Heran Jokowi Minta Myanmar Bebaskan Tahanan Politik, Taufiqurrahman: Terus Itu HRS, Syahganda?
SANCAnews – Politisi Partai Demokrat, Taufiqurrahman tampak
heran dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta Myanmar untuk
melepaskan tahanan politik di negaranya.
Lantas, Taufiqurrahman melontarkan pertanyaan terkait dengan
tahanan di negara sendiri, yakni Habib Rizieq Shihab, Syahganda Nainggolan, dan
Jumhur Hidayat.
“Pak @jokowi anda minta bebaskan tapol di negara lain, terus
itu Syahganda? Jumhur? Habib Rizieq?” katanya seperti dikutip dari akun Twitter
pribadinya @taufiqrus pada Sabtu, 24 April 2021.
Diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi)
menyebutkan ada tiga hal yang diminta Indonesia kepada pemimpin militer
Myanmar.
Permintaan tersebut disampaikan dalam ASEAN Leaders Meeting
(ALM) yang dilaksanakan di Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta, Sabtu.
"Dalam pertemuan ini saya juga menyampaikan pentingnya
pemimpin militer Myanmar untuk memberikan komitmen, yaitu permintaan komitmen
pertama adalah penghentian penggunaan kekerasan dari militer Myanmar,"
katanya.
Baca Juga: Aparat Minta Publik Tak Khawatir Soal WNA India
Positif Covid-19, Aidul: Harusnya Dulu HRS Diperlakukan Sama
Berikutnya, militer Myanmar harus melepaskan tahanan politik.
Pada saat yang sama semua pihak harus menahan diri sehingga ketegangan dapat
diredakan.
"Permintaan komitmen kedua, proses dialog yang inklusif
harus dimulai, tahanan politik harus segera dilepaskan," tuturnya.
Jokowi memandang perlu pembentukan Special Envoy ASEAN, yaitu
Sekjen dan Ketua ASEAN untuk mendorong dialog dengan semua pihak di Myanmar.
"Permintaan komitmen ketiga adalah pembukaan akses
bantuan kemanusiaan dari ASEAN yang dikoordinasi Sekjen ASEAN bersama AHA
Center (The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster
Management)," katanya.
Menurut Jokowi, Indonesia akan berkomitmen untuk mengawal
terus ketiga permintaan komitmen tersebut agar krisis di Myanmar dapat diatasi.
"Saya bersyukur bahwa apa yang disampaikan Indonesia
ternyata sejalan dengan apa yang disampaikan para pemimpin ASEAN sehingga dapat
dikatakan para pemimpin ASEAN telah mencapai konsensus," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa Sekjen ASEAN Dato Lim Jock Hoi telah
menyampaikan lima butir konsensus yang isinya lebih kurang sama dengan apa yang
menjadi pernyataan nasional Indonesia.
Sebagai informasi, para pemimpin dan perwakilan negara ASEAN
yang dalam ALM adalah Sultan Hassanal Bolkiah, Presiden Joko Widodo, Perdana
Menteri Vietnam Phạm Minh ChÃnh, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Perdana
Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien
Loong.
Selanjutnya, Menteri Luar Negeri Filipina sebagai Utusan
Khusus Filipina Teodoro L. Locsin Jr., Menteri Luar Negeri Thailand sebagai
Utusan Khusus Thailand Don Pramudwinai, Menteri Luar Negeri Laos sebagai Utusan
Khusus Laos Saleumxay Kommasith, dan Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung
Hlaing.***