Pesimistis Rizal Ramli, Cita-cita Indonesia Bebas Krisis Mustahil Karena Menteri Keuangan Terbalik
SANCAnews – Pesimistis ditunjukkan ekonom senior Rizal Ramli
terhadap kinerja pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo dalam mengatasi
krisis ekonomi Indonesia.
Sikap pesimistis tersebut bukan tanpa alasan. Menurut mantan
Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Keuangan dan Industri, cara pemerintah dalam
mengatasi krisis terbalik.
RR, sapaan Rizal Ramli menjelaskan, pemerintah harusnya
mendorong ekonomi masyarakat kelas menengah ke bawah agar daya beli meningkat.
Namun yang terjadi tidak demikian.
"Kalau ekonomi mau tumbuh 6 persen, pertambahan kredit
minimal 15 persen. Lah ini negatif, jadi disedot likuiditas sehingga enggak ada
daya beli," jelas Rizal Ramli menanggapi target Menko Marves Luhut
Pandjaitan ekonomi tumbuh 7 persen di kuartal II tahun 2021.
"Dengan cara mereka (pemerintah) menangani masalah, saya
berkesimpulan pemerintah enggak mampu membawa Indonesia keluar dari krisis.
Karena policy-nya kebalik-balik," sambung RR dalam channel YouTube Bang
Arief, Rabu (21/4).
Ia pun mencontohkan cara penanganan krisis di Turki dan
India. Pemerintah Turki dan India, kata dia, melakukan kebijakan dengan
mendorong daya beli masyarakat menengah ke bawah.
"Itu juga yang dilakukan oleh Joe Biden (Presiden AS),
kasih stimulus untuk (masyarakat) golongan menengah ke bawah sehingga mereka
punya daya beli. Itu juga yang dilakukan Perdana Menteri (Inggris) Boris
Johnson, dia naikkan pajak perusahaan besar untuk mompa (masyarakat) yang
bawah," sambungnya.
Pemerintah Indonesia, kata dia, harusnya mencontoh cara-cara
negara lain yang terbukti sudah mampu mengentaskan negaranya keluar dari krisis
ekonomi.
"Semua negara tersebut polanya sama, memompa (ekonomi) dari bawah. Hanya Indonesia yang terbalik, karena Menteri Keuangannya terbalik," tandasnya. (rmol)