Latest Post


 

SANCAnews – Permintaan maaf Jaksa saat pembacaan replik kasus kerumunan Megamendung merupakan penguat agar terdakwa Habib Rizieq Shihab dibebaskan secara murni.

 

Pendapat ini disampaikan langsung Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) melalui akun Twitter pribadinya,  Sabtu (22/5).

 

HNW mengurai bahwa banyak kasus kerumuman, selain yang melibatkan Habib Rizieq, yang tidak berujung kepada penghukuman.

 

Selain itu, dalam sidang kasus ini juga banyaknya saksi ahli yang memberikan kesaksian bahwa Habib Rizieq tidak bersalah.

 

“Dengan adanya insiden Jaksa minta maaf ke HRS, ini semuanya menjadi penguatan agar ‘Demi Keadilan Hukum’ HRS dkk dibebaskan murni,” simpulnya.

 

Habib Rizieq Shihab dalam nota pembelaan atau pleidoi Habib Rizieq Syihab sempat menyinggung tuntutan jaksa yang membuat fakta bohong. Salah satunya surat tuntutan jaksa yang menyebutnya telah melakukan tindak pidana menghasut sebagaimana putusan Mahkamah Agung (MA) nomor 1120 K/Pid/2010 dan nomor 426 K/Pid/2011.

 

Dalam sidang replik, jaksa menjawab protes tersebut dan mengakui ada kesalahan ketik saat merujuk 2 putusan MA mengenai tindak pidana menghasut.

 

"Terdapat salah pengetikan terhadap nama Moh Rizieq bin Sayyid Husein Shihab alias Habib Muhammad Rizieq Syihab akibat adanya fitur auto correct dalam penulisan nama Terdakwa. Di mana saat mengetik atas nama Terdakwa secara otomatis akan terketik nama Moh Rizieq bin Sayyid Husein Shihab alias Habib Muhammad Rizieq Syihab," ujar jaksa saat membaca replik di ruang sidang PN Jaktim, Kamis (20/5).

 

"Penuntut umum tidak ada niat untuk melakukan kekeliruan yang menyebabkan disebutnya nama Moh Rizieq bin Sayyid Husein Shihab alias Habib Muhammad Rizieq Syihab, akan tetapi akibat adanya fitur auto correct," kata jaksa.

 

Jaksa lantan meminta maaf kepada Habib Rizieq atas kekeliruan tersebut, "Atas nama Kejaksaan, tim penuntut umum, kami meminta maaf, mudah-mudahan saudara Terdakwa memaafkan kekeliruan pengetikan itu," ucapnya. (rmol)




SANCAnews – Ahli hukum tata negara, Refly Harun, mengomentari pernyataan pengamat politik Rocky Gerung yang meragukan Presiden Jokowi bisa bertahan sampai 2024.

 

Refly Harun mengingatkan, pernyataan itu masih berupa prediksi dan belum tentu benar. Namun, dia menegaskan bahwa indikator sebagaimana disampaikan Rocky Gerung merupakan PR pemerintah sekarang.

 

Hal tersebut disampaikannya melalui video berjudul "RAGU ROCKY PADA JOKOWI" yang tayang melalui akun YouTube Refly Harun pada Sabtu (22/5/2021).

 

"Ini cuma pendapat, prediksi belum tentu benar. Tetapi yang jadi masalah itu, indikator yang disampaikan Rocky Gerung adalah indikator yang menjadi PR pemerintah saat ini," ujar Refly Harun seperti dikutip Suara.com.

 

Refly Harun mengatakan, indikator-indikator yang disampaikan Rocky Gerung merupakan beban bagi pemerintahan Jokowi saat ini.

 

Pasalnya indikator-indikator tersebut bukan membanggakan pemerintah, tetapi malah mengkhawatirkan bagi kondisi negara.

 

"Itu indikator yang bukan membanggakan tentunya, tapi mengkhawatirkan. Ada juga tax ratio yang terus menurun dan permasalahan lain yang membuat beban bagi pemerintahan Jokowi," katanya.

 

Refly Harun lantas memaparkan salah satu contoh nyata pemerintahan Jokowi yakni pembagunan insfrastruktur masyarakat, khususnya ibu kota baru.

