Latest Post



SANCAnews – Aparat kepolisian bersiaga dengan senjata lengkap di Mapolsek Candipuro, Lampung Selatan , usai terjadinya aksi pembakaran. Polres Lampung Selatan, juga langsung menurunkan Tim Inafis, dan memasang garis polisi di TKP untuk kepentingan penyelidikan.

 

Akibat pengerusakan dan pembakaran tersebut, Mapolsek Candipuro, Lampung Selatan , mengalami kerusakan parah. Beberapa kaca jendela pecah, dan diduga beberapa arsip hangus karena terbakar. Selain itu, satu unit sepeda motor juga mengalami kerusakan akibat dibakar massa.

 

Belum ada satupun anggota kepolisian yang bersedia dimintai keterangan terkait kejadian ini. Bahkan, Kapolres dan Wakapolres Lampung Selatan , hanya meninjau lokasi dan enggan memberikan keterangan.

 

Meski tak menelan korban jiwa, akibat kejadian ini Polsek Candipuro rusak dan diperkirakan mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. (glc)



 

 

SANCAnews – Pembakaran Polsek Candipuro, Lampung Selatan, Lampung diisukan karena warga kecewa dengan pelayanan polisi setempat.

 

Berdasarkan kabar yang beredar, masyarakat marah lantaran kerap terjadi kasus kejahatan jalanan seperti penodongan, pembegalan, namun tak ada tindak lanjut dari kepolisian.

 

"Akan dilakukan audit internal," ucap Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad kepada detikcom, Rabu (19/5/2021).

 

Pandra kemudian menjelaskan Polsek Candipuro melayani 14 desa. Total jumlah penduduk Candipuro, kata Pandra, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 55.011 jiwa.

 

"Personel Polsek Candipuro 19 orang, melayani 14 desa yang berdasarkan data BPS tahun 2018 jumlah penduduknya 55.011 jiwa. Selama ini personel Polsek Candipuro terus berupaya memberikan pelayana yang maksimal, pelayanan prima kepada masyarakat setempat," terang Pandra.

 

Pandra kemudian membeberkan Polsek Candipuro menangani 7 laporan polisi terkait kasus pencurian, pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan, pencurian kendaraan bermotor sejak Januari hingga April 2021. Dari 7 kasus yang ditangani, 4 kasus sudah diserahkan ke kejaksaan atau berstatus P-21.

 

"2021, hingga April, Polsek Candipuro itu mendapat 7 laporan. 4 Di antaranya sudah P-21. Artinya penyelesaian kasus lebih dari 50 persen," ujar Pandra.

 

Dia pun menyampaikan belakangan ini personel Polsek Candipuro memang disibukkan dengan kegiatan pengamanan mudik 2021. Personel dikerahkan untuk membantu kegiatan penyekatan pemudik.

 

"Personel juga melakukan tugas yang mandatory. Operasi Ketupat Krakatau 2021. Mereka juga membantu kegiatan penyekatan pemudik, menjaga titik-titik jalan agar tak dilewati pemudik dalam rangka mencegah penularan COVID-19 semakin meluas. Saat ini juga mereka dilibatkan dalam kegiatan pengecekan, tes Ge-Nose pemudik atau pelintas dari Jawa ke Sumatera dan Sumatera ke Jawa," jelas Pandra.

 

Sebelumnya, Markas Polsek Candipuro dibakar warga. Polisi mengatakan pembakaran terjadi jelang tengah malam.

 

"Benar tadi malam telah terjadi pembakaran di Mapolsek Candipuro. Kejadiannya pukul 23.00 WIB," kata Pandra.

 

Pandra mengatakan pembakaran dilakukan 20 orang. Mereka diduga melemparkan sesuatu ke area sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT) yang memicu kebakaran. []



 

SANCAnews – Penyebutan Israel sebagai penjahat perang semakin kuat. Hal tersebut berdasarkan kesaksian dari beberapa mantan tentara Israel.

 

Satu di antaranya yaitu Yonatan Shapira yang diberhentikan dari militer Israel. Yonatan Shapira yang merupakan seorang mantan pilot Angkatan Udara Israel membelot dan menyebut negaranya adalah penjahat perang.

