Latest Post



 

SANCAnews – Pemerintah Jakarta dan Jawa Barat melarang masyarakat melakukan ziarah kubur selama lebaran mulai dari tanggal 12 hingga 16 Mei 2021.

 

Salah satu makam yang ditutup untuk diziarahi warga yakni makam Jeruk Purut, Cilandak, Jakarta Selatan. Makam tersebut diportal oleh petugas keamanan setempat, dan dijaga agar warga tidak datang berziarah.

 

Salah seorang warga Ciputat, Tangerang Selatan, Angga (35) kecewa lantaran tahun ini tidak bisa berziarah ke makam kakeknya yang dimakamkan di tempat pemakaman umum Jeruk Purut.

 

“Ini kan momentum Idulfitri yang biasanya saya dan keluarga punya tradisi setelah halal bihalal ke makam kakek, tapi sayang sekali sampai di sini malah ditutup,” ucap Angga saat ditemui di lokasi, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (13/5).

 

Sesampainya di lokasi, Angga yang datang bersama keluarganya diminta oleh petugas keamanan untuk tidak berziarah lantaran ditutup oleh pemerintah daerah.

 

“Ya mau gimana lagi, kita juga ikutin aturan pemerintah. Semoga tahun depan biasa ziarah, dan pandemi bisa berakhir,” tandasnya.

 

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melarang warga Ibukota melaksanakan ziarah kubur pada Hari Raya Idulfitri 1442 H atau Lebaran 2021. Larangan tersebut berlaku selama 5 hari, mulai Rabu ini sampai dengan hari Minggu mendatang.

 

Anies menegaskan, aturan itu juga berlaku di wilayah penyangga di sekitar wilayah DKI Jakarta. Guna memaksimalkan aturan tersebut, semua TPU akan ditutup selama periode tersebut. (Rrmol)



SANCAnews – Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Iis Rosita Dewi mengaku mendapat pesan usai mengunjungi suaminya yang juga menjadi tahanan KPK, Edhy Prabowo di dalam Rutan KPK Cabang Merah Putih, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (13/5).

 

Pantauan Kantor Berita Politik RMOL, Iis telah bertemu dengan Edhy Prabowo selaku mantan Menteri Kelautan dan Perikanan di dalam Rutan kurang lebih selama 2,5 jam sejak pukul 13.30 WIB hingga pukul 16.07 WIB.

 

Iis bersama ketiga anaknya serta adik, ibu dan bapaknya mengabarkan jika suaminya dalam kondisi sehat.

 

"Sehat alhamdulillah, terima kasih. Mohon doanya aja ya, mudah-mudahan lancar semuanya," ujar Iis kepada wartawan, Kamis sore (13/5).

 

Dalam rangka kunjungan di Hari Raya Idulfitri 1442 H ini, Iis mengaku mendapatkan pesan dari Edhy kepada keluarganya.

 

"Untuk anak-anaknya semuanya, tetap semangat aja, pokoknya doain dan intinya, semua apa yang terjadi jadi pelajaran, dan anak-anak, kita semua keluarga harus tetap saling mendukung, kompak dan semangat. Gitu aja," pungkas Iis. []


 


SANCAnews – Novel Baswedan dan 74 pegawai KPK lainnya dinyatakan tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan telah resmi dinonaktifkan.

 

Novel Baswedan menyampaikan kekecewaannya itu dengan ikut memplesetkan slogan KPK #BeraniJujurHebat menjadi #BeraniJujurPecat.

 

Kekecewaan tersebut disampaikan Novel lewat akun Twitternya, @nazaqistsha pada Rabu (13/5/2021).

 

"Potret Pemberantasan Korupsi negeri ini.. #BeraniJujurPecat," tulis Novel seperti dilihat detikcom, Kamis (14/5)

 

Sebelumnya, pelesetan slogan KPK menjadi #BeraniJujurPecat viral di Twitter dan menjadi trending. Dilihat detikcom, Rabu (12/5/2021) salah satu pelesetan #BeraniJujurPecat ini diunggah oleh pemilik akun @RommyRoosyana.

 

@RommyRoosyana mengunggah foto gedung KPK lama yang saat itu dihiasi bentang kain slogan @BeraniJujurHebat yang telah diedit menjadi #BeraniJujurPecat.

 

"Slogan baru Komisi Pemberantasan Korupsi sekarang, #BeraniJujurPecat!" tulis Rommy dalam caption unggahan foto tersebut.

 

Tak hanya itu, ada juga akun @Mdy_Asmara1701 yang memelesetkan slogan KPK jadi #BeraniJujurPecat dengan mengunggah foto penyidik senior KPK Novel Baswedan. Novel Baswedan termasuk pegawai KPK yang tak lolos dalam Tes Wawasan Kebangsaan kontroversial tersebut.

 

Penonaktifan 75 pegawai KPK ini juga sempat mendapat kritikan dari sejumlah pihak, termasuk PKS. KPK pun angkat bicara dan berharap tidak ada pihak yang berspekulasi terlalu jauh terkait upaya ini.

 

"Kami berharap pihak-pihak tidak berspekulasi terlalu jauh dengan asumsi-asumsi dan opini soal ini terhadap KPK, apalagi sebelum menerima informasi secara utuh," kata Plt juru bicara KPK Ali Fikri kepada detikcom, Rabu (12/5).

