Latest Post


 


SANCAnews – Partai Ummat menyebut mulut Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin tak setinggi jabatan. Ngabalin mengaku ogah menanggapi Partai Ummat.

 

"Tentu saya tidak mau menanggapi terkait dengan masalah Partai Ummat karena saya sama sekali tidak membincangkan masalah Ummat. Yang saya mau bilang itu adalah Amien Rais adalah sosok orang hebat tapi di masa lalu," ucap Ngabalin, Sabtu (22/5/2021).

 

Dia menyebut langkah Amien Rais mendirikan Partai Ummat merupakan bukti Amien Rais sudah mati langkah dalam dunia politik. Dia heran terhadap langkah Amien Rais selama ini.

 

"Pak Amien Rais itu orang hebat di masa lalu, tapi gagal membangun demokrasi atau menciptakan dirinya sebagai tokoh demokrasi yang baik," ucapnya.

 

"Tokoh reformasi tapi gagal membangun demokrasi atau tokoh bapak bangsa yang baik, yang pikiran dan langkah-langkahnya itu bisa menjadi contoh bagi generasi yang akan datang," sambung Ngabalin.

 

Dia kemudian menyindir kegagalan Amien Rais menjadi presiden pada Pilpres 2004. Menurutnya, Amien Rais tak mampu membuat dirinya menjadi sosok yang dianggap bapak bangsa.

 

"Tuhan, Allah menakdirkan beliau gagal menjadi presiden. Beliau gagal menjadi presiden, gagal menjadi tokoh yang membangun atau merepresentasikan diri sebagai bapak bangsa di alam demokrasi," ucapnya.

 

Ngabalin menyoroti ucapan Amien yang mempermasalahkan anak dan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kepala daerah. Dia juga menyoroti ucapan Amien yang menyinggung soal Jokowi berakhir kurang elegan.

 

"Doa atau apa itu? Maka, tidak usah bimbang, tidak usah ragu kalau saya pun mengkhawatirkan Pak Amien tidak ketemu dengan Pemilu 2024. Bahwa ajal itu di tangan Tuhan, bahwa itu semua takdir Tuhan, takdir Allah, tidak apa-apa. Mari kita sama-sama pertaruhkan amal dan doa kita. Kalau itu menjadi doa, maka menurut saya, sebagai tokoh reformasi, tokoh panutan, menurutku, nggak pantas itu keluar dari mulut Pak Amien, tidak sebanding dengan ketokohannya," ucap Ngabalin.

 

Dia pun mempertanyakan apa masalah antara Amien Rais dan Jokowi. Menurutnya, semua tindakan Jokowi salah di mata Amien Rais.

 

Sebelumnya, Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais mewanti-wanti Jokowi. Wanti-wanti Amien Rais itu disampaikan dalam acara 'Merawat Reformasi' yang ditayangkan di akun YouTube-nya seperti dilihat, Jumat (21/5/2021). Amien Rais mengingatkan Jokowi agar tidak mengakhiri periode pemerintahannya dengan kurang elegan.Amien Rais mulanya berbicara panjang lebar mengenai proses reformasi 23 tahun lalu. Dia kemudian membandingkannya dengan kondisi saat ini. Menurut Amien Rais, kondisi sekarang jauh lebih genting.

 

Amien Rais mengawali pembicaraan dengan menjelaskan secara panjang lebar mengenai proses reformasi 23 tahun lalu. Dia kemudian membandingkannya dengan kondisi saat ini. Menurut Amien Rais, kondisi sekarang jauh lebih genting. Mantan Ketua MPR itu mewanti-wanti Jokowi agar mengakhiri periode kepemimpinannya dengan baik.

 

"Jadi ini pesan saya kepada Pak Jokowi, mohon, masih 3 tahun lagi panjenengan, dipikir lebih dalam lagi gitu, karena kita melihat Pak Harto 32 tahun, akhirnya juga kemudian lengser, kemudian kan kita sebagai manusia kasihan. Bung Karno apalagi, pemimpin besar revolusi 9 tahun berkuasa, kemudian juga kita tahu akhirnya seperti itu. Kemudian jangan sampai kemudian Pak Jokowi berakhir kurang eleganlah," kata Amien Rais.

 

Ngabalin kemudian pasang badan membela Jokowi. Ngabalin mengatakan, di mata Amien Rais, semua tentang Jokowi dianggap tidak baik. Menurutnya, Amien Rais tak pernah puas dengan semua yang dilakukan Jokowi.

