Latest Post


 


SANCAnews – Tidak sedikit dari kelompok aktivis yang kini merapatkan barisan dalam lingkaran istana. Tujuan awal mereka masuk baik, namun usai berada dalam lingkaran orientasinya berubah.

 

Pengamat politik yang juga ahli filsafat, Rocky Gerung menekankan bahwa sudah banyak kelompok aktivis yang masuk dalam lingkaran Istana. Mulai dari aktivis LIPI, LBH, Komnas HAM, dan aktivis lainnya.

 

Menurutnya, saat itu memang ada sebuah kesepakatan bersama dari kelompok aktivis secara tersirat agar masuk menjadi bagian pemerintah. Tujuannya untuk mengubah kultur di Istana agar lebih demokratis.

 

“Bukannya dia beternak demokrasi, dia malah diternak oleh oligarki. Jadi mereka yang justru diternak oligarki kan?” tuturnya dalam akun YouTube Ahmad Yani Channel, yang dilihat redaksi pada Selasa (18/5).

 

Seharusnya, sambung Rocky, para aktivis yang pernah belajar dan terlibat dalam advokasi masyarakat bisa membawa pesan itu langsung ke presiden. Namun yang terjadi, mereka justru pucat saat berhadapan dengan jenderal-jenderal yang ada di sekeliling presiden.

 

Di mata Rocky, tidak sedikit aktivis di Istana yang kini mengalami disorientasi. Tujuan mereka saat ini sebatas untuk memperlihatkan pin yang disandang kepada masyarakat. Hal itu juga menjadi indikasi bahwa mereka sebenarnya tidak memiliki kepercayaan diri yang kuat.

 

“Kalau percaya diri, seharusnya dia kasih tahu bahwa ‘saya habis bertengkar sama presiden, karena saya jurubicara sekaligus mantan aktivis, jadi saya tahu ide demokrasi,” tutupnya. (rmol)





SANCAnews – Iran telah memainkan peran kunci dalam membantu kelompok Hamas di Jalur Gaza, Palestina , untuk mengembangkan rudalnya. Dalam perang kali ini, beberapa misil kelompok itu berhasil lolos dari intersepsi sistem pertahanan Iron Dome dan menjangkau Tel Aviv, pusat ekonomi Israel .

 

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeklaim bahwa sistem Iron Dome mereka berhasil mencegat 90 persen roket dan rudal yang ditembakkan dari Gaza. Namun, fakta bahwa beberapa rudal dan roket dari Gaza dalam konflik kali ini telah menjangkau Tel Aviv, menimbulkan kerusakan parah di beberapa kota dan menewaskan beberapa warga Israel.

 

Peran Iran dalam pengembangan rudal milik kelompok Hamas diungkap oleh surat kabar Inggris, The Telegraph.

 

Laporan tersebut, berdasarkan klaim yang dibuat oleh pejabat intelijen Barat, menunjukkan bahwa Pasukan Quds—pasukan elite Iran dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC)—yang hingga tahun lalu dipimpin oleh almarhum Jenderal Qasem Soleimani, mengawasi pengembangan dan evolusi persenjataan Hamas.

 

"Pejabat intelijen percaya bantuan teknologi yang diberikan oleh Iran, yang mencakup saran rinci tentang pengaturan infrastruktur produksi Hamas sendiri di Gaza, telah menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan organisasi tersebut untuk menyerang target jauh di dalam Israel," tulis surat kabar tersebut.

 

Hubungan antara Hamas dan Teheran diyakini telah diperkuat selama lima tahun terakhir karena gerakan perlawanan di Gaza itu berusaha untuk meningkatkan kemampuan militernya setelah serangan militer Israel tahun 2014 yang menghancurkan terhadap orang-orang Palestina di Gaza. Meski memiliki hubungan kuat, keduanya berseberangan dalam konflik Suriah.

 

Setelah serangan 2014, juru bicara Hamas Abu Ubaida berterima kasih kepada Republik Islam Iran atas dukungannya. "[Teheran] tidak menahan dari kami [soal] dana, senjata dan [bentuk bantuan] lainnya dan membantu kami dalam perlawanan kami dengan memasok rudal yang menghancurkan benteng Zionis selama serangan dan pertempuran yang kami lakukan melawan penjajah," katanya.

