Latest Post


 


SANCAnews – Pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang menyebut Tuhan akan bersama orang-orang miskin menuai sindiran.

 

Megawati sebelumnya menyampaikan bahwa perayaan Idulfitri menjadi momen untuk menguatkan rasa kepedulian antarsesama. Ia juga menekankan untuk tetap dekat dengan rakyat dan membantu kepada yang membutuhkan sesuai dengan pesan Presiden pertama RI, Soekarno.

 

"Ingatlah ajaran Bung Karno: orang tidak bisa mengabdi kepada Tuhan dengan tidak mengabdi kepada manusia, dan Tuhan bersemayam di gubuknya orang miskin," kata Megawati.

 

Salah satu yang mengomentari pernyataan Mega saat menyampaikan pesan Bung Karno itu adalah aktivis Manusia Merdeka, Said Didu.

 

Said Didu menyindir bahwa Tuhan juga tidak akan menyukai pihak-pihak yang berperilaku rasuah.

 

"Dan Tuhan tidak akan bersama pihak yang 'beternak' koruptor yang memiskinkan rakyat," tulis Said Didu di akun Twitternya sembari menyertakan tautan berita soal ungkapan Megawati, pada Kamis (13/5).

 

Said Didu tak menjelaskan secara detail maksud dari pernyataannya itu. Namun patut diduga, hal tersebut merujuk pada adanya politisi PDIP yang tersandung kasus di KPK, salah satunya mantan Menteri Sosial RI, Juliari Batubara yang tersandung kasus dugaan bansos Covid-19 dan sedang berproses di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat.

 

Menarik ke belakang, PDIP juga pernah masuk survei Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPPM) pada 26 Maret hingga 8 April 2021, di mana disebutkan sebagai salah satu partai yang banyak menyumbang koruptor selama pandemi bersama dengan Gerindra.

 

Ketika para responden diberikan pertanyaan terbuka terkait parpol mana yang kadernya paling banyak dicokok oleh KPK karena tersandung kasus korupsi, jawabannya menyorot kepada dua partai.

 

"Jawabannya, sebanyak 79,2 persen menyatakan PDIP dan Partai Gerindra yang kadernya melakukan tidak pidana korupsi disaat pandemi Covid-19," beber Direktur Eksekutif LPPM, Daniel Zafnat Paneah, Rabu lalu (14/4). (rmol)




SANCAnews – Slogan KPK #BeraniJujurHebat ramai-ramai dipelesetkan menjadi #BeraniJujurPecat setelah 75 pegawai KPK resmi dinonaktifkan karena tak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Slogan #BeraniJujurHebat sudah dipakai oleh KPK sebagai bagian dari kampanye antikorupsi.

 

Berdasarkan catatan pemberitaan detikcom, slogan 'Berani Jujur Hebat' dipakai sejak 2011. Slogan ini bahkan dipakai untuk tur kampanye antikorupsi di Hari Antikorupsi.

 

Kegiatan tur 'Berani Jujur Hebat' ini memiliki konsep melawan korupsi melalui seni dan budaya. Bandung menjadi salah satu kota gelaran ekspresi seni budaya antikorupsi ini pada 13 Desember 2011 di Gedung Indonesia Menggugat.

 

Bandung menjadi kota pertama yang dikunjungi dalam tur ini. Setelah itu berturut-turut Kota Cirebon, Brebes, Semarang, Salatiga, Yogyakarta, dan Solo yang akan disambangi.

 

Acara ini dikemas apik agar pesan yang ingin disampaikan bisa dengan mudah diterima peserta (pelajar). Penyelenggara Tur 7 Kota ini, selain KPK, di antaranya ICW (Indonesia Corruption Watch), UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime), Transparency International Indonesia (TII), dan organisasi lain.