 

Diketahui, Yonatan Shapira merupakan pilot AU yang diberhentikan dari militer pada 2003 silam.

 

Di Israel, ada segelintir orang dari kalangan sipil dan militer yang menentang kebijakan pendudukan dan penindasan pemerintahan Tel Aviv kepada rakyat Palestina, salah satunya Saphira.

 

Shapira bahkan melancarkan kampanye untuk mengajak anggota militer lain tidak mematuhi perintah dan penyerangan kepada Palestina. Aksi tersebut menyebabkan dirinya dan beberapa pengikutnya dipecat dari instansi.

 

Kampanye pembelotan pada pemerintah Israel itu Shapira lakukan bersama 27 lebih pilot militer. Alhasil dia dan semua rekannya diberhentikan dari Angkatan Udara Israel sejak 2003.

 

Setelah pemecatannya itu, Shapira juga diberhentikan dari semua pekerjaan lain yang ia lakukan selama aksi pro-Palestina.

 

Shapira mengangkat hak-hak warga Palestina dan menyuarakan kejahatan perang yang dilakukan tentara Israel dengan mengadakan konferensi internasional. Saat ini Shapira telah pindah ke Norwegia dan melanjutkan hidup di sana.

 

Dalam wawancara eksklusif dengan Anadolu Agency, Shapira menjelaskan alasannya bergabung dengan tentara Israel.

 

Dia juga bercerita awal mula dia menyadari dirinya bagian dari 'organisasi teroris', sebutannya untuk Israel.

 

"Saya menyadari selama Intifada kedua apa yang dilakukan Angkatan Udara Israel dan militer Israel adalah kejahatan perang, meneror populasi jutaan orang Palestina."

 

"Ketika saya menyadari itu, saya memutuskan untuk tidak hanya pergi tetapi untuk mengajak pilot lain secara terbuka untuk menolak mengambil bagian di dalam kejahatan ini," katanya kepada AA.

 

Shapira mengaku bahwa dia dibesarkan tanpa tahu mendalam soal Palestina atau sejarah krisis dengan Israel.

 

"Sebagai seorang anak di Israel, Anda dibesarkan dalam pendidikan militeristik Zionis yang sangat kuat. Anda hampir tidak tahu apa-apa tentang Palestina."

 

"Mereka dikirim untuk melempar rudal dan bom di pusat kota Palestina."

 

"Pada titik tertentu, saya menyadari bahwa ini adalah tindakan terorisme," katanya, merujuk pada pilot di skuadron lain yang terlibat pembunuhan massal warga sipil.

 

Sembari menyebut kebijakan Israel kepada Palestina sebagai 'kejahatan perang', Shapira mengatakan pesan darinya untuk dunia.

 

"Pendudukan ini adalah tindak kriminal yang sedang berlangsung dan kejahatan perang, dan kami tidak ingin terus mengambil bagian dalam kejahatan perang ini," ujarnya.

 

Mantan tentara Israel itu mengatakan jika dia ingin melindungi, maka dia memilih berada di samping Palestina.

 

"Saya dipecat dari semua perusahaan tempat saya bekerja di Israel dan itu juga sulit bagi saya, karena saya mendukung perjuangan Palestina dan karena saya memberikan ceramah di seluruh dunia karena saya adalah bagian dari Boycott, Divestment and Sanctions (BDS)."

 

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Israel adalah negara apartheid dan "pemerintah dan komandan saya adalah penjahat perang." (glc)




SANCAnews – Israel memicu kemarahan karena mencoba membenarkan tindakan pengeboman mereka ke Jalur Gaza dengan menggunakan ayat-ayat dalam Alquran.

 

Dalam Twitter milik pemerintah Israel yang berbahasa Arab, negara zionis itu membagikan gambar kehancuran di Jalur Gaza bersama ayat-ayat dari surah ke-105 dalam Alquran.

 

Israel menggunakan surah Al-Fil (gajah) yang menceritakan kisah tentang bagaimana Tuhan menghukum tentara yang menyerang kota suci Makkah dengan mengirimkan sekawanan burung yang melempari tentara penyerang dengan batu dari tanah liat yang keras.

 

Penggunaan kitab suci Alquran telah memicu reaksi keras orang-orang yang mencela Israel karena mengejek kitab suci umat Islam dan mengejek 1,8 miliar Muslim di dunia.