 

"Ya kalau pandangan Pak Amien itu, apa yang baik dari Pak Jokowi semuanya tidak baik. Semua tidak ada yang elegan, semua tidak elegan di mata Pak Amien. Kan begitu. Tidak ada yang baik di mata Pak Amien itu dari seorang Jokowi. Saya tidak tahu sampai di mana ketidakpuasan Pak Amien itu di mana, saya tidak tahu," kata Ngabalin saat dihubungi, Jumat (21/5).

 

Partai Ummat kemudian membela Amien Rais. Menurut Partai Ummat, mulut Ngabalin tak setinggi jabatannya.

 

"Sungguh sangat disayangkan ucapan yang keluar dari mulut Ngabalin itu tidak setinggi jabatannya," kata Waketum Partai Ummat Agung Mozin. (SANCAnews – Partai Ummat menyebut mulut Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin tak setinggi jabatan. Ngabalin mengaku ogah menanggapi Partai Ummat.

 

"Tentu saya tidak mau menanggapi terkait dengan masalah Partai Ummat karena saya sama sekali tidak membincangkan masalah Ummat. Yang saya mau bilang itu adalah Amien Rais adalah sosok orang hebat tapi di masa lalu," ucap Ngabalin, Sabtu (22/5/2021).

 

Dia menyebut langkah Amien Rais mendirikan Partai Ummat merupakan bukti Amien Rais sudah mati langkah dalam dunia politik. Dia heran terhadap langkah Amien Rais selama ini.

 

"Pak Amien Rais itu orang hebat di masa lalu, tapi gagal membangun demokrasi atau menciptakan dirinya sebagai tokoh demokrasi yang baik," ucapnya.

 

"Tokoh reformasi tapi gagal membangun demokrasi atau tokoh bapak bangsa yang baik, yang pikiran dan langkah-langkahnya itu bisa menjadi contoh bagi generasi yang akan datang," sambung Ngabalin.

 

Dia kemudian menyindir kegagalan Amien Rais menjadi presiden pada Pilpres 2004. Menurutnya, Amien Rais tak mampu membuat dirinya menjadi sosok yang dianggap bapak bangsa.

 

"Tuhan, Allah menakdirkan beliau gagal menjadi presiden. Beliau gagal menjadi presiden, gagal menjadi tokoh yang membangun atau merepresentasikan diri sebagai bapak bangsa di alam demokrasi," ucapnya.

 

Ngabalin menyoroti ucapan Amien yang mempermasalahkan anak dan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kepala daerah. Dia juga menyoroti ucapan Amien yang menyinggung soal Jokowi berakhir kurang elegan.

 

"Doa atau apa itu? Maka, tidak usah bimbang, tidak usah ragu kalau saya pun mengkhawatirkan Pak Amien tidak ketemu dengan Pemilu 2024. Bahwa ajal itu di tangan Tuhan, bahwa itu semua takdir Tuhan, takdir Allah, tidak apa-apa. Mari kita sama-sama pertaruhkan amal dan doa kita. Kalau itu menjadi doa, maka menurut saya, sebagai tokoh reformasi, tokoh panutan, menurutku, nggak pantas itu keluar dari mulut Pak Amien, tidak sebanding dengan ketokohannya," ucap Ngabalin.

 

Dia pun mempertanyakan apa masalah antara Amien Rais dan Jokowi. Menurutnya, semua tindakan Jokowi salah di mata Amien Rais.

 

Sebelumnya, Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais mewanti-wanti Jokowi. Wanti-wanti Amien Rais itu disampaikan dalam acara 'Merawat Reformasi' yang ditayangkan di akun YouTube-nya seperti dilihat, Jumat (21/5/2021). Amien Rais mengingatkan Jokowi agar tidak mengakhiri periode pemerintahannya dengan kurang elegan.Amien Rais mulanya berbicara panjang lebar mengenai proses reformasi 23 tahun lalu. Dia kemudian membandingkannya dengan kondisi saat ini. Menurut Amien Rais, kondisi sekarang jauh lebih genting.

 

Amien Rais mengawali pembicaraan dengan menjelaskan secara panjang lebar mengenai proses reformasi 23 tahun lalu. Dia kemudian membandingkannya dengan kondisi saat ini. Menurut Amien Rais, kondisi sekarang jauh lebih genting. Mantan Ketua MPR itu mewanti-wanti Jokowi agar mengakhiri periode kepemimpinannya dengan baik.

