Latest Post


 


SANCAnews – Tim Opsnal Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Kepri menangkap seorang pria paruh baya bernama Mustafa Kamal, Rabu (12/5/2021) lalu.

 

Tim Ditreskrimsus Polda Kepri menangkap pria ini karena menyebarkan hoaks dan tulisan bernada SARA terkait Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

 

Pria tersebut menuliskan berita hoaks dan SARA melalui media sosial Twitter. Dalam unggahannya yang tak pantas itu, sejumlah kalimat kasar dan berbau penghinaan dan rasisme dilontarkannya dalam tulisan.

 

Dir Krimsus Polda Kepri, Kombes Pol Teguh Widodo mengatakan, penangkapan tersebut berawal dari pelaku yang membuat postingan berupa konten.

 

"Kemudian diunggah pada tanggal 8 Mei 2021 oleh akun Twitter @MustafaKamalN13 milik pelaku," ujar Teguh Widodo, Kamis (13/5/2021) dilansir dari Batamnews.co.id--media jaringan Suara.com.

 

Akun Twitter tersebut juga baru dibuat pada bulan Maret 2021.

 

Lebih lanjut, didalam unggahannya pelaku membagikan dan menyebarkan berita hoaks serta SARA terkait Presiden RI, Jokowi.

 

Pelaku diamankan di Supermarket Bintan 21, Kota Tanjungpinang dan langsung dibawa ke Polda Kepri di Batam guna pemeriksaan lebih lanjut.

 

Petugas juga mengamankan barang bukti berupa ponsel, SIM Card, akun Twitter atas nama Tiger Andalas milik pelaku dan kartu identitas.

 

Baca Juga: Usai Kualanamu, Polisi Mendadak Sidak Alat Rapid Test Bandara Hang Nadim

 

"Pelaku dijerat Pasal 45A ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 19 tahun 2016 terkait UU ITE," ucap Teguh. []



 


SANCAnews – Jamaah salat Idul Fitri di beberapa masjid di Tiongkok pada Kamis (13/5) membeludak seperti pada tahun-tahun sebelum adanya pandemi Covid-19. Hampir semua masjid di negara berpenduduk terbanyak di dunia itu jamaahnya meluber hingga halaman masjid.

 

Ruang utama Masjid Nanxiapo, Beijing, tak mampu menampung jamaah salat Idul Fitri. Demikian halnya dengan pemandangan di Masjid Niujie, masjid tertua dan terbesar di Beijing.

 

Masjid Idkah di Kota Kashgar, Daerah Otonomi Xinjiang, suasananya lebih semarak lagi. Dalam video streaming yang diputar pada Resepsi Idul Fitri yang digelar oleh Pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang di Beijing juga menunjukkan kemeriahan.

 

Ribuan umat Islam berkumpul di halaman masjid yang dibangun pada tahun 1468 Masehi itu untuk menari secara masal diiringi musik tradisional warga etnis minoritas Muslim Uighur.

 

“Ini menunjukkan demokratisasi dan kebebasan beribadah bagi umat Islam yang diberikan oleh pemerintah,” kata Presiden Asosiasi Islam Xinjiang (XIA) Abdur Raqib Tursuniyaz saat memberikan sambutan Resepsi Idul Fitri di Beijing.

 

Pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang untuk pertama kalinya dalam sejarah mengadakan Resepsi Idul Fitri bersama diplomat dan media asing. “Betul, acara ini memang baru pertama kali digelar,” kata Deputi Direktur Partai Komunis China (CPC) Daerah Otonomi Xinjiang, Xu Guixiang, saat dikonfirmasi ANTARA Beijing seusai memandu jalannya acara tersebut.

 

Meskipun ramai oleh jamaah, pengurus masjid di Tiongkok tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti memindai kartu kesehatan melalui ponsel, mengukur suhu tubuh, dan mengenakan masker.

 

Uniknya, sebelum salat Idul Fitri digelar mulai pukul 08.00 waktu setempat (07.00 WIB) didahului dengan pengibaran bendera nasional Tiongkok.

 

Media Tiongkok menyebutkan bahwa 20 juta umat Islam di seluruh wilayah daratan tersebut merayakan Idul Fitri secara serentak. Perayaan Idul Fitri tahun ini lebih mendapatkan tempat di media-media nasional Tiongkok dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

 

Kemeriahan suasana Lebaran di Tiongkok terjadi di tengah beberapa penduduk dunia mengalami keterbatasan merayakan Idul Fitri sebagai dampak masih banyaknya kasus positif Covid-19. (jpc)



 


SANCAnews – Kericuhan terjadi di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat. Peziarah adu mulut dengan petugas Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakbar.

