Latest Post


 

SANCAnews – Kasus penjualan vaksin Covid-19 ilegal oleh dua dokter aparatur sipil negara (ASN) dari Dinas Kesehatan Sumatera Utara yang diduga meraup untung hingga Rp 238 juta menunjukkan pengawasan distribusi vaksin oleh Kementerian Kesehatan lemah.

 

“Mestinya pendistribusian vaksin harus ada pengawasan. Apakah mereka sudah memberikan vaksin itu kepada masyarakat secara benar atau tidak? Bukan hanya pada tahap penyerahan kepada instansi dan berhenti di situ,” tegas anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay lewat keterangan tertulisnya, Minggu (23/5).

 

Ketua Fraksi PAN DPR RI ini menambahkan, Kementerian Kesehatan dan Satgas Penanganan Covid-19 harus melakukan pengecekan dan perlu memberi perhatian khusus.

 

Sebab ia menduga, kasus tersebut terjadi karena pengawasan pemerintah hanya dilakukan ke taraf kepala daerah tanpa memastikan hingga kepada penerima vaksin, yakni masyarakat.

 

"Mestinya jangan hanya percaya saja akan dikerjakan seperti itu. Tetap harus ada pengawasannya,” tegasnya lagi.

 

Menurutnya, adanya kejadian ini harus segera dievaluasi dan memperketat pengawasan distribusi vaksin ke seluruh daerah.

 

“Kasus tersebut kebetulan ketahuan di Medan. Jangan sampai kejadian serupa juga ternyata terjadi di daerah lain. Pengawasan program vaksinasi nasional ini sangat penting diawasi," tandasnya. (rmol)

 

 



 


SANCAnews – Aplikasi Alquran Ustaz Adi Hidayat kena dampak setelah getol mengupdate kondisi Palestina. Padahal kata Ustaz Adi Hidayat aplikasi itu tidak ada hubungannya dengan Palestina.

 

Selain itu, video-video yang ada diakunnya juga susah diakses. Kabar ini disampaikan Ustaz Adi Hidayat melalui akun Adi Hidayat Official, dikutip  Sabtu (22/5/2021).

 

Ustaz Adi Hidayat awalnya menyampaikan kabar soal gencatan senjata yang terjadi di Palestina. Setidaknya kesepakatan itu kata dia, bisa menghadirkan ketenteraman bagi warga Palestina.

 

"Kabar telah kita update dari Gaza, aspek sejarah sudah kita uraikan, pun demikian sudut pandangan dari negara sudah kita hadirkan. Alhamdulillah saat ini kami dapat risiko risiko tidak mudah, bila teman-teman akses kembali sejak kami bahas isu kebenaran peristiwa ini, ada kebijakan-kebijakan menjadi sulit diakses," kata Ustaz Adi Hidayat.

 

Menurut dia, pihaknya mendapat notice dan dianggap tidak pantas. Selain itu kata dia aplikasi Aquran juga diremove. Padahal kata dia aplikasi itu tidak ada hubungan dengan Palestina.

 

“Yang lebih dahsyat lagi. Saya mendapatkan info ada aplikasi kita yang bahkan sudah dihapus oleh Google,” ujarnya.

 

“Yang tidak ada kaitan sama sekali, Anda bisa bayangkan kita membuat aplikasi Alquran, tiba-tiba dihapus,” sambungnya.

 

"Tidak ada konfirmasi ke kita, hilang begitu saja," kata dia.

 

Tak hanya itu, ada juga aplikasi lain yang tidak memiliki korelasi sama sekali juga ikut dihapus oleh pihak Google.

 

“Bagaimana aplikasi Quran bisa dihilangkan, bagaimana kemudian aplikasi yang berisi tentang taklim, informasi referensi buku atau hal yang berkaitan dengan keseharian tiba-tiba dihilangkan begitu saja tanpa ada konfirmasi yang jelas,” ucapnya.

 

Ustaz Adi Hidayat mengaku hal itu sebagai risiko perjuangan. []



 

SANCAnews – Ahli Wabah UI Pandu Riono ikut mengkritik pesta ulang tahun Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang viral di media sosial. Menurutnya, sikap tersebut tak mencontohkan teladan di masa pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.

 

Hal seperti ini hanya bisa ditindak tegas oleh Presiden Jokowi. Musababnya, Khofifah sendiri termasuk sebagai satgas COVID-19 di tingkat provinsi.

