Mudik Dilarang Tapi WN China Dibiarkan Datang, Pakar IPB: Bukankah Ini Mengoyak Rasa Keadilan?
SANCAnews – Kedatangan warga negara (WN) dari Republik Rakyat
China (RRC) secara terus menerus di saat warga dilarang mudik jelang lebaran
dinilai telah mengoyak rasa keadilan rakyat.
Pakar ekonomi Institut Pertanian Bogor (IPB) Hermanto J.
Siregar mempertanyakan rasa keadilan yang diterima rakyat atas peristiwa yang
terjadi di tanah air.
Pertama, lantaran gelombang kedatangan WN China tersebut
diduga merupakan tenaga kerja. Sementara di tanah air, tingkat pengangguran
masih terbilang tinggi.
Selain itu, kedatangan ini juga bertepatan dengan kebijakan
larangan mudik dari pemerintah.
“Rakyat dilarang mudik tapi TKA dan orang-orang daru negara yang
Covid-19 parah dibiarkan datang. Tutup juga lah,” ujarnya lewat akun Twitter
pribadi, Minggu (9/5).
“Bukankah ini mengoyak rasa keadilan di hati rakyat?” tanya
Hermanto.
Secara bergelombang WN China telah tiba di tanah air. Pertama
tiba pada Selasa (4/5) melalui Terminal 3 Kedatangan Internasional Bandara
Soekarno-Hatta. Jumlah yang datang sebanyak 85 WN China, dua di antaranya
dinyatakan positif Covid.
Selanjutnya, sebanyak 171 WN China masuk melalui Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis (6/5). Mereka mendarat pukul 11.50 menggunakan pesawat Xiamen Air MF 855 dari Fuzhou. (rmol)