Latest Post



SANCAnews – Setelah menetapkan tiga orang anggota Polda Metro Jaya sebagai tersangka pembunuhan di luar hukum atau Unlawful Killing terhadap empat laskar FPI, hingga kini penyidik Bareskrim Polri belum menyelesaikan perbaikan berkas perkara yang sebelumnya telah dilimpahkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) kepada penyidik.

 

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, saat ini penyidik Polri masih tengah memperbaiki berkas perkara sesuai dengan catatan perbaikan yang disampaikan oleh JPU. Dalam hal ini, kata Rusdi, proses perbaikan pemberkasan  hal yang biasa dalam penanganan suatu perkara.

 

"Catatan itu lah yang harus dipenuhi oleh polisi. Kembalikan ke polisi. Nanti polisi baca P19 itu apa yang dilakukan polisi yaitu melengkapi itu semua. kalau sudah lengkap dilengkapi ke kejaksaan," kata Rusdi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (18/5).

 

Terkait hal apa yang harus diperbaiki atau catatan Jaksa Penuntut Umum (JPU) agar Polri melengkapinya, Rusdi enggan membeberkan. Yang jelas, penyidik masih proses pemberkasan.

 

"Itu urusannya sana. Urusannya penyidik dengan jaksa karena nanti kepentingan untuk di pengadilan untuk membuktikan daripada kejadian itu," pungkasnya.

 

Sebelumnya, Kejaksaan Agung RI menyatakan berkas perkara dugaan unlawful killing 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) masih dinyatakan belum lengkap. Berkas itu kini dikembalikan ke Bareskrim Polri.

 

Kapuspenkum Kejagung Leonard Eben Ezer menyampaikan berkas itu sebelumnya diteliti oleh Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) Kejagung RI. (rmol)



 


SANCAnews – Kedatangan Katib Aam (Sekjen) Suriyah PBNU KH Yahya Cholil Staquf ke Israel untuk jadi pembicara tak hanya jadi kontroversi di Indonesia, tapi juga di dunia. Kecaman datang dari organisasi Islam di Palestina, Hamas.

 

Kecaman Hamas itu dituangkan dalam pernyataan pers di situs resminya. Hamas bersama orang-orang Palestina mengecam kabar bahwa Yahya Staquf, sebagai salah satu cendekiawan muslim, mengunjungi Israel.

 

"Kami menghargai sikap bersejarah Indonesia yang selama ini mendukung hak-hak rakyat Palestina dan perjuangan mereka untuk kebebasan dan kemerdekaan. Kami juga mengecam tindakan tercela yang bukan hanya merupakan penghinaan terhadap rakyat Palestina dan pengorbanan mereka, tetapi juga bagi rakyat Indonesia yang sudah memiliki sejarah panjang dalam mendukung Palestina," demikian pernyataan Hamas 2018 lalu.

 

Hamas berpendapat kunjungan Yahya Staquf ke Israel sebagai bentuk dukungan terhadap rezim di sana. Selain itu, kunjungan tersebut dianggap memberi perlindungan bagi mereka yang melakukan kejahatan terhadap rakyat Palestina.

 

"Kunjungan ini merupakan dukungan besar bagi rezim fasis ini dan legitimasinya serta memberi lebih banyak perlindungan kepada mereka untuk melakukan kejahatan lebih lanjut terhadap rakyat Palestina dan tempat-tempat suci mereka sambil membiarkan pintu terbuka bagi mereka yang hendak menormalisasi pendudukan Israel," papar Hamas.

 

KH Yahya Cholil Staquf telah berada di Israel dan berbicara dalam acara diskusi yang diadakan organisasi Yahudi Amerika. Dia juga telah menegaskan alasan kehadirannya di Israel.

 

"Saya berdiri di sini untuk Palestina. Saya berdiri di sini atas dasar bahwa kita semua harus menghormati kedaulatan Palestina sebagai negara merdeka," kata Yahya setelah menjadi pembicara dalam forum yang diprakarsai American Jewish Committee (AJC) di Israel, sebagaimana dilansir Law-justice.coSelasa (18/5/2021)

 

Meski demikian, dalam video yang dirilis oleh American Jewish Committee (AJC), tidak ada pembahasan khusus soal Palestina. []



 


SANCAnews – Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat Antony Blinken menyerukan Israel dan Palestina untuk "melindungi warga sipil, terutama anak-anak".

 

Blinken menegaskan bahwa Israel "sebagai negara demokrasi memiliki beban ekstra" untuk melakukannya.

 

"Kami telah bekerja secara intensif di belakang layar untuk mencoba mengakhiri konflik," kata Blinken pada konferensi pers dalam kunjungannya ke Denmark.

