Bantah Berbaiat ke ISIS, Pengacara: Munarman ke Makassar Diundang Seminar
SANCAnews – Tim pengacara membantah tuduhan jika eks pentolan
FPI Munarman terlibat pembaiatan terhadap ISIS di tiga kota termasuk Makassar.
Dugaan itu menjadi alasan Densus 88 Antiteror Polri meringkus Munarman.
Salah satu pengacara Munarman, Aziz Yanuar mengklaim
kedatangan Munarman ke Makassar adalah untuk memenuhi undangan sebuah seminar.
Namun, Aziz tak menjelaskan secara detail terkait kegiatan Munarman tersebut.
Saat ditemui awak media di Pengadilan Negeri Jakarta
Timur, Rabu (28/4/2021), Aziz awalnya
mengatakan jika tim pengacara siap mengajukan gugatan praperadilan terkait
tindakan polisi yang melakukan penangkapan terhadap Munarman.
"(Praperadilan) Insya Allah, secepatnya kita akan bagi
tim," kata Aziz.
Aziz menyampaikan, nantinya para pengacara pendamping
Munarman memiliki tugas masing-masing. Ia menyebut ada sekitar 40 advokat siap
mendampingi Munarman.
"Jumlah kuasa hukum yang mendampingi sekitar 40,"
klaimnya.
Kendati begitu belum diketahui secara pasti waktu
praperadilan tersebut diajukan pihaknya ke pengadilan. Termasuk dimana
pengajuan tersebut disampaikan juga belum diketahui.
Aziz juga membantah kliennya tersebut telah berbaiat terhadap
gerakan hingga organisasi terorisme. Terkait dengan video yang menunjukkan
kehadiran Munarman dalam acara baiat ISIS di Makassar, Aziz menyebut Munarman
hanya diundang.
"Baiat itu yang mengadakan bukan pak Munarman, di
Makassar juga pak Munarman diundang untuk acara seminar. Masalah setelah itu
pihak yang mengundang melakukan baiat segala macam masa dituduhkan ke pak
Munarman. Kan enggak fair," kata dia.
Tuduhan Berbaiat ke ISIS
Munarman sebelumnya ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Polri
di rumahnya di Modern Hills, Cinangka, Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa sore
sekira pukul 15.30 WIB. Eks pentolan FPI itu ditangkap lantaran diduga terlibat
kegiatan baiat teroris di tiga kota.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Kombes
Ahmad Ramadhan menyebut, baiat itu di antaranya di Universitas Islam Negeri
(UIN) Jakarta, Makassar dan Medan. Salah satunya diduga berbaiat ke jaringan
teroris ISIS.
"Baiat di Makassar yang ISIS," kata Ramadhan di
Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (27/4/2021). (*)