 

Dia menjelaskan, Novel dkk bukan dinonaktifkan dari KPK, melainkan diminta menyerahkan tugas dan tanggung jawab kepada pimpinan sampai ada keputusan lebih lanjut. Ada 75 pegawai yang diminta menyerahkan tugas dan tanggung jawab ke pimpinan setelah 75 orang itu dipastikan tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dalam rangka alih status pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN).

 

"Dapat kami jelaskan bahwa saat ini pegawai tersebut bukan nonaktif karena semua hak dan tanggung jawab kepegawaiannya masih tetap berlaku," kata Ali.

 

Dia menegaskan belum ada keputusan apa pun soal nasib akhir dari 75 orang yang tak lolos TWK KPK itu. Nantinya keputusan akan diambil berdasarkan koordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara/Reformasi Birokrasi (PAN/RB) dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN). []



 

SANCAnews – Penetapan status zona merah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Majalengka membuat Bupati Karna Sobahi terkejut.

 

Apalagi, Majalengka menjadi satu-satunya kawasan zona merah alias berisiko tinggi penyebaran Covid-19 di Pulau Jawa. Pasalnya, Sobahi menilai data yang diserahkan Satgas itu keliru. 

 

"Dengan ditetapkannya zona merah di Kabupaten Majalengka, hampir tidak percaya. Karena data kita ini selalu kita pegang, dari Dinkes ke Pak Kapolres ada, ke Pak Dandim ada, ke Satgas juga ada. Itu semua dari Dinas Kesehatan," tutur Karna, Rabu (12/5), dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

 

Dijelaskan Karna, pihaknya selalu transparan tentang data penyebaran Covid-19 yang terjadi di Kabupaten Majalengka. Sehingga, dirinya mempertanyakan informasi yang dikeluarkan Pusat berdasarkan pertimbangan atau data yang mana.

 

"Kami selalu ada tiap hari laporannya, terkonfirmasi sekian, yang isolasi mandiri sekian, yang sembuh sekian, yang meninggal sekian, dan nanti cocok dengan ini (data Dinkes). Makanya saya bertanya kepada pihak yang di atas dasarnya apa, Majalengka ditetapkan zona merah," tegas Bupati.

 

"Pak Sekda ada jawaban dari provinsi, mungkin ada delay data atau kemudian langsung ke Pikobarnya, kami akan konsultasikan ke sana kalau memang datanya itu," ungkapnya.

 

Menindaklanjuti hal tersebut, Bupati Majalengka dan Satgas Penanganan Covid-19 akan segera melayangkan surat pemberitahuan kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, sehingga tidak terjadi miskomunikasi.

 

"Makanya kita akan kirim surat ke gubernur untuk bahan kajian di sana, juga kita melampirkan datanya," tandasnya. []




 

SANCAnews – Sekjen DPP Laskar NTB, Lalu Iqra Hafiddin menyatakan menolak permintaan maaf Ni Putu Rediyanti Shinta yang diduga menghina ulama di media sosial Facebook.

 

Rediyanti Shinta diduga menghina Ustaz Tengku Zulkarnain di akun Facebook miliknya.

 

“Syukurlah satu persatu perusuh bangsa tersingkirkan. Entah wafat atau dipenjara,” tulis Ni Putu Rediyanti Shinta.

 

Notaris di Kota Mataram itu diduga menyindir Tengku Zulkarnain yang pernah menyebut orang meninggal akan bertemu bidadari di surga.

 

“Yang wafat akhirnya ketemu deh sama ribuan bidadari syurganya,” sambung Rediyanti Shinta.

 

Rediyanti Shinta menyertakan foto Uztaz Tengku Zulkarnaen yang telah meninggal dunia di RS Tabrani pada Senin (10/5/2021).

 

Rediyanti Shinta Dilaporkan ke Polisi

 

Gara-gara postingan itu, Rediyanti Shinta dilaporkan ke polisi dan Pengurus Wilayah Ikatan Notaris Indonesia, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Rabu (12/5).

 

“Hari ini resmi kami laporkan dua orang pemilik akun Facebook atas nama Ni Putu Rediyanti Shinta dan Agung Gde Susene,” tulis Lalu Iqra Hafiddin di akun Facebooknya, dikutip Pojoksatu.id, Kamis (13/5).

 

Ia menyayangkan sikap Rediyanti Shinta yang diduga menghina ulama. Sebab dia adalah seorang intelektual, punya gelar sarjana, dan punya kompetensi sebagai Notaris.

 

“Sungguh bangsa ini kehilangan telah teladan, panutan dan contoh yang dapat menempatkan Attiutde diatas segala-galanya,” bebernya.

 

Menurutnya, percuma punya knowledge tetapi kelakukannya tidak beretika. 


Ia menegaskan Laskar NTB menolak permintaan maaf Rediyanti Shinta yang disampaikan melalui video.

 

“Nasi sudah menjadi bubur, apapun permintaan maafmu itu sudah terlambat, kemarahan umat muslim telah membara, lalui lah proses hukum akibat dari ucapanmu,” pungkas Lalu Iqra Hafiddin. []


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.