Latest Post


 


SANCAnews – 75 pegawai sudah dinonaktifkan oleh pimpinan KPK, satu diantaranya ternyata pernah memeriksa Ketua KPK Firli Bahuri saat menjadi Deputi Penindankan KPK. Hal itu disampaikn oleh Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi (PJKAKI) Sujanarko saat berbincang di kanal YouTube Haris Azhar.

 

Sujanarko lantas mencurigai Ketua KPK Firli sengaja menyingkirkan pegawai yang berintegritas dan kritis di KPK.

 

"Sebelum jadi pimpinan KPK, waktu masih jadi Deputi (Penindakan) kan gonjang-ganjingnya banyak, kasusnya ada beberapa lah. Tapi intinya begini, yang dulu memeriksa (dugaan etik Firli) direktur PI-nya (Pengawasan Internal) namanya Herry Muryanto, dan sekarang sudah menjadi deputi (PIPM-Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat) dan itu masuk ke 75 pegawai itu," kata Koko dikutip Jumat (14/5/2021).

 

Diketahui, saat menjadi Deputi Penindakan KPK, Firli sempat menjalani pemeriksaan etik Karena diduga bertemu dengan mantan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi. Padahal, saat itu KPK sedang menyelidiki dugaan korupsi kepemilikan saham PT Newmont yang melibatkan Pemerintah Provinsi NTB.

 

Firli dinyatakan bersalah, namun belum sempat dijatuhi sanksi, Firli sudah lebih dulu ditarik oleh institusi asalnya yakni Polri. Setelah Firli kembali ke KPK dan menjadi Ketua KPK, Firli kembali menerima sanksi etik dari Dewan Pengawas KPK.

 

Firli menerima sanksi etik karena terbukti bergaya hidup mewah dengan menggunakan helikopter dalam perjalanan pribadinya di Sumatera Selatan.

 

Menurut Koko, Herry Muryanto merupakan salah satu pegawai KPK yang memiliki jabatan tinggi, yakni Deputi Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat (PIPM) yang dinonaktifkan oleh Firli, "Dia yang paling tinggi jabatannya sekarang," kata Koko.

 

Selain itu, Koko juga menyebut dirinya pernah dilaporkan Firli kepada Dewan Pengawas. Firli melaporkan dirinya ke Dewan Pengawas lantaran tak suka saat dirinya menjadi narasumber dalam suatu acara. Namun Koko tak menjelaskan acara tersebut.

 

Menurut Koko, ada seseorang yang menghubungi Firli dan tak suka dengan beberapa pernyataan Koko ketika menjadi narasumber.

 

"Saya pernah dilaporkan ke pengawas internal KPK oleh Firli, bahkan saya sempat diperiksa Dewan Pengawas, penyebabnya apa, saya hanya seperti sekarang, menjadi narasumber seperti ini. Jadi ada orang tersinggung katanya dan menelpon," ujarnya.

 

"Tetapi anehnya begini, meskinya pegawai yang melaporkan atasan, itu wajar, karena tidak ada mekanisme pegawai untuk mengingatkan atasan, tapi kalau atasan melaporkan pegawai itu agak aneh juga, yang pertama dia enggak percaya diri, kedua kejam, ketiga juga mungkin enggak suka sama sekali. Sehaeusnya kalau dengan mekanisme manajemen, panggil saya, marahi saya kalau saya salah," kata Koko menambahkan.

 

Sebelumnya, Ketua KPK Komjen Pol Firli Bahuri mengeluarkan Surat Keputusan Pimpinan KPK Nomor 652 Tahun 2021 terkait 75 pegawai yang tak lolos TWK alih status menjadi ASN.

 

SK itu diteken di Jakarta 7 Mei 2021. Untuk salinan yang sah tertanda Plh Kepala Biro SDM Yonathan Demme Tangdilintin.

 

Dalam SK tersebut terdapat 4 poin, pertama, menetapkan nama-nama pegawai yang tersebut dalam lampiran surat keputusan ini tidak memenuhi syarat dalam rangka pengalihan pegawai KPK menjadi ASN.

 

Kedua, memerintahkan kepada pegawai sebagaimana dimaksud pada diktum kesatu agar menyerahkan tugas dan tanggung jawab kepada atasan langsungnya sambil menunggu keputusan lebih lanjut.

