut perseteruan antara PT Indomarco Prismatama (Indomaret Group) dengan karyawannya terkait THR.

 

Aksi boikot Indomaret digelar di sejumlah kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Tangerang, Serang, Depok, Bekasi, Karawang, Bandung dan sebagainya.

 

Menanggapi hal tersebut, Neno Warisman mengaku tertarik terlibat dalam aksi boikot itu. Bukan tanpa alasan, aksi boikot tersebut dinilai Neno sebagai bentuk kesetiaan dirinya terhadap aspirasi masyarakat.

 

“Melanjutkan kesetiaan kita kepada aspirasi masyarakat, kalau masyarakat diwakili hari ini oleh kelompok KSPI yang mereka boikot Indomaret, belanja di warung sendiri,” kata Neno Warisman dalam YouTube-nya.

 

Neno juga menjelaskan alasan lain mengapa dirinya mau terlibat dalam aksi boikot tersebut, yakni sebagai bentuk dukungan terhadap pelaku UMKM dan pemilik tokok kelontong. Namun, Neno tidak memaksakan masyarakat yang tidak ingin ikut ajakannya.

 

“Ya sudah, yuk kita ikutan. Yang gak mau ikut juga gak apa-apa. Tapi, kalau mau ikut bagus! Karena kita belanjanya lebih ke warung sendiri,” ujarnya. (glc)





SANCAnews – Kritik terhadap kekejian Israel terhadap warga palestina merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh setiap manusia yang menolak kekerasan pada manusia lain.

 

Cendekiawan muda Islam, Ulil Abshar Abdalla bahkan menyebut kritik terhadap Israel dalam perlakuannya terhadap warga Palestina adalah simbol kritik atas semua bentuk diskriminasi.

 

Atas alasan itu, Ulil menilai bahwa semua pihak harus serentak menyuarakan kritik kemanusiaan tersebut.

 

Menurutnya, menjadi aneh jika kemudian ada pihak yang tidak melakukan pembelaan kepada warga Palestina.

 

Dia pun merasa heran dengan narasi yang disampaikan aktivis tanah air yang vokal membela kaum minoritas. Sebab di satu sisi mereka jutru turut menyiratkan pembelaan kepada Israel.

 

“Saya amat heran pada sejumlah aktivis yang membela kaum minoritas di Indonesia, tetapi apologetik, membela Israel. Aneh,” tegasnya lewat akun Twitter pribadi, Senin (24/5).

 

Dalam kicauannya yang lain, Ulil mengingatkan bahwa selama ini propaganda yang dijual Israel ke seluruh dunia adalah pertahanan diri. Di mana mereka mengklaim sedang bertahan karena ada serangan dari kelompok Hamas yang dicitrakan sebagai teroris.

 

“Sayangnya, propaganda ini ‘ditelan’ oleh banyak kalangan. Kenyataan di lapangan tidak seperti itu,” tutupnya. (rmol)

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.