 

"Sebagai contoh, hal paling nyata adalah beban finansial pembangunan infrastruktur termasuk ibu kota baru yang dipaksakan untuk diselesaikan," ucapnya.

 

Namun, apabila objektif, Refly Harun menilai Jokowi cukup berhasil menjadi seorang presiden. Namun, dia tak menampik bahwa ada suara pesimis dan beberapa indikator tak menunjukkan adanya keberhasilan.

 

"Kalau (Jokowi) dianggap berhasil, ya kita katakan berhasil. Tetapi banyak sekali suara-suara yang pesimistis, mengatakan bahwa indikator yang ada justru tidak menunjukkan keberhasilan baik dalam bidang sosial, politik, maupun ekonomi," tegas Refly Harun.

 

Dalam bidang ekonomi dan politik, Refly Harun menuturkan bahwa permasalahan di era Jokowi termasuk diantaranya penurunan ekonomi dan penurunan indeks demokrasi.

 

"Dalam bidang ekonomi, ekonomi kita sedang hancur-hancurnya. Dalam politik, terjadi penurunan indeks demokrasi dan juga kita menurun dalam kebebasan sipil dan politik," ujar Refly Harun.

 

"Dalam bidang sosial, seperti dikatakan Rocky, terjadi pembelahan sosial di masyarakat," sambungnya.

 

Sebelumnya, Rocky Gerung memaparkan beberapa indikator yang membuatnya ragu Presiden Jokowi akan bertahan sampai Pilpres 2024.

 

Beberapa indikator tersebut yakni hutang negara yang hampir menyentuh 10 ribu triliun, pembelahan sosial, parahnya korupsi, sampai tax ratio yang kian memburuk.

 

Selain itu, Rocky Gerung juga mengaku khawatir pemerintahan berikutnya akan menanggung beban dari kepemimpinan Presiden Jokowi selama dua periode ini. []



 


SANCAnews – Merujuk definisi sederhana yang dijelaskan Mardani Ali Sera dan Said Didu, tentu siapapun yang membela Israel atau setidak-tidaknya mempersoalkan pembelaan kaum muslimin yang membela Palestina, layak disebut Yahudi Pesek atau Zionis Nusantara.

 

Demikian dikatakan sastrawan politik Ahmad Khozinudin dalam artikel berjudul “Jaringan Zionis Nusantara, Yahudi Pesek yang Menjadi Duri bagi Umat Islam”.

 

Zionis Nusantara, kata Ahmad Khozinudin, Orang Indonesia yang mempersoalkan pembelaan terhadap Palestina hanya karena bukan bangsa sendiri.

 

“Zionis Nusantara tidak membela Palestina karena dianggap tidak memiliki ikatan persaudaraan secara darah dengan Palestina, bahkan menuding pembela Palestina dengan tuduhan macam-macam,” jelasnya.

 

Kata Ahmad Khozinudin, orang Indonesia yang mengunjungi Israel, bekerja sama dengan Israel dengan dalih perdamaian, makan uang haram Israel, merasa mewakili Islam Indonesia, menikmati fasilitas Israel, layak disebut Yahudi Pesek atau Zionis Nusantara.

 

“Jurnalis Indonesia yang mengunjungi Israel, bekerja sama dengan Israel dengan dalih perdamaian, makan uang haram Israel, bagian dari jaringan zionisme, menikmati fasilitas Israel, layak disebut Yahudi Pesek atau Zionis Nusantara,” ungkapnya.

 

Netizen yang ribut mendukung Israel, dengan mempersoalkan Palestina, termasuk dalam terkategori Yahudi Pesek atau Zionis Nusantara.

 

Kata Ahmad Khozinudin, penguasa yang bekerjasama dengan Israel, berdagang dengan Israel, membuka calling visa bagi WN Israel walaupun zahirnya mengutuk Israel, juga layak disebut Yahudi Pesek atau Zionis Nusantara.

 

Cakupan devinisi Yahudi Pesek atau Zionis Nusantara ini sederhananya mengambil posisi di pihak Israel dalam konflik Palestina, baik de jure maupun de facto. Padahal, jelas-jelas Israel bangsa penjajah.

