Latest Post



 

SANCAnews – Kuasa Hukum Habib Rizieq Shihab (HRS), Aziz Yanuar, membandingkan masa isolasi kliennya dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. Aziz menyebut peserta KTT ASEAN tidak melakukan isolasi.

 

"Kemarin ada KTT ASEAN, apakah mereka isolasi? Nggak terlaksana," ujar Aziz saat ditemui usai persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Jl Dr Sumarno, Senin (26/4/2021).

 

Aziz mengatakan, berdasarkan aturan, isolasi orang dari luar negeri harus dilakukan selama 14 hari. Dia menyinggung KTT ASEAN yang cuma digelar 3 hari.

 

"Kan 14 hari, itu acaranya cuma 3 hari," tuturnya.

 

Aziz enggan menjawab apakah Habib Rizieq melakukan isolasi usai pulang dari Arab Saudi atau tidak. Aziz menyebut hal tersebut akan diungkap Habib Rizieq dalam persidangan, "Nah, nanti kita lihat saja informasi dari Habib Rizieq sendiri," ujar Aziz.

 

Sebelumnya dalam persidangan, saksi yang merupakan Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Kesehatan, Sundoyo, mengatakan warga negara Indonesia maupun warga negara asing yang datang ke Indonesia harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. Hal ini disebut sebagai suatu keharusan.

 

"Kalau sesuai ketentuan surat itu suatu keharusan," kata Sundoyo dalam persidangan.

 

Sundoyo menyebut, lamanya waktu 14 hari ini sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Kesehatan No 313 Tahun 2020 tentang Protokol Kesehatan Penanganan Kedatangan WNI dan WNA dari Luar Negeri. Disebut masa inkubasi terjadi selama 5-6 hari.

 

"Masa inkubasi adalah 5-6 hari. Itu sebenarnya dalam surat edaran 313 itu selama 14 hari," tuturnya.

 

Diketahui, dalam kasus ini Habib Rizieq didakwa melakukan penghasutan sehingga menimbulkan kerumunan di Petamburan yang dianggap melanggar aturan mengenai pandemi virus Corona (COVID-19). Penghasutan ini disebut terjadi pada saat acara Maulid Nabi Muhammad SAW.

 

Habib Rizieq juga disebut tidak melakukan isolasi mandiri usai kepulangannya dari Arab Saudi. Rizieq justru langsung menuju kerumunan dan mengadakan kegiatan. (dtk)



 


SANCAnews – Berita tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 masih menjadi trending topic di media sosial Twitter Indonesia. Kasus KRI Nanggala-402 pun menarik perhatian netizen lainnya. Ada yang telah memberikan doa untuk ke-53 awak kapal selam serta keluarga korban.

 

Ada juga yang berkomentar mengenai menyebab tenggelamnya kapal selam Indonesia itu. Salah satunya akun Twitter @ovalentinus_w.

 

Di mana dia mengunggah screen shot mengenai penyebab tenggelamnya KRI Nanggala-402. Dan apakah ada hubungannya dengan kapal selam nuklir SNA Émeraude milik Prancis.

 

Kapal itu memang dilaporkan telah kembali dari Laut China Selatan. Namun Kapten kapal selam Prancis Antoine Delaveau mengatakan kepada Navy News bahwa kapal selam itu berhasil beroperasi sebagian tanpa terdeteksi.

 

Dia mengatakan kru telah mengarungi kapal, bernama Émeraude, "dengan diam-diam." Bahkan Komandan menambahkan, kapal selam tersebut telah muncul ke permukaan sebelum bergerak melalui Selat Sunda antara Jawa dan Sumatera.

 

TNI AL sendiri memang telah menggelar latihan bersama dengan kapal perang Perancis yang tengah melintasi Selat Sunda, Senin (8/2/2021). Namun pemilik akun Twitter @ovalentinus_w menambahkan itu adalah informasi yang dibagikan kepada publik.