 

Tujuan Tur Anti-Korupsi 7 Kota ini adalah menumbuhkan optimisme perjuangan melawan korupsi dan mendorong generasi muda untuk jujur dan mulai melawan korupsi. Kegiatan akan diisi dengan kegiatan diskusi, pemutaran film, brainstorming, visioning, dan music performance.

 

Wakil Ketua KPK era itu, Bambang Widjojanto, menjelaskan, slogan ini dipakai sebagai nama tur kampanye itu karena banyak orang yang tak berani jujur.

 

"Tag campaign-ya 'berani jujur hebat'. Masifitas korupsi kian terjadi disebabkan karena tidak berani jujur," jelas Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto saat berbincang, Sabtu (24/11/2012).

 

Bambang menjelaskan, korupsi yang terjadi disebabkan karena penyalahgunaan kewenangan atau penggunaan kewenangan publik. "Digunakan untuk kepentingan privat berpijak pada tidak adanya kejujuran," imbuhnya.

 

Tak hanya menjadi nama tur kampanye anti korupsi, slogan 'berani jujur hebat' juga dibuat spanduk yang membentang di gedung KPK lama. Bentangan kain spanduk 'berani jujur hebat' ini pertama kali dipasang pada 25 November 2012. []




 

SANCAnews – Di tengah kompleks masjid Al-Aqsa diserang oleh Israel, Kepala Hamas Palestina Ismail Haniyeh tiba-tiba mengirim surat khusus untuk Presiden Jokowi dan seluruh masyarakat Indonesia. Namun, surat tersebut bukan hanya terkait konflik yang terjadi melainkan juga soal harapan usai menjalankan ramadan.

 

"Kami berdoa kepada Allah SWT untuk memberikan berkah-Nya kepada Anda, untuk Indonesia dan rakyatnya, dan pada seluruh bangsa Islam," kata Ismail dalam keterangan resminya, Rabu (12/5/2021).


Menurut Ismail, salam dan doa itu juga menjadi timbal balik sesama umat Muslim, dan pihak yang memang selalu mengikuti perkembangan kekerasan di Yerusalem. Secara khusus kepada Jokowi, Ismail Haniyeh memandang jika ada atensi khusus Indonesia dan warganya terhadap lingkungan Palestina yang terus-menerus menjadi pembangunan kolonial, pemindahan paksa, apartheid hingga serangan pada pemukim Palestina.

 

‘’Anda telah mengikuti bagaimana Masjid Al-Aqsa yang diberkati dan alun-alunnya serta pria dan wanita pemberani yang membela Al-Aqsa terkena penyerbuan, penodaan, penindasan dan kebrutalan, belum lagi menutup masjid dan menolak akses jamaah Muslim ke sana,’’ tulisnya kepada Jokowi.


Lebih jauh, Ismail berkisah, penyerangan yang dilakukan tentara Israel berdampak pada kerusakan yang terjadi di sejumlah kawasan di Palestina. Bahkan, langkah Israel itu disebut-sebut telah mengubah status quo dalam agresi dan metode kejahatan baru yang melintasi batas.

 

"Kejahatan ini menargetkan kota Yerusalem yang diduduki dalam sejarah Islamnya," lanjut Ismail.

 

Rentetan agresi militer Israel di Palestina tentu membuat hati banyak orang terluka. Itulah mengapa, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Ismail menggantungkan harapan terhadap Indonesia.

 

Bukan hanya itu, Ismail meminta Jokowi terus memimpin masyarakatnya untuk menyuarakan pembelaan serta dukungannya terhadap Palestina. Sebab, bagaimana pun juga, Palestina dan Indonesia merupakan saudara dekat.

 

Di luar itu, Ismail memastikan, seluruh rakyat Palestina tak pernah lelah menjaga tanahnya dari usaha perebutan paksa. Demi seluruh umat Islam, mereka bakal terus berjuang sampai titik darah penghabisan.