 

"Kolaborasi antara Iran dan Hamas telah menghasilkan organisasi yang memiliki senjata yang jauh lebih efektif," kata seorang pejabat senior intelijen Barat seperti dikutip oleh The Telegraph.

 

"Bantuan Iran telah menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam hal jangkauan, presisi, dan tingkat kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh senjata tersebut."

 

Beberapa hari setelah juru bicara Jihad Islam Palestina berterima kasih kepada Iran atas dukungannya, sebuah video muncul di media sosial yang menunjukkan para pejuang gerakan itu meluncurkan rudal Badr-3 ke arah Israel. Ini adalah rudal buatan Iran yang memulai debutnya ketika digunakan oleh gerakan Houthi Yaman pada tahun 2019 melawan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi.

 

Pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, juga mengakui pada 2019 bahwa jika bukan karena dukungan Iran, "kami tidak akan memiliki kemampuan rudal kami."

 

Sejak Senin pekan lalu hingga kemarin, Hamas dan Jihad Islam Palestina telah menembakkan 3.100 roket dari Jalur Gaza ke Israel. Konflik ini dipicu oleh agresi Israel di Yerusalem Timur dan Masjid Al-Aqsa.

 

Perang telah memasuki hari kesembilan pada Selasa (18/5/20201). Sebanyak 212 orang, termasuk 61 anak-anak, telah tewas di Gaza akibat pemboman Zionis Israel sejak Senin pekan lalu. Sekitar 1.500 warga Palestina lainnya terluka.

 

Pihak Zionis juga melaporkan 10 orang tewas, termasuk seorang tentara militer dan dua anak. (sind)



 


SANCAnews – Peperangan Muslim versus Yahudi merupakan salah tanda akhir zaman (ashra tussa’ah) yang disampaikan Nabi Muhammad SAW. Namun, peperangan tersebut merupakan sesuatu yang sulit terbayangkan selama belasan abad.

 

Pasalnya, entitas Yahudi bukanlah sebuah kekuatan politik dan militer. Namun, semua itu kemudian menjadi nyata dengan berdirinya Israel pada pertengahan abad ke-20. Sejak itu peperangan Muslim dan Yahudi berkobar, bahkan Timur Tengah terus membara, sampai detik ini.

 

Empat belas abad lalu, Nabi Muhammad SAW telah menyampaikan bahwa peperangan itu akan terjadi dan akan membuat batu maupun pepohonan ikut berbicara. Namun, ada satu pohon yang tetap diam. Pohon itu bernama gharqad.

 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ، فَيَقْتُلُهُمُ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ، فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوِ الشَّجَرُ: يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ، إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ» (رواه مسلم)...

 

Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu (RA) meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Hari kiamat belum akan terjadi sampai kaum Muslimin memerangi bangsa Yahudi. Mereka diserang kaum Muslimin hingga bersembunyi d balik batu dan pohon. Namun, batu maupun tumbuhan akan berkata, 'Wahai Muslim, wahai hamba Allah, di belakangku ada orang Yahudi. Kemari dan bunuhlah dia!' kecuali pohon gharqad. Sebab, pohon gharqad adalah pohon orang Yahudi." (HR Muslim).

 

Hadits dengan konten senada juga tertulis dalam berbagai kitab hadits terkemuka, yang berasal dari berbagai riwayat. Ada yang meriwayatkan bahwa yang berbicara adalah batu, seperti tertulis dalam hadits riwayat Bukhari berikut ini.

 

Abu Umar RA meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda, "Bangsa Yahudi nanti akan berperang melawan kalian dan kalian akan mengalahkan mereka, sampai batu pun akan berkata, 'Wahai Muslim, di belakangku ada orang Yahudi. Bunuhlah dia.'"

 

Lantas, pohon apakah gharqad itu? Umumnya, orang merujuk pada dua tanaman berduri yang hidup di padang pasir. Ada yang menyebut gharqad adalah tanaman yang dalam bahasa Arab disebut ausaj. Para ilmuwan menyebut spesies ini sebagai Lycium shawii. Pohon ini kerap pula disebut dengan istilah boxt horn. Menurut laman milik the Hebrew University of Jerusalem, istilah lainnya adalah lycium arabicum boiss atau arabian boxthorn. Tanaman ini masuk kategori semak belukar, yang tingginya satu hingga empat meter.