 

"Jadi ini pesan saya kepada Pak Jokowi, mohon, masih 3 tahun lagi panjenengan, dipikir lebih dalam lagi gitu, karena kita melihat Pak Harto 32 tahun, akhirnya juga kemudian lengser, kemudian kan kita sebagai manusia kasihan. Bung Karno apalagi, pemimpin besar revolusi 9 tahun berkuasa, kemudian juga kita tahu akhirnya seperti itu. Kemudian jangan sampai kemudian Pak Jokowi berakhir kurang eleganlah," kata Amien Rais.

 

Ngabalin kemudian pasang badan membela Jokowi. Ngabalin mengatakan, di mata Amien Rais, semua tentang Jokowi dianggap tidak baik. Menurutnya, Amien Rais tak pernah puas dengan semua yang dilakukan Jokowi.

 

"Ya kalau pandangan Pak Amien itu, apa yang baik dari Pak Jokowi semuanya tidak baik. Semua tidak ada yang elegan, semua tidak elegan di mata Pak Amien. Kan begitu. Tidak ada yang baik di mata Pak Amien itu dari seorang Jokowi. Saya tidak tahu sampai di mana ketidakpuasan Pak Amien itu di mana, saya tidak tahu," kata Ngabalin saat dihubungi, Jumat (21/5).

 

Partai Ummat kemudian membela Amien Rais. Menurut Partai Ummat, mulut Ngabalin tak setinggi jabatannya.

 

"Sungguh sangat disayangkan ucapan yang keluar dari mulut Ngabalin itu tidak setinggi jabatannya," kata Waketum Partai Ummat Agung Mozin. (dtk)



 


SANCAnews – Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais mewanti-wanti Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin pun pasang badan membela Jokowi.

 

Wanti-wanti Amien Rais itu disampaikan dalam acara 'Merawat Reformasi' yang ditayangkan di akun YouTube-nya seperti dilihat, Jumat (21/5/2021). Amien Rais mengingatkan Jokowi agar tidak mengakhiri periode pemerintahannya dengan kurang elegan.

 

Amien Rais mulanya berbicara panjang lebar mengenai proses reformasi 23 tahun lalu. Dia kemudian membandingkannya dengan kondisi saat ini. Menurut Amien Rais, kondisi sekarang jauh lebih genting.

 

"Korupsi, kolusi, nepotisme yang sekarang ini menurut saya lebih gawat lagi. Korupsinya juga masih luar biasa, malah KPK dipreteli kemampuannya. Kemudian kolusi juga penguasa-penguasa itu sudah menjadi sangat kuat, bahkan pengusahanya itu mendikte penguasa.

 

Bisnis mendikte politik. Nepotismenya juga nggak ketulungan. Anak Pak Jokowi jadi wali kota, tanpa ada resistensi, kemudian yang menantunya juga, luar biasa," kata Amien Rais.

 

Amien Rais menganggap kedaulatan politik dan ekonomi sekarang ini sudah tidak jelas. Bagi Amien Rais, saat ini ada semacam fenomena di mana kekuasaan politik dikendalikan oligarki ekonomi.

 

"Jadi sekarang saya enggak berlebihan kalau mengatakan bahwa kekuasaan politik itu sudah dipegang, digenggam oleh kekuatan bisnis dan kemudian politik menurut kemauan para businessman itu.

 

Para oligarki yang sontoloyo itu. Jadi bagaimana mungkin Pak Lurah kemudian semua badan perwakilan rakyat yang namanya DPR, DPD, MPR tapi juga lembaga-lembaga tinggi yang lain, semua itu tanpa resistensi apapun itu akan dilakukan, ini bahaya sekali," tutur dia.

 

Amien Rais mengaku khawatir dengan kondisi sekarang yang disebut lebih gawat dibandingkan 23 tahun lalu. Pangkalnya adalah terkait oligarki ekonomi yang mendikte kekuasaan politik.

 

"Jadi saya ingat mengakhiri bahwa saya harus mengatakan sejujurnya karena saya waktu itu sudah cukup paham, ketika kita reformasi 23 tahun yang lalu itu, sekarang lebih paham lagi. Jadi belum pernah ada Indonesia ini, menurut saya, segawat seperti sekarang ini, karena apa? karena antara kekuasaan ekonomi dan politik itu sudah blended, integrated, di mana, jangan lupa oligarki ekonomi itu mendikte kekuatan politik," tutur Amien Rais.

