Soal Jokowi dan Babi Panggang, Joman: Pecat Pratikno
SANCAnews – Video ajakan Presiden Joko Widodo untuk membeli bipang Ambawang sebagai oleh-oleh Lebaran Idul Fitri bikin heboh di jagat media sosial. Pasalnya, bipang atau babi panggang Ambawang adalah makanan yang diharamkan umat Islam.
Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer
menyalahkan Menteri Sekretaris Negara, Praktikno, yang lagi-lagi bermasalah
dalam penyiapan data dan materi sambutan Presiden.
"Ini sudah kesekian kalinya. Dari surat menyurat,
adminitrasi hingga data sambutan Presiden pun bisa salah," kata Noel
sapaan akrab aktivis 98 itu, Sabtu (8/5).
Jelas dia, data dan materi sambutan Presiden harusnya
dikroscek berulang kali. Kalau ada kata atau kalimat yang terasa asing, bisa
dikonfirmasi dulu ke yang mengetahui.
"Kalau makanan 'bipang', tinggal klik saja di Google,
sudah keluar itu artinya apa. Jadi ada kelalaian dan kesalahan di Sesneg yang
terjadi terus-menerus dan berulang kali," ucap Noel.
Alhasil, ketika video itu geger dan heboh, lantas baru
Pratikno jadi pemadam kebakaran, menghapus konten video yang sudah terlanjur
tersebar.
Masalahnya, lanjut Noel, video itu sudah beredar luas. Dan
ketika isu SARA masih sangat sensitif, maka Presiden akan menjadi target hujatan
yang bisa dimanfaatkan lawan politiknya.
"Yang tidak benar ya Pratikno. Harus dicopot dia. Sudah
terlalu lama diberi kesempatan," tegas Noel.
Terakhir, Joman meminta rakyat Indonesia tenang. Tidak
mungkin Presiden Jokowi mengajak masyarakat membeli bipang Ambawang di tengah
perayaan Lebaran. Ini hanya salah paham yang perlu dikoreksi.
"Pratikno harus meminta maaf dan mundur dari jabatannya. Lebih gentleman mundur daripada dipecat," ucap kata Noel. (rmol)