 

"Kami menulis surat ini kepada Yang Mulia pada hari-hari bulan solidaritas, kerja sama dan menjelang kemenangan ini, dengan berharap dan percaya bahwa Umat Islam akan menjadi seperti satu struktur konkret untuk berdiri bersama Yerusalem dan kesucian," kata dia. (ljc)





SANCAnews – Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Dewi Tanjung, menanggapi pernyataan Rocky Gerung yang tampak memojokkan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

 

Seperti diketahui, belum lama ini Rocky mengungkit soal Presiden Jokowi yang hingga kini belum mengucapkan apa pun terkait kematian Tengku Zulkarnain alias Tengku Zul.

 

Padahal, menurut Rocky, seharusnya Presiden Jokowi muncul ke publik dan mengatakan sesuatu yang menyejukkan.

 

"Jadi, sebetulnya kalau Presiden Jokowi paham tentang keadaan hari ini, dia musti datang dengan kalimat yang menyejukkan di dalam momentum meninggalnya Ustaz Zul. Jadi, ini hal yang standar," ujarnya, seperti dilansir terkini.id dari Galamedia pada Kamis, 13 Mei 2021.

 

Selain itu, ia juga menganggap bahwa pihak Istana itu tuna culture alias tuna budaya yang tak memiliki peradaban.

 

"Ini istana betul-betul tuna culture (budaya), gak punya peradaban itu," tuturnya.

 

"Seharusnya kan di awal, Jokowi musti datang ke publik mengatakan bahwa, ‘ya saya berduka’ dengan segala macam kalimat yang bisa dibuat," sambung Rocky lagi.

 

Nah, menanggapi hal tersebut, politisi PDIP Dewi Tanjung pun buka suara.

 

Tak tanggung-tanggung, ia secara terang-terangan menyerang Rocky Gerung dan menganggapnya sebagai manusia sakau yang banyak berhalusinasi.

 

"Manusia Sakau ini kalo Ngomong memang banyak Halusinasinya," sindir Dewi Tanjung pedas, seperti dikutip terkini.id pada Kamis, 13 Mei 2021, via Twitter.

 

"Mana mungkin Jokowi mau Ngomentarin kematian si Zul," sambungnya.

 

"Emang dia siapa, cuma ustad gadungan yg otaknya hanya mengajarkan soal Melayani 72 bidadari & Ngadu ayam doank," lanjut Dewi Tanjung lagi, menohok.

 

Selain itu, ia pun menganggap bahwa ceramah-ceramah yang disampaikan oleh Tengku Zul tak ada yang berkualitas sama sekali.

 

"Ceramah si Zul ngga ada yg berkualitas," tutupnya. []



 


SANCAnews – Peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia Agil Oktaryal mengatakan ada beberapa langkah hukum yang bisa dilakukan Novel Baswedan dan 74 pegawai KPK yang dinonaktifkan.

 

"Karena patut diduga bentuk diskriminasi terhadap pegawai ini adalah bentuk pelanggaran HAM serius. Sebab, pelaksanaan tes wawasan kebangsaan dengan soal yang demikian jelas melanggar hak mendapatkan pekerjaan tanpa membedakan suku, agama, golongan, termasuk kepercayaan sebagaimana dijamin oleh konstitusi," kata Agil dalam rilis, hari ini.

 

Langkah yang bisa ditempuh, di antaranya pegawai KPK melaporkkan para pimpinan KPK ke Komnas HAM. Langkah berikutnya, pegawai KPK mengajukan judicial review ke Mahkamah Agung.

 

"Melakukan JR Perkom (peraturan komisi) 1/2021 ke MA. Pegawai memiliki legal standing yang sudah pasti diterima untuk men-JR perkom ini karena bertentangan dengan undang-undang, asas umum pemerintahan yang baik, putusan MK, dan UUD 1945. Sebab Perkom ini sangat potensial dibatalkan," kata dia.

 

Kemudian bisa mengambil langkah melayangkan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara agar membatalkan dan mengembalikan status 75 pegawai KPK. (sc)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.