 

Bagaimana jika kapal selam Prancis itu melakukan hal rahasia sebelum atau sesudah meninggalkan Laut Sunda?

 

Inilah yang menjadi pertanyaan banyak orang termasuk pemilik akun ini. Dia juga yakin para pakar militer memikirkan potensi penyebab ini.

 

Kapal selam nuklir SNA Emeraude

Dilansir dari  Express.co.uk pada Senin (19/4/2021), Angkatan Laut Prancis mengungkapkan bahwa kapal selam nuklir SNA Emeraude telah kembali dengan selamat setelah melalukan misi ke Laut China Selatan.

 

Ya, Prancis memang salah satu negara yang menolak klaim China atas Laut China Selatan dan mulai mengepung wilayah perairan itu.

 

Hampir tujuh bulan bertugas, Captian Delaveau melaporkan bahwa kapal selam nuklir SNA Emeraude berhasil menyeberangi Laut China Selatan tanpa insiden.

 

Masalahnya selain di Laut China Selatan, kapal selam itu dilaporkan "berlayar bebas" melalui laut yang saat ini diperebutkan antara China, Vietnam, dan Filipina. Salah satunya ke Laut Sunda!

 

Apa kehebatan kapal selam nuklir SNA Emeraude?

 

Kapal selam nuklir SNA Emeraude merupakan kapal selam serang nuklir dari generasi pertama kapal selam serang Angkatan Laut Prancis. Emeraude adalah yang ke-4 dari 6 SSN kelas Rubis.

 

Dibanding kapal selam lainnya, ke-6 SNN Angkatan Laut Prancis sangat penting untuk keselamatan dan dukungan operasi SSBN (kapal selam rudal balistik) Prancis.

 

Bahkan kapal ini mampu memberikan perlindungan kekuatan proyeksi angkatan laut (kelompok pemogokan kapal induk). Sehingga tak heran jika kapal ini bisa menjadi ancaman permanen bagi musuh potensial.

 

Alasannya karena kapal selam nuklir ini memiliki kemampuan dengan cepat dan tetap dalam waktu yang lama, secara diam-diam. Bahkan SSN juga dapat mengumpulkan intelijen hingga melakukan operasi khusus.

 

Jika diperlukan, SSN ini dapat mengerahkan senjatanya: torpedo, rudal anti-kapal, dan ranjau.

 

Kapal selam nuklir SNA Emeraude memiliki panjang 73,6 m, balok 7,6 m, dan draft 6,4 m. Ini memiliki 70 orang awak termasuk 10 petugas. []



 


SANCAnews – Indonesia dikejutkan dengan terjadinya peristiwa kapal selam militer milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut, yang dinyatakan hilang mendadak di perairan utara Laut Bali.

 

Berdasarkan pernyataan dari Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono, kapal selam KRI Nanggala-402 itu hilang hanya beberapa saat sebelum dilaksanakannya penembakan torpedo SUT pada 21 April 2021.

 

Dilansir dari Vivamiliter, Minggu (25/4/2021). Terlepas dari peristiwa hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402, ada fakta lain yang penting diulas dalam pelaksanaan kegiatan penembakan senjata strategis TNI AL yang sedianya dilangsungkan pekan ini di Laut Bali.

 

Jadi, sebenarnya dalam rencana kegiatan itu, TNI AL tak cuma akan menembakan torpedo SUT dari KRI Nanggala di Laut Bali. Tapi juga akan dilakukan penembakan peluru kendali atau rudal.

 

Hal itu juga diungkapkan sendiri oleh Laksamana TNI Yudo Margono dalam memberikan keterangan pers terkait kronologi hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402, kemarin, Kamis 22 April 2021 di Bali.

 

"Di mana akan dilaksanakan penembakan rudal C-802 dan torpedo kapal perang di mana sasarannya salah satu kapal TNI. Namun demikian pada saat kemarin Rabu, dilaksanakan dulu penembakan torpedo dari KRI Nanggala, dan sesuai prosedur sudah kita laksanakan semuanya," kata Laksamana Yudo Margono.