 

"Kami siap memberikan dukungan, jika ada pihak yang mengupayakan gencatan senjata," ujarnya seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (18/5/2021).

 

Blinken pun kembali menegaskan kembali dukungan Washington untuk hak Israel "mempertahankan diri" dari serangan-serangan roket kelompok Hamas.

 

Dia menekankan bahwa "tidak ada kesetaraan antara kelompok teroris yang menembakkan roket secara membabi buta ke warga sipil dan negara yang membela rakyatnya dari serangan itu."

 

"Jadi kami meminta Hamas dan kelompok lain di Gaza untuk segera menghentikan serangan roket," imbuh Blinken.

 

Pada konferensi persnya di ibu kota Denmark, Kopenhagen, Blinken mengatakan bahwa Israel "sebagai negara demokrasi memiliki beban ekstra untuk melakukan segala kemungkinan untuk menghindari korban sipil."

 

Itu termasuk jurnalis, kata Blinken, merujuk pada serangan udara Israel pada hari Sabtu (15/5) yang menghancurkan sebuah bangunan di Gaza, yang menampung outlet media internasional televisi Al Jazeera dan kantor berita AS, The Associated Press.

 

Dia mengatakan Washington telah meminta Israel memberikan "rincian tambahan mengenai pembenaran" untuk serangan itu.

 

Blinken mengatakan dia secara pribadi belum melihat informasi apa pun yang disampaikan otoritas Israel, dan karena itu tidak ingin mengomentari keabsahan serangan itu.

 

"Israel memiliki tanggung jawab khusus untuk melindungi warga sipil dalam rangka membela diri, dan itu pasti termasuk jurnalis," katanya.

 

Blinken juga membela langkah Washington untuk memblokir pernyataan Dewan Keamanan PBB yang menyerukan diakhirinya pertempuran, "Kami tidak menghalangi diplomasi," tandas Blinken. (dtk)


Calon wali nagari yang mengikuti Tes Kompetensi Dasar (TKD) sebanyak 111 orang, dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan di SMPN 1 Painan, Selasa (18/5). (Foto: Emil)


SANCAnews – Sebanyak 111 calon wali nagari yang akan mengikuti pemilihan wali nagari (Pilwana) serentak pada 8 Juni 2021 di Kabupaten Pesisir Selatan, menjalani Tes Kompetensi Dasar (TKD) di SMPN 1 Painan, Selasa (18/5).

 

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian Kependudukan dan Keluarga Berencana (DPMDP2KB) Pessel, Wendi mengatakan, pemilihan wali nagari (Pilwana) akan diikuti di 31 nagari dengan 13 kecamatan di wilayahnya.

 

Dalam penjaringan calon wali nagari yang mengikuti Uji Kompetensi Dasar terdapat 111 orang yang terdiri dari 80 butir yang dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan.

 

"Dari 31 nagari ini, ada sebanyak 18 nagari yang mengikuti Tes Kompetensi Dasar karena bakal calon walinagarinya melebihi peserta. Sebab, bakal calon wali nagari masing masing hanya dibolehkan paling banyak lima orang," kata dia.

 

Kemudian dijelaskannya bahwa TKD dilaksanakan bekerjasama dengan Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi (LMFE) Universitas Andalas (Unand) Padang.

 

"Dipilihnya Unand karena perguruan Tinggi Negeri (PTN) ini memang  telah teruji integritas dan kapabilitasnya. Dalam melakukan pengujian, lembaga bekerja secara profesional," ujarnya.

 

Maka berdasarkan itu, kata dia, agar tidak ada pihak yang bisa membantu untuk lolos kecuali kemampuannya sendiri dalam menjawab pertanyaan yang diajukan.


Diungkapkannya lagi, bahwa semua peserta setelah mengikuti ujian nantinya dipersilahkan sendiri untuk menghitung jumlah nilai yang mampu diraupnya.

 

"Kami meyakini, bahwa dengan cara-cara yang baik, terukur dan jujur maka dihasilkan calon wali nagari yang insya Allah memiliki kapasitas yang memadai untuk berkompetisi pada Pilwana 8 Juni 2021 mendatang itu," ungkapnya.

 

Lebih lanjut dia menambahkan, dari 31 nagari dengan 13 kecamatan, diperkirakan jumlah pemilih yang wajib memilih ada sekitar 75.000 orang.

 

"Jika bagi peserta pada posisi ranking 5 memiliki nilainya yang sama maka akan dilanjutkan dengan soal tambahan," tutupnya. (Emil)



 


SANCAnews – Publik baru-baru ini cukup diramaikan dengan peredaran informasi yang menyebut Palestina berjasa bagi Indonesia hingga YouTuber Dian Fransiskasari turut buka suara.