 

"Saya enggak tahu cara penyelesaian di antara pemerintah gimana. Karena kan gubernur satgas provinsi. Gimana menindak satgas provinsi?" kata Pandu kepada kumparan, Minggu (23/5).

 

"Jadi dari dulu kan saya bilang, Pak Presiden memimpin langsung upaya penanggulangan pandemi ini. Kalau Presiden kan dipilih rakyat, bisa menyikapi hal gini-gini. Kan bisa marahin gubernur," imbuh dia.

 

Sehingga, kata Pandu, Jokowi harus memberikan sanksi tegas kepada Khofifah. Apalagi, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya menekan penyebaran COVID-19.

 

"Padahal vaksin ini semua sudah disiapkan, begitu di lapangannya kendur. Jadi sanksi atau tindak tegas harus," kata dia.

 

Diketahui, pesta ulang tahun Khofifah digelar di rumah dinas gubernur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (19/5). Dalam video yang viral, suasana pesta terlihat meriah dengan panggung musik, hiasan balon hingga lampu yang berwarna-warni, dengan tamu yang cukup ramai dan tak begitu menjaga jarak meski memakai masker.

 

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jatim Heru Tjahjono kemudian mengklarifikasi sebagai orang yang menginisiasi ide pesta tersebut. Tujuannya untuk memberikan kejutan di hari ulang tahun Gubernur Khofifah dan Wakilnya Emil Dardak yang hanya berjarak satu hari.

 

Sebelumnya, Pandu memang sudah menyampaikan sindirannya kepada Khofifah dan Emil di Twitter.

 

"Oh Jawa Timur...Pantesan data COVID-19 sulit dipahami. Seringkali dilarang tes, kalau dites tidak dilaporkan. TERNYATA @KhofifahIP dan @EmilDardak ulang tahun. Selamat atas prestasi dan teladannya," kata Pandu di akun Twitternya, Jumat (21/5).

 

Pandu berpendapat, banyak hal penanggulangan pandemi yang harusnya bisa langsung ditangani langsung oleh Presiden. Termasuk menindak contoh-contoh tak baik dari pejabat daerah, hingga masalah vaksinasi.

 

"Jangan diserahin ke satgas, ke siapa, karena mereka enggak memiliki kemampuan yang cukup bisa dipatuhi oleh semua pelaku di jaman desentralisasi. Ini kan masalahnya banyak sekali," papar dia.

 

"Banyak pemerintah daerah yang cakupan vaksinasinya masih rendah. Itu kan pelaksanaan vaksinasi tegantung Pemda. Jadi kalau enggak serius jadi gimana? Padahal vaksin ini semua udah disiapkan, begitu di lapangannya kendor," pungkasnya. []

 



SANCAnews – Sebuah video pertengkaran di dalam tempat ibadah umat Yahudi viral di media sosial. Video tersebut ramai dibagikan, salah satunya oleh halaman facebook Daily Times Arabic, 21 Mei 2021.

 

Dijelaskan dalam berbahasa Arab, seorang Yahudi yang terlibat baku hantam dengan jamaah lainnya tersulut emosi dan memperingatkan orang Yahudi untuk segera angkat kaki dari tanah Palestina.

 

Dia berkata, "Keluarlah dari tanah Palestina, karena waktu kutukan atas orang-orang Yahudi telah tiba, dan tidak ada jalan keluar atau melarikan diri darinya. Keluarlah dari tanah Palestina dan menyebarlah ke seluruh negeri sebelum Anda dibunuh sekaligus."

 

Kemudian ia mulai menampar anggota Knesset (Parlemen Israel) satu per satu dan berteriak, "Bangun, bangun! Sebelum kamu habis, ini sudah sangat dekat!"

 


Tidak diketahui kapan video ini dibuat, namun komentar warganet mengaitkannya dengan peristiwa penyerangan Israel ke Palestina beberapa waktu lalu yang berujung gencatan senjata.

 

"Mereka tahu dengan baik bahwa perintah Allah datang dan janji mereka dengan Allah sudah dekat dan ucapan ini ada dalam alquran dan hadits", komentar salah satu akun.

 

"Allah berjanji untuk mengumpulkan kalian di tanah yang berdesak-desakan untuk mengakhiri kalian dan membersihkan bumi dari penodaan kalian", tulis yang lain.


Berikut videonya,


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.