 

Barulah Amien Rais menyampaikan pesan peringatan kepada Jokowi. Mantan Ketua MPR itu mewanti-wanti agar mengakhiri periode kepemimpinannya dengan baik.

 

"Jadi ini pesan saya kepada Pak Jokowi, mohon masih 3 tahun lagi, panjenengan, dipikir lebih dalam lagi gitu, karena kita melihat Pak Harto 32 tahun, akhirnya juga kemudian lengser, kemudian kan kita sebagai manusia kasihan. Bung Karno apalagi, pemimpin besar revolusi 9 tahun berkuasa kemudian juga kita tahu akhirnya seperti itu. Kemudian jangan sampai kemudian Pak Jokowi berakhir kurang elegan lah," kata Amien Rais.

 

Ngabalin Pasang Badan

Ngabalin mengatakan, di mata Amien Rais, semua tentang Jokowi dianggap tidak baik. Menurutnya, Amien Rais tak pernah puas dengan semua yang dilakukan Jokowi.

 

"Ya kalau pandangan Pak Amien itu apa yang baik dari Pak Jokowi, semuanya tidak baik. Semua tidak ada yang elegan, semua tidak elegan di mata Pak Amien kan begitu. Tidak ada yang baik di mata Pak Amien itu, dari seorang Jokowi. Saya tidak tahu sampai di mana ketidakpuasan Pak Amien itu di mana, saya tidak tahu," kata Ngabalin saat dihubungi, Jumat (21/5/2021).

 

Ngabalin pada prinsipnya tak mempersoalkan kritik Amien Rais yang ditujukan kepada Presiden Jokowi. Namun, jika memang ada kata-kata yang dianggap tidak sesuai, Ngabalin menyerahkan semuanya kepada publik untuk menilai.

 

"Tetapi kalau ada beberapa diksi yang dipakai oleh Pak Amien terkait kegentingan negara, membandingkan dengan periode-periode lalu kemudian soal nepotisme atau juga termasuk dengan ada para oligarki yang sontoloyo itu katanya, kalau itu kan biarlah publik yang menilai apakah pernyataan itu tepat keluar dari pernyataan Pak Amien Rais atau tidak. Kita serahkan kepada kepada publik," ujar Ngabalin.

 

Ngabalin juga menyindir Amien Rais yang membandingkan kondisi saat ini lebih genting dibandingkan era Reformasi. Dia meminta Amien Rais tak berprasangka buruk.

 

"Lebih gawat karena Pak Amien tidak ada kekuasaan lagi, itu lebih gawat. Jadi kalau saya selalu menggunakan prejudice itu artinya jangan mengungkapkan sangkaan-sangkaan jelek. Sebagian dari prasangka itu berdoa karena Firman Allah SWT, Pak Amien tahu itu," ujar Ngabalin.

 

Terkait sorotan terhadap anak dan menantu Presiden Jokowi yang menjadi wali kota, Ngabalin menilai Amien Rais tidak bijak. Menurut Ngabalin, semua orang mempunyai hak untuk mencalonkan diri di alam demokrasi.

 

"Jadi kalau Pak Amien menyebutkan terkait dengan anak dan menantu Pak Presiden dalam alam demokrasi ini kemudian harus menjadi sorotan Pak Amien, saya kira tidak terlalu arif itu. Karena semua orang punya hak orang politik dalam demokrasi, lagian anak dan menantu yang maju calon wali kota dan sekarang menjadi wali kota, adakah indikasi intervensi kekuasaan, adakah intervensi kekuasaan yang ikut mendorong itu harus dibuktikan supaya tidak terjadi tuduhan balik kepada Amien Rais sebagai menyebarkan fitnah, karena tidak bagus bagi ruang publik," papar Ngabalin. (dtk)




SANCAnews – Polisi mengatakan warga yang diduga membeli vaksin Corona (COVID-19) secara ilegal di Sumatera Utara (Sumut) mendapat sertifikat vaksinasi. Kok bisa?

Ada empat orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Mereka ialah dua ASN Dinkes Sumut, IW dan KS; seorang ASN Kanwil Kemenkumham Sumut, SH; serta seorang swasta SW. Mereka dijerat dengan pasal suap.