 

Namun, sumber lain menyebut gharqad adalah Nitraria retusa. Bentuk kedua pohon ini mirip, begitu pun dengan tingginya. Namun, Lycium shawii dan Nitraria retusa sebenarnya sangat berbeda dari sisi klasifikasi tumbuhan, sejak ordo, famili, hingga genus (lihat: Gharqad, Pohon Yahudi Bernama Belakang Arab).

 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu beberapa kali menanam pohon, yang kemudian ramai diberitakan sebagai pohon gharqad antara lain penanaman pohon pada Februari 1999 lalu.

 

Selain itu, penanaman pohon dilakukan di tempatlainnya di beberapa permukiman di wilayah pendudukan Israel, yang disponsori Jewish National Fund (JNF). Langkah Netanyahu menanam pohon yang diduga gharqad itu menuai banyak perbincangan hingga hari ini.

 

Dalam Yahoo! Answer, misalnya, seseorang bertanya, "Mengapa Israel menanam boxthorn (gharqad) lebih daripada pohon-pohon lainnya? Apakah ada alasan spesifik?"

 

Respons pengguna internet bermacam-macam. Seorang bernama Ever green mengatakan, "Pohon boxthorn adalah bagian kunci nubuat tentang Israel pada akhir zaman."

 

Penjawab lainnya, Sameer, menulis, "Karena pohon gharqad tidak akan memberitahu…."

 

"Karena Israel berpikir bahwa ramalan Islam tentang Israel akan terjadi sehingga lebih baik menanam banyak boxthorn," kata Waleed.

 

Seorang bernama Arilou berbeda pendapat dengan yang lain. Dia mengatakan, "Israel tidak menanam pohon boxthorn. Kebanyakan pohon yang ditanam Israel saat ini adalah pinus. Maaf memecahkan gelembungmu."

 

"Itu adalah pohon Yahudi," kata Redland.

 

Sementara itu, Kimberly, hanya menulis, "Hmmm…."

 

Perdebatan di internet memang selalu berakhir menjadi debat kusir belaka.

 

Namun, Israel memang gencar melakukan penghijauan di sana. Bahkan, upaya penanaman pohon itu telah dilakukan sebelum berdirinya negara Israel pada 1948.

 

Jewish National Fund (JNF) merupakan salah satu organisasi yang gencar melakukan penanaman itu. JNF atau Keren Kayemet LeYisrael (KKL) didirikan pada Kongres Zionis kelima di Basel, 1901 lalu.

 

Sejak didirikan, JNF/KKL gencar membeli tanah saat wilayah Palestina masih berada di bawah Khilafah Turki Utsmani. Pada 1935 lalu, misalnya, JNF mengeklaim menanam 1,7 juta pohon di kawasan seluas tujuh kilometer persegi, di tanah Palestina.

 

Kini, apa yang disampaikan Nabi pada empat belas abad silam telah menjadi nyata. Muslim telah berperang dengan Yahudi. Zaman sedang menunggu terwujudnya pertanda lainnya, yaitu ketika batu dan pohon berbicara dan mengatakan, "Wahai Muslim, wahai hamba Allah, di belakangku ada orang Yahudi. Kemari dan bunuhlah dia!" serta diamnya pohon gharqad.

 

Lantas, sudah berapa banyak pohon gharqad yang ditanam di Israel? Sampai saat ini, tak ada data pasti. Bahkan, data-data tentang pohon ini terkesan menghilang dari situs-situs di Israel, termasuk situs milik JNF.

 

Situs organisasi ini mengeklaim hanya menanam zaitun, pinus, dan akasia. Hingga 2007 organisasi yang menggalang dana untuk menanam pohon dengan harga 18 dolar AS per pohon ini mengeklaim telah menanam lebih dari 240 juta pohon. Jumlah pohon yang ditanam JNF hampir sama dengan jumlah penduduk Indonesia. (glc)





SANCAnews – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Asharullah mengecam keras pelanggaran-pelanggaran kemanusiaan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

 

Mahyeldi pun mendesak agar Pemerintah Republik Indonesia (RI) ikut memberikan tindakan tegas pada Israel yang dinilai telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan pelanggaran kemerdekaan suatu bangsa.