 

Ketiga, menetapkan lampiran keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.

 

Keempat, keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. (ljc)



 


SANCAnews – Serangan roket yang dilancarkan Israel tak membuat pasukan Hamas gentar. Pasalnya, pasukan Hamas siap memmbalas serangan tersebut dengan menggunakan senjata rahasia.

 

Hal itu disampaikna oleh Juru Bicara Brigade Al-Qassam sayap militer Hamas Abu Ubaidah. Dia meminta kepada dunia Internasional, khususnya negara-negara Islam agar terus mendukung Palestina.

 

Pertama-tama, Jubir Hamas itu menghaturkan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam usaha membela Palestina. Sebab, menurutnya, semua itu bukan pekerjaan mudah. Terlebih, sejumlah serangan yang dilancarkan Israel terjadi di momen Hari Raya.

 

“Wahai saudara kami dan barisan pertahanan kami, terima kasih dan tahniah kepada kalian walaupun ada yang sedang luka di hari raya Syawal ini. Perang “Pedang Al Quds” Jerusalem adalah untuk meraih kebebasan dan mencapai kemenangan untuk Palestina dan Sheikh Jarrah,” ujar Ubaidah saat konpers.

 

Ubaidah memastikan, saat ini masih banyak kalangan yang meremehkan kemampuan senjata pasukan Hamas. Padahal, kata dia, pihaknya menyimpan senjata ‘rahasia’ khusus yang bisa menghancurkan tanah Israel.

 

“Percayalah, kami mempunyai bekalan senjata yang banyak yang kalian tidak sangkakan, angkatlah tangan dan senjatamu, banggakan barisan pertahanan kamu, pejuangnya, para syuhada dan semua yang melawan Israel.”

 

“Wahai Israel, walaupun kita berbeda kemampuan senjata, namun roket yang kami lancarkan ke atas kalian sangatlah besar, tidak ada negara manapun yang berani melakukan hal itu kepada kalian sejak peristiwa Nakba!” tegasnya.

 

Ubaidah memastikan, pembekalan tersebut membuat pihaknya lebih mudah mengalahkan pasukan Israel. Bahkan, saking mudahnya, dia mengibaratkannya seperti minum seteguk air.

 

Bukan hanya itu, Ubaidah juga menggertak pasukan Israel dengan kalimat-kalimat ofensif yang terdengar berani. “Wahai Israel, menyerang Tel Aviv, Al-Quds, Demona, Ashkelon, Ashdod dan Bi’r Al-Sabi’ sebelum dan selepas ini adalah lebih mudah buat kami daripada meneguk air minuman.”

 

“Wahai Israel, silakan turunkan pasukan kalian, kami telah siapkan jalan kematian yang akan membuat kalian mengutuki diri kalian sendiri. Tidak ada yang kalian dapatkan dari kami kecuali pedang Al Quds atau neraka.”

 

“Wahai saudara-saudara kami di seluruh Tepi Barat Palestina, senjata kami adalah senjata kalian, darah kami adalah darah kalian dan masa depan kami adalah masa depan kalian!” kata dia. (ljc



 


SANCAnews – Presiden Rusia Vladimir Putin dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengeluarkan pernyataan bersama yang isinya menyerukan diakhirinya pertempuran antara Israel dan Palestina.

 

Pernyataann itu disampaikan Putin saat melakukan konferensi video dengan Guterres, yang berada di Moskow dalam kunjungan kerja pada Kamis (13/5) waktu setempat.

 

Sebuah pernyataan oleh Kremlin mengatakan bahwa kedua pemimpin telah menambahkan suara mereka pada seruan untuk diakhirinya bentrokan yang telah mengguncang Jalur Gaza sejak Senin lalu.

 

"Mengingat eskalasi konflik Palestina-Israel baru-baru ini, mereka setuju bahwa prioritas saat ini adalah menghentikan kekerasan di kedua sisi dan menjamin keselamatan penduduk sipil," kata Kremlin, seperti dikutip dari CGTN, Jumat (14/5).

 

"Mereka menyatakan dukungan untuk solusi dua negara berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan dan norma hukum internasional yang diakui secara umum," lanjut Kremlin.