 

Selviwaty (SW) diduga sebagai pemberi suap, sementara IW (Indra Wirawan), KS, dan SH diduga sebagai penerima suap.

 

IW disebut sebagai ASN yang merupakan dokter pada Rutan Tanjung Gusta, Medan. KS adalah ASN yang merupakan dokter pada Dinas Kesehatan Sumut.

 

Selviwaty dijerat dengan Pasal 5 ayat 1 huruf a dan b dan/atau Pasal 13 UU Pemberantasan Tipikor. Sedangkan tiga orang lainnya dijerat Pasal 12 huruf a dan b dan/atau Pasal 5 ayat 2 dan/atau Pasal 11 UU Pemberantasan Tipikor.

 

Panca menyebut kasus ini diusut setelah vaksinasi terhadap 50 orang di Perumahan Jati Residence pada Selasa (18/5). Menurutnya, jual-beli vaksin secara ilegal ini telah dilakukan belasan kali selama 1 bulan di belasan lokasi berbeda.

 

"Para peserta vaksinasi membayar biaya vaksin dan jasa penyuntikan vaksin sebesar Rp 250 ribu per orang kepada SW secara cash atau tunai atau transfer. Selanjutnya, uang tersebut diserahkan kepada IW sebesar Rp 220 ribu per orang. Sisa Rp 30 ribu menjadi fee bagi SW," ujar Kapolda Sumut Irjen Panca Putra dalam konferensi pers di Polda Sumut, Jumat (21/5/2021).

 

Panca mengatakan vaksin yang diperjualbelikan secara ilegal itu adalah vaksin Sinovac. Dia mengatakan vaksin tersebut merupakan jatah untuk vaksinasi tenaga lapas dan warga binaan di Lapas Tanjung Gusta, Medan.

 

"Namun disalahgunakan dengan diperjualbelikan kepada pihak yang tidak berhak," ucapnya.

 

Para ASN itu diduga mendapat Rp 238 juta dari aksi mereka. Sementara itu, si perantara mendapat sekitar Rp 32 juta.

 

"Total jumlah orang yang divaksin selama 15 kali pelaksanaan vaksinasi yang tidak sesuai peruntukan kurun waktu April sampai dengan Mei 2021, sebanyak 1.085 orang dengan nilai suap Rp 238.700.000," ucapnya.

 

"Fee untuk pemberi suap sebanyak Rp 32.550.000," sambungnya.

 

Panca juga mengatakan para pembeli vaksin yang dijual secara ilegal itu juga mendapat sertifikat vaksinasi. Dia mengatakan hal itu terjadi karena para tersangka yang merupakan ASN melaporkan hal tersebut sebagai penggunaan vaksin Corona secara resmi.

 

"Hasil pemeriksaan kita sementara, semuanya dikasih sertifikat. Karena dilaporkan itu kegiatan vaksin," sebut Panca. (dtk)




SANCAnews – Polda Sumatera Utara telah menetapkan empat orang menjadi tersangka dalam jual beli vaksin Covid-19 secara ilegal. Polisi menyebut, tersangka mematok harga vaksin Covid-19 Rp 250 ribu per dosis untuk satu kali suntikan.

 

Tersangka SW merupakan agen properti, IW dokter di Rumah Tahanan Tanjung Gusta, KS (47) dokter di Dinas Kesehatan Sumut, dan SH merupakan ASN di Dinkes Sumut.

 

"SW bertugas mengumpulkan orang yang mau divaksin dengan membayar Rp 250 ribu. SW selaku koordinasi dan dibantu oleh ASN dari Rutan Tanjung Gusta Medan, yaitu dokter IW," kata Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Jumat (21/5/2021).

 

Jual beli vaksin secara ilegal ini telah dilakukan sebanyak 15 kali di 15 tempat. Total masyarakat yang divaksin sebanyak 1.085 orang.

 

"Dari 15 kali vaksinasi yang dilakukan, SW delapan kali dibantu ASN Dinas Kesehatan Provinsi Sumut. KS membantu menyuntikkan masyarakat yang sudah membayar," ujarnya.

 

Tersangka SW mengaku, vaksinasi dilakukan pada tanggal dan tempat yang sudah ditentukan.