 

Rencananya penembakan rudal C-802 itu akan dihadiri langsung Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, dan Laksamana TNI Yudo Margono.

 

Sebenarnya jika dilihat dari perencanaannya, penembakan rudal C-802 sudah sangat matang. Bahkan, sebelumnya pada Selasa 20 April 2021, dalam siaran resminya Panglima Komando Armada II, Laksamana Madysa TNI I.N.G Sudihartawan memutuskan untuk bermarkas sementara di KRI I Gusti Ngurah Rai (GNR)-332.

 

Direncanakan pula Panglima TNI, Kapolri dan KSAL akan menyaksikan langsung penembakan rudal TNI itu dari KRI dr.Soeharso (SHS)-990. Penembakan rudal TNI sendiri telah diputuskan akan dilakukan unsur kapal perang jajaran Koarmada II, di antaranya KRI Hiu-634 dan KRI Layang-635.

 

Penembakan rudal ini diharapkan akan mengulang kesuksesan seperti penembakan rudal ciptaan China lainnya, C-705 yang telah dilakukan dalam Latihan Pra Armada Jaya Tahun 2021 di Perairan Natuna pada 8 April 2021, yang ditembakkan dari KRI Clurit-641 dan KRI Kujang-642.

 

"Koarmada II selama ini tetap menjadi tulang punggung TNI Angkatan Laut, di mana seluruh kapal dan senjata strategis ada di Koarmada II. Untuk itu saya minta kita tetap menjaga profesionalitas dalam uji coba penembakan kali ini, agar tugas yang dibebankan kepada kita dapat terlaksana dengan baik sesuai prosedur. Keberhasilan penembakan rudal C-705 dapat menjadi motivasi bagi kita semua," kata Laksda Sudihartawan.

 

Namun penembakan rudal belum terlaksana karena seluruh unsur armada yang dilibatkan dalam penembakan sedang dikerahkan untuk melakukan pencarian dan pertolongan terhadap KRI Nanggala.

 

Untuk diketahui, rudal C-802 yang tadinya akan ditembakkan TNI AL di Laut Bali merupakan salah satu rudal anti kapal canggih dunia. Rudal ini mulai dikembangkan di China melalui China Haiying Electro-Mechanical Technology Academy (CHETA) sejak tahun 1989.

 

C-802 bernama China, Yingji-82 atau YJ-82 berarti serangan elang. Rudal ini berkode NATO CSS-N-8 Saccade. Dari keterangan pabrikannya, rudal ini memiliki akurasi hampir mendekati 100 persen, yaitu 98 persen.

 

Yang lebih keren lagi, C-802 mampu terbang pada ketinggian lima meter dari permukaan laut. Hal ini menjadikan rudal sulit di jamming oleh sasaran.

 

Sehingga sasaran tembak sulit untuk menghindari dari serangan C-802. Rudal juga dapat menghantam sasaran pada jarak hingga 120 kilometer.

 

Rudal ini sangat berbahaya bagi musuh, sebab memiliki kecepatan yang luar biasa, kecepatannya Supersonic Mach 0.9. Tak cuma Indonesia yang beli rudal ini dari China, tapi ada Iran, Pakistan, Thailand dan Myanmar.

 

Daya ledak rudal ini juga sangar, diyakini mampu membuat mata dunia takjub pada Indonesia, sebab sebuah rudal bisa menghancurkan kapal perang kapal kelas destroyer berbobot 3.000 ton. Dan bisa diluncurkan dari kendaraan darat, kapal selam dan pesawat.

 

Dan yang sangat cocok lagi buat Indonesia, rudal ini bisa tetap menyerang musuh walaupun kondisi gelombang laut mencapai ketinggian lima meter. Bahkan di saat hujan deras mengguyur. []



 


SANCAnews – Kasus hukum yang mendera dua aktivis senior, yang juga deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat telah mengundang simpati dan empati para aktivis tanah air.