 

“Jaringan Yahudi Pesek atau Zionis Nusantara ini benar-benar menjadi duri dalam daging, menjadi kangker yang membahayakan Islam dan kaum muslimin,” pungkasnya. (SN /sanca)



 


SANCAnews – Hamas selama bertahun-tahun menyembunyikan bagaimana mereka menerima senjata dan peralatan tempurnya dari luar wilayah Palestina. Namun pada September tahun lalu, mereka untuk pertama kali mengungkapkan beberapa rahasianya soal pengadaan senjata.

 

Pogram “What is Hidden is Greater” yang dipublikasikan saluran Aljazeera Qatar pada 13 September 2020, menayangkan rekaman eksklusif bagaimana anggota Izz al-Din al-Qassam Brigade, organisasi sayap Hamas, mengumpulkan rudal Iranian Fajr dan peluru anti-tank Kornet.

 

Program tersebut dibawakan oleh jurnalis Palestina Tamer al-Mashal dan dipandu oleh Ismail Haniyeh, saat itu kepala biro politik Hamas, dan pemimpin lainnya.

 

Mengutip Al-Monitor, Sabtu, 22 Mei 2021, dalam siaran itu Hamas mengatakan mereka menerima senjata-senjata melalui jalur darat dan laut, melewati pangkalan militer, patroli udara dan laut. Mereka juga membuat rudal baru dari sisa-sisa rudal Israel di perang Gaza 2014.

 

Mahmoud Mardawi, anggota biro hubungan nasional Hamas dan mantan pemimpin Brigade al-Qassam, mengatakan kepada Al-Monitor jika kelompoknya di masa lalu mendapat pasokan senjata dari Sudan, Suriah, dan Iran.

 

Hamas sempat memiliki hubungan mesra dengan Sudan selama bertahun-tahun. Namun hal ini berubah setelah Presiden Sudan Omar al-Bashir dikudeta. Kemidian hal serupa berlaku pula dengan Suriah sebelum negara itu sibuk dengan perang saudara, "Sementara itu, Iran terus mendukung kami tanpa batasan atau syarat," ucap Mahmoud Mardawi.

 

Upaya Hamas untuk memperoleh senjata menghadapi banyak kendala. Alasannya Israel dan Mesir meningkatkan pengamanan mereka di perbatasan Gaza. Pasukan Mesir menyasar terowongan-terowongan yang diduga dijadikan rute penyelundupan senjata. Mereka juga membangun tembok-tembok pembatas di sepanjang perbatasan.

 

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Israel beberapa kali mengeluarkan laporan penyelundupan senjata ke Gaza lewat paket khusus yang dikirim dengan speedboat dari pelabuhan Mesir, Lebanon, ditinggalkan di Laut Mediterania, atau dalam tong yang dihanyutkan hingga ke Pantai Gaza.

 

Rami Abu Zubaydah, pengamat militer Palestina dan peneliti di Institut Studi Mesir, mengatakan sikap Hamas yang blak-blakan ini untuk menunjukkan pada Israel jika pengepungan mereka di Gaza tidak berpengaruh pada upaya memperoleh senjata dan amunisi. (glc)



 


SANCAnews – Gencatan senjata antara Israel dan Palestina yang tengah berlangsung saat ini tidak lantas menyelesaikan tugas Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina

 

Wakil Ketua MPR, AHidayat Nur Wahid (HNW) mewanti-wanti pemerintah untuk tetap mengambil langkah konkret lainnya usai menyatakan mendukung kemerdekaan Palestina, sebagaimana yang juga telah diamanatkan konstitusi negara.

 

Langkah yang dimaksud Politisi Senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini yaitu mengadukan Israel kepada Mahkamah Internasional, jika ingin mendukung kemerdekaan Palestina.

 

"Gencatan senjata, bukan berarti membiarkan pelanggaran konvensi internasional dan kejahatan perang Israel atas masyarakat sipil, petugas medis dan wartawan, dibiarkan saja," ujar Hidayat Nur Wahid dalam akun Twitternya, Sabtu (22/5).

 

"Demi Keadilan, maka kejahatan-kejahatan itu perlu diadukan ke Mahkamah Internasional. Agar ada sanksi. Agar tak diulangi," tandasnya. (*)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.