 

"Saya sebagai Gubernur Sumbar meminta kepada pemerintah pusat memberikan tekanan pada Israel yang saat ini sudah melakukan pelanggaran HAM dan juga pelanggaran kemerdekaan suatu bangsa. Apalagi kita bangsa Indonesia adalah bangsa yang mendukung kemerdekaan terbukti Presiden RI juga ikut mendukung kemerdekaan Palestina," katanya dalam rilis yang diterima Suara.com, Selasa (18/5/2021).

 

Mahyeldi juga meminta Pemerintah RI melakukan langkah kongkrit dengan mengirimkan bantuan kepada Palestina atas dasar HAM dan menghargai kemerdekaan suatu bangsa.

 

Menurut politisi PKS itu, Indonesia sudah seharusnya memberikan dukungan atas Palestina. Kedua negara ini memiliki hubungan yang sangat erat sejak dahulu. Apalagi, Palestina merupakan salah satu negara pertama yang mendukung dan mengakui kemerdekaan Republik Indonesia.

 

"Insha Allah nanti kita akan bantu saudara-saudara kita yang ada di sana (Palestina). Ada dana zakat yang bisa kita kirim, seperti dulu pada Maret 2020 kita juga mengirimkan bantuan mobil ambulans. Mungkin juga kita akan kirim rendang seperti di NTT yang lalu. Mudah-mudahan juga akan banyak daerah-daerah lain yang peduli," tutur Mahyeldi. []



 


SANCAnews – Konflik panas yang terjadi antara Israel dan Palestina menimbulkan pro kontra di maDosen Fakultas Hukum Universitas Monash Australia Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir mengomentari pernyataan Presiden Joko Widodo soal pembebastugasan 75 pegawai KPK.

 

Seperti diketahui, Jokowi menyatakan tidak setuju para pegawai yang tak lulus Tes Wawasan Kebangsaan untuk dinonaktifkan.

 

Melalui akun Twitter @na_dirs, Senin (17/5/2021), Gus Nadir berharap Presiden Jokowi tak menjadi sasaran para buzzer karena menolak upaya kebijakan pimpinan KPK itu.

 

"Dan para buzzer pun mendadak terdiam. Menunggu arahan lebih lanjut hehehhehe. Akal sehat sudah bicara Jempolan. Semoga Pak  @jokowi gak dibilang kadrun sama para buzzer yah. Komen pak Jokowi lebih dahsyat dari gol sundulan Allison kiper Liverpool tadi pagi," tulis Gus Nadir.

 

Seperti diketahui, Presiden Jokowi akhirnya buka suara soal Tes Wawasan Kebangsaan KPK yang menjadi dasar pimpinan lembaga itu menonaktifkan 75 pegawai berintegritas.

 

Melalui akun Twitter @jokowi, Jokowi menyebut hasil tes itu tak bisa menjadi dasar untuk memberhentikan para pegawai.

 

"Saya berpendapat, hasil tes wawasan kebangsaan terhadap pegawai KPK, hendaknya tidak serta-merta jadi dasar untuk memberhentikan 75 pegawai yang dinyatakan tidak lulus tes. Kalau ada kekurangan, tentu bisa diperbaiki melalui pendidikan kedinasan tentang wawasan kebangsaan," tulisnya.

 

Jokowi pun menyatakan sepakat dengan keputusan Mahkamah Konstitusi yang melarang alih status menjadi ASN merugikan pegawai KPK.

 

"Saya sependapat dengan pertimbangan Mahkamah Konstitusi, bahwa proses pengalihan status pegawai KPK menjadi ASN tidak boleh merugikan hak pegawai KPK untuk diangkat menjadi ASN. Saya minta kepada para pihak yang terkait untuk merancang tindak lanjut bagi 75 pegawai KPK ini," tulisnya.

 

Jokowi menambahkan, KPK mesti diisi dengan pegawai terbaik dan berkomitmen tinggi memberantas korupsi.

 

"KPK harus memiliki sumber daya manusia terbaik dan berkomitmen tinggi dalam upaya pemberantasan korupsi. Pengalihan status pegawai KPK menjadi ASN harus menjadi bagian dari upaya untuk pemberantasan korupsi yang lebih sistematis," pungkas Jokowi. []


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.