 

Menurut laporan AFP, tentara Israel telah melancarkan ratusan serangan udara di Jalur Gaza sementara militan Palestina telah meluncurkan lebih dari 1.000 roket dalam beberapa kekerasan terburuk dalam tujuh tahun.

 

Israel juga dilaporkan sedang mempersiapkan pasukan tempur dan sedang dalam "berbagai tahap mempersiapkan operasi darat," sebuah langkah yang mengingatkan serangan serupa selama perang Israel-Gaza pada 2014 dan 2008-2009.

 

Sebelumnya juru bicara Guterres, Stephane Dujarric mengatakan bahwa kepala PBB telah meminta kekuatan internasional untuk turut berpartisipasi mengakhiri ketegangan saat ini, untuk menghindari lebih banyak korban sipil. (rmol)



 


SANCAnews – Di tengah hujatan dunia internasional terhadap ketegangan yang meningkat di jalur Gaza, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa ia tidak melihat reaksi yang berlebihan dari Israel dalam menanggapi tembakan roket dari Gaza di tengah gejolak regional terbaru.

 

Israel telah menghantam Gaza dengan serangan udara bertubi-tubi, yang telah meratakan bangunan dan merusak fasiltas lainnya dalam membelas serangan Hamas yang lebih dulu menembakkan ratusan roket ke arah Israel.

 

"Salah satu hal yang saya lihat sejauh ini adalah bahwa tidak ada reaksi berlebihan yang signifikan (oleh Israel)," kata Biden dalam briefing hariannya, Kamis (13/5).

 

Israel menyiapkan pasukan darat di sepanjang perbatasan dengan Gaza pada Kamis, meningkatkan kemungkinan invasi. Israel telah menolak setiap diskusi tentang gencatan senjata dan berjanji untuk melanjutkan serangan.

 

"Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri ketika Anda memiliki ribuan roket terbang ke wilayah Anda," kata Biden kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa ia berharap semua bisa melihat kenyataan itu.

 

Biden pada hari Rabu melakukan percakapan dengan Benjamin Netanyahu. Ia membela hak Israel untuk membela diri dan mengutuk Hamas atas serangan roket tersebut. Presiden tidak mengungkapkan keprihatinan tentang taktik militer Israel atau meningkatnya jumlah korban tewas di pihak Palestina.

 

Sebanyak 83 orang di Gaza telah tewas, termasuk 17 anak-anak, seeprti yang dilaporkan BBC News. Dari pihak Israel, ada tujuh yang tewas.

 

Jaksa tertinggi Pengadilan Kriminal Internasional mengatakan dia memantau pertempuran itu untuk melihat kemungkinan adanya kejahatan perang.

 

Perwakilan Demokrat Alexandria Ocasio-Cortez dari New York mengatakan pernyataan Biden tidak manusiawi dan tidak memiliki konteks penting tentang apa yang memicu pertumpahan darah. (rmol)



 


SANCAnews – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Libya Abdul Hamid Dbeibeh melakukan panggilan telepon untuk membahas ketegangan antara Palestina dan Israel.

 

Menurut pernyataan Direktorat Komunikasi Turki, keduanya melakukan panggilan telepon pagi Jumat pagi (14/5), seperti dikutip Anadolu Agency.

 

Keduanya membahas serangan Israel ke Yerusalem, Masjid Al Aqsa, dan Gaza. Di samping itu, Erdogan juga membahas hubungan bilateral di bawah pemerintahan persatuan baru Libya yang dipimpin Dbeibeh yang dilantik Maret lalu.

 

Kementerian Kesehatan Palestina menyebut, serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza telah menewaskan 103 orang, termasuk 27 anak-anak dan 11 wanita. Sementara 580 orang lainnya terluka.

 

Di pihak Israel, tujuh orang tewas, enam di antaranyya dalam serangan roket, sedangan seorang tentara tewas ketika sebuah peluru kendali anti-tank menghantam jipnya.

 

Ketegangan meningkat setelah dipicu oleh penggusuran paksa keluarga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur oleh Israel.

 

Warga Palestina melakukan aksi protes solidaritas dengan penduduk Sheikh Jarrah juga menjadi sasaran pasukan Israel di kompleks Majid Al Aqsa. Serangan udara kemudian berlangsung sejak Senin (10/5) hingga saat ini. (rmol)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.