 

Pantauan detikcom suasana di TPU Tegal Alur, Jakbar, Jumat (14/5/2021) pukul 09.45 WIB. Kericuhan bermula saat dua orang pemuda cekcok dengan petugas karena tak diperbolehkan masuk.


Di saat yang bersamaan, ada seorang ibu juga yang terlihat menangis. Dia meminta untuk ziarah sebab baru saja ditinggalkan oleh salah seorang anggota keluarganya.

 

Cekcok tersebut memicu protes warga lain. Mereka berteriak-teriak sambil mengangkat tangan di dekat pagar.

 

Warga juga sempat mendorong-dorong pagar masuk. Petugas yang berada di lokasi mencoba menenangkan warga.

 

Setelah itu, ada ambulans yang masuk menuju TPU Tegal Alur. Akhirnya pagar pun dibuka oleh petugas. Kesempatan ini dimanfaatkan peziarah kubur untuk masuk.

 

Situasi saat ini sudah kondusif. Lalu lintas di sekitar yang sempat macet karena kericuhan tersebut kembali lancar. []





SANCAnews – Kebijakan larangan ziarah kubur selama masa Lebaran Idul Fitri 2021 menimbulkan kebingungan tersendiri bagi masyarakat.

 

Kebingungan tersebut pun dirasakan anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI, Dedi Mulyadi. Menurutnya, larangan ziarah kubur berbanding terbalik dengan kebijakan dibukanya tempat wisata oleh pemerintah.

 

"Saya dibuat bingung oleh sebuah kebijakan. Tempat wisata dibuka, tetapi ziarah kubur dilarang," ujar Dedi kepada wartawan, Kamis (14/5).

 

Bagi Dedi, ziarah kubur merupakan tradisi hari Lebaran bagi umat Islam di Indonesia.

 

Kalaupun berbicara resiko penyebaran Covid-19, kata dia, tempat wisata lebih berisiko menimbulkan kerumunan dibandingkan lokasi pemakaman.

 

"Dari pengalaman, saya belum pernah melihat orang berdesakan antre masuk areal pemakaman untuk ziarah," kata mantan Bupati Purwakarta itu.

 

Wakil Ketua Komisi IV itu pun berkelakar, bahwa ziarah kubur harusnya masuk kategori pariwisata. Sehingga tidak ada larangan bagi masyarakat.

 

"Bolehkan ziarah kubur jadi wisata ziarah kubur? Apakah itu masuk wisata juga karena kan bisa disebut wisata religi," ucap Dedi Mulyadi. (rmol)





SANCAnews – Di tengah memanasnya situasi di Jalur Gaza, sebanyak empat buah roket dilaporkan meluncur dari wilayah Lebanon selatan ke Israel pada Kamis (13/5) malam waktu setempat.

 

The Daily Star Lebanon melaporkan bahwa tentara Israel mengatakan, bahwa tiga roket ditembakkan ke arah pantai Israel, namun sejauh ini tidak ada korban yang dilaporkan akibat kejadian tersebut.

 

Sementara, sumber keamanan mengatakan dua roket jatuh di Lebanon, dan dua lainnya ditujukan ke kota-kota di Israel utara.

 

Masih belum jelas apakah roket itu berasal dari kamp pengungsi Palestina di Lebanon selatan atau Hizbullah yang didukung Iran.

 

Juru bicara militer Israel Avichay Adraee men-tweet bahwa serangan itu tidak menimbulkan korban.

 

Sementara itu, media lokal di Lebanon memberitakan bahwa aparat keamanan menangkap tersangka di balik serangan roket tersebut, seperti dikutip dari Al-Arabiya, Jumat (14/5).

 

Juru bicara Pasukan Sementara PBB di Lebanon, Andrea Tenetti mengatakan komandan pasukan Mayjen Stefano Del Col telah melakukan kontak dengan kedua pihak "untuk mendesak mereka agar menahan diri secara maksimal dan bekerja sama dengan UNIFIL untuk mencegah eskalasi lebih lanjut."

 

Tentara Lebanon sendiri telah mengumumkan bahwa unitnya menemukan tiga roket di sekitar kamp pengungsi Palestina Rashidieh di selatan Lebanon. (rmol)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.