 

Besok sore, bertepatan dengan buka puasa bersama di bulan Ramadhan, puluhan aktivis akan berkumpul di daerah Radio Dalam, Gandaria Utara, Jakarta Selatan. Acara akan tetap digelar dengan menaati protokol kesehatan yang ketat.

 

Mereka berkumpul untuk memberi pernyataan sikap bertajuk “Demokrasi Harus Diselamatkan”. Di mana dalam mereka menilai penangkapan terhadap Jumhur dan Syahganda tidak logis. Apalagi jika keduanya disebut sebagai biang kerok kerusuhan saat aksi menolak RUU Cipta Kerja, lewat kicauan di akun media sosial.

 

Apalagi dalam perkara ini, Syahganda dituntut 6 tahun penjara oleh jaksa. Tuntutan yang oleh kelompok pro demokrasi dinilai tidak logis. Adapun sidang vonis Syahganda akan digelar pada Kamis (29/4) mendatang di Pengadilan Negeri Depok.

 

Titik kumpul para aktivis akan digelar di Restoran 29 Eatery yang terletak di Jalan Radio Dalam 8, RT 7/RW 10, Gandaria Utara, Jakarta Selatan.

 

Sebagaimana sebaran yang diterima redaksi, sejumlah tokoh telah menyatakan kehadirannya dalam acara tersebut. Mulai dari kalangan aktivis, politisi, pakar hukum, hingga pemuka agama.

 

Mereka di antaranya adalah mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Andi Arief, pakar filsafat Rocky Gerung, hingga Presidium KAMI Din Syamsuddin.

 

Berikut daftar mereka yang menyatakan siap hadir: 

1  Abdullah Rasyid

2  Ahmad Syarbini

3  Ahmad Yani

4  Alon

5  Andi Arief

6  Andrianto

7  Ariady Achmad

8  Bursah Zarnubi

9  Benny K. Harman

10  Bambang Isti Nugroho

 

11  Desyana Zainuddin

12  Fahri Hamzah

13  Ferry Juliantono

14  Gde Siriana

15  Haris Rusly Moti

16  Hatta Taliwang

17  Herdi Sahrasad

18  Margarito Kamis

19  M. Din Syamsuddin

20  MS Kaban

 

21  Natalius Pigai

22  Paskah Irianto

23  Rachlan Nashidik

24  Radhar Tri Baskoro

25  Ray Rangkuti

26  Refly Harun

27  Rinjani Soedjono

28  Rizal Darma Putra

29  Rocky Gerung

30  Swary Utami Dewi Ilyas 

31  Salamudin Daeng. (rmol)



 


SANCAnews – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono menyakini tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di perairan utara Pulau Bali bukan faktor human error atau kesalahan manusia.

 

"Sebenarnya sudah kita evaluasi dari awal kejadian ini. Saya berkeyakinan bukan human error, tapi lebih pada faktor alam," kata Yudo dalam konferensi persnya, Minggu (25/4).

 

Yudo turut memastikan bahwa proses operasionalisasi penyelaman KRI Nanggala sebelum kejadian nahas itu, sudah sesuai prosedur. Hal itu ditandai saat awal melakukan penyelaman semua lampu kapal menyala dengan baik. "Artinya tak black out. Saat menyelam langsung hilang. Ini nanti diinvestigasi," kata dia.

 

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa KRI Rigel telah melakukan pemindaian secara akurat terkait keberadaan KRI Nanggala.

 

Dari pemindaian tersebut, ditemukan bukti-bukti yang menjadi bagian dari KRI Nanggala. Seperti kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudian selam timbul. "Lalu ada bagian kapal yang lain termasuk baju keselamatan awak kapal," kata Hadi.

 

KRI Nanggala-402 sudah dinyatakan tenggelam di perairan utara Bali. KRI Nanggala tenggelam di kedalaman 838 meter. Bagian kapal terbelah tiga di dasar laut. Seluruh awak yang berjumlah 53 orang dinyatakan gugur. []


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.