 

"Setelah teman-teman mengumpulkan dana-dana itu. Saya berikan kepada dokter, tunai dan nontunai. Biayanya Rp 250 ribu. Saya diberikan imbalan uang capek dan lainnya, tidak ada saya minta," katanya.

 

Tersangka IW mengaku telah menerima aliran dana itu baik secara tunai dan non tunai.

 

"Benar saya terima, masuk ke rekening dan ada yang tunai. Vaksin saya ambil dari Dinkes," jelasnya.

 

Ia mengaku, biasanya mengirimkan permohonan untuk mendapatkan vaksin. Namun, untuk kegiatan sosial ia memohon secara lisan.

 

"Pakai (surat) permohonan. Tapi kalau untuk yang sosial pak, saya mohon secara lisan kepada Pak Suhandi, langsung menghadap di kantornya,” katanya.

 

Seorang petugas vaksinator bernama Sufransyah mengaku, sudah tiga kali melakukan vaksinasi, salah satunya di Jati Residence. Ia mengaku diberi sejumlah uang capek setelah melakukan vaksinasi.

 

"Setelah kegiatan 2-3 hari ini kemudia. Ini ada uang capek lelah istilahnya uang puding," jelasnya. (sc)



 


SANCAnews – Sebagai prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2021 dengan mempertimbangkan pandemi Covid-19, maka ditetapkan tiga fokus anggaran Dana Desa 2021.

 

Pertama, Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sesuai kewenangan desa. Kedua, program prioritas nasional sesuai kewenangan desa yang meliputi pendataan desa, pemetaan potensi dan sumber daya, pengembangan teknologi informasi dan komunikasi, pengembangan desa wisata, penguatan ketahanan pangan dan pencegahan stunting di desa dan desa inklusif. Yang terakhir merupakan adaptasi dari kebiasaan baru yaitu Kampung Aman Covid-19.

 

Pemanfaatan Dana Desa dalam pandemi Covid-19 ini, diarahkan ke Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa untuk 8.045.861 keluarga atau 39.263.802 jiwa di seluruh Indonesia. Di Nagari Padang Toboh Ulakan untuk Dana Desa tahun 2021, telah dialokasikan sebanyak 76 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan jumlah Rp. 300.000 setiap bulan.

 

Acara penyerahan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) tahun 2021 tersebut dilaksanakan di Aula Kantor Wali Nagari Padang Toboh Ulakan Kecamatan Ulakan Tapakih Kabupaten Padang Pariaman, pada Jum'at (21/5). 


Hadir dalam acara itu, Camat Ulakan Tapakih yang diwakili oleh Kasi Trantib Kecamatan Anesa Satria, SH.MM. Wali Nagari Padang Toboh Ulakan Bakhri, Babinsa Koramil 07 PK Serda Darta Hendra, Bhabinkamtibmas Polsek Nan Sabaris Bripka Afdhal Mubarak, Pendamping Desa Darmawan, ST. dan Sekretaris Nagari Yasnita beserta perangkat.

 

Dilaporkan oleh Wali Nagari Bakhri, bahwa jumlah penerima BLT tahun ini dan Keluarga Penerima Manfaat, sama dengan tahun lalu dan tidak ada perubahan. Seandainya ada perubahan, apabila penerima BLT meninggal dunia, pindah alamat atau mengundurkan diri sebagai penerima.

 

"Mengenai jumlah dan nama penerima BLT Nagari Padang Toboh Ulakan, masih sama dengan tahun 2020. Mungkin akan ada penggantian nama untuk bulan depan, karena ada dua orang warga kita yang menerima meninggal dunia". jelas Bakhri.

 

Senada dengan itu Camat Ulakan Tapakih berpesan kepada KPM yang disampaikan oleh Anesa Satria. Agar masyarakat yang menerima BLT, dapat menggunakan uang yang diterima untuk usaha yang produktif dan dapat meningkatkan ekonomi keluarga.

 

"Diharapkan kepada Bapak-bapak dan Ibu-ibu penerima BLT, dapat menggunakan dana bantuan ini kepada hal-hal yang produktif dan untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Karena saat ini situasi Pandemi Covid-19 di daerah kita masih belum terkendali. Untuk itu, marilah tetap menerapkan protokol kesehatan dimanapun berada. Lakukan selalu 5M, yaitu Mencuci tangan dengan sabun, Memakai masker, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan dan Mengurangi mobilisasi". ujar Anesa menutup pembicaraan. (Zul Tj)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.