 

Wanita asal Bali itu menuding ulama 212 berada di balik penyebaran informasi Palestina yang disebut berjasa bagi Indonesia.

 

“Sejak kapan Palestina berjasa? Sejak kapan?” tanyanya dalam video TikTok yang beredar, dikutip terkini.id pada Selasa, 18 Mei 2021.

 

“Woi! Belajar lagi, mau-maunya aja dibohongi ustaz-ustaz 212, ya ampun!” sambungnya nyelekit.

 

Tak hanya itu, YouTuber yang akrab disapa Dian atau Sari tersebut juga mengatakan bahwa Masjidil Aqsa yang pernah menjadi kiblat umat Islam telah dipindahkan oleh Rasulullah Muhammad SAW ke Kabah, Arab Saudi.

 

Parahnya, Dian pun tampak memplesetkan Masjidil Aqsa dengan sebutan ‘Masjidil Aksoy’.

 

“Kalian ingat gak Masjidil Aksoy pernah ditinggalkan oleh Rosul? Dan Rosul menggantikan kiblat umat Islam itu di Kabah, bukan lagi di Masjidil Aksoy,” ucapnya.

 

“Jadi, Rosul saja sudah melepas, merelakan ya. Kok kalian pada sewot? Katanya kalian umatnya Rosul, gimana sih?”

 

Untuk itu, Dian menduga bahwa umat Islam yang menyebut Palestina berjasa bagi Indonesia hanyalah umat yang memang suka memanas-manasi keadaan.

 

“Kalian itu, ya Allah … apa jangan-jangan kalian itu bukan umatnya Rosul? Atau mungkin kalian umat-umat yang bikin kehancuran, suka bikin kompor, suka memanas-manasi.”

 

Dian lantas menantang siapa pun yang membela Palestina untuk berangkat ke jalur Gaza untuk melawan Israel secara langsung.

 

“Kalau kalian pilih membela Palestina, ya buktikan, berangkat! Jangan cuma di sosial media saja!”

 

Kendati demikian, Dian tetap mendoakan agar perang antara Israel vs Palestina segera berakhir sehingga kedua negara tersebut bisa hidup damai.

 

“Di konten aku sebelumnya, aku berdoa untuk mereka, Palestina dan Israel, supaya mereka tuh damai sentosa. Apakah salah?” tanya Dian.

 

“Baru kali ini aku dengar kalau Palestina berjasa. Sejarah yang mana, woi?!” pungkas Fransiskasari seraya terbahak.

 

Lantas, bagaimana sebenarnya sejarah Palestina yang disebut berjasa bagi Indonesia?

 

Dilansir dari PojokSatu, diinformasikan bahwa dalam buku berjudul ‘Ziarah Sejarah, Mereka yang Dilupakan’, Hamid Nahban menulis tentang sejarah Palestina berjasa bagi Indonesia.

 

Menurutnya, sebelum menyandang status negara merdeka, Indonesia harus berjuang untuk mendapat pengakuan dunia internasional. Saat itu, bahkan hanya ada 10 negara yang mengakui kedaulatan Indonesia.

 

Negara-negara tersebut umumnya berasal dari negara Islam di kawasan Afrika dan Timur Tengah, di antaranya Palestina, Mesir, Libanon, Siria, Irak, Arab Saudi, Yaman, Afganistan, dan Iran.

 

Dikisahkan Nahban bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya.

 

Namun, dunia internasional belum ada yang mengakui kemerdekaan tersebut, padahal pengakuan dunia internasional adalah syarat bagi eksistensi sebuah negara.

 

Ketika itu, terjadi pula kekosongan kekuasaan di Indonesia setelah Jepang menyerah pada sekutu.

 

Akan tetapi, di saat yang sama, pasukan sekutu akan mendarat dengan membawa pasukan Belanda yang ingin berkuasa kembali di Indonesia.

 

Maka saat itu, pengakuan dunia internasional menjadi hal yang sangat urgent dan dibutuhkan oleh Indonesia.

 

Lalu di saat yang genting tersebut, negara Palestina kemudian datang menjadi pahlawan bagi Indonesia.

 

Diwakili Mufti Besar Bangsa Palestina, Sayyid Muhammad Amin Al Husaini, Palestina secara tegas mengakui kedaulatan negara Indonesia.

 

Pengakuan tersebut pun segera disiarkan oleh radio Berlin berbahasa Arab dan juga diberitakan oleh Harian Al Haram.

 

Pengakuan bangsa Palestina atas kedaulatan Indonesia selanjutnya diikuti sembilan negara Islam lainnya.

 

Negara-negara inilah yang mengantarkan Indonesia berstatus merdeka dan tidak lagi dijajah oleh bangsa lain. []


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.