 

"Penodaan Agama dan Sifat Tidak Berperasaan Yang Tertinggi," kata ulama terkemuka Dr Yasir Qadhi seperti dilansir dari Middle East Monitor.

 

"Akun Twitter resmi berbahasa Arab dari negara Apartheid'Israel baru saja men-tweet ayat-ayat Alquran dari Surah al-F?l, di mana penghancuran tentara Abraha sebelum adanya Islam yang dijelaskan dengan mengirimkan batu ke atas mereka, dengan gambar pemboman Gaza," jelasnya.

 

"Ini adalah ejekan yang menodai Alquran, dan kehidupan manusia," tambahnya.

 

Al-Qadhi mengakhiri ucapannya dengan mengatakan bahwa dia benar-benar terkejut bahwa akun resmi sebuah negara bisa mengunggah hal seperti itu, tetapi kemudian dia mengingatkan tentang realitas "pola pikir Zionis". []


 



SANCAnews – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menyesalkan munculnya kelompok/individu bangsa Indonesia yang mendukung penjajahan Israel atas Palestina. Ia mengatakan masih ada sekelompok masyarakat yang 'nyinyir' terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina kendati mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim.

 

"Padahal, dahulu perjuangan kemerdekaan Indonesia didukung oleh warga Palestina. Bahkan kini masyarakat internasional di berbagai negara yang mayoritasnya non muslim menyelenggarakan demo besar-besaran untuk membela Palestina dan menolak kejahatan kemanusiaan Israel. Demonstrasi besar lintas agama, etnis dan golongan itu terjadi Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Perancis, Jerman, Spanyol, Jepang, hingga Australia," ungkap HNW dalam keterangannya, Selasa (18/5/2021).

 

Ia berharap pemerintah Indonesia terus melakukan pembelaan terhadap Palestina. Selain itu, lanjutnya, juga aktif mengoreksi pemahaman kebangsaan yang bermasalah dari segelintir kelompok yang justru menyalahkan perjuangan rakyat Palestina.

 

Pasalnya, tambah dia, wawasan kebangsaan yang menyimpang itu tidak sesuai dengan wawasan dan komitmen kebangsaan yang diwariskan oleh Bapak-Bapak Bangsa Indonesia, seperti Bung Karno dan Pembukaan UUD 45, yang secara konsisten menjadi sikap resmi NKRI dari satu presiden ke presiden berikutnya.

 

"Sikap Presiden Jokowi dan Bu Menlu RI konsisten melanjutkan sikap dan wawasan kebangsaan Indonesia yang benar, beliau-beliau dengan sangat tegas dan jelas membela dan mendukung perjuangan Palestina dan menolak penjajahan Israel. Begitulah wawasan kebangsaan Indonesia yang benar," ujarnya.

 

Lebih lanjut, HNW yang juga Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menilai sikap para pendukung penjajah Israel yang di Indonesia sering disebut sebagai 'zionis nusantara' itu juga tidak sejalan dengan sikap kelompok-kelompok masyarakat moderat di Indonesia. Seperti, PB NU dan PP Muhammadiyah yang merupakan cerminan mayoritas bangsa. Serta partai politik seperti PKS, perwakilan rakyat di DPR dan MPR.

 

"Gaung penolakan kejahatan kemanusiaan dan penjajahan oleh Israel atas Palestina, selalu terdengar jelas dari Indonesia. DPR, MPR, BKSAP, PBNU dan Muhammadiyah sudah membuat pernyataan penolakan yang keras. PKS bahkan mengirim surat terbuka kepada Presiden AS Joe Biden yang merupakan pendukung utama Israel. Agar penjajahan dan pelanggaran HAM oleh Israel terhadap bangsa Palestina sejak tahun 1948, jauh-jauh hari sebelum lahirnya HAMAS itu, bisa dikoreksi, dihentikan dan diberikan sanksi," tambahnya.

 

HNW menilai langkah yang dilakukan Pemerintah Indonesia terkait Palestina perlu diapresiasi karena istiqamah sesuai amanat konstitusi dan warisan kenegarawanan Bapak Bangsa.

 

"Sejak dahulu, Presiden Soekarno sudah sangat jelas menggariskan sikap bangsa Indonesia menolak Israel sebagai negara penjajah dengan tidak mengundang Israel di Konferensi Asia Afrika Bandung tahun 1955, dan Asian Games di Jakarta, tahun 1962. Kata beliau, selama Israel masih menjajah dan Palestina tidak merdeka, maka Indonesia tidak akan buka hubungan dengan Israel," tukasnya.

 

Menurut HNW, wawasan kebangsaan yang benar yang dicontohkan oleh Presiden Soekarno ini seharusnya dipahami secara utuh dan dilaksanakan oleh setiap warga negara Indonesia.

 

"Presiden Soekarno dengan demikian telah meletakkan pondasi kebangsaan sesuai Pancasila, membantu perjuangan bangsa Palestina, dan menolak penjajahan oleh Israel. itu lah wawasan kebangsaan yang benar," ujarnya.

 

HNW menilai tuduhan membantu perjuangan Palestina adalah membantu terorisme adalah bohong dan tidak benar. Bisa jadi tuduhan itu sengaja disampaikan untuk pengalihan isu dari fakta lain bahwa justru AS yang memberikan bantuan dana untuk kepentingan militer Israel setiap tahunnya sebesar US$ 3,8 miliar.

 

Bahkan saat konflik terakhir terjadi di Gaza, imbuhnya, Pemerintah AS membantu pendanaan militer Israel sebesar US$ 735 juta. Dengan bantuan dana dan politik seperti itulah militer Israel secara brutal melakukan teror mem-backup perampasan tanah dan rumah warga Syaikh Jarrah di Jerusalem Timur, menyerbu jemaah salat Tarawih dan I'tikaf di Masjid Al Aqsha. Serta membombardir Gaza dengan serangan udara dan laut yang korbannya selain kalangan perempuan, anak-anak juga media.

 

"Bantuan Indonesia tidak terkait dengan terorisme, bantuan Indonesia dalam diplomasi di lembaga-lembaga internasional, bantuan sosial kemanusiaan seperti membuat rumah sakit, sekolah, logistik, jelas sangat terkait dengan kemanusiaan, dan tidak terkait dengan terorisme," jelasnya.

 

HNW berharap Presiden Joko Widodo mengambil peran yang lebih besar dalam mengatasi masalah tersebut.

 

"Karena Indonesia diterima oleh negara-negara OKI dan juga PBB. Perlu ada langkah yang lebih berani dan tegas, jangan sampai Dewan Keamanan PBB tidak memberikan sanksi kepada Israel terkait kejahatan yang dilakukannya tersebut," ujarnya.

 

Salah satu caranya adalah dengan segera berkomunikasi langsung dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk mengingatkan dukungan yang diberikan Amerika Serikat kepada Israel dapat membuat bangsa Yahudi meyakini bisa berbuat apapun sekali pun melanggar konvensi internasional dan HAM. Menurut HNW, Presiden Jokowi juga bisa meminta bantuan kepada tokoh-tokoh yang berpengaruh di dunia internasional dan dikenal dekat dengan Presiden Biden, seperti Jusuf Kalla.

 

"Saya usulkan agar Presiden Jokowi segera berkomunikasi langsung dengan Presiden Biden, atau apabila diperlukan meminta bantuan Pak Jusuf Kalla selaku sahabat Biden. Agar tragedi kemanusiaan di Palestina diakhiri, agar keadilan dan perdamaian bisa diwujudkan. Karena Israel tentu akan mendengarkan sikap dari Joe Biden, Presiden AS," ujarnya.

 

Selain itu, menurutnya pemerintah Indonesia juga perlu mengingatkan kejahatan Israel ini di forum OKI.

 

"Penting menyuarakan kepada negara anggota OKI lainnya bahwa normalisasi dengan Israel yang katanya akan berdampak positif untuk Palestina dan keamanan kawasan itu ternyata hanya tipu muslihat Israel. Setelah normalisasi, Israel bukan malah hadirkan kedamaian, tetapi semakin membabi buta melanjutkan teror terhadap Palestina di Jerusalem Timur, Masjid Al Aqsha, Gaza juga kawasan lain di Palestina," pungkasnya. []


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.